Disusun Oleh:
Ardiyana Sari
(11211645)
Pengertian biaya secara umum adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan
untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi.
Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai kas yang
dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat
untuk saat ini maupun masa mendatang bagi organisasi.
Jadi sebenarnya, biaya adalah besaran dana dikeluarkan oleh perusahaan dengan
tujuan menghasilkan suatu produk atau jasa. Beban pengeluaran tersebut mencakup
seluruh kebutuhan proses produksi hingga pemasaran.
B. FUNGSI BIAYA
Keberadaan biaya sangat penting dalam suatu proses produksi atau lainnya. Oleh
karena itu, terdapat beberapa fungsi biaya adalah berikut ini :
C. KLASIFIKASI BIAYA
Setiap sesuatu memiliki risiko positif atau negatif. Begitu juga dengan biaya.
Ditinjau dari potensinya, berikut klasifikasi biaya adalah di bawah ini.
Biaya Produksi
Berdasarkan kegiatan operasional, poin pertama klasifikasi biaya adalah
biaya produksi. Singkatnya, pengertian biaya produksi adalah pengeluaran
perusahaan untuk memproduksi barang/jasa agar bisa dijual dengan harga
tertentu. Dalam operasional perusahaan, biaya produksi merupakan salah
satu jenis biaya dengan nominal terbesar. Terdapat berbagai jenis biaya
produksi, misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja, pengemasan, dan
sebagainya.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu jenis biaya produksi yang
dibayarkan pada SDM berkaitan langsung dengan pembuatan barang/jasa.
Cara pembayarannya bisa tetap setiap bulan atau berdasarkan jumlah satuan
produksinya. Yang termasuk dalam tenaga kerja langsung misalnya petugas
produksi.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Poin ketiga klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan operasional adalah biaya
tenaga kerja tidak langsung, seperti bagian pemasaran, personalia, satpam,
dan sebagainya. Dalam konteks ini, pembayaran biaya adalah sesuatu yang
umumnya dilakukan perusahaan tiap bulan, bukan berdasarkan satuan
produksi.
Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan merupakan biaya yang nilainya semakin berkurang dari
waktu ke waktu karena manfaat atau kualitas aktiva tersebut menurun.
Contohnya biaya mesin-mesin pabrik yang terus digunakan akan menurun
kualitasnya, sehingga periode mendatang harus membeli baru lagi.
Kalaupun dijual, harganya di bawah harga beli.
Biaya Perawatan
Biaya perawatan juga penting dalam mendukung aktivitas perusahaan. Jenis
biaya ini dikeluarkan dalam rangka menjaga dan mempertahankan aktiva
atau hal pendukung produktivitas. Misalnya, biaya perawatan mesin-mesin,
biaya service, dan sebagainya.
Biaya Investasi
Suatu bisnis juga memerlukan biaya investasi. Biaya ini dilakukan untuk
menambah pemasukan kas dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, Anda
menginvestasikan sebagian modal dalam instrumen investasi atau aset.
Biaya Overhead Pabrik
Poin terakhir klasifikasi biaya adalah biaya overhead pabrik. Dari segi
operasional, pengertian biaya overhead yakni pengeluaran di luar jenis
biaya produktif dan berperan penting dalam kelangsungan perusahaan.
Contoh biaya ini seperti biaya tambahan atau biaya yang tidak direncanakan
tetapi timbul, seperti denda, ganti rugi, dan sebagainya.
D. KONSEP BIAYA
Accounting cost juga sering disebut sebagai biaya eksplisit yang besarnya
meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).
Penghitungan biaya ini dibutuhkan untuk mengetahui besaran pajak yang
harus dibayar serta menentukan kesehatan keuangan perusahaan.
Sementara itu, economic cost atau biaya ekonomi adalah biaya eksplisit
ditambah biaya implisit. Berbeda dengan biaya eksplisit, biaya implisit
adalah biaya yang tidak bisa dilihat secara fisik dan meliputi biaya peluang
serta penyusutan modal.
Direct cost atau biaya langsung adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa dan dapat
dikalkulasikan untuk menentukan seberapa besar biaya tersebut dibebankan
pada produk, misalnya biaya material dan biaya upah buruh.
Sementara indirect cost atau biaya tidak langsung adalah sejumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa
namun tidak dapat dibebankan secara langsung pada masing-masing produk
yang dihasilkan, misalnya biaya listrik, air, izin usaha, dan sebagainya.
Sesuai namanya, fixed cost atau biaya tetap adalah biaya produksi yang
jumlahnya tetap selama kurun waktu tertentu dan tidak bergantung pada
jumlah output produk yang dihasilkan. Biaya tetap juga didefinisikan
sebagai jenis biaya yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan. Misalnya
biaya sewa bangunan, listrik, biaya upah pimpinan perusahaan, dan lain-
lain.
Sedangkan variable cost atau biaya variabel adalah biaya produksi yang
jumlahnya bergantung pada jumlah output produk yang dihasilkan pada
aktivitas produksi. Semakin besar jumlah output yang dihasilkan, maka
semakin besar pula besar biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya biaya
bahan baku, upah buruh, komisi penjualan, dan sebagainya.
Pada metode ini, biaya dibebankan ke obyek biaya sesuai pemakaian sumber daya
yang dapat diidentifikasi dan diobservasi secara fisik.
Contoh pembebanan biaya direct tracing adalah biaya tenaga kerja di gudang yang
melaksanakan kegiatan penerimaan barang (receiving). Biaya tenaga kerja untuk
kegiatan penerimaan barang di gudang dapat diidentifikasi dan dibebankan secara
langsung ke obyek biaya. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan, berapa jam
kerjanya, dan berapa upah yang dibayarkan dapat dibebankan secara langsung ke
obyek biaya gudang.
Metode pembeban biaya dengan menentukan pemicu biaya. Metode driver tracing
ini diterapkan bila pembebanan biaya dengan menggunakan direct tracing tidak
mungkin bisa dilakukan. Metode driver tracing membebankan biaya ke obyek
biaya dengan menentukan pemicu biaya (cost driver), yaitu hubungan sebab-akibat
(cause-effect) biaya dengan obyek biaya. Pada contoh biaya listrik conveyor belt,
jam pemakaian merupakan cause dan biaya listrik merupakan effect.
c. Metode alokasi biaya (cost allocation). Metode ini digunakan bila kedua metode
pembebanan biaya, yaitu direct tracing dan driver tracing tidak bisa diterapkan.
Metode cost allocation merupakan pembebanan biaya secara tidak langsung
(indirect cost assignment). Umumnya biaya tidak langsung (indirect cost)
dibebankan ke obyek biaya menggunakan metode ini. Karena hubungan biaya
dengan obyek biaya tidak dapat diidentifikasi secara langsung atau tidak ada
hubungan sebab-akibat, maka alokasi biaya dilakukan berdasarkan pertimbangan
kemudahan (convenience) atau asumsi yang masuk akal. Contoh, biaya depresiasi
bangunan gudang, dibebankan ke biaya penerimaan barang didasarkan luas
ruangan (space) yang digunakan untuk kegiatan penerimaan barang. Dalam hal ini,
luas ruangan merupakan dasar alokasi pembebanan biaya depresiasi bangunan
gudang.
Seorang ahli teknik akan berbeda memberikan konsep biaya dengan seorang
akuntan. Ibu rumah tangga berbeda konsep dengan seorang sopir mengenai biaya.
Konsep biaya dikemukakan tergantung dari latar belakang dan tujuan si pemakai konsep
biaya tersebut.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah keuntungan yang
maksimal. Perencanaan biaya yang baik/tepat harus dipusatkan pada hubungan antara
tingkat pengeluaran/ biaya dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran/biaya
tersebut.
Artinya, seorang manager atau pimpinan perusahaan harus menganggap
perencanaan dan pengendalian biaya sebagai suatu keharusan untuk mempertahankan
tingkat biaya yang wajar guna mendukung pencapaian tujuan dan program perusahaan
yang telah direncanakan. Perencanaan biaya tidak boleh menekankan penurunan biaya,
tetapi lebih ditujukan pada pemanfaatan sumber daya yang terbatas dengan lebih baik.
Untuk tujuan kalkulasi biaya untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya dapat
dikelompokkanmenjadi biaya produksi dan biaya nonproduksi.
a. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa.
b. Biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan dan
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan dan administrasi umum.
Biaya pemasaran, distribusi dan layanan pelanggan biasanya dikelompokkan
sebagai biaya penjualan, sedangkan biaya perancangan & pengembangan, biaya
akuntansi, dan biaya administrasi umum dikelompokkan sebagai biaya
administrasi.
REFERENSI
1) https://pintu.co.id/blog/apa-itu-konsep-biaya
2) https://fit.uii.ac.id/blog/2021/08/01/biaya-gudang/
3) https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/21/pengertian-biaya
4) https://www.e-akuntansi.com/biaya-yang-berbeda-untuk-tujuan-berbeda-different-
cost-for-different-purposes/
5) https://www.jurnal.id/id/blog/biaya-produksi-cost-of-production-dalam-pelaporan-
keuangan-perusahaan/