Anda di halaman 1dari 4

KWU

Analisis Biaya
Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) adalah proses menghitung dan
membandingkan perkiraan biaya dengan manfaat/peluang yang menjadi acuan penting
dalam pembuatan keputusan.
Yang dimaksud dengan cost di sini adalah kelemahan-kelemahan yang mungkin bisa muncul
dari keputusan tersebut, sementara benefit adalah keuntungan yang bisa diperoleh.
Jika manfaat yang diproyeksikan lebih besar daripada biayanya, perusahaan dapat
berargumen bahwa keputusan itu baik untuk dibuat.
Di sisi lain, jika biayanya lebih besar daripada manfaatnya, maka perusahaan mungkin ingin
mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

Jenis Biaya:
1. Biaya langsung, yang mencakup biaya yang terkait langsung dengan produksi atau
pengembangan produk atau layanan seperti biaya tenaga kerja, biaya produksi, biaya
bahan baku, dan biaya persediaan.
2. Biaya tidak langsung, adalah utilitas dan sewa yang berkontribusi pada biaya overhead
dalam menjalankan bisnis.
3. Biaya tidak teraba, merupakan biaya yang sulit diukur contohnya seperti penurunan
tingkat produktivitas saat proses bisnis baru diluncurkan, atau berkurangnya kepuasan
pelanggan setelah perubahan dalam proses layanan pelanggan yang mengarah pada
pembelian berulang yang lebih sedikit.
4. Biaya peluang, mengacu pada peluang yang didapatkan dari satu strategi dibandingkan
dengan lainnya.

SUMBER DANA
Sumber dana adalah investasi dana atau modal yang diperlukan oleh perusahaan
untuk memenuhi segala kebutuhan selama proses berlangsungnya
kegiatanperusahaan. Sumber dana adalah asal darimana kebutuhan dana operasional
perusahaan dapat dipenuhi.
Macam-macam sumber dana:
1. Tabungan atau Investasi Pribadi
Sumber dana yang berasal dari modal pribadi pemilik perusahaan. Sumber dana inibisa
berupa uang atau asset seperti gedung, tanah, bangunan, dsb. Dari
hartakekayaan yang dimiliki ini kemudian dikumpulkan untuk diolah menjadi sumberdana
perusahaan.
2. Pinjaman
Sumber dana berupa uang ini bisa datang dari bank, pegadaian, atau
fasilitasprogram pembiayaan yang seringkali diberikan oleh pihak Badan Usaha
MilikNegara (BUMN), seperti program kemitraan dan bina lingkungan.
3. Kemitraan / Angel Investor
Mitra dicari oleh pemilik perusahaan dengan tujuan untuk menjalankan perusahaanyang
dimiliki. Mitra ini bisa datang dari teman atau keluarga, bahkan orang asingsekalipun.
Asalkan, business plan yang dimiliki memang menarik dan memilikiprospek yang besar.

PROYEKSI LABA RUGI


Laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan keuangan bisnis yang umum dibuat oleh
bisnis dalam suatu periode tertentu, yang berisi pendapatan dan beban bisnis yang
menghasilkan nilai rugi atau laba bersih.

Dalam menghitung laba rugi menggunakan rumus perhitungan manual, pelaku usaha perlu
tekun dan teliti. Ada pun rumus perhitungan proyeksi laba rugi adalah sebagai berikut:

 Biaya Harga Pokok Penjualan (HPP) = Stok Awal - Pembelian Bersih - Stok Akhir
 Penjualan Bersih = Penjualan – Potongan Penjualan – Return Penjualan
 Laba Kotor = Penjualan Bersih – HPP
 Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha (Biaya Operasional + Biaya Nonoperasional)

BEP (BREAK EVEN POINT)


BEP atau Break Even Point merupakan titik pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan
sama dengan modal yang telah dikeluarkan. Dengan kata lain, perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan akan tetapi juga tidak mengalami kerugian karena total
keuntungan dan kerugian berada pada titik nol.

Kondisi BEP ini bisa muncul apabila perusahaan menggunakan biaya tetap dalam
operasionalnya, sedangkan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap
beserta biaya variabel yang ada. Dengan begitu, untung-rugi perusahaan akan berada dalam
posisi titik 0 (nol) dan jika pendapatan yang perusahaan hasilkan lebih besar dari biaya tetap
dan biaya variabel, maka perusahaan dinyatakan untung.

Manfaat BEP bagi perusahaan adalah dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang
harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian. Manfaat BEP selanjutnya adalah
perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh
keuntungan.

Komponen yang membentuk BEP:


1. Biaya Tetap/Fixed Cost
Jenis biaya yang tidak berubah atau statis dengan kenaikan atau penurunan jumlah barang
atau jasa yang diproduksi atau bahasa gampangnya bisa diartikan sebagai biaya yang harus
dihitung meskipun saat itu bisnisnya sedang mengalami penurunan dalam penjualan atau
tidak memproduksi sesuatu.
2. Biaya Variabel
Jenis biaya yang angkanya tidak tetap atau bisa dibilang dengan bisa berubah, tergantung
dari tingkat produksi yang sedang dilakukan. Tingkat produksi dan biaya variabel akan selalu
sama dan berkaitan. Contoh dari variabel cost ini antara lain, bahan baku, beban listrik, air
dan lain-lain.
3. Harga Jual
Hal ini didapatkan dari semua biaya yang diperlukan dalam memproduksi suatu barang,
ditambah dengan keuntungan yang ingin didapatkan.
4. Pendapatan
Pendapatan atau penghasilan yang didapatkan dari seluruh penjualan produk atau jasa.
Jumlah pendapatan tersebut didapatkan berdasarkan harga jual dikali dengan jumlah
produk yang berhasil tembus dijual di pasaran.
5. Laba
Komponen pembentuk BEP yang terakhir tidak jauh dari nama keuntungan, cara
menghitung keuntungan atau laba ini dengan sisa penghasilan yang didapat dikurangi oleh
biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).

Anda mungkin juga menyukai