Dosen Pengampuh:
Siti Diva Syarifah, SE., M.Ak
Di Susun Oleh:
Kelompok VI
Dinda Chairunisa Saputri
Muriana
Nuraziza S
Renaldi
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Biaya ............................................................................................... 3
B. Pengelompokkan Biaya ............................................................................ 3
C. Biaya Produksi Jangka Pendek ................................................................. 4
D. Biaya Produksi Jangka Panjang ............................................................... 5
E. Penentuan Biaya Produksi ........................................................................ 6
F. Menentukan Biaya Produksi .................................................................... 6
G. Bentuk – Bentuk Badan Usaha ................................................................. 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan
produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa
dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang
berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan
bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat.
Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan
tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau.
Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk
memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah
sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya,
produk apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses
produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa
hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang
mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses
mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau
peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada
biaya-biaya lain Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua
berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit.
Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu
jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak,
dalam melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang
matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa tanah, gaji pegawai, jumlah
produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk
“Biaya Produksi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja jenis – jenis biaya ?
2. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi ?
3. Terdiri dari apa sajakah biaya produksi ?
4. Hubungan antara titik impas dengan biaya produksi ?
C. Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Jenis – jenis biaya.
2. Pengertian apa yang dimaksud dengan biaya produksi.
3. Unsur – unsur biaya produksi.
4. Penerapan perhitungan dalam proses produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Biaya
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik
yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan
suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi
Biaya. Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas
: mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan
mengendalikan biaya dari proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit
adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan
keuangan.Contoh biaya eksplisit adalah biaya listrik, telepon,
air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya
yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau bangunan
yang sudah digunakan cukup lama. .
Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat
menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya
produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
B. Pengelompokkan Biaya
Menerut keterlibatan biaya dalam produk dapat digolongkan:
Biaya Bahan Langsung
a. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian
semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
Contohnya telor dan terigu dalam pembuatan kue.
b. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk
pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi..
contoh upah untuk operator mesin.
c. Biaya overhead pabrik = seluruh biaya produksi selain
biaya bahan langsung dan biaya buruh pabrik.
Biaya-biaya diatas merupakan konsep dasar dari unsur dari biaya.
d. Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
anatara lain:
Biaya bahan tak Langsung = biaya dari semua
bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu
produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan
menjadi barang. Contoh : pengelasan dalam
pembuatan mobil.
Biaya buruh tak langsung = biaya yang dikeluarkan
untuk pekerja yang ada dipabrik atau diluar pabrik,
tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu
produk. Contoh : gaji untuk pekerja perawatan
mesin.
e. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di
pabrik. Biaya ini terdiri dari :
Biaya Penjualan = pengeluaran yang dilakukan
dalam rangkaian kegiatan penjualan suatu produksi.
Seperti biaya promosi dan iklan.
Biaya admintrasi = pengeluaran yang dilakukan
untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
Biaya keuangan = biaya yang berhubungan dengan
perolehan dana untuk oprasi
perusahaan misalnya bunga.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses
produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
2. Pengukuran efesiensi.
3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan.
4. Penilaian persediaan.
5. Penentuan harga jual.
Cara penentuan biaya standar :
1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu.
2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu.
3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi
operasi yang normal.
4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum.
5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi
operasi yang baik.
Jawab:
BAHAN LANGSUNG
BURUH LANGSUNG
OVERHEAD PABRIK
Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang
– Undang 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya
Konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam
Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi
seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati
bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan
dalam menjalankan untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu
tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi kebebasan tersebut ada batasanya.
Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana
tehadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua
jenis usaha itu adalah :
a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki
peranan yang
sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas
bumi, baja,
hasil pertambngan, dan sebagainya.
b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Misalnya saja : usaha
perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan
sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa
usaha – usaha ini hanya boleh dikelola Negara.
a. Perseorangan
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang
bisnis yang paling sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat
pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi dengan milik perusahaan.
Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga merupakan
kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang
dari perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan
– perusahaan kecil, misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan,
serta jasa dll.
Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan ini adalah :
- Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.
- Motivasi usaha yang tinggi.
- Penanganan aspek hukum yang minimal.
Kekurangan – kekurangan dari bentuk Perseorangan ini adalah :
- Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas
- Keterbatasan kemampuan keuangan.
- Keterbatasan manajerial.
- Kontinuitas kerja karyawan terbatas
b. Firma
Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan
dari beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama.
Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang dan pimpin atau dikelola oleh
beberapa orang pula.
Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih
besar dan lebih kuat dalam permodalannya.
Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk
Perseorangan, akan tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa
usaha perseorangan maka kontinuitas akan lebih lama, kemampuan
permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan tetapi tidak jarang dengan
bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan perselisihan
yang kadang – kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik
karena sering terjadi konflik antar keduanya.
3. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan
atas azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan
anggotanya. Dilihat dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan bersifat demokratis
• Lembaga Keuangan
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur
oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga
keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis
koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi,
pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll).
• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)
- Bentuk Penggabungan Perusahaan
Bentuk-bentuk Penggabungan:
> Trust
> Kartel
> Merger
> Holding company
> Concern
> Corner dan ring
> Syndicat
> Joint venture
> Production sharing
> Waralaba ( franchise )
Pengkonsentrasian Perusahaan
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan
secara horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam
bidang produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin
melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang
kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk
Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa
perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi
perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh
Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya
penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra
International, PT. Dharma Inti Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan
produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama
untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :
4. Sindikasi
Sindikasi dalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang
untuk melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan
perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu,
disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank
bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara
horisontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern
dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan
perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian
perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan
melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat
dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar
modal.
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara
beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan
perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati
layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan
akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara
sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses
koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan
selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk
dalam grup Bridge.
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan
yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari
laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi
Industri Rekaman Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud
mengurangi persaingan diantara mereka.
2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau
beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan
modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih. Para pemegang saham
PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.
3. Aliansi Strategi
Aliansi stategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan
dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk
menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap
berdiri sendiri-sendiri.
Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi
strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk
membangun konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan
enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi kesepakatan
pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile
Alliance (Bridge).
4. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh
perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding
sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan
tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan
baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua
diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai
berikut.
1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan agara
proses produksi dapat berjalan.
2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya
produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan berdasrkan bentuk
pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya ekplisit.
3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran, dan
biaya keuangan.
4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak
mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik
BEP, titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost.
5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3
macam bentuk baan yaitu :
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
• Badan Usaha Milik Swasta.
• Koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Firdausriza (2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia:
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Ani Pinayani, Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk Usaha dan Perijinan,
Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004
Hesti Maheswari, Studi Kelayakan Bisnis, Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas
Mercubuana, Jakarta, 2011
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, PT.
Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2007
M.Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2006
Solihin, Ismail, Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Edisi
Pertama, Kencana
Prenada Media Grup, Jakarta, 2006
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Andi,
Yogyakarta, 2010.
http://id.wikipedia.org
http://chandraardiansyah45.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-produksi-dan-
biaya.html