BARU
PEMBIAYAAN USAHA BARU
Disusun Oleh Kelompok 3
1. Asniati S
2. Agustinus E Koyari
3. Ilonna Sarlotha Jafdas
4. Kokuma V. Gedy
5. Nurul Izzah H.P
6. Feronika Pongoh
7. Tineke Demonggreng
A. MASALAH MODAL USAHA
Setiap wirausahawan yang mencoba memperoleh modal mengetahui betapa
sulitnya mendapatkan modal awal untuk usaha. Ada beberapa usahawan yang
menabung untuk mendapatkan modal awal usahanya, ada juga yang
mendapatkan modal awal dengan menggunakan warisan atau meminjam. Masalah
yang biasanya dihadapi oleh wirausahawan dalam pencarian modal, antara lain:
Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
Kegagalan perusahaan untuk menindak-lanjuti
Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
Preferensi dari pemodal
Kurangnya hubungan dengan sumber modal
Dalam menentukan kelayakan pembiayaan untuk modal, wirausahawan harus menentukan
jumlah maupun waktu dana dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan
perusahaan. Perusahaan menengah-kecil biasanya kesulitan mendapatkan modal; ini berbeda
dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tiga tahap pendanaan
pengembangan bisnis adalah sebagai berikut:
1. Pendanaan tahap awal
Pendanaan modal benih (seedcapital) dalam jumlah yang relatif kecil untuk
membuktikan konsep dan studi kelayakan finansia
Pendanaan pemula (start-up) pengembangan produk dan pemasaran awal,
tetapi tanpa penjualan komersial, pendanaan hanya untuk mengoperasikan
perusahaan.
2. Pendanaan ekspansi atau Perkembangan
Tahap kedua Modal kerja bagi tahap pertumbuhan awal.
Tahap ketiga Ekspansi besar perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat
Tahap keempat Pembiayaan penjembatanan untuk mempersiapkan penawaran saham oleh
perusahaan kepada masyarakat (kepemilikan oleh masyarakat).
Analisis Break Even Point (BEP) adalah suatu dari beberapa alat yang sangat
berguna bagi manajer dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya. Alat ini
membantu mereka memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume
dan laba dalam organisasi dengan memfokuskan interaksi antar lima elemen
yaitu harga pokok, volume/tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total
biaya tetap dan bauran produk yang dijual Analisis dan Metode Perhitungan
Break Even Point (BEP)
a. Laba
Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha.
b. Harga Jual
Harga dan volume penjualan saling mempengaruhi. Banyaknya volume penjualan
suatu produk sangat dipengaruhi oleh harga jual, baik bagi produsen maupun bagi
konsumen. Harga jual dapat berupa harga jual bersih atau harga jual kotor.
Berikut ini beberapa metode yang digunakan dalam penentuan harga jual yaitu :
Cost plus pricing. Adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba
yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi
dan memasarkan produk.
Time and material pricing. Adalah penentuan harga jual sebesar biaya penuh
ditambah dengan laba yang diharapkan, metode ini digunakan oleh perusahaan
bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan lain yang menjual reparasi atau suku
cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
Cost type contract pricing . Adalah kontrak pembuatan barang atau jasa yang
pihak pembeli setuju untuk membeli barang atau jasa sesuai harga yang
didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen
ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase dari total biaya
sesungguhnya tersebut.
c. Biaya
Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
Berdasarkan sifatnya (by nature), biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Biaya tetap (Fixed Cost = FC). Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume produksi pada periode dan
tingkat tertentu.
2. Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding (proporsional) sesuai dengan perubahan volume produksi.
3. Biaya Semi Variabel. Biaya semi-variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
akan berubah sesuai dengan perubahan volume produksi, namun
perubahannya tidak proporsional.
2. Metode Perhitungan Break Even Point
Break-even point umumnya dapat dihitung dengan tiga metode yaitu metode
persamaan, metode margin kontribusi dan metode grafis. Ketiga metode
tersebut pada dasarnya adalah pendekatan yang mempunyai hasil akhir sama,
akan tetapi ketiga metode tersebut memiliki perbedaan pada bentuk dan
variasi dari persamaan laporan laba rugi kontribusi.