Pengertian Cost Structure
Oleh karena itu, biaya pengeluaran yang terdapat pada laporan keuangan sebuah
perusahaan pastinya tergantung dengan produk atau jasa yang dijual, projek atau
kegiatan yang di adakan, pelanggan perusahaan, dan aktivitas bisnis lainnya.
Bahkan dalam suatu perusahaan, struktur biaya dapat bervariasi antara lini produk,
divisi atau unit bisnis, karena jenis kegiatan yang mereka lakukan berbeda. Hal
yang selanjutnya harus dipahami adalah mengenai model bisnis cost structure.
Cost-driven
Model bisnis cost-driven berfokus untuk meminimalisir biaya apapun yang dapat
diminimalisasi. Pendekatan ini lebih mementingkan pembuatan dan pengawasan
struktur biaya yang paling murah. Lalu menggunakan value propositions yang
murah, dan juga memaksimalkan otomatisasi, dan outsourcing yang luas.
2
Value-driven
Beberapa perusahaan kurang peduli dengan biaya implikasi dari model bisnis
tertentu dan fokus pada pembentukan nilai tambah karena segmen pasar yang
dituju adalah segmen pasar yang tidak sensitif terhadap harga. Value
proposition dan tingkat layanan pribadi yang tinggi biasanya mencirikan model
bisnis ini.
Untuk masuk kedalam pembahasan cost structure lebih lanjut, sebelumnya kamu
harus tau mengenai penggolongan biaya menurut Mulyadi (2015:15) dengan
membaca ulasan dibawah ini:
Penggolongan Biaya
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang berkaitan dengan proses produksi
atau kegiatan dalam pengolahan barang atau jasa. Contoh dari biaya produksi
adalah biaya bahan, biaya training, biaya mesin produksi, dsb.
Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah keseluruhan biaya yang berkaitan dengan kegiatan untuk
memasarkan produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan. Contoh dari biaya
pemasaran adalah biaya iklan untuk promosi, biaya brosur, dsb.
Fixed Cost
Fixed cost atau dalam bahasa Indonesia berarti biaya tetap. Sesuai dengan
namanya, fixed cost adalah biaya yang tidak akan berubah terlepas dari
jumlah output yang dihasilkan perusahaan. Fixed cost akan dikeluarkan perusahaan
secara teratur dan biasanya jarang terjadi perubahan naik atau turun seiring dengan
berjalannya waktu. Beberapa bisnis seperti perusahaan manufaktur dicirikan oleh
tingginya proporsi biaya tetap. Bentuk atau contoh fixed cost yang terdapat dalam
perusahaan adalah:
Biaya overhead untuk sewa
Beban bunga
Pajak dari properti
Penyusutan aset tetap milik perusahaan
4
Variable Cost
Variable cost atau yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti biaya variabel
adalah biaya yang berubah-ubah dan bervariasi tergantung dengan jumlah unit
produk atau jasa yang dihasilkan dari sebuah proses produksi. Bentuk atau
contoh variable cost yang terdapat dalam perusahaan adalah:
Biaya bahan langsung
Biaya peralatan dalam kantor
Bonus dan komisi karyawan
Biaya pemasaran
Variable cost biasanya lebih beragam dan mengalami fluktuasi jika dibandingkan
dengan fixed cost. Pada perusahaan yang menjual sebuah produk tertentu, bahan
termasuk dalam variable cost karena bisa saja terjadi perubahan biaya seiring
berjalan nya waktu. Komisi, dan upah borongan juga termasuk pada variable
cost karena masih bisa terjadi perubahaan didalamnya. Sedangkan untuk penyedia
jasa, variable costnya bisa terdiri dari upah, bonus, dan biaya perjalanan. Lalu
untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis berbasis proyek, variable cost bisa
seperti upah dan biaya proyek lainnya tergantung pada jumlah jam yang
diinvestasikan di masing-masing proyek.
Skala Ekonomi
Economy scale atau skala ekonomi adalah keuntungan biaya karena output pada
perusahaan bertambah. Biasanya, perusahaan yang besar akan mendapatkan
keuntungan dengan cara menurunkan tingkat pembeliannya. Hal-hal seperti ini
yang dapat menurunkan biaya rata-rata per-unit saat kenaikan output.
Variable cost & Fixed cost adalah jenis biaya yang paling umum ditemukan di
semua perusahaan.
Saya akan menjelaskannya dengan mengambil restoran cepat saji favorit sejuta
umat (tentu saja maksudnya McDonald) sebagai contoh usaha yang memiliki fixed
cost dan variable cost supaya lebih mudah untuk memahami konsep ini.
Jadi variable cost adalah biaya yang akan berubah menjadi besar atau kecil
tergantung pada banyaknya produk dan jasa yang dihasilkan atau dijual. Semakin
banyak produk yang dijual atau dihasilkan, biaya variabel akan semakin tinggi dan
sebaliknya.
Fixed Cost (Biaya Tetap)
McDonald boleh menjual 1000, 2000 atau bahkan 3000 burger dalam satu bulan,
gaji karyawan dan biaya sewa bangunan akan tetap sama. Itulah yang dimaksud
dengan fixed cost.
Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlahnya tetap tanpa terpengaruhi oleh
banyak atau sedikitnya barang yang dijual atau dihasilkan.
Apa artinya untuk perusahaan? Biaya tetap akan terasa makin hemat apabila
produksi/penjualan makin besar dalam periode satu bulan.
Semi variable cost adalah biaya yang sudah ada komponen biaya tetapnya, tetapi
akan menjadi lebih tinggi lagi apabila ada penggunaan atau penjualan seperti
contoh biaya telpon diatas.
Kesimpulan
Semua biaya yang terjadi di dalam suatu perusahaan dapat dikategorikan menjadi 3
jenis biaya, yaitu fixed cost, variable cost dan semi variable cost.
Fixed cost adalah biaya tetap yang tidak berubah meskipun perusahaan sedang
ramai atau sepi.
Variable cost adalah biaya variabel yang bisa naik atau turun tergantung ramai atau
sepinya produksi/penjualan perusahaan tersebut.
8
Dan yang terakhir, semi variable cost, adalah kombinasi dari fixed cost + variable
cost.
Saya berharap dengan contoh diatas kamu bisa lebih mudah mengingatnya, dan
jangan lupa untuk share dengan teman kamu yang juga kebingungan dengan
konsep akuntansi ini supaya mereka juga bisa mendapatkan pemahaman yang lebih
baik!