AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP BIAYA
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mandiri saya, untuk itu
salam terima kasih saya ucapkan untuk dosen saya. Dan tak lupa juga terima kasih
buat teman- teman yang telah ikut memberi semangat pada saya.
Semoga makalah ini benar- benar bermanfaat bagi para mahasiswa dan
masyarakat umumnya. Amin ya robbal Alamin.
Intan Eprilia
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua yaitu : cost yang
masih menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan cost yang potensi jasanya
dianggap sudah habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost
satu periode akuntansi di dasarkan pada kriteria penentuan habisnya manfaat cost
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Konsep Biaya?
2. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Fungsi Perusahaan?
3. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Periode Penandingan?
4. Bagaimana Klasifikasi Biaya berdasar Dapat Ditelusurinya ke Objek
Biaya?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh sebagai penjelas: Perusahaan pada hari ini membeli persediaan secara
tunai dengan harga Rp 100.000. jumlah seratus ribu rupiah inilah yang menjadi
bisnis historis setelah transaksi berlalu. Sepanjang persediaan belum terjual,
maka persediaan adalah aset perusahaan. Jika persediaan tersebut telah terjual,
maka akuntansi akan melaporkannya sebagai beban di laporan laga-rugi. Aset
(berupa persediaan) di neraca dan beban (berupa beban/harga pokok penjualan)
di laporan laba-rugi diukur dengan biaya historis. Sebetulnya pembedaan makna
cost dari expense banyak dibicarakan di teori akuntansi keuangan, bukan di
akuntansi manajemen.
2
B. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan
3
c. Overhead pabrik yaitu biaya-biaya selain dari bahan baku dan tenaga
kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang. Yang
termasuk dalam klasifikasi overhead pabrik adalah bahan taklangsung,
upah tak langsung, penyusutan mesin dan peralatan pabrik,
penyusutan gendung pabrik, bahan habis pakai untuk pabrik, pajak
bumi dan bangunan (PBB) untuk gedung pabrik, biaya pemeliharaan
mesin-mesin dan peralatan pabrik, dan biaya listrik untuk penerangan
dan pembangkit tenaga pabrik.
2. Biaya pemasaran : Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan produk selesai, termasuk biaya iklan, biaya gaji para
pramuniaga, dan biaya angkut barang-barang yang dijual.
3. Biaya administrasi : Biaya administrasi adalah biaya yang diperlukan
untuk administrasi secara umum, seperti gaji para eksekutif, biaya
penyelenggaraan akuntansi, gaji pegawai bagian administrasi, dan biaya
bahan habis pakai. Biasanya biaya pemasaran dan biaya administrasi
secara bersama-sama disebut biaya non produksi.
4
meliputi harga beli dan biaya pengangkutan. Biaya produk baik pada
perusahaan dagang maupun pada perusahaan pemanufakturan disebut juga
inventoriable cost, artinya biaya yang dapat dilekatkan kepada persediaan
(inventory).
2. Biaya periode : Biaya periode adalah biaya yang diidentifikasi dengan
interval waktu tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang
atau produk yang akan dijual. Biaya periode diakui sebagai beban atau
expense pada periode terjadinya. Artinya, ia ditandingkan dengan
pendapatan ketika biaya itu terjadi. Biaya ini tidak boleh dimasukkan
sebagai elemen biaya persediaan karena itu disebut juga non-inventoriable
cost. Contoh : gaji manager pemasaran, gaji direktur, penyusutan gedung
kantor administrasi, biaya iklan, dll.
Objek biaya adalah apapun yang menjadi sasaran biaya. Objek biaya dapat
berupa produk, dapartemen, atau kegiatan. Untuk penilaian persediaan dalam
perusahaan pemanufakturan, misalnya objek biayanya adalah produk selesai atau
produk yang sedang diproses. Akuntansi manajemen menggunakan beberapa
objek biaya dengan pemilihan spesifik, bergantung pada sifat bisnis dan kehendak
managemen.
Jika objek biayanya adalah produk maka dikenal biaya langsung produk dan
biaya taklangsung produk. Jika objek biayanya adalah dapartemen maka dikenal
biaya langsung dapartemen dan biaya taklangsung dapartemen. Pembagian yang
objek biayanya adalah produk yaitu sebagai berikut :
1. Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya yang dapat ditelusur atau
diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan
untuk manfaat objek biaya itu sendiri.
2. Biaya tak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
lebih dari satu objek biaya dan tidak dapat ditelusuri secara langsung ke
salah satu objek biaya tertentu. Oleh karena itu biaya tersebut bersifat
umum dan disebut common cost. Biaya tak langsung tidak dapat ditelusur
5
ke objek biaya secara individual, pembebanan biayanya ke berbagai objek
biaya tersebut menggunakan proses pengalokasian. Pengalokasian ini
berguna untuk menentukan porsi biaya yang dinikmati oleh masing –
masing objek biaya. Contoh : biaya iklan untuk berbagai macam produk
dialokasi ke masing-masing produk berdasarkan nilai jual relatif produk –
produk tersebut, sewa gedung yang digunakan oleh beberapa departemen
dialokasi ke masing – masing departemen berdasar luas lantai yang
dinikmati oleh masing – masing departemen.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA