Anda di halaman 1dari 21

UTANG WESEL JANGKA PANJANG

&
UTANG OBLIGASI

KELOMPOK : 7
XII AKUNTANSI 2

PUTRI MASLAKHATUL LAILI


SULISTIA NINGSIH
RABIATUL AMELIA PUTRI
MHD. RESTU FAHRULLAH
IRFAN JUFRI YANDIRA
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Kewajiban Jangka panjang adalah kewajiban


yang periode pelunasannya lebih dari satu
tahun.

Jenis kewajiban jangka panjang yang akan


dibahas dalam materi ini,yaitu:
- Wesel jangka panjang
- Obligasi
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

Wesel atau juga dikenal dengan nama Bank draft atau


Banker’s draft adalah surat berharga yang berisi perintah
tak bersyarat dari bank penerbit draft tersebut kepada
pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang kepada
seseorang tertentu atau orang yang ditunjuknya pada
waktu yang telah ditentukan.
Bank draft ini adalah merupakan cek namun sumber
dana pembayarannya adalah berasal dari rekening bank
penerbit bukan dari rekening nasabah perorangan.
Wesel jangka panjang dikeluarkan untuk memperoleh
pinjaman uang dan konsepnya sama dengan wesel jangka
pendek, hanya periode waktunya lebih dari satu tahun.
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

Keuntungan Wesel
Masalah yang timbul pada cek adalah bahwa cek tersebut tidak dapat
dianggap atau diperlakukan sebagai tunai, oleh karena cek tersebut dapat
menjadi tidak bernilai apabila dana si penerbit cek tidak mencukupi
saldonya dan cek tersebut akan dikembalikan kepada kreditur oleh bank
dan si penerima cek akan menghadapi risiko tidak memperoleh
pembayaran.
Untuk mengurangi risiko tersebut diatas maka seseorang dapat
meminta agar pembayaran dilakukan dengan jenis cek yang dananya
dijamin mencukupi yaitu berasal dari dana milik bank yang menerbitkan
wesel. Ini akan mengurangi risiko kreditur terkecuali apabila bank penerbit
pailit atau bank draft tersebut palsu.
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

CONTOH : 
Pada tanggal 31 desember 2009 PT Nusa Lestari
meminjam uang sebesar Rp.120.000.000 yang dibayar
dengan promes berbunga 10% dan akan dilunasi
dengan enam kali angsuran tahunan. Jurnal yang di
buat PT Nusa Lestari adalah :
Jurnal transaksi 31/12/09
Kas                                          Rp.120.000.000
Utang wesel                            Rp.120.000.000

Untuk mencatat penarikan pinjaman dengan promes


bisa dilakukan dua cara :
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

1. Jumlah Angsuran Tidak Sama Besar


Angsuran satu dengan angsuran yang lain tidak sama
besar.
Angsuran terdiri dari angsuran bunga dan angsuran
pokok pinjaman.
Jumlah angsuran pokok pinjaman sama besar,
sedangkan angsuran atas bunga tidak sama besar . Hal
ini disebabkan karena jumlah angsuran untuk pokok
pinjaman yang harus dibayar semakin menurun
sehingga angsuran untuk bunga akan semakin menurun
juga.
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

1. Jumlah Angsuran Tidak Sama Besar (PENCATATAN)

Berdasarkan kasus diatas, PT Nusa Lestari harus mengangsur pinjamannya


setiap tanggal 31 desember . Sehingga perhitungan untuk jumlah angsuran
pokok pinjaman dan angsuran bunga adalah sbb :
Perhitungan :
            Tahun pertama
Angsuran pokok pinjaman (120.000.000/6)             Rp. 20.000.000
Angsuran bunga (10 % x 120.000.000)                      Rp. 12.000.000
-------------------+
Besarnya angsuran tahun pertama                            Rp. 32.000.000
 
Jurnal pembayaran angsuran I (31/12/10)
Utang wesel                            Rp.20.000.000
Biaya bunga                            Rp.12.000.000
Kas                                          Rp.32.000.000
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

Tahun kedua
Angsuran pokok pinjaman (120.000.000/6)                        Rp.20.000.000
Angsuran bunga ( 10 % x 100.000.000)                                Rp.10.000.000
------------------- +
Besarnya angsuran tahun kedua                                            Rp.30.000.000
 
Jurnal pembayaran angsuran II (31/12/11)
Utang wesel                            Rp.20.000.000
Biaya bunga                            Rp.10.000.000
Kas                                          Rp.30.000.000
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

2. Jumlah Angsuran Sama Besar


Dalam cara ini, walaupun jumlah setiap angsuran sama besarnya,
tapi komposisi angsuran pokok pinjaman dan jumlah bunga yang
dibayar berubah-ubah.
Penetapan angsuran berdasarkan pada nilai sekarang (present
value).
Dalam penerapan konsep ini, jumlah angsuran dapat di hitung
dengan cara membagi nilai nominal dengan faktor diskonto yang
dapat dicari melalui tabel
HUTANG WESEL JANGKA PANJANG

2. Jumlah Angsuran Sama Besar (PENCATATAN)


Berdasarkan kasus diatas, maka faktor diskontonya (bunga
10 %, periode 6 tahun) adalah 4,3553
Jumlah tiap angsuran = 120.000.000/4,3553
= 27.552.637 (pembulatan)
Pengalokasian angsuran :
Jurnal untuk mencatat pembayaran angsuran wesel untuk tahun
pertama adalah sbb :
31/12/10 Utang wesel Rp.15.552.637
Biaya bunga Rp.12.000.000
Kas Rp.27.552.637
Tabel pembagian bunga dan pokok pinjaman dalam tiap angsuran
Akhir (a) (b) (c) (d) (e)
periode Saldo awal Angsuran Biaya bunga Bagian Saldo akhir
pokok tiap periode ini pokok pokok
pinjaman periode (a) x 10% pinjaman pinjaman
(b) – (c) (a) – (d)

31/12/10 120.000.000 27.552.637 12.000.000 15.552.637 104.447.363


31/12/11 104.447.363 27.552.637 10.444.736,3 17.107.900,3 87.339.462,7
31/12/12 87.339.462,7 27.552.637 8.733.946,3 18.818.690,7 68.520.772
31/12/13 68.520.772 27.552.637 6.852.077,2 20.700.559,8 47.820.211,2
31/12/14 47.820.211,2 27.552.637 4.782.021,1 22.770.615,9 25.049.594,3
31/12/15 25.049.594,3 27.552.637 2.504.959,4 25.047.677,9 0
HUTANG OBLIGASI

Hutang obligasi adalah surat utang yang berisikan janji tertulis untuk


membayar sejumlah uang pada waktu yang telah ditentukan dan disertai
dengan pembayaran bunga secara berkala dengan jumlah yang telah
ditentukan.
Obligasi juga disertai surat janji tertulis untuk membayar bunga dan
pokok pinjaman(sering disebut nilai nominal atau nilai pari).
Nilai nominal/nilai pari dan tingkat bunga obligasi dicantumkan pada
surat obligasi.
Bunga obligasi per tahun dihitung dengan mengalikan persentase
bunga terhadap nilai nominal/nilai pari.

Jenis-jenis obligasi :
-Obligasi seri
-Obligasi sinking fund
-Obligasi atas nama dan obligasi atas unjuk
-Obligasi dengan jaminan dan obligasi tanpa jaminan
HUTANG OBLIGASI

Akuntansi Untuk Penerbitan Obligasi :


a. Nilai Nominal
yaitu nilai yang tercantum (tercetak) pada surat obligasi.
Nilai tersebut menunjukkan jumlah rupiah yang akan dilunasi pada
tanggal jatuh tempo obligasi tersebut.
b. Tanggal Jatuh
adalah tanggal obligasi yang bersangkutan akan dilunasi
c. Bunga Obligasi
adalah bunga per tahun yang akan dibayar kapada pemegang
obligasi
d. Tanggal Bunga
adalah tanggal pembayaran bunga obligasi.
Pada umumnya bunga obligasi dibayar secara setengah tahunan
(setiap 6 bulan sekali). Misalkan obligasi yang mencantumkan
tanggal bunga 1/4 - 1/10, berarti bahwa bunga akan dibayar setiap
tanggal 1 april dan 1 oktober.
HUTANG OBLIGASI

Contoh :
PT Lagi Sedih menerbitkan obligasi senilai 120.000.000, bunga 10 % jangka
waktu 12 tahun tertanggal 1 januari 2009 dengan pembayaran bunga setiap
tanggal 1 Juli dan 1 januari
Jurnal yang dibuat oleh PT Lagi Sedih adalah :
1/1/09 Kas Rp.120.000.000
Utang obligasi Rp.120.000.000
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi, bunga 10 %, 12 tahun

Tanggal 1 juli 2009 perusahaan membayar bunga untuk periode 6 bulan


pertama yaitu sebesar :
Bunga obligasi = 120.000.000 x 10% x 6/12
= 6.000.000
Jurnal :
1/7/09 Biaya bunga Rp.6.000.000
Kas Rp.6.000.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga untuk 6 bulan
HUTANG OBLIGASI

Pada saat obligasi dilunasi (tanggal 1 januari 2021), jurnal yang dibuat
oleh perusahaan adalah sbb :
1/1/21
Utang obligasi  Rp.120.000.000
Biaya bunga  Rp. 6.000.000
Kas  Rp.126.000.000
 
Jurnal untuk mencatat pelunasan obligasi pada tanggal jatuh tempo.
HUTANG OBLIGASI

Obligasi Dijual Diantara Dua Tanggal Bunga


Obligasi kadang dijual tidak pada tanggal penerbitannya, tetapi dijual
setelah tanggal penerbitan sehingga transaksi penjualan tersebut terjadi
diantara dua tanggal bunga.
Masalah yang timbul berkaitan dengan bunga sejak tanggal pembayaran
terakhir sampai saat terjadi transaksi penjualan yang sering disebut bunga
berjalan.
Bunga berjalan ( yaitu bunga untuk periode setelah tanggal bunga terakhir
sampai tanggal penjualan obligasi) harus dibebankan pada pembeli obligasi dan
pada saat tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi akan menerima bunga
untuk 6 bulan.
HUTANG OBLIGASI

Contoh :
Perusahaan menjual obligasi pada tanggal 1 maret seharga nilai nominal
120.000.000 bunga 10 % dengan tanggal bunga 1 januari dan 1 juli.
Perhitungan :
Beban bunga 2 bulan (kewajiban pembeli) = 120.000.000 x 10 % x 2/12
= 2.000.000
Beban bunga 6 bulan (kewajiban perusahaan) = 120.000.000 x 10 % x 6/12
= 6.000.000
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut :
1/3 Kas Rp.122.000.000
Utang bunga Rp.2.000.000
Utang obligasi Rp.120.000.000
1/7 Utang bunga Rp.2.000.000
Biaya bunga Rp.4.000.000
Kas Rp.6.000.000
FOR NEXT
GROUP,
FIGHTING !!!!
!!!!!
ATURAN PERMAINAN
1. Setiap kelompok akan diberikan satu lembar
kertas untuk mengisi teka – teki
2. Untuk mengisi lembar teka – teki hanya
diberikan waktu 10-15 menit
3. Setelah lembar dikumpulkan akan dilihat 3
kelompok yang memiliki nilai skor terendah
4. Kelompok yang memiliki nilai skor terendah
akan diberikan hukum oleh penyaji
TEKA –TEKI AKUNTANSI
MENDATAR : MENURUN :
1. Sesuatu yang dipinjam baik berupa uang 1. Seni untuk mencatat, meringkas, menganalisis,
maupun benda. (Seseorang atau badan usaha dan melaporkan data yang berkaitan dengan
yang meminjam disebut debitur.) transaksi keuangan dalam bisnis atau
2. Kontan perusahaan.
3. Surat utang yang berisikan janji tertulis untuk 2. Interest (ISTILAH)
membayar uang pada jatuh tempo disertai 3. Bank draft (ISTILAH)
dengan pembayaran bunga secara berkala 4. Perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak
dengan jumlah yang telah ditentukan. yang mempunyai rekening di suatu bank,
dengan tujuan agar bank tersebut
4. Kurun waktu (Masa)
membayarkan sejumlah uang yang tertulis
5. Cara perhitungan utang atau piutang dalam kepada orang yang membawa surat atau yang
bentuk surat-surat dagang dan surat-surat namanya tertulis di surat tersebut.
berharga dari satu bank ke bank lainnya 5. Pihak (perorangan, organisasi, perusahaan
6. Suatu proses di mana seorang debitur yang atau pemerintah) yang memiliki tagihan
mempunyai kesulitan keuangan untuk kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti
membayar utangnya atau layanan jasa yang diberikannya

Anda mungkin juga menyukai