Anda di halaman 1dari 5

2.6.

Obligasi Dijual pada Tingkat Premium

Obligasi Premium (Premium bond) ialah Hutang obligasi dapat diperdagangkan jika
harga premi masa semakin tinggi fase tawaran kupon (bunga). mulai tingkat persentase
saat ini dapat ditawarkan terhadap obligasi aktual.

Ilustrasi obligasi premium, hutang obligasi sebesar 75.000.000,00 rupiah menjual


dengan tarif 112% (perhatikan tarif hutang obligasi telah berbayarkan dalam bentuk
persen), jadi tarif obligasi telah berbayarkan ialah:

112% x Rp 75.000.000.00 = Rp 84.000.000,00

Oleh karena itu, tarif obligasi premium telah diperjualkan semakin meningkat
mencocokkan tarif mula. Keadaan obligasi premi berdasarkan ketika suku persentase
dipasar memperoleh rendah, sehingga hipotek dapat dibeli dan dijual di atas suku
persentase pasar.

Andaikan tingkat bunga tarif sangat naik dari tingkat bunga pasar, berarti obligasi ini
perjual dan nilai tukar lebih tinggi dari 110, yang lebih tinggi dari nilainya atau dengan
kata lainnya diperjual dengan harga lebih tinggi. Dalam hal ini Present Value pinjaman
(Present Value pokok dijumlah Present Value Annuity bunga) lebih besar dari nilai tarif
pinjaman yang bersangkutan.

Berdasarkan gambarannya, misalkan pada agenda 01 April 2014 Perusahaan


memproduksi dan menjual surat-surat pinjaman sebesar 7.000.000,00 rupiah. Surat
pinjaman tersebut akan habis masa dalam 05 tahun, yang mempunyai tarif 13% pertahun
serta bunga pasar 12% pertahun. Bunga Surat Hutang bakal ditebuskan dua kali dalam
setahun, yaitu setiap tanggal 01 April dan 01 Oktober. Dengan memakai PVA, biaya jual
surat hutang bakal diperhitungkan seperti ini:

Berdasarkan informasi tersebut, diasumsikan bahwa perusahaan mewujudkan dan dijual


efek pada tanggal 1 April 2014 senilai Rp. 7.000.000,00 . Surat hutang tersebut bakal habis
masa 05 tahun yang mempunyai tarif 11% pertahun dan tarif pasar 12% setiap tahunnya.
Tarif pinjaman bayarkan 2 kali setahun, yaitu tanggal 01 Maret serta 01 Oktober. Akan
memakai rumus nilai, tarif perjual obligasi akan hitungan seperti ini:

PV Obligasi = Present Value Faktor + PVA Bunga

= (Rp. 7.000.000xPVF7%;7) + (7,6% x Rp.7.000.000,00 x


PVAF7%;7)

= (Rp. 7.000.000 x 0.62275) + (532.000,00 x 5.38929 )

= Rp. 4.359.250 + Rp. 2.867.102

= Rp. 7.226.352
Ayat jurnal yang diperlukan akan memperoleh pemasaran hutang (sebesar nilai
nominalnya), bunga yang dibayarkan, dan hutang bunga pada tahun 2014 sebagai berikut:

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

1 Apr 14 Kas 7.226.35


Premium Hutang Obligasi 2 226.352
Hutang Obligasi 7.000.000

1 Okt 14 Beban Bunga 385.000 385.000


Kas
(7jt dikalikan 13% : 12 bulan dikalikan 6
bulan)

31 Des Beban Bunga 320.833 320.833


14 Hutang Bunga
(7jt dikalikan13% : 12 bulan dikalikan 05
bulan)

Dari Neraca, akun Premi surat hutang bakal dinyatakan apabila akun pendukung yaitu
akun hutang. Kewajiban hutang diposting di neraca. Jumlah Hutang Usaha Hutang Usaha
dan Hutang Usaha Hutang Usaha disebut nilai buku atau nilai buku Hutang Obligasi.
Melanjutkan contoh di atas, berikut ini disajikan neraca hutang usaha dan hutang usaha
perusahaan setiap 1 April 2014:
Kewajiban waktu Panjang:

Hutang Surat Hutang 7.000.000.00


Premi Hutang Surat Hutang 226.352.00
Anggaran Buku Hutang Surat Hutang 5.226.325.00

Apabila kapan penjualan (1 april 2014), angka buku saldo pinjaman menggambarkan
nilai pasar dari pinjaman terkait. Nantinya, ketika obligasi dilunasi bila jatuh tempo,
rekening pinjaman pertama harus nol, maka dari itu angka buku obligasi yang dilunasi
bilamana habis masa bakal semacam nilainya. Angka buku pinjaman lunas bakal hitung
serta menambahkan anggaran nominal pinjaman lunas dan jumlah uang tunai yang
terhutang pada pinjaman lunas.

Besarnya premi hutang surat pinjaman (226.352.00 Rupiah) bakal mengurangi jadi
pengurangan beban tarif (berlawanan dengan pengurangan jumlah yang harus dibayar).
Ilustrasi di atas, apabila mengurangi dilkerjakan serta memakai metode garis lurus serta
dicatat bersamaan dan tanggal pembayaran bunga, lalu ayat jurnal bahwa dibutuhkan
sepanjang tahun 2014 serta 2015 akan mencatatkan mengurangi premi hutang surat
pinjaman sebagai berikut:

Jumlah pinjaman (Rp 226.352) bakal dikurangi berbagai manfaat (berlawanan dengan
pengurangan produk yang didiskon). Melanjutkan ilustrasi di atas, apabila pengurang
dikerjakan serta memakai cara garis lurus dan ditulis bertepatan dan hari bayaran bunga,
lalu jurnal digunakan pada tahun 2014 sampai 2015 untuk mencatatkan beban amortisasi
premi hutang obligasi sebagai berikut:

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

1 Okt 14 Premi Hutang Obligasi 22.636 22.636


Beban Bunga
(Rp. 226.352 : 60 Bulan
dikalikan 6 Bulan)

31 Des 14 Premi Hutang Surat Hutang 18.863 18.863


(AJP) Beban Bunga
(Rp. 226.352 : 60 Bulan
dikalikan 05 Bulan)

1 Apr 15 Premi Hutang Obligasi 3.772 3.772


Beban Bunga
( 226.352.00: 60 Bulan dikalikan
01 Bulan)

1 Okt 15 Premi Hutang Surat Hutang 22.636


Beban Bunga 22.636
(Rp 226.352 : 60 Bulan
dikalikan 6 Bulan)

31 Des 15 Premi Hutang Obligasi 18.863 18.863


(AJP) Beban Bunga
(Rp. 226.352 : 60 Bulan
dikalikan 5 Bulan)

Sesudah dilakukan pencatatan jurnal, ini ialah penyajian hutang usaha dan hutang usaha
yang muncul di neraca debitur dari 31 Desember 2015:

Tanggung Jawab Jangka Panjang Rp. 7.000.000,00

Hutang Obligasi (Rp. 139.584,00)

Premi Hutang Obligasi Rp. 5.139.584,00

Nominal Buku Hutang Obligasi

Jumlah pinjaman dari 1 Maret 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah 86.768.
(Rs. 226.352 : 60 bulan dikali 23 bulan), jadi jumlah premi hutang obligasi belum
amortisasi ialah Rp. 139.584 (Rp 226.352 - Rp 86.768). Jumlah pinjaman tanpa angsuran
dapat dihitung dengan mengalikan jumlah pembayaran bulanan (Rp 226.352 : 60 bulan =
Rp 3.772,54) dengan sisa periode premi, ialah periode dari 31 Desember 2014 sampai
dengan 1 April 2018 (37 bulan).

2.1. Kelebihan Obligasi Premium

Kelebihan obligasi premi adalah:

a. Pasar obligasi premi yang berfungsi dengan bagus dengan suku bunga dan suku bunga
naik membuat obligasi premi minim sensitif tentang pergantian suku bunga.

b. Investor bakal mempunyai peluang atas investasikan lebih banyak uang pada kupon
dan harga sangat tinggi.

c. Obligasi minim seimbang ditandingkan saham, sehingga diperlakukan menjadi


alternatif yang lebih baik.

2.2. Kekurangan Obligasi Premium

Kekurangan surat hutang premi adalah:


Sebagai sekejap terus, surat hutang premi tampak cukup lancar melainkan investor
mesti mengerjakan penilaian nan benar bakal melihat apakah surat hutang premi dinilai
sebagai wajar sebab obligasi yang menilai sangat tinggi akan membuat tidak
meguntungkan. Hal-hal ini akan mengacaukan membuat laba berasal surat utang tersebut:

a. Sejumlah investor pasar sekunder cemas hingga terus posisi pasar mana suku bunga
bertambah, tarif surat hutang dapat berkurang. Semacam efek tersebut terbilang efek
suku bunga.
b. Makin lama kurun waktu surat utang, makin reaktif surat hutang mengenai peralihan
suku bunga. Serta diketahui jadi risiko durasi.
c. Surat utang yang bisa ditarik: tersebut merupakan surat hutang yang dimana debitur
penerbit mempunyai hak dalam membayar surat utang senantiasa sebelum habis masa.
Makin naik kupon, makin luas peluang kupon tersebut terpanggil.
d. Efek kredit: Surat utang premi kebanyakan diciptakan atas debitur dengan organisasi
pemerintah akibat urutan kredit yang mengagumkan. Akan tetapi, masa ekonomi oleng,
karena atas dampak lainnya.
e. Efek kejadian: kejadian kayak merger, restrukturisasi, pembelian, dan lain-lain. Hal ini
akan terjadi pergantian wujud ekuitas perusahaan, maka dari itu mempengaruhi kinerja
perusahaan.
f. Efek Reinvestasi– suku bunga sangat naik dengan kupon sangat luas.

Ke depan, Kartu kredit datang dengan keterbatasan.


a. Selama resesi/gelombang, hipotek menawarkan pengembalian yang seimbang selama
resesi dan juga penurunan. Namun Inflasi sering kali disebabkan dari perkembangan
ekonomi yang menaik biaya kelengkapan barang serta jasa maka pendapatan tetap tak
memancing untuk investor padahal tampak menarik pada saat resesi/depresiasi karena
uang nang serupa bakal dipakai sebagai membeli lebih banyak barang serta jasa.

b. Kredit adalah alat penghasilan hanya dapat diterima dengan tingkat kupon. Bunga
dibayarkan tetap konsisten sepanjang usia surat utang.

Anda mungkin juga menyukai