31/12/2014 Rp
14.594.000
31/12/2015 Rp
14.594.000
31/12/2016 Rp
14.594.000
Pengelompokan obligasi dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, yaitu :
A. Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua
macam obligasi yaitu :
1. Obligasi biasa (term bonds)
adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat yang
sama
2. Obligasi berseri (serial bonds).
adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan
dalam periode-periode tertentu.
B. Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam
obligasi yaitu :
1. obligasi yang dijamin
Jaminan ini berbentuk aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan (hipotik). Obligasi yang dijamin berarti
memberi jaminan pada investor bila perusahaan tidak
dapat membayar utangnya, investor dapat mengklaim
jaminan itu. Jaminan yang diberikan dapat beberapa
tingkatan, jaminan tingkat pertama berarti
mempunyai klaim yang pertama, jaminan tingkat
kedua berarti klaimnya terhadap jaminan adalah
sesudah obligasi dengan jaminan pertama. Kadang-
kadang jaminan dapat diberikan dalam bentuk surat-
surat berharga (saham dan obligasi) perusahaan lain
yang dimiliki.
2. dan obligasi yang tidak dijamin.
C. Obligasi yang dijamin oleh pihak lain disebut
obligasi bergaransi, misalnya perusahaan induk
menjamin obligasi anak perusahaannya.
D. Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
disebut obligasi yang dapat ditukarkan,
pertukaran ini tergantung pada keinginan
pemegang obligasi. Apabila obligasi dapat
ditukarkan dengan saham maka investor dapat
mengubah pemiliknya menjadi pemegang
saham, oleh karena itu obligasi seperti ini
banyak menarik perhatian investor.
E. Ditinjau dari bentuknya obligasi dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu:
1. obligasi atas nama
Obligasi atas nama hanya dapat diambil bunganya oleh
orang yang namanya terdaftar, sehingga kalau dijual
harus dilaporkan ke perusahaan yang mengeluarkan
obligasi itu.
2. obligasi kupon.
Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas, tidak
atas nama. Setiap lembar obligasi disertai dengan
kupon-kupon sebanyak tanggal pembayaran bunga,
kupon-kupon itu digunakan untuk mengambil bunga.
Karena tidak atas nama maka penjualan obligasi ini tidak
perlu diberitahukan pada perusahaan yang
mengeluarkan.
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu
sebesar nilai nominalnya. Besarnya harga
ditentukan oleh tingkat bunga obligasi.
Semakin besar bunganya, harga obligasi
semakin tinggi dan sebaliknya semakin
kecil bungan obligasi, semakin rendah
harganya
Untuk menentukan besarnya harga obligasi
Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Tidak ada jurnal
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000
1 April oblogasi nominal Kas Rp 735.000
700.000 dijual dengan Utang Obligasi Rp 700.000
kurs 105 Agio Obligasi Rp 35.000
18 oblogasi nominal Kas Rp 99.000
100.000 dijual dengan Disagio Obligasi Rp 1.000
kurs 99% Utang Obligasi Rp 100.000
Di catat hanya yg terjual maupun yang belum
terjual
Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Obligasi yang
merencanakan belum terjual Rp 1.000.000
pengeluaran obligasi 10%
Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
1 April oblogasi nominal Kas Rp 735.000
700.000 dijual dengan kurs Utang Obligasi Rp 700.000
105 Agio Obligasi Rp 35.000
18 oblogasi nominal Kas Rp 99.000
100.000 dijual dengan kurs Disagio Obligasi Rp 1.000
99% Utang Obligasi Rp 100.000
Kadang kadang penjualan obligasi
dapat dilakukan dengan cara pesanan,
dengan cara ini pemebeli membayar
uang uang muka dan akan melunasi
pada tanggal tertentu.
Dalam penjualan obligasi melalui
pesanan, surat obligasi akan
diserahkan setealah pembeli
melunasinya, sedangkan yang belum
dilunasi akan dicatat kedalam rekening
piutang obligasi dan yang sudah di
lunasi akan di catat kedalam rekening
utang obligasi.
Pencatatan agio atau disagio dilakukan
pada waktu pesanan di terima.
Jurnal yang dibuat bila terjadi pesanan obligasi sbb:
Hanya obligasi yang terjual yang di catat
Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Tidak ada jurnal
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000 (nominal @
Rp 1000 )
1 Mei diterima Kas Rp 80.800
Pesananl200 lembar Piutang Pesanan Obls Rp 121.200
obligasi dengan kurs 101,
Utang Obligasi dipsn Rp 200.000
pembayaran pertama 40%
Agio Obligasi Rp 2.000
1 Juli diterima uang sisa Kas Rp 45.450
pesanan 60% dari obligasi Piutang Pesanan Obligasi Rp 45.450
sebanyak 75 lembar
1 juli 75 lembar diserahkan Utang Obligasi di pesan Rp 75.000
kepada pemesan Utang Obligasi Rp
75.000
Hanya obligasi yang terjual dab yg belum terjual yang
di catat
Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Obligasi yang belum terjual Rp 1.000.000
merencanakan Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000 (nominal @
Rp 10.000 )
1 Mei diterima Kas Rp 80.800
Pesananl200 lembar Piutang Pesanan Obls Rp 121.200
obligasi dengan kurs 101,
Utang Obligasi dipsn Rp 200.000
pembayaran pertama 40%
Agio Obligasi Rp 2.000
1 Juli diterima uang sisa Kas Rp 40.450
pesanan 60% dari obligasi Piutang Pesanan Obligasi Rp 40.450
sebanyak 75 lembar
1 juli 75 lembar diserahkan Utang Obligasi di pesan Rp 75.000
kepada pemesan Utang Obligasi ``````````` Rp 75.000
Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman
modal jangka panjang dicatat dengan jumlah harga
perolehannya yaitu harga beli ditambah semua
biaya pembelian seperti komisi, meterai, provisi
dan lain-lain.
Apabila harga beli berbeda dengan nilai nominal
obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio
obligasi.
Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di
atas nilai nominal, sedangkan disagio obligasi
adalah selisih harga beli obligasi di bawah nilai
nominal.
Obligasi yang dimiliki dengan cara ditukar dengan
aktiva, harga perolehannya dihitung sebesar harga
pasar aktiva tersebut.
Apabila obligasi dibeli di antara tanggal
pembayaran bunga, pembeli membayar harga
beli ditambah bungan berjalan yaitu bunga
sejak tanggal pembayaran bunga terakhir
sampai tanggal pembelian obligasi.
Pembayaran bunga berjalan ini bukan
merupakan harga perolehan obligasi.
Contoh perhitungan bunga berjalan dan
pencatatan obligasi sebagai berikut :
Example
Nona Risa Fadila membeli obligasi PT.
Hartamin pada tanggal 1 Mei 1991, nominal
Rp. 1.000.000,- bunga 12% dengan harga
beli sebesar Rp. 1.000.000,-. Biaya
pembelian, yaitu komisi dan materai sebesar
Rp. 25.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap
tanggal 1 Maret dan 1 September. Harga
perolehan obligasi dan bunga berjalan
dhitung sebagai berikut :
Harga beli obligasi Rp. 1.000.000,-
Komisi dan materai
25.000,-
Harga Perolehan Obligasi Rp. 1.025.000,-
KasRp. 60.000.000,-
Piutang bunga obligasi Rp.
20.000.000,-
Pendpatan bunga obligasi Rp.
40.000.000,-
Apabila obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk
penanaman modal jangka panjang dijual sebelum
jatuh temponya maka perhitungan laba atau rugi
penjualan didasarkan pada jumlah uang yang
diterima dengan nilai buku obligasi. Nilai buku
obligasi dihitung dengan cara sebagai berikut :
Harga perolehan obligasi ditambah dengan
akumulasi disagio sampai tanggal penjualan atau
harga perolehan obligasi dikurangi amortisasi agio
sampai tanggal penjualan.
Misalnya oblitasi yang dibeli dalam contoh (2)
di atas, pada tanggal 1 April 1993 dijual dengan
harga Rp. 1.015.000,- (sesudah dikurangi
komisi dan lain-lain).
Laba rugi dihitung sebagai berikut :
Hara perolehan obligasi = Rp. 1.066.000,-
Amortisasi agio :
1991 = 9 x Rp. 2.000,- = Rp. 18.000,-
1992 =12 x Rp. 2.000,- = Rp
24.000,-
1993 =3 x Rp. 2.000,- = Rp
6.000,-
= Rp 48.000,-
Nilai buku obligasi = Rp. 1.018.000,-
Harga jual obligasi = Rp 1.015.000,-