Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Ilmu Ekonomi

Nama : Ryan Maradesa

NIM : 210611020518

Kelas : 1B8

Soal

1. Jelaskan Explicit dan Impciit Cost serta berikan contoh-contoh konkritnya


2. Jelaskan Fixed Cost dan Variable Cost
3. Jelaskan AC, MC, AFC, AVC dan berikan contoh konkritnya

Jawaban

1. Explicit Cost
Explicit Cost atau biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan untuk operasi perusahaan tersebut. Kata nyata di sini memiliki arti bahwa
perusahaan memang tercatat mengeluarkan biaya atau pengorbanan dalam bentuk uang kas,
piutang atau aset lainnya untuk operasi perusahaan tersebut.
Contoh
Seorang mahasiswa harus mengeluarkan uang untuk membayar biaya kuliah, membeli buku,
bayar sewa kamar kos, dan keperluan lain dari awal kuliah hingga lulus menjadi sarjana

Implicit Cost
Implisit cost atau biaya implisit adalah suatu jenis biaya peluang yang dimanfaatkan
dalam sumber daya internal suatu perusahaan. Jenis biaya ini tidak akan ditampilkan di dalam
laporan keuangan atau pada umumnya dilaporkan sebagai biaya yang terpisah. Biaya peluang
akan hadir saat suatu perusahaan menggunakan sumber daya internalnya untuk suatu proyek
ataupun aktivitas operasional tanpa adanya kompensasi eksplisit guna memanfaatkan sumber
daya perusahaan tersebut.
Contoh
Perusahaan mendapatkan pendapatan dari memanfaatkan gedung usahanya sendiri dalam
melakukan kegiatan produksi dan lalu menjual produknya, daripada memperoleh pendapatan
dari menyewakan gedung tersebut.

2. Fixed Cost
Fixed cost sendiri merupakan biaya tetap di mana biaya tersebut tidak dipengaruhi oleh
penjualan atau kondisi tertentu yang dialami oleh perusahaan. Baik ada penjualan atau tidak
perusahaan wajib memiliki anggaran biaya tetap. Misalnya sewa ruko, biaya listrik, biaya
pegawai, atau biaya asuransi.
Contoh Fixed Cost di perusahaan
• Gaji Karyawan
Gaji biasanya adalah salah satu komponen terbesar dari biaya perusahaan. Dan gaji
adalah fixed cost karena meskipun perusahaan tidak berjualan apapun (seperti yang
terasakan dari efek Corona), gaji tetap harus dibayar.
• Sewa Tempat Usaha
Apabila tempat usaha Anda bukan milik sendiri melainkan disewa, biaya itu akan tetap
stabil dari bulan ke bulan sesuai kontrak sewa yang disepakati.
• Depresiasi/Penyusutan
Penyusutan adalah pengurangan nilai dari aset perusahaan yang dilakukan rutin setiap
bulan. Contoh aset atau yang juga disebut aktiva tetap adalah mesin pabrik, kendaraan
operasional, gedung dan lainnya. Karena penyusutan terjadi setiap akhir bulan, ini
adalah bagian dari fixed cost perusahaan.

Variable Cost
Variable cost/biaya tidak tetap selalu berubah-ubah tergantung dengan penjualan. Apa
saja yang termasuk ke dalam biaya tidak tetap? Bahan baku, peralatan, tenaga kerja langsung,
dan biaya produksi lainnya.
Contoh Variable Cost di perusahaan
• Komisi Penjualan
Perusahaan pada umumnya memiliki salesman. Salah satu insentif supaya salesman
semangat berjualan banyak adalah dengan memberikan dia komisi (biasanya berupa
persentase) dari omset penjualan yang dia capai. Artinya semakin tinggi omset yang
dihasilkan, semakin besar variable cost (berupa komisi) yang perlu dikeluarkan
perusahaan.
• Biaya Listrik & Air
Listrik dan air juga akan dihitung biayanya pada akhir bulan tergantung dari
penggunaan. Pada umumnya, pengunaan sumber daya yang diukur bisa dianggap
sebagai biaya variabel. Sebenarnya dalam suatu perusahaan, biaya terbesar yang terjadi
adalah di fixed cost atau biaya tetap. Apabila ingin menghasilkan keuntungan, Anda
harus memastikan penjualan melebihi fixed cost terlebih dahulu.
• Biaya Transportasi
Apabila perusahaan Anda memerlukan jasa pengiriman, ini juga dianggap sebagai
variable cost karena biasanya ekspedisi membebankan biaya berdasarkan jarak tempuh
pengiriman. Begitu juga apabila karyawan perusahaan Anda memerlukan jasa
transportasi seperti taksi dan ojek online untuk pulang pergi dari tempat client, cost
akan naik turun berdasarkan seringnya mereka mengunjungi client tersebut.
• Biaya Tenaga Kerja Langsung
Maksudnya tenaga kerja langsung di sini adalah tenaga kerja yang terlibat dengan
proses produksi secara langsung. Misalnya biaya tenaga tambahan karena kelebihan
permintaan dimana di saat bersamaan karyawan juga terpaksa lembur sehingga perlu
dibayar lemburannya.
• Biaya Peralatan
Bukannya peralatan termasuk fixed cost? Tidak juga. Hal yang menjadi biaya peralatan
menjadi biaya tidak tetap adalah karena nilai fungsi. Misalnya saja bensin, oli mesin,
sparepart, bahkan alat makan sekali pakai.

3. Biaya Rata-Rata (AC)


Average cost merupakan biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara membagi
total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh
perusahaan untuk menentukan keputusan produksi kedepannya. Biaya produksi per unit akan
diketahui dengan cara memperhitungkan average cost ini. Selanjutnya, perusahaan bisa
menentukan persentase laba yang ingin dicapai dari biaya rata-rata tersebut. Average cost akan
dibandingkan dengan biaya tetap saat mengambil keputusan produksi. Dari hasil perbandingan,
akan dapat diperoleh informasi mengenai biaya manakah yang lebih tinggi antara fixed dan
variable cost. Hal ini bisa dijadikan sebagai patokan perusahaan untuk menentukan laba yang
ideal.
Contoh
Gaji karyawan, sewa gedung, biaya pemasaran, iklan, dan sebagainya. Biaya produksi ini jumlah
sama atau tetap dari periode ke periode.

Biaya Marginal (MC)


Biaya marginal bisa disebut juga sebagai pengeluaran tambahan yang akan digunakan
oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa mengetahui jumlah output
maksimal yang bisa didapatkan selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal.
Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan variabel cost pada saat proses
produksi. Perusahaan juga bisa mengaitkan fixed cost dengan biaya marginal saat akan
memproduksi output tambahan. Fungsi dari biaya marginal adalah untuk membantu
perusahaan memaksimalkan kegiatan operasional secara menyeluruh. Hal ini akan membuat
perusahaan bisa mencapai nilai keuntungan maksimal produk secara lebih efisien. Marginal cost
baru bisa dihitung setelah biaya tetap dan variabel sudah diketahui oleh perusahaan.
Perhitungan marginal cost dilakukan dengan cara membagi peningkatan biaya dan perubahan
kuantitas target produksi.
Contoh
Ketika menggunakan satu tenaga kerja lagi, perusahaan melaporkan total biaya yang meningkat
dari Rp150 per unit menjadi Rp160 per unit, maka Rp10 (US Rp160 – Rp150) adalah biaya
marjinal.

Biaya Tetap Rata-Rata (AFC)


Avarage fixed cost atau biaya rata-rata adalah biaya total untuk memproduksi sebuah
unit. Menghitung rata-rata biaya tetap adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu berapa
biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dan tidak tergantung pada beberapa
banyak produk atau jasa yang di produksi oleh sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan biasanya
akan menghitung kembali biaya tetap secara berkala, dengan tujuan untuk memastikan bahwa
perusahaan bisa terus menghasilkan untung dari produk dan jasa yang dihasilkan. AFC didapat
dari hasil bagi antarra jumlah total biaya tetap (Total Fixed Cost atau TFC) yang dikeluarkan
dalam produksi barang atau jasa dengan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan (Quantity atau
Q)
Contoh
Biaya tetap adalah harga sewa, biaya mesin, gaji karyawan, dan langganan tahunan untun
keperluan bisnis.

Biaya Variabel Rata-Rata (AVC)


Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan yang
jumlahnya sesuai dengan volume kegiatan perusahaan. Berbeda dengan biaya tetap, biaya
variabel adalah biaya yang dapat berubah sejalan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan pada
periode tertentu.
Contoh
Pemenuhan kebutuhan alat produksi misalnya adalah tagihan listrik, dan juga oli untuk mesin
produksi.

Anda mungkin juga menyukai