Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Wildan Ar Raniri

Kelas : X IPS 3

SOAL BIAYA PRODUKSI

1. Apa yang dimaksud biaya produksi?

2. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap (fix cost)? Sertakan contohnya!

3. Apa yang dimaksud dengan biaya tidak tetap/variable cost? Sertakan contohnya!

4. Bagaimana mengetahui total biaya? (tuliskan rumusnya)

5. Bagaimana cara mencari biaya rata-rata / average cost (AC)? (tuliskan rumusnya)

6. Bagaimana cara mencari marginal cot (MC) atau biaya marjinal? (tuliskan rumusnya)

7. Apa yang dimaksud dengan Break event point /titik impas?

8. Bagaimana cara mencari Break event point (BEP)? (tuliskan rumusnya)

Jawaban :

1. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi
barang atau jasa (apa yang dimaksud dengan biaya produksi?). Perhitungan biaya
produksi ini dilakukan sejak dari awal pengolahan bahan baku, hingga barang jadi
atau setengah jadi.

2. Biaya tetap atau yang disebut juga dengan fixed cost merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam keadaan konstan atau
umumnya senantiasa tidak berubah walaupun mengalami peningkatan
maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dapat
dikatakan bahwa biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau terlepas
dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan. 

Biaya tetap dibagi menjadi 2 macam yaitu committed fixed cost dan
discretionary fixed cost. Contoh dari biaya tetap itu sendiri adalah biaya
sewa gedung, gaji karyawan, pajak, biaya asuransi, biaya cukai (jika
pengiriman produk dilakukan hingga ke luar negeri), pembayaran pinjaman,
dan sebagainya.
 
3. Biaya variabel atau yang disebut juga dengan variable cost merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada
perubahan jumlah produk yang diproduksi. Semakin besar jumlah volume produk yang
diproduksi oleh sebuah perusahaan maka semakin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika jumlah
volume produk yang diproduksi kecil maka biaya yang dikeluarkan juga kecil.
Dapat dikatakan bahwa biaya variabel tergantung pada fluktuasi aktivitas usaha dalam
memproduksi barang yang dilakukan sebuah perusahaan. Contoh dari biaya variabel
yaitu antara lain biaya bahan baku sebuah produk, biaya tenaga kerja langsung dalam
bentuk upah kepada karyawan (biasanya dihitung berdasarkan berapa unit produk
yang dapat dihasilkan per orang), biaya pengemasan produk, biaya kargo (berbeda-
beda sesuai dengan negara tujuan tempat produk akan diperjualbelikan), dan biaya
lainnya.

4. Rumus biaya total digunakan untuk menggabungkan biaya variabel dan biaya tetap
dari penyediaan barang untuk menentukan total. Rumusnya adalah:

Biaya total = (Biaya tetap rata-rata x biaya variabel rata-rata) x Jumlah unit yang
diproduksi

Untuk menggunakan rumus ini, Anda harus mengetahui angka-angka untuk biaya
tetap dan biaya variabel Anda.

5. Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi. Rumusnya
adalah AC=TC/Q (total cost dibagi dengan tingkat output).

6. Biaya marginal adalah biaya tambahan yang digunakan saat memproduksi satu unit
produk tambahan. Selain itu biaya marginal adalah suatu biaya yang menunjukkan
tingkat di mana total biaya pada suatu produk berubah ketika produksi meningkat satu
unit.

Biaya marginal (marginal cost) merupakan hal yang sangat penting untuk mengambil
keputusan bisnis di mana seorang manajemen harus dapat memberikan keputusan
tentang pengalokasian sumber daya dalam proses produksinya.

Adapun rumus biaya marginal yang sering digunakan dalam menghitung setiap biaya
margin perusahaan. Berikut rumus biaya marginal yaitu:

MC = ∆TC / ∆Q

Keterangan:
MC= Biaya marginal (marginal cost)

∆TC= Perubahan biaya total (total change in cost)

∆Q= Perubahan kualitas barang dan jasa (total change in quantity)

7. Dikutip dari Bankrate, BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan
yang harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam
jangka waktu tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel.

8. Ada dua cara untuk menghitung BEP, yaitu

Yang pertama adalah dengan cara menghitung BEP berdasarkan unit. Yaitu Titik
pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu.
Dalam hal ini kita akan memperkirakan pada jumlah produk ke berapa bisnis kita akan
mengalami balik modal atau Break Even Point.

Yang kedua adalah dengan cara menghitung BEP berdasarkan nominal Rupiah. Yaitu
dengan menghitung titik pulang pokok, yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau
harga penjualan (P ) tertentu. Dalam hal ini kita akan memperkirakan pada jumlah
nominal penjualan berapa bisnis kita akan mengalami balik modal atau Break Even
Point.

Dalam menyusun perhitungan BEP terlebih dahulu kita tentukan 3 elemen yang ada di
rumus BEP yaitu :

 Fixed Cost atau biaya tetap. Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa
tempat usaha, pegawai, mesin, dan lain-lain. Biaya ini merupakan biaya yang
harus kita keluarkan meskipun kita tidak menjual sama sekali

 Variable Cost atau biaya variabel. Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan


dengan kegiatan kita dalam menjalankan usaha. Biaya Variable ini jumlahnya
berubah-ubah tergantung pada kegiatan yang kita lakukan. Misalnya saja kita
harus membayar biaya distribusi (jika ada barang yang diproduksi), membayar
komisi, nota penjualan, biaya komunikasi kepada pelanggan, dan lain-lain
 Harga penjualan, yaitu harga jual yang kita tentukan kepada pembeli.
 Kontribusi Margin Per Unit adalah jumlah keuntungan yang kita dapatkan ketika
kita menjual produk kita.

Sehingga rumus BEP dapat dituliskan sebagai berikut :

 BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
 BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per
Unit)

Anda mungkin juga menyukai