&
UTANG OBLIGASI
KELOMPOK : 7
XII AKUNTANSI 2
Keuntungan Wesel
Masalah yang timbul pada cek adalah bahwa cek tersebut tidak dapat
dianggap atau diperlakukan sebagai tunai, oleh karena cek tersebut dapat
menjadi tidak bernilai apabila dana si penerbit cek tidak mencukupi
saldonya dan cek tersebut akan dikembalikan kepada kreditur oleh bank
dan si penerima cek akan menghadapi risiko tidak memperoleh
pembayaran.
Untuk mengurangi risiko tersebut diatas maka seseorang dapat
meminta agar pembayaran dilakukan dengan jenis cek yang dananya
dijamin mencukupi yaitu berasal dari dana milik bank yang menerbitkan
wesel. Ini akan mengurangi risiko kreditur terkecuali apabila bank penerbit
pailit atau bank draft tersebut palsu.
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG
CONTOH :
Pada tanggal 31 desember 2009 PT Nusa Lestari
meminjam uang sebesar Rp.120.000.000 yang dibayar
dengan promes berbunga 10% dan akan dilunasi
dengan enam kali angsuran tahunan. Jurnal yang di
buat PT Nusa Lestari adalah :
Jurnal transaksi 31/12/09
Kas Rp.120.000.000
Utang wesel Rp.120.000.000
Tahun kedua
Angsuran pokok pinjaman (120.000.000/6) Rp.20.000.000
Angsuran bunga ( 10 % x 100.000.000) Rp.10.000.000
------------------- +
Besarnya angsuran tahun kedua Rp.30.000.000
Jurnal pembayaran angsuran II (31/12/11)
Utang wesel Rp.20.000.000
Biaya bunga Rp.10.000.000
Kas Rp.30.000.000
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG
Jenis-jenis obligasi :
-Obligasi seri
-Obligasi sinking fund
-Obligasi atas nama dan obligasi atas unjuk
-Obligasi dengan jaminan dan obligasi tanpa jaminan
HUTANG OBLIGASI
Contoh :
PT Lagi Sedih menerbitkan obligasi senilai 120.000.000, bunga 10 % jangka
waktu 12 tahun tertanggal 1 januari 2009 dengan pembayaran bunga setiap
tanggal 1 Juli dan 1 januari
Jurnal yang dibuat oleh PT Lagi Sedih adalah :
1/1/09 Kas Rp.120.000.000
Utang obligasi Rp.120.000.000
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi, bunga 10 %, 12 tahun
Pada saat obligasi dilunasi (tanggal 1 januari 2021), jurnal yang dibuat
oleh perusahaan adalah sbb :
1/1/21
Utang obligasi Rp.120.000.000
Biaya bunga Rp. 6.000.000
Kas Rp.126.000.000
Jurnal untuk mencatat pelunasan obligasi pada tanggal jatuh tempo.
HUTANG OBLIGASI
Contoh :
Perusahaan menjual obligasi pada tanggal 1 maret seharga nilai nominal
120.000.000 bunga 10 % dengan tanggal bunga 1 januari dan 1 juli.
Perhitungan :
Beban bunga 2 bulan (kewajiban pembeli) = 120.000.000 x 10 % x 2/12
= 2.000.000
Beban bunga 6 bulan (kewajiban perusahaan) = 120.000.000 x 10 % x 6/12
= 6.000.000
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut :
1/3 Kas Rp.122.000.000
Utang bunga Rp.2.000.000
Utang obligasi Rp.120.000.000
1/7 Utang bunga Rp.2.000.000
Biaya bunga Rp.4.000.000
Kas Rp.6.000.000
FOR NEXT
GROUP,
FIGHTING !!!!
!!!!!
ATURAN PERMAINAN
1. Setiap kelompok akan diberikan satu lembar
kertas untuk mengisi teka – teki
2. Untuk mengisi lembar teka – teki hanya
diberikan waktu 10-15 menit
3. Setelah lembar dikumpulkan akan dilihat 3
kelompok yang memiliki nilai skor terendah
4. Kelompok yang memiliki nilai skor terendah
akan diberikan hukum oleh penyaji
TEKA –TEKI AKUNTANSI
MENDATAR : MENURUN :
1. Sesuatu yang dipinjam baik berupa uang 1. Seni untuk mencatat, meringkas, menganalisis,
maupun benda. (Seseorang atau badan usaha dan melaporkan data yang berkaitan dengan
yang meminjam disebut debitur.) transaksi keuangan dalam bisnis atau
2. Kontan perusahaan.
3. Surat utang yang berisikan janji tertulis untuk 2. Interest (ISTILAH)
membayar uang pada jatuh tempo disertai 3. Bank draft (ISTILAH)
dengan pembayaran bunga secara berkala 4. Perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak
dengan jumlah yang telah ditentukan. yang mempunyai rekening di suatu bank,
dengan tujuan agar bank tersebut
4. Kurun waktu (Masa)
membayarkan sejumlah uang yang tertulis
5. Cara perhitungan utang atau piutang dalam kepada orang yang membawa surat atau yang
bentuk surat-surat dagang dan surat-surat namanya tertulis di surat tersebut.
berharga dari satu bank ke bank lainnya 5. Pihak (perorangan, organisasi, perusahaan
6. Suatu proses di mana seorang debitur yang atau pemerintah) yang memiliki tagihan
mempunyai kesulitan keuangan untuk kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti
membayar utangnya atau layanan jasa yang diberikannya