Anda di halaman 1dari 10

Nama : Maya sari

Nim : 041937164

DISKUSI 8

Analisis Laporan Keuangan

soal

Setelah Anda mempelajari materi inisiasi 1 sampai dengan materi inisiasi 8, silakan membuat
resume materi dari pertemuan 1 s.d pertemuan 8 tersebut. Segera post resume materinya di forum
diskusi 8.

Jawab

Resum pertemuan 1

Pada pertemuan satu saya mempelajari tentang pentingnya analisis laporan keuangan, ruang
lingkup analisis laporan keuangan, dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan analisis laporan
keuangan.

Pentingnya analisis laporan keuangan upaya untuk mengevaluasi kelangsungan bisnis, apakah
perusahaan mengalami tumbuh kembang, stagnan atau mengalami kepailitan semua bisa dikuak
dari laporan keuangan.

Laporan keuangan keuangan merupakan sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
para pemegang sahamnya. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis
manajemen atau operasi tahun lalu dan pendapatan mengenai prospek-prospek perusahan dimasa
mendatang.

Didalam laporan keuangan ada 2 jenis informasi yang diberikan, yaitu :

1. bagian verbal seringkali disajikan sebagai surat dari direktur utama, yang menguraikan
hasil opersai perusahaan selama satu tahun dan membahas perkembangan-perkembangan
baru yang akan mempengaruhi opersai dimasa mendatang.
2. Laporan tahunan yang menyajikan empat laporan keuangan dasar neraca, laporan laba rugi,
laporan laba ditahan dan laporan kas.

Dari laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan
yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan. Tahapan dalam
analisis laporan keuangan ada 3 yaitu Analisis akuntansi, Analisis keuangan, Analisis porspektif,
dan pihak yang berkepentingannya dengan analisis laporan keuangan yaitu manajer,
investor,kreditor, dan lain sebagainya.

Resum pertemuan 2

Pada pertemuan 2 ini yang dipelajari ialah tentang Analisis Akuntansi, manajemen laba, Langkah-
langkah dalam melakukan analisis akuntansi.

Analisis akuntansi adalah proses mengevaluasi komponen laporan keuangan, apakah pelaporan
keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya
atau tidak.

Sedangkan manajemen laba menurut Shcipper (1989) dalam Wild et al (2003) manajemen laba
adalah intervensi yang dilakukan oleh manajemen laba dalam proses penentuan laba untuk
mencapai tujuan tertentu yang biasanya bersifat menguntungkan diri sendiri. Sedangkan menurut
Scott (2000) manajemen laba diartikan sebagai pilihan manajemen atas kebijakan akuntansi yang
bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang mendasari manajemen laba
ialah:

1. 1.Keinginan untuk mendapatkan insentif kompensasi.


2. Pembatasan yang ditetapkan oleh perjanjian utang
3. Mempertahankan kinerja perusahaan di pasar modal.
4. Menurunkan jumlah pajak yang harus dibayar.
5. Motivasi politik

Pola umum yang digunakan manajemen laba adalah meningkatkan laba periode berjalan,
menurunkan laba berjalan, big bath, dan melakukan peralatan laba.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis akuntansi

1. Identifikasi Kondisi Ekonomi dalam Industri.


2. Identifikasi Strategi Investasi Perusahaan.
3. Menilai laporan keuangan Perusahaan.
4. Analisis Profitabilitas dan Risiko Perusahaan.
5. Menyiapkan Prediksi.
6. Tetapkan Nilai Perusahaan.

Resum pertemuan 3

Diresum pertemuan 3 ini saya mempelajari tentang Analisis Kegiatan Investasi, Langkah-langkah
yang dilakukan dalam analisis atas kegiatan investasi serta contoh kasus yang bisa dijadikan
sebagai salah satu acuan untuk melakukan analisis kegiatan investasi.

Kegiatan investasi adalah proses perolehan dan pemeliharaan investasi-investasi yang dimiliki
oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan ( menjual
produk atau menyediakan jasa ), dan dengan juga tujuan untuk memanfaatkan kelebihan kas yang
dimiliki oleh perusahaan.

Resum pertemuan 4

Selanjutnya diresum pertemuan 4 ini saya lanjut mempelajari tentang analisis atas kegiatan
pendanaan. Kegiatan pendanaan ini adalah metode yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitasnya. Sumber pendanaan yang
diperoleh perusahaan berasal dari sumber dana pinjam dan sumber dana dari pemilik perusahaan.
Dan juga membahas Analisis kegiatan pendanaan menggunakan rasio keuangan. Secara umum,
kinerja kegiatan pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan bisa dilihat dari tingkat likuiditas dan
solvabilitas yang dicapai perusahaan.

Likuiditas perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk bisa mengambil kesempatan


yang mungkin timbul dari favorable discounts dan profitable opportunities.
Untuk menilai likuiditas sebuah perusahaan, bisa memanfaatkan berbagai rasio seperti current
ratio, quick ratio, dan cash ratio. Selain itu untuk menilai tingkat likuiditas bisa digunakan analisis
days in receivable dan days in payable.

Sedangkan untuk menilai solvabilitas sebuah perusahaan, bisa memanfaatkan berbagai rasio,
seperti: liabilitas equity ratio, debt to equity ratio, net debt to equity ratio, debt to capital ratio,
net debt to equity ratio, interest coverage ratio. Analisis kinerja pendanaan akan semakin lengkap
jika menggunakan pembandingan atas sebuah benchmark. Benchmark bisa berupa kinerja industri,
atau kinerja dari perusahaan sejenis yang berada dalam cangkupan industri yang sama.

Resum pertemuan 5

Lanjut resum pertemuan 5, saya mempelajari Analisis kegiatan operasi.

Kegiatan operasi ini mencerminkan penerapan dan pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan,
dengan menggunakan sumber daya yang ada hasil (hasil kegiatan investasi) yang diperoleh dengan
sumber pendanaan yang diperoleh dari hasil kegiatan pendanaan. Kegiatan operasi perusahaan
biasanya dimulai dari kegiatan riset dan pengembangan, pengadaan, produksi, penjualan, dan
administrasi.

Untuk kepentingan analisis, diperlukan pengklafikasian laba dan komponen pembentukan laba
yang tepat. Wild (2003,2006) mengklafikasikan laba dan komponennya kedalam dua
dimensi,Operasi vs non-operasi dan rutin (recurring) vs tidak rutin (non-recurring)

- Laba Operasi dan non-operasi, dilihat dari sumber yang menyebabkan terjadinya laba. Jika
laba diperoleh dari pendapatan-beban yang timbul dari kegiatan operasi utama perusahaan,
maka laba tersebut digolongkan sebagai laba operasi. Jika laba diperoleh dari pendapatan-
beban yang diperoleh bukan dari kegiatan operasi utama perusahaan tetapi diperoleh dari
kegiatan investasi dan pendanaan, maka laba tersebut digolongkan sebagai laba non-
operasi. Sedangkan laba non-opeerasi adalah laba yang tidak termasuk kedalam kelompok
laba operasi.
- Rutin (recurring) vs tidak rutin (non-recurring). Recurring income disebut juga sebagai
laba permanen, dan laba permanen ini adalah komponen laba yang diharapkan akan terus
terjadi dalam jangka panjang. Yang bisa digolongkan sebagai komponen laba permanen
ialah penjualan barang dagang dan beban sewa. Sebaliknya non recurring income adalah
komponen laba yang tidak diharapkan akan terus terjadi dalam jangka Panjang. Komponen
laba yang digolongkan sebagai laba non recurring ialah irregular item dalam laporan laba
rugi. Komponen ini muncul setelah komponen beban pajak penghasilan.

Dan juga membahas mengenai sebuah metode dupont analisis. Analisis dengan menggunakan
metode Dupont adalah analisis yang dilakukan dengan cara menggabungkan sekaligus analisis atas
tiga kegiatan utama yang dilakukan olegh perusahaan yaitu: kegiatan pendanaan, investasi, dan
operasi. Analisis dupont mengabungkan analisis atas dua laporan keuangan yaitu: laba rugi dan
neraca. Pada tahap pertama, metode dupont memecah rasio profitabilitas yang diukur dengan
return on asset (ROA) menjadi dua rasio keuangan, yaitu net profit margin dan asset turnover.

Resum pertemuan 6

Diresum pertemuan 6 ini saya belajar dan membahas tentang Analisis Arus Kas. Dengan kegiatan
1 Relevansi informasi arus kas dan perbedaannya dengan informasi yang berbasis akrual dan
kegiatan 2 membahas tentang analisis laporan keuangan dengan menggunakan Laporan arus kas.

Kas adalah saldo sisa dan pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Siap berarti perusahaan harus menyediakan kas yang cukup untuk
membiayai pengeluaran perusahaan yang tak terduga. Yang dimiliki oleh perusahaan dari selisih
arus kas yang diterima dan dikeluarkan oleh perusahaan bagi sebuah entitas bisnis kas memiliki
peran yang strategis.

Arus kas bersumber dari 3 kegiatan utama, yaitu: kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan
pendanaan dengan menggunakan basis kas.

1. Relevansi kas

Aktiva yang paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan adalah kas yang memberikan tingkat
likuiditas dan fleksibilitas yang baik. Operasi perusahaan melibatkan konversi kas dalam berbagai
jenis aktiva misalnya, Kas, Persediaan, Piutang.

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan 3 kegiatan utama
yaitu:
- Arus kas dari aktivitas operasi arus kas yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam
menghasilakan pendapatan beban.
- Arus kas dari aktivitas investasi yang bersumber dari kegiatan perusahaan dalam
memperoleh dan mejual non-kas yang bersifat jangka Panjang
- Arus kas dari aktivitas pendanaan yang bersumebr dari kegiatan perusahaan berupa
penerimaan dari penjualan saham, utang obligasi, dan dana yang digunakan untuk
mendukung kegiatan investasi dan operasi perusahaan.

3. Penyusunan Laporan Arus Kas, terdapat dua metode yang bisa digunakan oleh perusahaan
yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung disusun berdasarkan penerimaan
dan pengeluaran dari kegiatan operasi perusahaan, sedangkan metode tidak langsung informasi
arus kas diperoleh dengan cara menyesuaikan besaran laba bersih (laporan laba rugi) dari
unsur-unsur yang bersifat akrual dan pendapatan beban yang tidak berupa kas

Basis akrual (accrual basis) yaitu sebuah teknik pencatatan akuntansi, yang pencatatannya
dilakukan saat terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima. Dalam pencatatan
menggunakan basis akrual ini tentu akan lebih akurat, dan dengan menggunakan basis akrual
aset, kewajiban dan ekuitas mudah diukur. Di dalam basis akrual sebuah pendapatan akan
diakui ketika perusahaan memiliki hak untuk melakukan penagihan dari hasil transaksi. Dan
menggunakan basis akrual ini tidak memperdulikan kapan kas akan diterima, dan kapan kas
dikeluarkan. Pengakuan biaya di dalam basis akrual ini ketika kewajiban membayar sudah
jatuh tempo. Dan biaya tersebut sudah dapat diakui ketika kewajiban membayar sudah terjadi,
meskipun kas belum dikeluarkan.

Kelemahan informasi berbasis akrual bisa di lengkapi dengan informasi yang dihasilkan dari
pelaporan yang menggunakan basis kas. Basis kas (cash basis) yakni sebuah metode pencatatan
di dalam akuntansi, yang hanya mencatat transaksi, jika ada penerimaan atau pengeluaran kas.
Jadi, meski ada transaksi yang terjadi, misalnya hutang atau piutang. Tetapi karena tidak
adanya kas yang masuk atau keluar, maka transaksi ini tidak dicatat jika menggunakan metode
basis kas.
Analisis laporan keuangan dengan menggunakan laporan arus kas

Ada beberapa informasi yang bisa diperoleh melalui analisis laporan arus kas seperti:
seberapa kuat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas secara internal atau apakah
perusahaan memiliki kemampuan untuk bisa melunasi utang jangka pendeknya yang jatuh tempo
dari penerimaan arus kas operasinya.

Beberapa Langkah analisi yang harus dilakukan atas informasi arus kas perusahaan yaitu
melakukan analisis atas sumber penerimaan dan penggunaan arus kas, menghitung arus kas bebas
(free cash flow) yang dihasilkan oleh perusahaan, dan analisis arus kas dengan menggunakan rasio,
seperti rasio kecukupan arus (cash reinvestment ratio)

Laporan arus kas bermanfaat untuk memprediksi kinerja operasi dan menilai kapasitas
pengembangan perusahaan dimasa yang akan datang, menyajikan sumber aliran kas masuk dan
kas keluar, dan menyajikan penilaian atas kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya
baik dalam jangka pendek maupunjangka Panjang, memberi informasi tentang sumber pendanaan,
ketergantungan perusahaan atas sumber pendanaa dari utang dan modal pemilik perusahaan,
kemapuan perusahaan untuk melunasi pinjamanyang jatuh tempo,fleksibilitas keuangan untuk bisa
memanfaatkan dan mengambil kesempatan yang ada, evaluasi kebijakan keuangan perusahaan dan
kualitas laba.

Resume pertemuan 7

Diresum 7 ini saya mempelajari Analisis Prospektif Peramalan dan Penilaian, Perusahaan.

Peramalan adalah proses pertama dalam analisis prosfektif dan berfungsi untuk membuat ikhtisar
tentang gambaran perusahaan di masa yang akan datang.

Terdapat 3 benchmark yang bisa digunakan yaitu kinerja bulanan, satu tahunan dan lebih
dari satu tahun dari 3 benchmark yang ada, ternyata hasil peramalan yang lebih mendekati
kenyataan adalah kinerja perusahaan tahun terakhir atau kinerja keuangan perusahaan tahun
terakhir yang disesuaikan.
Kinerja keuangan yang terakhir yang disesuaikan adalah kinerja keuangan perusahaan
yang disesuaikan beberapa faktor yaitu pengaruh ekonomi makro, peta persaingan dan rencana
ekspansi perusahaan.

Rasio keuangan yang digunakan untuk membuat peramalan yang mendekati kenyataan
adalah rasio-rasio keuangan dari kinerja tahun sebelumnya atau dari kinerja tahun sebelumnya
yang disesuaikan dengan pertumbuhan perekonomian, peta persaingan, dan rencana ekspansi
perusahaan.

Akan sangat bermanfaat bagi analis jika menetafkan proyek kinerja operasi, untuk
mendapatkan gambaran dari beberapa skenario yang mungkin terjadi disebut sebagai analisis
sensitivitas. Analisis ini akan sangat membantu untuk mengidentifikasi wilayah mana yang
memerlukan perhatian lebih lanjut.

Dan tahap selanjutnya adalah tentang penilaian, Penilaian adalah proses mengonversi
peramalan menjadi estimasi nilai perusahaan.biasanya nilai perusahaan ini diwujudkan dalam
bentuk harga saham. Menurut teori keuangan, nilai sebuah perusahaan adalah sama dengan nilai
perusahaan bagi pemilik perusahaan. Bagi pemilik perusahaan, perusahaan yang dimilikinya
tersebut akan memberikan nilai jika perusahaan tersebut mampu memberikan return dalam bentuk
dividen.

Pendekatan yang bisa digunakan untuk penilaian adalah:

- Discounted dividens, jumlah dividen yang akan dibayar dimasa yang akan datang
- Discounted abnormal earnings (residual income), nilai perusahaan adalah present value
dari abnormal earnings masa yang akan datang ditambah dengan nilai buku perusahaan
saat ini.
- Discounted cash flow, dari arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan dimasa yang akan
datang.
- Valuation based on price multiples, nilai sebuah perusahaan ditentukan menggunakan nilai
perusahaan lain yang sudah ada. Nilai perusahaan lain yang sudah ada tersebut kemudian
digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai perusahaan yang menjadi target penilaian
Resume pertemuan 8

Selanjutnya dipertemuan resume 8 ini mempelajari tentang Analisis likuiditas, Keputusan


pemberian kredit, Analisis Economoc Value Added (EVA), Balanced score card (BSC)

Likuiditas adalah kemapuan perusahaan untuk mengonversi asset yang dimilikinya menjadi kas
atau kemapuan perusahaan untuk bisa mendapatkan kas yang diperlukan untuk menlunasi utang
yang akan jatuh tempo dengan segera. Ada beberapa alat ukur likuiditas yang bisa digunakan untuk
menilai tingkat likuiditas perusahaan ( working capital,current ratio, operating activity liquidity,
accounts receivable liquidity, inventory liquidity,quality of accounts payable, net trade cylee, cash
basic ratio, additional measures.)

Diresume 8 ini juga saya masih mempelajari tentang solvabiltas, seperti yang telah dibahas
sebelumnya, solvabilitas suatu perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi semua kewajiban finansialnya sekiranya perusahaan mengalami kebangkrutan atau
terjadi likuidasi.

Selanjutnya para analis kredit dapat mempersempit analisisnya dengan menilai unsur 3 R,
yaitu: return, repayment, dan risk bearing ability. Dalam melakukan kegiatan analisis kredit yang
tak kalah penting adalah melakukan analisis likuiditas dan analisis solvabilitas pihak debitor.

Sebelumnya memutuskan pemberian kredit ada beberapa hal yang seyogiannya diperhatikan oleh
pihak kreditor :

- Memahami sifat dan tujuan dari kredit yang diajukan


- Mempertimbangkan jenis jredit dan jaminan yang diperlukan
- Menganalisis kondisi keuangan calon debitur
- Membuat peramalan untuk mengevaluasi prospek pembayaran
- Menyusun perjanjian kredit

Untuk menlengkapi informasi yang lebih utut mengenai kondisi perusahaan calon debitur, para
analis perlu melakukan Analisa tambahan berupa analisis diskriminan (Z-score) yang
dikembangkan oleh Altman. Tujuannya untuk menggali informasi yang berkaitan dengan
prospek perusahaan debitur kedepan.
Selain itu terdapat juga Analisis Economoc Value Added (EVA) yang merupakan estimasi
atas keuntungan yang sebenarnya dicapai oleh perusahaan (true or real economic profit) dan
nilai yang dihasilkan berbeda secara substansi dengan nilai yang dihasilkan dari alat ukur
profitabilitas menurut akuntansi.

Balanced score card (BSC) melengkapi ukuran kinerja finansial yang bersifat historis yang
dihasilkan akuntansi keuangan tradisional, dengan ukuran yang mendorong kinerja perusahaan
dimasa depan. Dalam BSC Tujuan dan ukuran perusahaan di ukur melalui empat perspektif:
finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses pembelajaran dan pertumbuhan.

Sumber refrensi: ADBI4532 Edisi 2 Analisis Laporan Keuangan Modul 1-9

(EVITA PUSPITASARI)

Anda mungkin juga menyukai