Anda di halaman 1dari 3

PIUTANG WESEL

Selain piutang usaha terdapat juga piutang jenis lainnya, yaitu wesel dan promes. Piutang tersebut
dapat timbul karena transaksi penjualan secara kredit atau bisa juga berasal dari pemberian pinjaman
yang telah dilakukan perusahaan.

 Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat) kepada si wajib
bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tersebut atau orang lain
yang ditunjuk.
 Promes adalah surat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.

Dari kedua jenis piutang tersebut, perlakuannya sama dengan piutang usaha. Untuk piutang tersebut,
ada yang berbunga ada juga yang tidak berbunga. Rumus dasar untuk menghitung bunga pada wesel
berbunga adalah sebagai berikut:

Nilai nominal wesel x Tingkat bunga per tahun x jangka waktu/tahun = Bunga

Tingkat bunga yang tertulis dalam surat wesel adalah tingkat bunga setahun. Faktor jangka waktu dalam
perhitungan di atas, dinyatakan dalam pecahan dari setahun, misalkan 3 bulan akan ditulis 3/12. Apabila
jangka waktu wesel dinyatakan dalam hari, maka faktor waktu dinyatakan dalam jumlah hari dibagi
dengan 360. Sebagai contoh, jika jangka waktu wesel adalah 60 hari, maka dalam perhitungan bunga,
jangka waktu akan dinyatakan sebagai 60/365 berikut ini contoh penghitungannya:

Tingkat bunga
Data dalam wesel Nominal x Bunga x Waktu = Bunga
Rp730, 18%, 120 hari Rp730 x 18% x 120/360 = Rp43,80
Rp1.000, 15%, 6 bulan Rp1.000 x 15% x 6/12 = Rp75,00
Rp2.000, 12%, 1 tahun Rp2.000 x 12% x 1/1 = Rp240,00

Pada tanggal 1 Juni 2012, PT Melati menjual barang kepada CV Indragiri seharga Rp1.000.000. Untuk itu
PT Melati menghendaki agar piutangnya dikuatkan dengan surat wesel yang disetujui oleh CV Indragiri
denga nilai nominal wesel Rp1.000.000, bunga 12%, dengan jangka waktu 3 bulan. Jurnal yang dibuat
oleh PT Melati untuk mengakui timbulnya piutang wesel dan penjualan adalah sebagai berikut:

Jurnal: Piutang wesel xxxx

Penjualan xxxxx

PENYELESAIAN DAN PENGALIHAN PIUTANG WESEL

PT Galunggung pada tanggal 1 Juni 2011, menerima selembar promes dari PT Sumbing yang bernilai
nominal Rp1.000.000, bunga 9%, jangka waktu lima bulan. Dalam hal ini bunga selama jangka waktu
wesel akan berjumlah Rp37.500 (Rp1.000.000 x 9% x 5/12), dan nilai jatuh tempo wesel adalah
Rp1.037.500. Apabila PT Sumbing pada tanggal 1 November menyelesaikan kewajibannya, maka jurnal
yang akan dibuat dalam pembukuan PT Galunggung adalah sebagai berikut:

Kas Rp1.037.500

Piutang wesel 1.000.000

Pendapatan bunga 37.500

Seandainya PT Galunggung menyusun neraca setiap tanggal 30 September, maka pada tanggal tersebut
PT Galunggung harus membuat penyesuaian untuk mengakui bunga (4 bulan) yang telah menjadi
haknya sampai dengan tanggal tersebut.

Piutang bunga 30.000

Pendapatan bunga 30.000

(untuk mencatat bunga wesel, 4 bulan yang akan masih akan diterima dari PT Sumbing)

Apabila pada tanggal 1 November, PT Sumbing melakukan penyelesaian wesel, maka jurnal yang dibuat
PT Galunggung adalah sebagai berikut:

Kas 1.037.500

Piutang wesel 1.000.000

Piutang bunga 30.000

Pendapatan bunga 7.500

Pengalihan piutang wesel

Penjualan piutang wesel sebelum tanggal jatuh temponya disebut Pendiskontoan piutang wesel karena
pemegang wesel akan menerima pembayaran yang jumlahnya lebih kecil daripada nilai jatuh tempo
wesel tersebut.

Contoh:

PT Singkarak mempunyai piutang wesel kepada PT Maninjau yang ditarik pada tanggal 20 Oktober 2011.
Nilai nominal wesel Rp1.500.000, bunga 10%, jangka waktu 90 hari. Ini berarti wesel tersebut akan jatuh
pada tanggal 18 Januari 2012. Pada tanggal 9 Desember 2011, PT Singkarak mendiskontokan wesel
tersebut kepada Bank Nirwana dengan diskonto 12%. Tingkat diskonto ini lebih tinggi dari bunga wesel,
karena bank ingin memperoleh pendapatan yang lebih besar. PT Singkarak bersedia untuk menerima
tariff diskonto yang lebih tinggi karena ingin memperoleh kas lebih cepat. Periode diskonto dalam kasus
ini 40 hari (22 hari di bulan Desember dan 18 hari pada bulan Janauari). Nilai wesel didiskontokan
adalah jumlah pembayaran yang diterima oleh PT Singkarak dari bank. Perhitungan nilai wesel
didiskontokan adalah sebagai berikut:

Nilai nominal wesel Rp1.500.000

Ditambah:

Bunga (Rp1.500.000 x 10% x 90/360) 37.500

Nilai jatuh tempo wesel 1.537.500

Dikurangi:

Diskonto (Rp1.537.500 x 12% x 40/360 20.500

Harga jual wesel (nilai wesel didiskotokan) 1.517.000

Pada tanggal jatuh tempo, bank menerima Rp1.537.500 dari pihak tertarik yang berarti memperoleh
pendapatan sebesar Rp20.500 (1.537.500-1.517.000)

Dalam penghitungan di atas perlu diperhatikan dua hal penting yaitu:

 Diskonto dihitung dari nilai jatuh tempo (nilai nominal ditambah bunga) bukan dari nilai nominal
wesel, kecuali jika wesel tidak berbunga, dan
 Periode diskonto dihitung mundur ke belakang mulai dari tanggal jatuh tempo (18 Januari 2012)
sampai tanggal pendiskontoan wesel (9 Desember 2011).

Jika tidak bisa menyelesaikan kewajiban wesel (dishonored note)

Jika si Wajib Bayar gagal memenuhi kewajibannya, maka dibuat jurnal:

Piutang usaha xxx

Piutang wesel xxx

Pendapatan bunga xxx

Tetapi jika tidak ada harapan piutang tersebut akan dipenuhi maka bisa dibuat jurnal:

Cadangan kerugian piutang xxx

Piutang wesel xxx

Anda mungkin juga menyukai