Anda di halaman 1dari 15

Definisi Nilai Waktu Atas Uang, Konsep,

Manfaat, dan Contohnya

Uang telah dikenal sejak lama oleh masyarakat dan digunakan sebagai alat tukar
barang. Saat ini manfaat uang telah berkembang dengan luas selain sebagai alat tukar
barang juga sebagai alat penukar jasa atau mata uang asing. Seiring dengan
perkembangan teknologi, uang secara keseluruhan tidak lagi beredar secara fisik akan
tetapi lebih banyak bergerak atau berpindah nilai secara elektronik. Masyarakat terlebih
pihak perusahaan secara umum telah mengetahui jenis-jenis uang dan nilai yang
melekat pada uang tersebut. Selain itu, masyarakat umum juga telah memiliki literasi
atas keterkaitan uang dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Permasalahan umum
yang terjadi adalah masyarakat atau perusahaan kurang memahami proses
penghitungan nilai waktu uang yang memberikan estimasi atas nilai uang tersebut.

Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan
lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu
(Basri, 1989).

Dalam memperhitungkan nilai uang, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan
datang maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan
baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu dengan mengikutkan panjangnya
waktu dan tingkat pengembalian . Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 5.000;- yang
diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 5.000;-
yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai
uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah
dalam hal pajak, suasana politik, dll.

Demikian pula halnya bila membahas tentang investasi, dimana dana investasi
tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang
akan datang. lni berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini sedang

1|Page
penerimaannya akan diperoleh pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan
demikian, kita tidak bisa langsung membandingkan nilai investasi saat ini dengan
sejumlah penerimaan yang akan datang. oleh karena itu, penerimaan-penerimaan
yang akan datang tersebut harus diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar
bisa dikomparasikan dengan nilai investasi yang dikeluarkan saat ini. Hal ini berarti
juga menggunakan konsep time value of money (Sutrisno, 2000).

Definisi Uang
Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap
pembayaran di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal,
lembaga yang mengeluarkan/menerbitkan uang, tahun produksi dan ketentuan lainnya.
Uang menurut beberapa ahli keuangan dapat disetarakan dengan kas. Beberapa
definisi uang antara lain:
 Dimana menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 atau PAPI
2001 disebutkan “kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata
uang asing yg masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah,” dasar peraturannya
adalah berdasarkan PSAK 31 paragraf 11.
 Lebih lanjut yang dianggap setara dengan kas adalah berdasarkan PSAK 31
paragraf 103 adalah (a) kas, (b) giro pada Bank Indonesia; & (c) giro pada bank lain.
Dalam perkembangannya sekarang ini, uang bukan hanya dilihat sebagai alat
transaksi pembayaran, namun memiliki fungsi yang lebih beragam. Fungsi uang yang
dimaksud yaitu:
1) Uang sebagai penilai status kekayaan, dimana mereka yang paling banyak
memiliki uang, akan menggambarkan kemakmuran finansial yang lebih tinggi.
Contohnya orang yang menerima gaji per bulan dalam jumlah yang tinggi, memiliki
simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito di bank dalam jumlah yang banyak, dan
seterusnya akan lebih dianggap memiliki nilai yang tinggi.
2) Sebagai alat pengumpul kekayaan. Uang yang dimiliki saat ini dapat
digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan dan keperluan baik dalam bentuk barang
maupun jasa. Contohnya uang yang dimiliki dapat digunakan untuk membeli rumah,
tanah, mobil, gedung, dan sebagainya.
3) Sebagai barang. Pemahaman uang dilihat sebagai barang telah mulai dikenal

2|Page
secara umum dalam masyarakat sejak pasca Perang Dunia II, yaitu dimana negara
Amerika Serikat telah menerbitkan mata uang dolar-nya dan digunakan oleh banyak
pebisnis di seluruh dunia sebagai ukuran dalam menghitung nilai suatu transaksi
produk. Hal tersebut dikarenakan dolar dianggap memiliki nilai yang stabil di pasaran.
Hampir setiap negara telah menjadikan dolar sebagai ukuran perbandingan kurs nilai
mata uangnya sehingga peredaran mata uang dolar bukan hanya di negara Amerika
tapi sudah seluruh dunia, lebih jauh dolar sudah dianggap sebagai barang yang
diperjualbelikan untuk mengambil keuntuntungan dari selisih nilai jual.
4) Sebagai media untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Contohnya
untuk membayar hutang, membayar tambahan pekerjaan (kerja lembur), & lain
sebagainya.

Garis Waktu (Timeline)


Analisis Garis waktu atau time line adalah suatu alat penting yang digunakan
dalam analisis nilai waktu, dan merupakan suatu perwujudan grafis yang digunakan
untuk menunjukkan kapan Arus kas terjadi.
Analisis nilai waktu memiliki banyak aplikasi, termasuk perencanaan untuk
pensiun, penilaian saham dan obligasi, membuat jadwal cicilan pinjaman, dan membuat
keputusan perusahaan sehubungan dengan investasi pada pabrik dan peralatan baru.
Bahkan pada kenyataannya dari seluruh konsep ilmu keuangan yang ada, nilai waktu
dari uang adalah konsep yang paling penting.
Langkah pertama dalam analisis nilai waktu adalah membuat suatu garis waktu
(timeline) yang akan membantu memproyeksikan apa yang sedang terjadi dalam suatu
permasalahan.
Sebagai contoh berikut ini, misalnya uang yang ada di tangan kita saat ini Rp
100 juta, lalu berapa nilainya di masa depan?

3|Page
 Interval dari 0 ke 1, 1 ke 2, dan 2 ke 3 adalah periode waktu seperti tahun atau
bulan. Waktu 0 adalah hari ini, dan merupakan awal dari periode ke-1.
 Waktu ke-1 adalah satu periode dari sekarang dan merupakan akhir dari periode
ke-1 dan awal periode ke-2 dan seterusnya.
 Meskipun periode seringkali dinyatakan dalam tahun, periode juga dapat berupa
kuartal atau bulan atau bahkan hari.
 Perhatikan bahwa setiap titik melambangkan baik akhir dari satu periode dan
awal periode berikutnya. Jadi, jika periode dinyatakan dalam tahun, titik pada
waktu ke-2 mencerminkan akhir tahun ke-2 dan awal tahun ke-3.
 Arus kas disajikan di bawah titik, dan tingkat bunga yang relevan disajikan di
atas garis waktu. Arus kas yang tidak diketahui, yang akan dicari ditunjukan oleh
TANDA TANYA.

Dalam contoh ini, tingkat bunga adalah 5%; satu arus kas Rp 100 juta
diinvestasikan pada waktu ke-0 dan nilai waktu ke-3 adalah suatu arus kas masuk
yang tidak diketahui.

Dalam contoh ini, arus kas terjadi hanya pada waktu ke-0 dan ke-3, tanpa
ada arus kas pada waktu ke-1 atau ke-2. Perlu dicatat bahwa dalam contoh ini
tingkat bunga konstan selama tiga tahun.

Kondisi ini pada umumnya benar, namun jika tidak, maka kita akan
menunjukkan tingkat bunga yang berbeda untuk setiap periode.

Sebuah projek/usaha yang akan ataupun sedang dikerjakan sangat tidak


bisa dipisahkan dari segi pengeluaran biaya (cost), dalam menunjang aktivitas
projek/usaha tersebut yang setiap waktunya mengalami perubahan. Perubahan
tersebut mengambarkan telah adanya perbedaan-perbedaan dalam bentuk angka-
angka nilai mata uang.

Sehingga jika kita amati dan teliti perubahan yang dijelaskan disini adalah
pada perubahan dalam mata uang. Bila projek/usaha tersebut memakai mata uang

4|Page
rupiah, maka setiap pengeluaran yang dikeluarkan dalam bentuk mata uang rupiah
untuk membeli barang dan jasa menggambarkan perubahan pada naik turunnya
mata uang rupiah dipasaran domestik dan internasional. Begitu pula yg sama terjadi
pada mata uang asing seperti Dolar Amerika, Yen Jepang, Euro, Pound Sterling dan
lainnya. Adanya garis waktu sangat dibutuhkan ketika kita pertama kali mempelajari
konsep konsep nilai waktu, para pakar manajemen keuangan pun menggunakannya
untuk menganalisis persoalan keuangan yang kompleks.

Konsep Nilai Uang pada Waktu


Menurut Warren et al. (2009), Garrison et al. (2010), dan Kieso et al. (2013),
dalam bidang akuntansi atau keuangan, istilah ”nilai waktu uang” atau ” time value
of money” mengindikasikan hubungan antara waktu dan uang, sehingga setiap sen
dari mata uang yang diterima pada waktu sekarang dianggap lebih bernilai
dibandingkan dengan setiap sen dari mata uang yang akan diterima di masa yang
kan datang.
Kimmel et al. (2011), dan Libby et al. (2011) menambahkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep nilai waktu uang adalah nilai uang itu sendiri,
jangka waktu, dan tingkat bunga. Menurut Kieso et al. (2013), kondisi ini lebih
banyak disebabkan karena adanya peluang atas investasi masa kini dan bunga
yang diterima atas investasi yang dilakukan. Blocher et al. (2010) menegaskan
bahwa nilai sekarang dari arus kas masa depan adalah nilai ekuivalen dari nilai
uang itu sendiri pada masa sekarang atau disebut nilai uang yang disesuaikan
dengan waktu (time-adjusted value).
Brigham dan Houston (2009), Horngren et al. (2012), dan Kieso et al. (2013)
mengemukakan konsep bahwa nilai sekarang (present value) dari uang akan
selalu memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai masa depan (future value)
yang diketahui terkait dengan akumulasi tingkat bunga. Menurut Bodie et al. (2009)
tingkat bunga dalam sebuah periode sering berbeda untuk mengakrualkan nilai
uang pada periode yang berbeda. Atrill dan McLaney (2006), Pike dan Neale
(2009), dan Parrino et al. (2012) mengilustrasikan bahwa nilai uang sekarang dari
sebuah investasi akan memiliki nilai uang yang lebih kecil dibandingkan dengan

5|Page
nilai uang yang akan diterima pada masa yang akan datang.
Sedangkan. Menurut Sutrisno (2000) konsep nilai waktu uang
dikelompokkan menjadi:

 Nilai yang akan datang atau future value


 Nilai sekarang atau present value
 Anuitas atau Annuity

Nilai Masa Mendatang (Future Value)


Metode penilaian uang dimasa yang akan datang adalah perhitungan uang
yang dimiliki saat ini dan diinvestasikan dengan penetapan bunga sehingga
mengalami proses bunga berbunga (compounding) sehingga nilai akan berubah
pada masa yang akan datang.
Konsep penilaian uang di masa yang akan datang merupakan nilai pada
suatu waktu di masa datang dari sejumlah uang di masa sekarang atau
serangkaian pembayaran yang dievaluasi dengan menggunakan tingkat bunga
tertentu. Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku
bunga tertentu yang berlaku di pasar keuangan.
Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh
sebab itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu
pada tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya
atau mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam
uang untuk aktivitas bisnis.
Adapun rumus perhitungannya adalah :
n
FV = PV ( 1+i)
Keterangan:
FVn = Future Value (nilai uang masa depan periode ke n)
PV = Present Value (nilai sekarang)
i = Suku bunga
n = Compounding (periode penggandaan)

6|Page
Tabel 1 di bawah mengilustrasikan bahwa, nilai uang saat ini adalah Rp.
10.000 yang akan dihitung nilainya pada akhir tahun ke 3, dimana tingkat bunga
konstan yang berlaku sebesar 10%.

t=1 t=2
PV = Rp 10.000 FV1 = ? FV2 = ? FV3
=?
i = 10%

Tabel 1. Konsep nilai uang dimasa depan (future value)

Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang akan diketahui adalah pada akhir tahun
pertama (t=1), maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah :
FV1 = Rp. 10.000 x (1+10%)1
= Rp. 10.000 x (1+0.1)1
= Rp. 10.000 x 1.1
= Rp. 11.000
Jika diasumsikan bahwa nilai yang akan dihitung adalah nilai uang pada akhir
tahun ke 2, maka penghitungan yang ditempuh adalah :
FV2 = Rp. 10.000 x (1+10%)2
= Rp. 10.000 x (1+0.1)2
= Rp. 10.000 x 1.21
= Rp. 12.100
Jika diasumsikan bahwa nilai yang akan dihitung adalah nilai uang pada akhir
tahun ke 3, maka penghitungan yang ditempuh adalah :
FV3 = Rp. 10.000 x (1+10%)3
= Rp. 10.000 x (1+0.1)3
= Rp. 10.000 x 1.331
= Rp. 13.310

7|Page
Implikasi pada pencatatan akuntansi dapat diilustrasikan sebagai berikut, jika
diasumsikan sebuah perusahaan melakukan penjualan kredit sebesar Rp. 10.000 pada
1 Januari 2018 dan dilunasi pada 1 Januari 2019, maka catatan yang diperlukan adalah
:

1 Januari 2018 Piutang dagang 10.000


Pendapatan Penjualan 10.000
1 Januari 2019 Kas 10.000
Piutang dagang 10.000

Apabila pencatatan akuntansi diatas dikaitkan dengan nilai wajar dari uang,
dimana tingkat bunga yang berlaku sepanjang tahun 2018 adalah sebesar 10%, maka
dapat diasumsikan bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 1.000 atau Rp.
11.000 (nilai uang waktu masa depan) dikurangi Rp. 10.000 (nilai uang waktu
sekarang). Nilai kerugian yang diestimasi akan semakin besar apabila piutang dagang
yang dimaksud memiliki jangka waktu ketertagihan yang lebih lama.

Nilai Sekarang (Present Value)


Metode nilai sekarang adalah perhitungan nilai sekarang dari sejumlah uang
yang akan dibayar pada masa mendatang, atau menghitung nilai masa yang akan
datang dengan keharusan berapa jumlah dana yang harus kita sediakan pada saat ini.
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa present value
merupakan nilai sekarang dari jumlah uang pada masa datang. Pada prinsipnya proses
menghitung present value adalah proses diskonto (discounting).
Konsep nilai sekarang merupakan nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk
bersih (net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang
adalah proyeksi hasil investasi. Nilai sekarang disebut juga “diskonto”. Tingkat diskonto
(tingkat kapitalisasi) yaitu tingkat bunga yang digunakan untuk mengubah nilai masa
depan menjadi nilai sekarang.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana
penerimaan uang di masa depan.

8|Page
Jika kita menganalisis nilai waktu dari uang dimisalkan adalah sebesar Rp
1.000,- yang akan kita terima nantinya pada akhir tahun depan atas dasar tingkat bunga
tertentu, maka nilainya pada permulaan periode/nilai sekarang adalah lebih kecil dari
Rp 1.000,-.
Rumus untuk menghitung present value adalah:

FV
PV = n
(1+i )
Permasalahan kasus pada Nilai Masa Mendatang diatas akan memiliki hasil
yang sama apabila menggunakan konsep uang masa sekarang (present value).
Gambar 2 mengilustrasikan bahwa, nilai uang masa depan adalah Rp. 11.000, Rp.
12.100, dan Rp. 13.310 yang akan dhitung nilainya pada tahun sekarang, dimana
tingkat bunga konstan yang berlaku adalah 10%.

t=1 t=2 t=3


PV = ? FV1 = Rp 11.000 FV2 = 12.100 FV3 =
13.310
i = 10%

Tabel 2. Konsep nilai uang masa sekarang (present value)

Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang diketahui pada akhir tahun
pertama (t=1) adalah sebesar Rp. 11.000, maka langkah-langkah yang akan
ditempuh adalah :
PV1 = Rp. 11.000 : (1+10%)1
= Rp. 11.000 : 1,1
= Rp. 10.000
Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang diketahui pada akhir tahun kedua
(t=2) adalah sebesar Rp. 12.100, maka langkah-langkah yang akan ditempuh
adalah :
PV2 = Rp. 12.100 : (1+10%)²
= Rp. 12.100 : 1,21

9|Page
= Rp. 10.000
Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang diketahui pada akhir tahun ketiga
(t=3) adalah sebesar Rp. 13.310, maka langkah-langkah yang akan ditempuh
adalah :
PV2 = Rp. 13.310 : (1+10%)³
= Rp. 13.310 : 1,331
= Rp. 10.000
Konsep nilai waktu uang berdasarkan pendekatan nilai uang pada waktu
sekarang memberikan implikasi yang sama pada pencatatan akuntansi terkait dengan
nilai wajar dari uang tersebut. Pendekatan nilai uang waktu yang akan datang (future
value) dan pendekatan nilai uang waktu sekarang (present value) juga memiliki
implikasi yang sama apabila diterapkan dalam konteks keputusan investasi.

Anuitas (Annuity)
Konsep anuitas merupakan suatu perhitungan pada rangkaian pembayaran
dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran, dimana besar
maupun kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung kepada jumlah
pinjaman, jangka waktu dan tingkat bunga.
Adapun menurut Ciaran Walsh bahwa anuitas merupakan serangkaian
pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan pada interval waktu yang juga sama.
Contoh anuitas adalah seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi,
pembayaran angsuran kredit barang apakah motor, mobil, rumah dan lainnya.
1. Anuitas Nilai Majemuk
Pembayaran dapat dilakukan dgn jumlah yg sama utk setiap periode, sebagai
nilai akhir penerimaan/pembayaran

FVAn = R1(1+i)n-1+ R2(1+i)n-2 +...+ Rn(1+i)n-n


Rumus utk menghitung :

FVAn = R [
(1+i )n −1
i ]
10 | P a g e
Keterangan :
FVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n
R = pembayaran atau penerimaan setiap periode
i = tingkat bunga
n = jumlah waktu anuitas
Contoh :
Wendo menginginkan sebuah sepeda motor, untuk itu ia menyimpan uangnya
sebesar Rp.2.000.000,- setiap akhir tahun di bank ABC dengan tingkat bunga 12% per
tahun.
Berapakah jumlah uang Wendo pada akhir tahun kelima ?

FVAn = 2.000 . 000 [ 6 ,3528 ]


= 12.705.600

Contoh bila pembayaran tidak sama


Ita menabung di bank ABC setiap tahun berturut-turut sebagai berikut ; Rp.500.000,-
Rp.1.000.000,-, Rp1.500.000,-, RP.800.000, dengan tingkat bunga pertahun tahunnya
10% Hitunglah uang Ita pada akhir tahun ke 4?
Jawab :
3 2 1 0
FV 4 =500.000(1,1) +1.000.000(1,1 ) +1.500.000(1,1) +800.000(1,1)
= 665.500+1.210.000+1.650.000+800.000
= 4.325.500
2. Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity)
Rumus yang digunakan jumlah pembayaran sama, sehingga nilai sekarang
anuitas (PVA) =

( ) ( ) ( )
1 2 n
1 1 1
PVAn = R +R +. .. . .+R
1+i 1+i 1+i

Rumus anuitas pembayaran sama :

[ ]
1
1−
(1+i)n
PVAn = R
i
11 | P a g e
Keterangan :
PVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n
R = pembayaran atau penerimaan setiap periode
i = tingkat bunga
n = jumlah waktu anuitas

[ ]
Nilai dapat dilihat di tabel PVFA
1
1−
(1+i)n
i
Contoh (Serial pembayaran/penerimaan sama setiap periode) :

Pak Tarno akan menerima keuntungan sebesar Rp. 8.000.000,- selama


3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 8 %, maka nilai anuitasnya adalah :
PVAn = Rp. 8.000.000,- (2,577)
= Rp. 20.616.000,-

Apabila serial pembayaran/penerimaan setiap periode tidak sama,


maka penyelesaian dilakukan dengan menghitung satu persatu PV masing-
masing periode, selanjutnya dijumlahkan.

Contoh :

Hitunglah nilai uang Ibu Ani sekarang dengan i yg berlaku 12% dari uang yang
akan diterima dari hasil investasinya :

Tahun 1 Rp.2.000.000, Tahun 2 Rp.4.000.000, Tahun 3 Rp.2.500.000, Tahun 4


Rp.2.000.000, dan Tahun ke 5 Rp.1.500.000,

Jawab :

Thn Penerimaan (Rp) DF12% PV-Penerimaan

1 2.000.000 0,8929 1.785.800

12 | P a g e
2 4.000.000 0,7972 3.188.800

3 2.500.000 0,7118 1.779.500

4 2.000.000 0,6355 1.271.000

5 1.500.000 0,5676 851.100

Total PV... 8.876.200

Dengan diketahui 3 (tiga) unsur dari rumus PVA, dapat ditentukan 1 (satu) unsur
lainnya yang tidak diketahui. Sebagaimana sdh dikemukakan di atas, unsur rumus PVA
terdiri dari :

PVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n

R = pembayaran atau penerimaan setiap periode

i = tingkat bunga

n = jumlah waktu anuitas

KESIMPULAN

Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan
lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu yang
disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan
suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.

Demikian pula halnya bila membahas tentang investasi, dimana dana investasi
tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang
akan datang. lni berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini sedang
penerimaannya akan diperoleh pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan
demikian, kita tidak bisa langsung membandingkan nilai investasi saat ini dengan
sejumlah penerimaan yang akan datang. oleh karena itu, penerimaan-penerimaan

13 | P a g e
yang akan datang tersebut harus diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar
bisa dikomparasikan dengan nilai invesasi yang dikeluarkan saat ini.

Disamping itu, Analisis Garis waktu atau time line adalah suatu alat penting
yang digunakan dalam analisis nilai waktu, dan merupakan suatu perwujudan grafis
yang digunakan untuk menunjukkan kapan Arus kas terjadi.

Berdasarkan perhitungan diatas, Pendekatan nilai uang waktu yang akan datang
(future value) dan pendekatan nilai uang waktu sekarang (present value) memiliki
implikasi yang signifikan terhadap pencatatan dan pelaporan akuntansi terkait nilai
wajar dari uang. Hasil penghitungan menurut konsep nilai uang waktu yang akan
datang (future value) dan konsep nilai uang waktu sekarang (present value)
menunjukkan bahwa ketidaktepatan atas keputusan estimasi nilai uang akan
mengakibatkan tidak tepatnya pencatatan akuntansi dan memberikan dampak rugi
estimasi atas pelaporan keuangan.Sedangkan metode anuitas menunjukkan besar
maupun kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2017). Nilai Waktu Uang. Modul Kuliah Manajemen Keuangan. FEB-

Universitas Mercu Buana: Jakarta.

<https://manajemenkeuangan.net/menilisik-misteri-garis-waktu-dalam-mengungkapkan-
terjadinya-cash-flow/>

[Diakses, 6 April 2020]

<https://media.neliti.com/media/publications/294194-ipteks-nilai-waktu-uang-dan-
implikasi-pe-c02d8037.pdf>

[Diakses, 6 April 2020]

<https://www.academia.edu/33937715/
NILAI_WAKTU_UANG_TIME_VALUE_OF_MONEY>
14 | P a g e
[Diakses, 6 April 2020]

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai