Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI

AKUNTANSI MANAJEMEN

KONSEP BIAYA

Nama : Intan Eprilia


NPM : 160810230
Dosen : Sunarto Wage, S.E., M.Si.
Kode Kelas : 172-AC006-M5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah mengantar manusia dari alam kegelapan ke alam terang benderang.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mandiri saya, untuk itu
salam terima kasih saya ucapkan untuk dosen saya. Dan tak lupa juga terima kasih
buat teman- teman yang telah ikut memberi semangat pada saya.

Saya menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan.


Oleh karena itu kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini benar- benar bermanfaat bagi para mahasiswa dan
masyarakat umumnya. Amin ya robbal Alamin.

Batam, 26 Juni 2018

Intan Eprilia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I LATAR BELAKANG


A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Biaya ......................................................................2
B. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan...............................3
C. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Periode Penanding...............................4
D. Klasifikasi Biaya Dapat Ditelusurinya ke Objek Biaya .......................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................7

Daftar Pustaka ............................................................................................................8

iii
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati


terhadap karakteristik dan transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen
laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak
dimasukkan sebagai komponen biaya. Karakteristik biaya dapat dipahami dengan
mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan dengan biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat
dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam
laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai
dasar pencatatan nilai dalam akuntansi pada tahap pembebanan. Konsep dasar
yang melandasi pembebanan cost adalah konsep upaya dan hasil (efforts and
accomplishment).

Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua yaitu : cost yang
masih menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan cost yang potensi jasanya
dianggap sudah habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost
satu periode akuntansi di dasarkan pada kriteria penentuan habisnya manfaat cost
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Konsep Biaya?
2. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Fungsi Perusahaan?
3. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Periode Penandingan?
4. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Dapat Ditelusurinya ke Objek
Biaya?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Biaya

Biaya merupakan pengukur semua elemen laporan keuangan berbasis biaya


historis. Pemahaman mengenai biaya penting karena biaya dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan ekonomik. Biaya sebagai padanan cost, tidak boleh
disamakan dengan beban, sebagai terjemahan expense, ataupun aset, sebagai
padanan asset. Definisi biaya yang paling mudah dipahami adalah bahwa biaya
merupakan harga yang disepakati oleh pihak-pihak yang bertransaksi ketika
transaksi terjadi.

Adapun pengertian lain, biaya yaitu semua pengorbanan yang secara


langsung ataupun tidak langsung dikeluarkan untuk melakukan kegiatan tertentu,
misalnya kegiatan produksi atau membeli aset tetap. Sesaat setelah transaksi
terjadi, biaya tersebut menjadi biaya historis.

Contoh sebagai penjelas: Perusahaan pada hari ini membeli persediaan secara
tunai dengan harga Rp 100.000. jumlah seratus ribu rupiah inilah yang menjadi
bisnis historis setelah transaksi berlalu. Sepanjang persediaan belum terjual,
maka persediaan adalah aset perusahaan. Jika persediaan tersebut telah terjual,
maka akuntansi akan melaporkannya sebagai beban di laporan laga-rugi. Aset
(berupa persediaan) di neraca dan beban (berupa beban/harga pokok penjualan)
di laporan laba-rugi diukur dengan biaya historis. Sebetulnya pembedaan makna
cost dari expense banyak dibicarakan di teori akuntansi keuangan, bukan di
akuntansi manajemen.

Di akuntansi manajemen, pembedaan seperti itu tidak begitu penting.


Dari penjelasan tersebut, istilah biaya terutama untuk menunjuk pada aliran-
keluar sumber daya ekonomik atau komitmen untuk mengeluarkan kegiatan
tertentu.

2
B. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan

Untuk menjalankan usaha dengan baik, perusahaan membagi-bagi kegiatan


berdasarkan fungsi - fungsi pokok. Pada perusahaan pemanufakturan, fungsi
kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Fungsi Produksi : Fungsi produksi bertugas dan bertanggungjawab untuk
memproduksi barang dengan kualitas tertentu. Tempat untuk memproduksi
barang disebut pabrik, yang mengolah bahan baku dengan bantuan tenaga
manusia dan mesin/peralatan menjadi produk selesai.
2. Fungsi non produksi: Fungsi non produksi disebut juga fungsi komersial
yang terdiri dari:
a. Fungsi administrasi yaitu melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi,
personalia, pengkajian, dan lain sebagainya.
b. Fungsi pemasaran yaitu bertugas melakukan kegiatan dalam rangka
memasarkan hasil produksi. Misalnya mengiklankan hasil produksi,
melakukan promosi penjualan, melakukan penjualan barang, dan
menentukan saluran distribusi.
Fungsi - fungsi yang ada pada perusahaan pemanufakturan, biaya
dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Biaya produksi : Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan untuk
memperoleh bahan baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya
menjadi produk selesai yang siap dijual. Elemen biaya produksi terdiri
atas;
a. Bahan baku yaitu bahan yang digunakan untuk membuat produk
selesai. Bahan baku dapat diidentifikasi ke produk dan merupakan
bagian integral dari produk tersebut. Contoh : kayu yang digunakan
untuk membuat daun pintu dan jendela, kertas yang digunakan untuk
membiuat buku, dll.
b. Tenaga kerja langsung yaitu tenaga yang langsung menangani proses
produksi. Oleh karena itu dapat diidentifikasi ke produk. Gaji atau
upah tenaga kerja langsung merupakan elemen biaya produksi.
Contoh : operator mesin fotokopi, penjahit, tukang las, pembuat daun
pintu dan jendela, serta tukang batu.

3
c. Overhead pabrik yaitu biaya-biaya selain dari bahan baku dan tenaga
kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang. Yang
termasuk dalam klasifikasi overhead pabrik adalah bahan taklangsung,
upah tak langsung, penyusutan mesin dan peralatan pabrik,
penyusutan gendung pabrik, bahan habis pakai untuk pabrik, pajak
bumi dan bangunan (PBB) untuk gedung pabrik, biaya pemeliharaan
mesin-mesin dan peralatan pabrik, dan biaya listrik untuk penerangan
dan pembangkit tenaga pabrik.
2. Biaya pemasaran : Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan produk selesai, termasuk biaya iklan, biaya gaji para
pramuniaga, dan biaya angkut barang-barang yang dijual.
3. Biaya administrasi : Biaya administrasi adalah biaya yang diperlukan
untuk administrasi secara umum, seperti gaji para eksekutif, biaya
penyelenggaraan akuntansi, gaji pegawai bagian administrasi, dan biaya
bahan habis pakai. Biasanya biaya pemasaran dan biaya administrasi
secara bersama-sama disebut biaya non produksi.

Pada perusahaan dagang tidak terdapat biaya produksi karena perusahaan


tersebut tidak menjual barang dari hasil kegiatan produksinya sendiri, melainkan
dari pembelian barang dalam bentuk sudah jadi. Pada perusahaan jasa juga tidak
terdapat biaya produksi.

C. Klasifikasi Biaya berdasar Periode Penanding

Akuntansi (keuangan) menggunakan konsep preper matching costs against


revenues. Agar konsep penandingan biaya terhadap pendapatan diterapkan secara
wajar, maka perlu pembagian biaya yaitu :
1. Biaya produk : Biaya produk adalah biaya untuk memperoleh atau
membuat barang/produk. Biaya ini dipertemukan (ditandingkan) dengan
pendapatan pada periode penjualan produk. Biaya produk pada perusahaan
pemanufakturan adalah biaya baik langsung maupun taklangsung yang
dikeluarkan untuk membuat barang/produk. Pada perusahaan dagang,
biaya produk terdiri atas biaya untuk memperoleh barang dagangan, yang

4
meliputi harga beli dan biaya pengangkutan. Biaya produk baik pada
perusahaan dagang maupun pada perusahaan pemanufakturan disebut juga
inventoriable cost, artinya biaya yang dapat dilekatkan kepada persediaan
(inventory).
2. Biaya periode : Biaya periode adalah biaya yang diidentifikasi dengan
interval waktu tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang
atau produk yang akan dijual. Biaya periode diakui sebagai beban atau
expense pada periode terjadinya. Artinya, ia ditandingkan dengan
pendapatan ketika biaya itu terjadi. Biaya ini tidak boleh dimasukkan
sebagai elemen biaya persediaan karena itu disebut juga non-inventoriable
cost. Contoh : gaji manager pemasaran, gaji direktur, penyusutan gedung
kantor administrasi, biaya iklan, dll.

D. Klasifikasi Biaya berdasar Dapat Ditelusurinya ke Objek Biaya

Objek biaya adalah apapun yang menjadi sasaran biaya. Objek biaya dapat
berupa produk, dapartemen, atau kegiatan. Untuk penilaian persediaan dalam
perusahaan pemanufakturan, misalnya objek biayanya adalah produk selesai atau
produk yang sedang diproses. Akuntansi manajemen menggunakan beberapa
objek biaya dengan pemilihan spesifik, bergantung pada sifat bisnis dan kehendak
managemen.

Jika objek biayanya adalah produk maka dikenal biaya langsung produk dan
biaya taklangsung produk. Jika objek biayanya adalah dapartemen maka dikenal
biaya langsung dapartemen dan biaya taklangsung dapartemen. Pembagian yang
objek biayanya adalah produk yaitu sebagai berikut :
1. Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya yang dapat ditelusur atau
diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan
untuk manfaat objek biaya itu sendiri.
2. Biaya tak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
lebih dari satu objek biaya dan tidak dapat ditelusuri secara langsung ke
salah satu objek biaya tertentu. Oleh karena itu biaya tersebut bersifat
umum dan disebut common cost. Biaya tak langsung tidak dapat ditelusur

5
ke objek biaya secara individual, pembebanan biayanya ke berbagai objek
biaya tersebut menggunakan proses pengalokasian. Pengalokasian ini
berguna untuk menentukan porsi biaya yang dinikmati oleh masing –
masing objek biaya. Contoh : biaya iklan untuk berbagai macam produk
dialokasi ke masing-masing produk berdasarkan nilai jual relatif produk –
produk tersebut, sewa gedung yang digunakan oleh beberapa departemen
dialokasi ke masing – masing departemen berdasar luas lantai yang
dinikmati oleh masing – masing departemen.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Biaya merupakan pengukur semua elemen laporan keuangan berbasis biaya


historis. Pemahaman mengenai biaya penting karena biaya dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan ekonomik. Dari pembedaan makna cost dari expense
banyak dibicarakan di teori akuntansi keuangan, bukan di akuntansi managemen.
Di akuntansi managemen, pembedaan seperti itu tidak begitu penting. Istilah
biaya terutama untuk menunjuk pada aliran-keluar sumber daya ekonomik atau
komitmen untuk mengeluarkan kegiatan tertentu.

Klasifikasi biaya berdasar Fungsi Perusahaan dalam perusahaan


pemanufakturan, fungsi kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu : fungsi produksi dan
fungsi non produksi. Dan biaya dikelompokkan menjadi 3 yaitu : biaya produksi,
biaya pemasaran dan biaya administrasi. Pada perusahaan dagang tidak terdapat
biaya produksi karena perusahaan tersebut tidak menjual barang dari hasil
kegiatan produksinya sendiri, melainkan dari pembelian barang dalam bentuk
sudah jadi. Pada perusahaan jasa juga tidak terdapat biaya produksi.
Klasifikasi biaya berdasar periode penandingan, pembagian biaya dibagi menjadi
2 yaitu : biaya produk dan biaya periode.

Klasifikasi biaya berdasar perubahan voluma kegiatan, akuntansi managemen


menggunakan beberapa objek biaya dengan pemilihan spesifik, bergantung pada
sifat bisnis dan kehendak managemen. Jika objek biayanya adalah produk maka
dikenal biaya langsung produk dan biaya taklangsung produk. Jika objek biayanya
adalah dapartemen maka dikenal biaya langsung dapartemen dan biaya
taklangsung dapartemen.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sodikin, Slamet Sugiri.2015.Akuntansi Managemen. Jogjakarta: Unit Penerbit


dan Percetakan.
Http://muhaimin-mz.blogspot.co.id/2011/01/biaya-expenses.html

Anda mungkin juga menyukai