Anda di halaman 1dari 6

BAB XII

AKUNTANSI WESEL TAGIH

A. Karakteristik Wesel Tagih


Wesel tagih adalah perjanjian untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada waktu tertentu atau sesuai kesepakatan. Terdapat 3 karakteristik wesel
tagih yaitu sebagai berikut:
1. Tangal jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo ialah tanggal harus dilunasinya wesel tagih.
Periode waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo untuk
wesel tagih jangka pendek biasanya dinyatakan dalam hari atau bulan.
Contoh:
PT ABC menerbitkan wesel tagih pada tanggal 09 September 2019.
Tanggal jatuh tempo wesel tagih tersebut adalah 07 Januari 2020. Hitung
berapa lama jangka waktu wesel tagih tersebut!

Analisis:
Bulan Jumlah Hari
September 21 (9-30) hari
Oktober 31 hari
November 30 hari
Desember 31 hari
Januari 7 hari
Total jangka waktu wesel tagih 120 hari

2. Tingkat bunga
Wesel tagih untuk periode waktu yang lebih dari satu tahun pembayaran
bunga umumnya di bagi per triwulan, semester dsb. Ketika jangka waktu
wesel tagih kurang dari 1th, pembayaran bunga biasanya dibayarkan pada
sat wesel dilunasi. Bunga wesel tagih biasanya nominalnya dicantumkan
untuk jangka waltu 1th. Formula dasar untuk menghitung bunga yaitu:

Bunga = Nilai wesel tagih x Tingkat Bunga x Jangka waktu wesel tagih

Contoh 1:
PT ABC menerima wesel tagih pada tanggal 01 Januari 2019 senilai Rp.
4.000.000 atas penjualan barang dagang. Tingkat bunga wesel 12%. Wesel
tersebut akan dilunasi pada tanggal 31 Desember 2019. Hitunglah hunga
yang akan diterima PT ABC pada saat wesel dibayar.

Analisis:
Bunga = Nilai wesel tagih x Tingkat Bunga x Jangka waktu wesel tagih
Bunga = Rp. 4.000.000 x 12% x 1th
Bunga = Rp. 480.000
NB: perlu diingat bahwa bunga yg dicantumkan adalah tingkat bunga
untuk 1th
Contoh 2:
PT XYZ menerima wesel tagih tanggal 01 Maret 2019 senilai Rp.
10.000.000, bunga sebesar 12%. Jangka waktu wesel 3 bulan. Hitunglah
bunga yang diperoleh PT XYZ pada saat wesel dilunasi.

Analisis:
Bunga = Nilai wesel tagih x Tingkat Bunga x Jangka waktu wesel tagih
Bunga = Rp. 10.000.000 x 12% x 3/12
Bunga = Rp. 300.000

3. Nilai jatuh tempo


Nilai jatuh tempo wesel adalah sebesar jumlah nilai nominal wesel ditambah
dengan bunganya.

Nilai Jatuh Tempo = Nilai Nominal + Jumlah bunga wesel tagih

Contoh:
PT CDE menerima wesel tgaih tanggal 01 Oktober 2019 senilai Rp.
20.000.000. Tingkat bunga 12%. Wesel akan dilunasi tanggal 31 Desember
2019. Hitunglah nilai jatuh tempo wesel tagih yang diterima PT CDE.

Analisis:
Nilai jatuh tempo = Nilai Nominal + Jumlah Bunga
Nilai nominal wesel = Rp. 20.000.000
Bunga = Nilai wesel tagih x Tingkat Bunga x Jangka waktu wesel tagih
Bunga = 20.000.000 x 12% x 3/12
Bunga = 600.000
Jadi Nilai Jatuh Tempo = 20.000.000 + 600.000
Nilai Jatuh Tempo = 20.600.000

B. Akuntansi Wesel Tagih


1. Saat diterimanya wesel tagih dari pihak lain
Wesel tagih juga dapat digunakan untuk mengganti piutang usaha
pelanggan yang sudah jatuh tempo, tetapi belum dilunasi.
Contoh:
PT Andalas Putra Prima (APP) menerima wesel tagih 30 hari, 12% pada
tanggal 21 November 2018 untuk menggantikan piutang PT Sejahtera Raya
Abadi (SRA) yang telah jatuh tempo dan belum dibayar sebesar
Rp12.000.000. Buatlah jurnal pada tanggal 21 November 2018!
Atas diterimanya wesel tagih dari PT SRA, PT APP membuat ayat jurnal
sebagai berikut.
Tanggal Akun dan Keterangan D K
Nov 21 Wesel Tagih 12.000.000
2018 Piutang Usaha 12.000.000
(Wesel tagih 30 hari, 12%, terbit 21-Nov-18)
2. Pelunasan wesel tagih oleh pihak ketiga
Contoh:
Pada tanggal 21 Desember 2018, PT Sejatera Raya Abadi (SRA) melunasi
wesel tagih tersebut. Buatlah jurnal pada tanggal 21 Desember 2018!

Analisis:
Saat wesel tagih tersebut jatuh tempo, yaitu tanggal 21 Desember 2018, PT
SRA melunasi wesel tagihnya dengan menyerahkan uang tunai kepada PT
APP sebesar nilai nominal wesel tagih beserta bunganya. Berikut ini adalah
perhitungan besarnya uang tunai yang diterima oleh PT APP dari PT SRA.

Nilai jatuh tempo = Nilai nominal + Jumlah bunga


Nilai nominal wesel tagih PT SRA = Rp12.000.000
Jumlah bunga = Nilai wesel tagih x Tingkat bunga x Jangka waktu wesel
= Rp12.000.000 x 12% x 1/12
= Rp120.000
Nilai jatuh tempo = Rp12.000.000 + Rp120.000
= Rp12.120.000

Ayat jurnal yang dibuat oleh PT APP untuk mencatat penerimaan pelunasan
wesel tagih adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun dan Keterangan D K
Des 21 Kas 12.120.000
2018 Wesel Tagih 12.000.000
Pendapatan Bunga 120.000
(Mencatat penerimaan nilai nominal dan
bunga dari wesel saat jatuh tempo)

3. Pencatatan atas wesel tagih yang gagal bayar


Jika pihak yang menerbitkan wesel tagih gagal melunasi wesel pada
saat jatuh tempo maka wesel tersebut dikenal sebagai dishonored notes
receivable. Ketika suatu wesel gagal dibayar, nilai nominal dari wesel
ditambah bunga yang jatuh tempo ditransfer ke akun piutang.
Contoh:
Jika pada tanggal 21 Desember 2018, PT SRA ternyata tidak dapat
melunasi wesel tagihnya. Buatlah jurnal pada tanggal 21 Desember 2018!

Ayat jurnal yang dibuat oleh PT APP untuk mencatat ketika PT SRA
ternyata gagal bayar.
Tanggal Akun dan Keterangan D K
Des 21 Piutang Usaha 12.120.000
2018 Wesel Tagih 12.000.000
Pendapatan Bunga 120.000
(Mencatat wesel tagih dan bunga yang gagal
bayar)
Nilai nominal wesel tagih PT SRA ditambah dengan pendapatan bunganya
dicatat dalam akun piutang usaha. Mulai tanggal 21 Desember 2018, PT
SRA memiliki utang usaha pada PT APP senilai Rp12.120.000

4. Pendiskontoan wesel tagih ke pihak ketiga, misalnya bank


Perusahaan dapat menjual wesel tagih yang dimiliki kepada pihak
ketiga, misalnya bank atau perusahaan anjak piutang, sebelum wesel
tersebut jatuh tempo. Alasan perusahaan menjual wesel tagihnya sebelum
jatuh tempo antara lain adalah adanya kebutuhan likuiditas untuk kegiatan
operasi atau untuk melunasi utangnya kepada pemasok.
Perusahaan yang menjual wesel tagihnya ke lembaga keuangan tidak
akan menerima secara penuh nilai nominal wesel ditambah dengan bunga,
tetapi dipotong oleh lembaga keuangan sebagai fee untuk lembaga
keungan tersebut.
Contoh:
PT APP mendiskontokan wesel tagih PT SRA ke bank dengan tingkat
diskonto 20% pada tanggal 1 Desember dengan risiko gagal bayar tetap
pada PT APP. Buatlah jurnal pada tanggal 1 Desember 2018

Analisis:
Uang yang diperoleh PT APP pada saat pendiskontoan wesel tagihnya yang
dimiliki adalah sebagai berikut.

Nilai nominal wesel tagih PT SRA = Rp12.000.000


Jumlah bunga = Nilai wesel tagih Tingkat bunga x Jangka waktu wesel
= Rp12.000.000 x 12% x 1/12
= Rp120.000
Nilai jatuh tempo = Rp12.000.000 + Rp120.000
= Rp12.120.000
Diskon = Rp134.700 (20% x Rp12.120.000 x 20/360*)
Kas yang diterima = Rp11.985.300

Ayat jurnal yang dibuat oleh PT APP untuk mencatat pendiskontoan wesel
tagih ke bank adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun dan Keterangan D K
Des 21 Kas 11.985.300
2018 Beban Bunga 14.700
Wesel Tagih 12.000.000
(Mencatat pendiskontoan wesel tagih)
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT APP ketika PT SRA tidak bisa membayar
utangnya ke bank (PT APP masih harus menanggung kewajiban utang PT
SRA ke bank).
Tanggal Akun dan Keterangan D K
Des 21 Piutang Ke PT SRA 12.120.000
2018 Kas 12.120.000
(12.000.000 + 120.000)

C. Penyajian Piutang dalam Laporan Posisi KeuanganPenyajian Piutang


Semua piutang dan wesel tagih yang diharapkan dapat direalisasikan
menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal laporan posisi
keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar pada laporan posisi keuangan.
Piutang usaha pada laporan posisi keuangan disajikan sebesar nilai
realisasi netonya, yaitu jumlah piutang yang diharapkan dapat ditagih oleh
perusahaan. Formula untuk menghitung nilai realisasi neto dari piutang adalah
sebagai berikut.
Nilai realisasi neto piutang usaha = Saldo piutang - Penyisihan piutang
tidak tertagih
Berikut ini contoh penyajian piutang dalam laporan posisi keuangan sebagian
untuk PT Andromeda.
PT ANDROMEDA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2019
Aset
Aset Lancar
Kas 119.500.000
Wesel tagih 150.000.000
Piutang 345.000.000
Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih (15.000.000) 330.000.000
Piutang Bunga 12.500.000

D. Tugas Mahasiswa
Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada PT Anugerah Raya.
Kemudian buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut.
Maret 1 Menjual barang dagang senilai Rp10.000.000 ke PT Citra
Pratama, syarat penjualan 2/10,n/30
11 Menerima pembayaran dari PT Citra Pratama atas penjualan
tanggal 1 Maret
12 Menerima wesel tagih dari PT Garindo. Nilai nominal wesel
sebesar Rp20.000.000, tingkat bunga 12%, jatuh tempo 6 bulan.
Wesel tagih ini untuk menggantikan piutang PT Garindo yang telah
jatuh tempo, tetapi belum dibayar.
April 11 Menjual piutang usaha senilai Rp10.000.000 kepada perusahaan
anjak piutang. Perusahaan anjak piutang tersebut membebankan
biaya sebesar 3% dari nilai piutang usaha yang dijual.
Mei 10 Menghapusbukukan piutang usaha sebesar Rp 8.000.000.
Perusahaan menggunakan persentase penjualan sebagai dasar
memperkirakan beban piutang tidak tertagih.
Juli 16 Salah satu piutang yang tertagih yang telah dihapusbukukan pada
tanggal 10 Mei berhasil ditagih kembali sebesar Rp4.000.000,

Anda mungkin juga menyukai