Obligasi Premium (Premium bond) ialah Hutang obligasi dapat diperdagangkan jika
harga premi masa semakin tinggi fase tawaran kupon (bunga). mulai tingkat persentase
saat ini dapat ditawarkan terhadap obligasi aktual.
Oleh karena itu, tarif obligasi premium telah diperjualkan semakin meningkat
mencocokkan tarif mula. Keadaan obligasi premi berdasarkan ketika suku persentase
dipasar memperoleh rendah, sehingga hipotek dapat dibeli dan dijual di atas suku
persentase pasar.
Andaikan tingkat bunga tarif sangat naik dari tingkat bunga pasar, berarti obligasi ini
perjual dan nilai tukar lebih tinggi dari 110, yang lebih tinggi dari nilainya atau dengan
kata lainnya diperjual dengan harga lebih tinggi. Dalam hal ini Present Value pinjaman
(Present Value pokok dijumlah Present Value Annuity bunga) lebih besar dari nilai tarif
pinjaman yang bersangkutan.
= Rp. 7.226.352
Ayat jurnal yang diperlukan akan memperoleh pemasaran hutang (sebesar nilai
nominalnya), bunga yang dibayarkan, dan hutang bunga pada tahun 2014 sebagai berikut:
Dari Neraca, akun Premi surat hutang bakal dinyatakan apabila akun pendukung yaitu
akun hutang. Kewajiban hutang diposting di neraca. Jumlah Hutang Usaha Hutang Usaha
dan Hutang Usaha Hutang Usaha disebut nilai buku atau nilai buku Hutang Obligasi.
Melanjutkan contoh di atas, berikut ini disajikan neraca hutang usaha dan hutang usaha
perusahaan setiap 1 April 2014:
Kewajiban waktu Panjang:
Apabila kapan penjualan (1 april 2014), angka buku saldo pinjaman menggambarkan
nilai pasar dari pinjaman terkait. Nantinya, ketika obligasi dilunasi bila jatuh tempo,
rekening pinjaman pertama harus nol, maka dari itu angka buku obligasi yang dilunasi
bilamana habis masa bakal semacam nilainya. Angka buku pinjaman lunas bakal hitung
serta menambahkan anggaran nominal pinjaman lunas dan jumlah uang tunai yang
terhutang pada pinjaman lunas.
Besarnya premi hutang surat pinjaman (226.352.00 Rupiah) bakal mengurangi jadi
pengurangan beban tarif (berlawanan dengan pengurangan jumlah yang harus dibayar).
Ilustrasi di atas, apabila mengurangi dilkerjakan serta memakai metode garis lurus serta
dicatat bersamaan dan tanggal pembayaran bunga, lalu ayat jurnal bahwa dibutuhkan
sepanjang tahun 2014 serta 2015 akan mencatatkan mengurangi premi hutang surat
pinjaman sebagai berikut:
Jumlah pinjaman (Rp 226.352) bakal dikurangi berbagai manfaat (berlawanan dengan
pengurangan produk yang didiskon). Melanjutkan ilustrasi di atas, apabila pengurang
dikerjakan serta memakai cara garis lurus dan ditulis bertepatan dan hari bayaran bunga,
lalu jurnal digunakan pada tahun 2014 sampai 2015 untuk mencatatkan beban amortisasi
premi hutang obligasi sebagai berikut:
Sesudah dilakukan pencatatan jurnal, ini ialah penyajian hutang usaha dan hutang usaha
yang muncul di neraca debitur dari 31 Desember 2015:
Jumlah pinjaman dari 1 Maret 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah 86.768.
(Rs. 226.352 : 60 bulan dikali 23 bulan), jadi jumlah premi hutang obligasi belum
amortisasi ialah Rp. 139.584 (Rp 226.352 - Rp 86.768). Jumlah pinjaman tanpa angsuran
dapat dihitung dengan mengalikan jumlah pembayaran bulanan (Rp 226.352 : 60 bulan =
Rp 3.772,54) dengan sisa periode premi, ialah periode dari 31 Desember 2014 sampai
dengan 1 April 2018 (37 bulan).
a. Pasar obligasi premi yang berfungsi dengan bagus dengan suku bunga dan suku bunga
naik membuat obligasi premi minim sensitif tentang pergantian suku bunga.
b. Investor bakal mempunyai peluang atas investasikan lebih banyak uang pada kupon
dan harga sangat tinggi.
a. Sejumlah investor pasar sekunder cemas hingga terus posisi pasar mana suku bunga
bertambah, tarif surat hutang dapat berkurang. Semacam efek tersebut terbilang efek
suku bunga.
b. Makin lama kurun waktu surat utang, makin reaktif surat hutang mengenai peralihan
suku bunga. Serta diketahui jadi risiko durasi.
c. Surat utang yang bisa ditarik: tersebut merupakan surat hutang yang dimana debitur
penerbit mempunyai hak dalam membayar surat utang senantiasa sebelum habis masa.
Makin naik kupon, makin luas peluang kupon tersebut terpanggil.
d. Efek kredit: Surat utang premi kebanyakan diciptakan atas debitur dengan organisasi
pemerintah akibat urutan kredit yang mengagumkan. Akan tetapi, masa ekonomi oleng,
karena atas dampak lainnya.
e. Efek kejadian: kejadian kayak merger, restrukturisasi, pembelian, dan lain-lain. Hal ini
akan terjadi pergantian wujud ekuitas perusahaan, maka dari itu mempengaruhi kinerja
perusahaan.
f. Efek Reinvestasi– suku bunga sangat naik dengan kupon sangat luas.
b. Kredit adalah alat penghasilan hanya dapat diterima dengan tingkat kupon. Bunga
dibayarkan tetap konsisten sepanjang usia surat utang.