Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK II

MAKALAH PENGERTIAN BIAYA

OLEH

FRIDARIA DESATRI KLAU (2133111090)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan malakah tentang PENGERTIAN BIAYA
ini dengan baik. Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas Manajemen Biaya
yang di berikan oleh, bapak Maryono SE, M.SI selaku dosen pengampuh matakuliah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis berharap bagi yang mebaca makalah ini bisa memberikan saran, dan kritikan agar
malakah ini bisa disempurnakan.

Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, akhir kata penulis
mengucapkan sekian dan terimakasih.

Kupang, .................2023

Kupang
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................

1.3 Tujuan..................................................................................................................

BAB II PEMBASAN................................................................................................

2.1 Pengertian Biya Klarifikasi Dan Fungsi..............................................................

2.1.1 Pengertian Biaya...............................................................................................

2.1.2 Klarifikasi Biaya Berdasarkan Identifikasi terjadinya......................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................................

DAFTARPUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara sempit definisi biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diperlukan
untukmemperoleh barang atau jasa yang secara langsung berhubungan dengan usaha
memperoleh penghasilan.Dalam pengertian tersebut yang dimaksud sumber ekonomi adalah
barang atau jasa yang memilikimanfaat atau yang mempunyai sifat langka.

Sebagai contoh, perusahaan memiliki persediaan bahan baku seharga 20 juta. Dari
jumlah tersebut,seharga 15 juta diolah dalam proses produksi. Harga pokok bahan baku yang
diproses seharga 15 jutamerupakan sumber ekonomi dalam bentuk aktiva yang dikorbankan
untuk memperoleh produk yang akandijual. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut, langsung
berhubungan dengan usaha memperoleh penghasilan. Harga pokok bahan baku yang
dikorbankan sebesar 15 juta disebut Biaya Bahan Baku.

Dalam hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam suatu


periode, biayadibedakan antara lain sebagai berikut:

a. Biaya yang manfaatnya habis digunakan untuk memperoleh


penghasilan pada periode saat terjadinya. Biaya semacam ini
digunakan istilah “bebas” (expense). Contoh, harga pokok produkyang
dijual (harga pokok penjualan).
b. Biaya yang manfaatnya digunakan untuk memperoleh penghasilan
pada periode yang akan datang,atau biaya yang manfaatnya belum
dapat dinikmati pada periode terjadinya (unexpired cost).

Biaya jenis ini dapat dikategorikan sebagai aktiva. Contoh, persediaan produk jadi pada akhir
periode.

1.2 Rumusan masalah

1. Pengertian biaya, klasifikasi, fungsi dan jenis-jenis


2. Penggolongan biaya
3. Aliran biaya dalam perusahaan manufaktur serta perhitungan biaya produksi dan
biaya produk terjual

1.3 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui pengertian biaya, klasifikasi, fungsi dan jenis-jenis


2. Agar dapat mengetahui cara penggolongan biaya
3. Agar mengetahui aliran biaya dalam perusahaan manufaktar serta perhitungan biaya
produksi dan biaya produk terjual
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian biaya, klasifikasi, dan fungsi

2.1.1 pengertian biaya

Menurut ilmu akuntansi, pengertian biaya adalah nilai pengorbanan terhadap proses
produksi suatu produk yang dinyatakan dalam bentuk satuan atau berlakunya harga pasar.

Jadi sebenarnya, biaya adalah besaran dana dikeluarkan oleh perusahaan dengan
tujuan menghasilkan suatu produk atau jasa. Beban pengeluaran tersebut mencakup seluruh
kebutuhan proses produksi hingga pemasaran.

2.1.2 klasifikasi biaya berdasarkan intensitas terjadinya

Klasifikasi biaya sendiri terbagi dalam berbagai jenis. Berdasarkan intensitas terjadinya, jenis
jenis biaya meliputi:

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Jenis biaya pertama yakni biaya tetap atau fixed cost. Pengertian biaya tetap adalah
biaya yang besarnya akan selalu tetap dan tidak berubah karena perubahan volume dan
aktivitas tidak mempengaruhinya. Oleh sebab itu, biaya tetap per unit berbanding terbalik
dengan perubahan kapasitas suatu kegiatan. Semakin besar suatu aktivitas, maka semakin
kecil biaya tetap per unit.

Biaya Variabel (Variable Cost)

Pengertian biaya variabel yakni biaya yang total keseluruhannya akan selalu berbeda
mengikuti perubahan aktivitas. Nilai biaya variabel akan berbanding lurus dengan pergerakan
volume kegiatan. Semakin besar volume aktivitas maka biaya variabel juga semakin tinggi.

Biaya Campuran (Mixed Cost)

Biaya campuran mempunyai aspek biaya tetap dan variabel. Dalam hal ini, biaya tetap
sebagai jumlah biaya minimum dalam menunjang aktivitas, sedangkan biaya variabel
mempengaruhi volume kegiatan.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Potensinya

Setiap sesuatu memiliki risiko positif atau negatif. Begitu juga dengan biaya. Ditinjau
dari potensinya, berikut klasifikasi biaya adalah di bawah ini.

Biaya Peluang (Opportunity Cost)


Biaya peluang merupakan biaya yang mampu menambah keuntungan dengan
berinvestasi, namun tetap memiliki berpotensi merugi. Contohnya, Anda akan membeli
tempat produksi baru. Dalam pembelian properti, pastinya terdapat nilai investasi di masa
mendatang bila aset tersebut dijual.

Biaya Hangus (Sunk Cost)

Biaya hangus yakni biaya pengeluaran yang tidak bisa dikembalikan sebagai akibat
dari risiko pengalokasian tersebut. Misalnya, Anda menginvestasikan modal dalam suatu
usaha dan hasilnya rugi sebab bisnis tersebut bangkrut, maka uang Anda akan hilang.

2.1.3 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kegiatan Operasional

Setiap kegiatan perusahaan, pastinya membutuhkan dana untuk menunjang


kelancaran aktivitas, yang dikenal dengan istilah biaya operasional. Klasifikasi biaya
berdasarkan kegiatan operasional akan dijelaskan berikut ini.

Biaya Produksi

Berdasarkan kegiatan operasional, poin pertama klasifikasi biaya adalah biaya


produksi. Singkatnya, pengertian biaya produksi adalah pengeluaran perusahaan untuk
memproduksi barang/jasa agar bisa dijual dengan harga tertentu. Dalam operasional
perusahaan, biaya produksi merupakan salah satu jenis biaya dengan nominal terbesar.
Terdapat berbagai jenis biaya produksi, misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja,
pengemasan, dan sebagainya.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu jenis biaya produksi yang dibayarkan
pada SDM berkaitan langsung dengan pembuatan barang/jasa. Cara pembayarannya bisa
tetap setiap bulan atau berdasarkan jumlah satuan produksinya. Yang termasuk dalam tenaga
kerja langsung misalnya petugas produksi.

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Poin ketiga klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan operasional adalah biaya tenaga
kerja tidak langsung, seperti bagian pemasaran, personalia, satpam, dan sebagainya. Dalam
konteks ini, pembayaran biaya adalah sesuatu yang umumnya dilakukan perusahaan tiap
bulan, bukan berdasarkan satuan produksi.

Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan merupakan biaya yang nilainya semakin berkurang dari waktu ke
waktu karena manfaat atau kualitas aktiva tersebut menurun. Contohnya biaya mesin-mesin
pabrik yang terus digunakan akan menurun kualitasnya, sehingga periode mendatang harus
membeli baru lagi. Kalaupun dijual, harganya di bawah harga beli.

Biaya Perawatan
Biaya perawatan juga penting dalam mendukung aktivitas perusahaan. Jenis biaya ini
dikeluarkan dalam rangka menjaga dan mempertahankan aktiva atau hal pendukung
produktivitas. Misalnya, biaya perawatan mesin-mesin, biaya service, dan sebagainya.

Biaya Investasi

Suatu bisnis juga memerlukan biaya investasi. Biaya ini dilakukan untuk menambah
pemasukan kas dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, Anda menginvestasikan sebagian
modal dalam instrumen investasi atau aset.

Biaya Overhead Pabrik

Poin terakhir klasifikasi biaya adalah biaya overhead pabrik. Dari segi operasional,
pengertian biaya overhead yakni pengeluaran di luar jenis biaya produktif dan berperan
penting dalam kelangsungan perusahaan. Contoh biaya ini seperti biaya tambahan atau biaya
yang tidak direncanakan tetapi timbul, seperti denda, ganti rugi, dan sebagainya.

2.1.4 Fungsi Biaya

Keberadaan biaya sangat penting dalam suatu proses produksi atau lainnya. Oleh karena itu,
terdapat beberapa fungsi biaya adalah berikut ini.

Menjamin Lancarnya Kegiatan Operasional

Biaya berfungsi untuk menjamin kelancaran aktivitas operasional. Tanpa adanya


biaya, maka hal-hal yang diperlukan perusahaan tidak akan terpenuhi sehingga mampu
menghambat proses produksi atau operasional perusahaan.

Sebagai Dasar Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Fungsi lain dari biaya adalah untuk menghitung harga pokok penjualan (HPP).
Sebelum produk dipasarkan dalam masyarakat, harga setiap produk sudah harus ditetapkan.
Dasar perhitungan harga pokok penjualan ini diperoleh dari akumulasi biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan ditambah dengan keuntungan sesuai target perusahaan.

Tolak Ukur Penentuan Margin Profit

Indikator penetapan margin laba dapat Anda ketahui dari biaya. Dengan adanya
rincian biaya jelas, maka perusahaan mampu mengukur penentuan margin profit. Sehingga
harga yang ditawarkan di pasaran nantinya sesuai dengan kantong target pasar dan bisa
menutup biaya pengeluaran, serta tetap memperoleh keuntungan.

Pedoman Perencanaan Pengeluaran Berikutnya

Terakhir, fungsi biaya adalah dijadikan pedoman dalam merencanakan pengeluaran


berikutnya. Biaya dari hasil produksi pertama akan membantu perusahaan dalam
merencanakan keuangan periode selanjutnya. Agar seluruh aspek tidak mengalami kerugian.

1.2 Penggolongan Biaya


Dalam aktivitas perusahaan ada banyak sekali beban atau biaya yang harus
dikeluarkan baik untuk produksi barang maupun jasa. Karena itulah harus ada klasifikasi
beban untuk memudahkan membuat laporan keuangan. Selain itu juga bertujuan untuk
memudahkan menggambarkan informasi keuangan kepada pihak menejemen perusahaan.

Penggolongan biaya tersebut dibagi menjadi beberapa bagian tergantung kebutuhan


perusahaan.

Pertama yaitu berdasarkan fungsi pokok aktivitas perusahaan yang terdiri atas:

1. Biaya produksi

Merupakan jumlah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi barang
hingga menjadi produk jadi. Biaya tersebut bisa berupa biaya tenaga kerja, bahan baku, biaya
operasional, dan sebagainya. Dari biaya produksi tersebut Anda bisa menentukan harga
pokok penjualan, untung, atau rugi suatu usaha.

2. Biaya administrasi dan umum

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses koordinasi selama proses produksi,
pemasaran produk sampai terjual. Hal itu juga meliputi beban gaji untuk karyawan, overhead
kantor, dan lain sebagainya.

3. Biaya pemasaran

Merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan


produknya. Hal itu bisa meliputi biaya iklan atau promosi.

Berdasarkan kegiatan atau proses produksi meliputi:

1. Biaya tetap

Merupakan biaya yang sifatnya tetap atau konstan karena tidak terpengaruh oleh hasil
penjualan, laba, untung, volume barang yang dihasilkan, dan lain sebagainya.

Contohnya adalah gaji tetap karyawan toko elektronik, dimana setiap bulannya mendapat gaji
sebesar Rp 900.000. Gaji tersebut akan tetap setiap bulannya meskipun penjualan barang naik
maupun turun.

2. Biaya variabel

Biaya ini bisa berubah-ubah seiring waktu dan kondisi yang umumnya dipengaruhi
oleh volume produk yang dihasilkan. Hal itu berlaku hukum dimana semakin banyak jumlah
penjualan, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga
bersifat berbanding lurus.

Contohnya adalah biaya bahan baku dan upah tenaga kerja. Misalnya bahan satu buah tas
kulit adalah Rp 2.000 dan upah pekerja per buah adalah Rp 2.000, maka total biaya produksi
sebuah tas adalah Rp 4.000. Kemudian semakin banyak pemesanan ataupun pembelian, maka
akan semakin tinggi pula biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan.

Berdasarkan objek yang dibiayai meliputi:

1. Biaya langsung

Merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan proses produksi barang,


misalnya biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.

2. Biaya tidak langsung

Adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi secara
menyeluruh, misalnya penyusutan mesin, biaya listrik, upah mandor dan pekerja, hingga
biaya administrasi pabrik.

Berdasarkan periode akuntansi ada dua yaitu:

 Biaya pengeluaran penghasilan yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh


perusahaan untuk memberikan manfaat dalam satu periode akuntansi, seperti
halnya biaya overhead pabrik. Jadi, biaya ini bisa dikatakan sebagai biaya
jangka pendek hingga menengah. Setiap periodenya mengalami perubahan.
 Biaya investasi ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan agar
memperoleh manfaat selama beberapa periode akuntansi, seperti halnya mesin
pabrik, aliran listrik, dan sebagainya.

Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa investasi merupakan biaya jangka panjang yang
memberikan manfaat maksimal secara tidak langsung bagi perusahaan, khususnya dalam hal
berlangsungnya proses produksi.

Analisis Penggolongan Biaya dan Manfaat

Oleh sebab itulah muncul adanya analisis biaya dan manfaat supaya setiap biaya yang
dikeluarkan tersebut bermanfaat secara maksimal dan memberikan keuntungan. Analisis
biaya dan manfaat sendiri adalah suatu teknis atau metode yang digunakan untuk
mengevaluasi dan menganalisa penggunaan sumber ekonomi supaya dimanfaatkan secara
efisien serta maksimal.

Metode tersebut juga melibatkan pembuatan keputusan mengenai penggunaan biaya


dengan mengedepankan akurasi dan rasionalitas. Karena itulah biayayang harus dikeluarkan
harus mempertimbangkan tujuan utama dan manfaat yang bisa diambil baik secara langsung
maupun tidak, serta dalam jangka pendek maupun panjang.

Contohnya seperti biaya pembangunan infrastruktur jalan yang harus


mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan yang lainnya. Tentu saja dampak ekonomi
setelah jalan jadi, akan memudahkan mobilitas pengiriman barang dan sebagainya, sehingga
harga suatu barang tidak terlalu tinggi. Sedangkan, dampak sosialnya juga memudahkan
masyarakat dalam bermobilisasi.
Hal itu belum lagi dampak negatif yang timbul sebelum hingga pembangunan jalan
selesai. Masalah yang sering timbul adalah pembebasan lahan, jika lahan untuk pembangunan
jalan tersebut ternyata ditempati oleh masyarakat atau penduduk. Karena itulah, sebelum
merencanakan dan memutuskan hal tersebut perlu analisis yang mendalam dan mendetail.

2.3 3. Aliran biaya dalam perusahaan manufaktur serta perhitungan biaya produksi
dan biaya produk terjual

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diperlukan untukmemperoleh


barang atau jasa yang secara langsung berhubungan dengan usaha memperoleh
penghasilan.Dalam pengertian tersebut yang dimaksud sumber ekonomi adalah barang atau
jasa yang memilikimanfaat atau yang mempunyai sifat langka.

Sebagai contoh, perusahaan memiliki persediaan bahan baku seharga 20 juta. Dari jumlah
tersebut,seharga 15 juta diolah dalam proses produksi. Harga pokok bahan baku yang
diproses seharga 15 jutamerupakan sumber ekonomi dalam bentuk aktiva yang dikorbankan
untuk memperoleh produk yang akandijual. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut, langsung
berhubungan dengan usaha memperoleh penghasilan. Harga pokok bahan baku yang
dikorbankan sebesar 15 juta disebut Biaya Bahan Baku.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
tidakluput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
akansenantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya bisa
berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah
ditemukansesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis,
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
https://bloginformasiakuntansi.blogspot.com/2015/03/akuntansi-biaya.html https://
bloginformasiakuntansi.blogspot.com/2015/03/akuntansi-biaya.html

Anda mungkin juga menyukai