Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 2

ESPA4111 PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Nama : Yulia Widiyawati

NIM : 042688239

Prodi : Manajemen

1. Jelaskan hubungan antara biaya variabel rata-rata, biaya rata-rata dan biaya
marjinal!

Jawab :

Hubungan antara biaya variabel rata — rata (AVC), biaya rata — rata (AC) danbiaya
marjinal (MC) adalah :

- Kurva MC memotong kurva AVC dan AC pada titik minimum mereka.

- Bila tambahan atau kenaikan biaya total yang disebut biaya marjinal lebihkecil daripada
biaya total rata — rata, maka kurva AC akan turun.

- Bila biaya marjinal lebih besar dari biaya total rata — rata (AC), maka biaya total ratarata
(AC) akan naik.

- Selama MC terletak dibawah AC maka AC akan turun, dan bila MC diatas AC maka AC akan
naik. Karena MC didefinisikan sebagai didefinisikan sebagai kenaikan (tambahan)biaya
total atau biaya variable total akibat kenaikan (tambahan) produksi satusatuan output
maka dengan cara yang sama dapat diterangkan mengapa MC memotong AVC pada titik
terendah.

a. Biaya Variabel

Menurut definisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biaya variabel adalah sejumlah biaya
yang besarannya bergantung pada volume kegiatan usaha. Biaya variabel tersebut dapat
masuk ke bagian biaya normal. Dalam bahasa Inggris, biaya variabel disebut
sebagai variable cost.

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bergantung pada
produksi yang dikeluarkan. Biaya variabel tidak selalu tetap dan dapat berubah-ubah
tergantung dengan volume produksi dari perusahaan.
Suatu biaya variabel akan mengalami kenaikan, jika produksi sedang mengalami
peningkatan. Tetapi, biaya variabel dapat menurun, jika produksi sedang mengalami
penurunan.

Biaya variabel tidak seperti biaya tetap, karena biaya variabel bergantung pada proses
produksi. Biaya variabel biasanya disebut juga sebagai biaya tingkat level, karena biaya
variabel sangat beragam tergantung dengan jumlah unit yang diproduksi.

berikut ini terdapat beberapa contoh biaya variabel yang perlu kamu pahami, antara lain:

• Bahan langsung: bahan langsung atau bahan baku merupakan bahan yang
berhubungan langsung dengan berjalannya proses produksi barang. Bahan langsung
dapat mengalami perubahan jika jumlah produk yang diproduksi berubah.
• Komisi: biasanya komisi akan dihitung dari seberapa banyak penjualan produk yang
berhasil laku dengan perkiraan jumlah tertentu. Sebab akan berubah tergantung
dengan jumlah produksi dan penjualan.
• Tenaga kerja langsung: tenaga kerja langsung biasanya memiliki peran penting
dalam melakukan produksi sebuah barang. Tenaga kerja akan mendapatkan
bayaran ketika sudah menghasilkan suatu produk, tetapi tenaga kerja yang bekerja
secara sementara, maka pembayaran akan masuk ke biaya variabel.
• Upah lembur tenaga kerja: jumlah jam yang dilakukan oleh tenaga kerja untuk
bekerja lembur atau melebihi jam kerja yang upahnya akan dihitung ke dalam biaya
variabel.
• Pemenuhan kebutuhan alat produksi: beberapa bahan yang dibutuhkan agar alat
produksi dapat berjalan dengan baik, seperti oli yang digunakan untuk mesin
produksi atau listrik yang digunakan untuk berjalannya mesin.

b. Biaya Rata-Rata

Biaya rata-rata atau avarage cost adalah jumlah total semua biaya produksi dibagi dengan
jumlah output yang dihasilkan. Jumlah ini juga dikenal sebagai biaya total rata-rata
atau Average Total Cost (ATC) atau biaya unit.

Dalam istilah yang lebih sederhana, ini mengukur berapa banyak bisnis yang harus
dibelanjakan untuk setiap unit atau produk dari output yang dihasilkan. Anda dapat
menentukan ATC dengan persamaan sederhana:

Biaya Total Rata-rata = Total Biaya Produksi / Kuantitas Unit yang Diproduksi
Cara menghitung Avarage cost per unit:

1. Tentukan biaya produksi tetap

Untuk menemukan biaya produksi tetap, mulailah dengan melihat laporan laba rugi bisnis
yang biasanya ditemukan dalam laporan keuangan tahunannya. Biaya tetap dapat
mencakup premi asuransi, biaya setup, keuntungan normal, depresiasi, biaya sewa, biaya
penjualan, pembayaran pinjaman dan banyak lagi.

2. Temukan biaya variabel produksi

Pelajari biaya variabel produksi dengan kembali merujuk pada akun laba rugi. Beberapa
contoh biaya variabel produksi mencakup hal-hal seperti bahan baku, tenaga kerja
manufaktur yang berhubungan langsung dengan produksi, pengemasan dan banyak lagi.

3. Tambahkan total biaya tetap dan total biaya variabel

Sekarang setelah menemukan total ini, kita dapat menentukan total biaya produksi rata-
rata dengan menjumlahkan total biaya tetap dan total biaya variabel. Sebagai contoh:

Biaya Total Rata-rata = Biaya Tetap Rata-Rata + Biaya Variabel Rata-rata

4. Tentukan jumlah unit yang diproduksi

Setelah mencapai langkah ini, tentukan jumlah unit yang diproduksi. KIta dapat
menemukan nomor ini dengan merujuk faktur, memeriksa dengan departemen akuntansi
atau menelepon perusahaan yang memproduksi unit.

5. Hitung total biaya produksi rata-rata

Lalu mencari total biaya produksi rata-rata. Hitung biaya ini dengan membagi total biaya
produksi yang telah dihitung di langkah ketiga dengan jumlah unit yang diproduksi
(dipelajari di langkah empat). Lakukan dengan rumus avarage cost berikut:

Biaya total rata-rata = total biaya produksi / kuantitas unit yang diproduksi

c. Biaya Marjinal

Biaya marginal (Marginal Cost) adalah biaya tambahan yang timbul dalam produksi
satu unit lagi barang atau jasa. Ini berasal dari biaya produksi variabel, mengingat bahwa
biaya tetap tidak berubah seiring perubahan output, maka tidak ada biaya tetap tambahan
yang dikeluarkan dalam memproduksi unit barang atau jasa lain setelah produksi sudah
dimulai.

Biaya marjinal bisa saja mengalami penurunan apabila volume produksi meningkat.
Pemicunya sejalan dengan skala ekonomi, yaitu ketika ada diskon biaya material, tenaga
kerja lebih hemat, atau penggunaan mesin yang lebih efisien.

Secara ekonomi, pendapatan marjinal harus sama dengan biaya marjinal demi
mendapatkan laba yang maksimal. Istilah dalam bidang ekonomi untuk pendapatan
marjinal adalah MR (marginal revenue) dan biaya marginal disebut MC (marginal cost).

U mumnya, biaya marjinal juga sama seperti biaya incremental (incremental cost). Ini
merupakan tambahan biaya ketika ada 2 volume output atau 2 alternatif yang bersifat
diskrit.

Biaya marginal juga bisa muncul ketika ada ekspansi produksi yang dilakukan pihak
perusahaan. Tentu tujuannya adalah untuk menambah jumlah produk yang bisa dijual.

Biaya Produksi Marjinal dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

MC = ∆TC / ∆Q

Keterangan:

MC= Biaya marginal (marginal cost)

∆TC= Perubahan biaya total (total change in cost)

∆Q= Perubahan kualitas barang dan jasa (total change in quantity)

2. Jelaskan ciri-ciri pasar industri monopoli murni dengan lengkap. Apakah


produsen pada pasar monopoli murni dapat menentukan harga setinggi
tingginya? munculkan argumentasi anda!

Jawab :

Ciri ciri pasar monopoli mumi :

▪ Produknya unik.
▪ Hanya terdapat satu penjual.
▪ Terdapat halangan untuk masuk bagi penjual lain.
▪ Kekuatan untuk menentukan harga yang sangat kuat.
▪ Perusahaan memerlukan sedikit promosi.
▪ Tidak ada barang substitusi.
▪ Tidak ada kemungkinan pendatang baru masuk industri.
▪ Bisa menentukan harga setinggi tingginya tapi mempunyai resiko yang sanga fatal,
akibatnya para konsumen tidak akan membeli produk tsersebut.

Salah satu asumsi dalam bentuk pasar monopoli adalah perusahaan atau produsen
mempunyai kemampuan untuk menetapkan harga (price setter) karena monopolis
adalah penjual tunggal di pasarnya,. Namun perlu diingat bahwa monopolis
menghadapi kurva permintaan (kurva D) yang berlereng negatif. Dengan demikian
dalam pasar persaingan sempurna berlaku hukum permintaan, bahwa jika harga naik
maka jumlah barang yang diminta akan berkurang dan jika harga turun maka jumlah
barang yang diminta bertambah (ceteris paribus). Hal itu berarti, belum tentu
menguntungkan bagi monopolis bila dia menentukan harga yang tinggi karena dengan
tingginya harga konsumen akan menurunkan jumlah barang yang dimintanya.
Menurut saya cara yang dapat dilakukan untuk membatasi perilaku monopoli
misalnya saja pemerintah menetapkan harga maksimum bagi produk yang dijual
monopolis. Cara ini dilakukan agar monopolis menetapkan harganya seperti
perusahaan dalam persaingan sempurna. Cara lain adalah dengan pembebanan pajak
bagi monopolis, baik itu dalam bentuk pajak per unit barang maupun pajak lumpsum

3. Jelaskan bagaimana upaya pengendalian penggabungan monopolis-oligopolis


dengan jelas! bagaimana kebijakan yang digunakan di Indonesia!

Jawab :

Upaya pengendaliannya ialah

a) Kebijakan pengaturan industri monopoli. Kebijakan ini dimaksudkan untuk


kepentingan dan kesejahteraan masyarakat berupa jaminan kualitas pelayanan
pada harga memadai.
b) Dua kritik diajukan atas pengaturan seperti ini.
c) Pengaturan lewat undang undang antitrust
d) Merencanakan pengaturan pada berbagai pelarangan kebijakan penentuan harga
yang mengarah pada persaingan tak sehat.

Anda mungkin juga menyukai