Anda di halaman 1dari 11

PERANAN DAN TANGGUNGJAWAB MANAJER KEUANGAN

Manajemen Keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni


yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana
seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh
sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan
membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau
kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability usaha bagi
perusahaan.

Fungsi dari manajemen keuangan sendiri merupakan pedoman bagi


manajer perusahaan dalam mengambil keputusan, dengan manajemen
keuangan diharapkan keputusan yang diambil bisa lebih bijaksana,
karena banyak persoalan yang berkaitan dengan manajemen
keuangan.

Berikut beberapa tujuan manajemen keuangan :


1. Memaksimalkan nilai perusahan.
2. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali.
3. Memperkecil resiko perusahaan dimasa sekarang dan yang akan
datang.

Manajer harus melihat ruang lingkup yang dimiliki oleh manajemen


keuangan, diantaranya :
1. Bagimana mencari dana, manajer harus mencari sumber-sumber
dana yang dapat digunakan sebagai modal perusahaan. Baik modal
sendiri ataupun modal asing.
2. Bagaimana mengelola dana.

Selain mencari sumber dana seorang manajer juga mempunyai tugas


mengelola dana perusahaan dan menginvestasikan dana tersebut ke
tempat yang menguntungkan. Dalam mengambil keputusan seorang
manajer harus mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan
keuangan dan non keuangan. Keputusan yang diambil seorang manajer
harus merupakan keputusan yang menguntungkan.

3. Bagaimana membagi dana


Dalam perusahaan, deviden yang dibagikan kepada pemegang saham
adalah atas dasar kesepakatan dalan RUPS. Disini pihak manajemen

1
keuangan akan melakukan keputusan untuk membaginya sesuai
dengan jumlah modal yang disetorkan.
A. Penganggaran Modal
Manajer dalam perusahaan dituntut mampu memahami sumber-sumber
dana yang dapat dipergunakan, karena inilah tanggungjawab manajer
dalam mengelola sumber dana yang dianggap potensial. Dalam suatu
perusahaan, aktiva jangka pendek merupakan modal kerja yang
berkaitan dengan manajemen aktiva lancar seperti kas, piutang dan
persediaan. Manajer harus bertindak hati-hati dalam menentukan
kebijakan modal kerja, mereka tidak boleh gegabah dalam
menempatkan dananya.
Sumber modal kerja, menurut Siegel dan Shim adalah :
1. Pendapatan bersih.
2. Peningkatan kewajiban yang tidak lancar.
3. Kenaikan ekuitas para pemegang saham.
4. Penurunan aktiva yang tidak lancar.
Sumber pembiayaan suatu perusahaan, merupakan struktur modal
yang merupakan gambaran dari bentuk proposi finansial perusahaan
yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka
panjang dan modal sendiri. Struktur modal perusahaan terdiri dari long
term debt dan shareholders equity, dimana stockholder equity terdiri
dari preferred stock dan common equity. Sementara common equity
terdiri dari common stock dan terained earning. Perusahaan akan kuat
jika kebutuhan dananya bersumber pada dana internal dan eksternal,
dan sumber dana tersebut berasal dari sumber yang aman sehingga
jika digunakan memiliki nilai dorong dalam memperkuat struktur modal.

Struktur modal dibedakan menjadi :


1. Simple Capital Structure, yaitu perusahaan hanya menggunakan
modal sendiri saja.
2. Complex Capital Structure, yaitu perusahaan tidak hanya
menggunakan modal sendiri tetapi juga menggunakan modal
pinjaman.

Menurut Subramanyam dan John J.Wild dalam buku Manajemen


Keuangan (Irham Fahmi, 2012), bahwa untuk perusahaan dengan
struktur modal sederhana, diwajibkan satu penyajian laba per lembar
saham yang dihitung sebagai berikut :
2
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖h−𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
Laba per saham dasar = -----------------------------------------------------------
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Pembilang rumus ini , dividen kumulatif efek ekuitas, baik sudah
diterima atau belum, dikurangkan laba bersih atau ditambahkan pada
rugi bersih. Perhitungan rata-rata tertimbang harga saham biasa yang
tepat adalah menjumlahkan saham yang beredar setiap hari, dibagi
dengan jumlah hari dalam periode berjalan. Struktur modal dalam suatu
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Bentuk atau karakteristik bisnis yang dijalankan.
2. Ruang lingkup aktivitas operasi bisnis yang dijalankan.
3. Karakteristik manajemen yang diterapkan.
4. Karakteristik, kebijakan dan keinginan pemilik.
5. Kondisi mikro dan makro ekonomi yang berlaku di dalam dan luar
negeri.

B. Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternative

Pemilihan investasi merupakan sebuah keputusan, hanya saja


perlu dianalisis layak atau tidaknya investasi tersebut. Penilaian
investasi yang layak dilakukan dengan membandingkan dengan
kecenderungan rata-rata industri sejenis. Ada beberapa metode
penilaian investasi yang bisa digunakan, Tentu saja setiap metode
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode ini tergantung
kebutuhan perusahaan, sehingga perusahaan bisa memilih metode
yang akan digunakan. Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya
tidak hanya mengandalkan satu metode saja, menggunakan beberapa
metode sekaligus lebih baik. Semakin banyak metode yang dipakai,
maka akan semakin banyak gambaran yang lebih lengkap. Informasi
yang didapat lebih banyak. Sehingga keputusan investasi bisa lebih
tertarget dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

C. Arus Kas Masuk


Laporan arus kas atau cash flow statement adalah salah satu
komponen laporan keuangan. Ia menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas sebuah organisasi dalam satu
periode tertentu. Dengan melihat laporan ini, kita dapat mengetahui
bagaimana perputaran arus kas suatu perusahaan. Melalui laporan arus
3
kas, manajemen dapat mengetahui berapa penerimaan dan
pengeluaran sebuah organisasi dalam satu periode tertentu. Kondisi
surplus maupun defisit juga dapat terlihat dari laporan ini. Secara
umum, laporan arus kas bertujuan untuk membantu manajemen
melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional dan aktivitas
keuangan pada tahun berjalan. Berdasar evaluasi tersebut, maka
mereka dapat merencanakan aktivitas investasi serta pembiayaan di
masa mendatang.

Sumber : akuntansiitumudah.wordpress.com

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi


pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan
arus kas tersebut. Menurut Arthur, J. Keown, David F. Scott Jr, Jhon D.
Martin, J. William Petty (2001:678) Arus kas masuk netto (Net Inflow of
4
Cash) yaitu: sebagai hasil dari investasi baru tersebut yang sering
disebut “Net cash proceeds”. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya.
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan di laporan
keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan. Agar
menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai
kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam
buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga dengan demikian
perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau lebih
kecil daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku.

Arus kas terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

1. Initial Cash Flow (Initial Investment)


Arus kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada saat
bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya rumah, mesin, pabrik, atau
mobil. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cash outfow (cof).
2. Operating Cash Flow
Arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat
aktiva lancar, cif dan cof. Contoh : jika bisnis tersebut adalah
restoran, maka operational cash flow-nya berupa sayuran, daging,
listrik, sabun cuci piring, air, pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa
dikatakan operating cash flow adalah uang yang keluar masuk bisnis
anda setiap hari.
3. Terminal Cash Flow
Arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang
dibeli pada saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan
cif. Misalnya perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah.
Setelah didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah.
Terminal cash flow digunakan untuk menghitung total cash flow (=
operating cash flow + terminal cash flow).

Metode Penilaian Investasi

5
Penilaian investasi yang layak dilakukan dengan
membandingkan dengan kecenderungan rata-rata industri sejenis. Ada
beberapa metode penilaian investasi yang bisa digunakan.
Metode yang umum dipakai perusahaan :
 Metode Average Rate of Return (ARR)
 Metode Net Present Value (NPV)
 Metode Profotability Index (PI)
 Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode Average Rate of Return (ARR)

Metode ARR, menurut Bambang Riyanto, 1995, merupakan metode


yang mendasarkan diri pada keuntungan yang dilaporkan. Karena
metode Rate of Return menunjukkan prosentase keuntungan netto
sesudah pajak dihitung dari Average Investment. Metode ARR ini
mengukur profitabilitas suatu investasi dari segi akuntansi konvensional.
Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi. Caranya dengan
mambagi EAT (Earning After Tax) dengan initial investment, baik total
investment maupun average investment.

Contoh :
Proyek butuh dana Rp. 280.000.000, umur 3 tahun, nilai sisa
40.000.000. Laba setelah pajak 3 tahun berturut-turut. Tahun ke-1 Rp.
40.000.000, tahun ke 2 Rp. 50.000.000 dan tahun ke-3 Rp. 30.000.000
Jawab:

Jawab: (𝟒𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟑𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎)_/𝟑
ARR = -------------------------------------------------------------
(𝟐𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟒𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎)/𝟐

6
= 0.25
= 25%

Metode Masa Pengembalian Investasi

Pengembalian investasi atau Return On Investmen (ROI) adalah ukuran


atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah
investasi dibandingkan dengan biaya dan modal awal yang dikeluarkan.
Adapun rumus Return On Investmen (ROI) :

𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙 (𝑬𝑨𝑻)


-----------------------------------
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

Keterangan :
EAT = Laba setelah Pajak
Total Assets = Total aktiva
Contoh soal :
Dalam suatu laporan rugi laba dan nera PT. Er Company, terlihat
adanya EAT sebesar Rp. 720 dan Total assets Rp. 8.000,-
Maka kita dapat menghitung ROI perusahaan tersebut.

720
𝑅𝑂𝐼 = ------- = 0.09
8000

Metode Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) merupakan pendukung dalam pengambilan


keputusan khususnya dengan keputusan yang berhubungan dengan
keuangan. Dengan menggunakan metode ini manajer dapat melihat
hasil pengerjaan suatu proyek sebelum proyek tersebut dikerjakan,
untuk menghindari timbulnya kondisi inefisien dan inefektif. Net present
Value merupakan nilai keuntungan bersih atau perolehan keuntungan
yang diperoleh di akhir pengerjaan proyek/investasi. NPV biasanya
digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya suatu investasi.
Pengambilan keputusan dengan menggunakan metode NPV bersifat
kuantitatif, mempergunakan data-data dari angka terjadi saat ini.

7
Rumus Net Present Value (NPV)

∑ (1+Ipr) −I 0
t −1

Keterangan :
NPV = Net Present Value
Ip = Investasi pada proyek yang diperhitungkan
I0 = Investai bersih
r = Cost of capital (biayamodal)
n = umur manfaat
t = periode waktu
NPV , bisa disimpulkan sebagai berikut :
» Jika NPV0 > NPV1 maka proyek tersebut tidak layak untuk
dikerjakan. » Jika NPV0 < NPV1 maka proyek tersebut dinyatakan
layak untuk
dilaksanakan.
» Jika NPV0 = NPV1 maka proyek tersebut dianggap tidak mempunyai
nilai kelayakan.
Contoh Misal jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahunnya sebesar
12% dan arus kas masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp.
5.700.000,- serta nilai investasi awal sebesar Rp.18.000.000,- maka
nilai NPV

Metode Profotability Index (PI)


8
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C
Ratio), merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang
penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi
selama umur investasi.

Rumus yang digunakan :

PV kas bersih
PI = ------------------- x 100%
Investasi

Contoh :
Sebuah proyek investasi membuka kafe baru membutuhkan
investasi awal Rp. 400.000.000 dan mampu menghasilkan arus
kas bersih Rp. 500.00.000 per bulan, berapakah indeks
profitabilitasnya?
500.000,00
PI = ----------------
400.000,00
= 1,25
Kesimpulan :
Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Apablia PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak

Metode Internal Rate of Return


Internal Rate on Return (IRR) menunjukkan tingkat bunga yang
menyamakan PV pengeluaran dengan PV penerimaan.Tingkat
pengembalian internal digunakan untuk mengevaluasi daya tarik
proyek atau investasi. Jika Internal rate of Return adalah proyek baru
melebihi tingkat pengembalian yang diinginkan perusahaan, proyek itu
diinginkan. Jika IRR turun di bawah tingkat pengembalian yang
diminta, proyek harus ditolak.

PERENCANAAN KEUANGAN
Fungsi perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen. Ini

9
artinya manajer keuangan harus merencanakan keuangan
perusahaan, kegiatannya dimulai dari melakukan peramalan
(forecasting) tentang apa yang diharapkan untuk masa yang akan
datang. Perencanaan keuangan ini tujuannya adalah memperkirakan
bagaimana posisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Jika Suatu perusahaan ingin menciptakan perubahan yang
berkelanjutan maka diperlukan perencanaan keuangan yang baik
karena Perencanaan keuangan merupakan panduan bagi perubahan
dan pertumbuhan yang terjadi di perusahaan. Perencanaan
keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang
keuangan dengan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan
sistematis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Waktu dalam merencanakan keuangan :
 Perencanaan keuangan jangka pendek.
Yaitu Perencanaan keuangan yang dibuat untuk Jangka waktu
kurang atau selama 1 tahun
 Perencanaan keuangan jangka menengah.
Yaitu Perencanaan keuangan yang dibuat 1 tahun sampai 5
tahun.
 Perencanaan keuangan jangka panjang.
Yaitu Perencanaan keuangan yang dibuat untuk jangka waktu
diatas 5 tahun, 10 tahun bahkan 15 tahun.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang
berdasarkan efektifitas dan efisiensi. Dengan kajian ini diharapkan
seorang manajer mampu menciptakan rencana keuangan yang
eksplisit. Perencanaan keuangan tentu saja harus memikirkan
kondisi yang mungkin terjadi di kemudian hari. Kondisi ini misalnya
saja kondisi buruk, kondisi normal atau kondisi baik. Dalam kondisi
tersebut perencanaan keuangan harus tetap berjalan dengan baik.
Dalam menyusun rencana keuangan yang pertama dilakukan
adalah manajer harus harus memahami bagaimana arus kas
perusahaan, dan yang menjadi perhatian seorang manajer
keuangan adalah kas bukan laba rugi.

10
11

Anda mungkin juga menyukai