Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

JURNAL PENYESUAIAN

A. Tujuan Modul
Bab ini akan membahas tentan jurnal penyesuaian yang akan dibagi
menjadi 2x pertemuan yaitu JP bagian 1 dan JP bagian 2. Jurnal penyesuaian
bagian 1 terdiri dari: Beban dibayar dimuka dan Pendapatan diterima dimuka.
Sedangkan JP bagian 2 terdiri dari: Beban yang masih harus diterima,
Pendapatan yang masih harus diterima dan Penyusutan Aset tetap. Berikut
ilustrasi dari bab IV.
Jurnal Penyesuaian

Pos-pos Deffered Pos-pos Accrued Aset Tetap

Beban dibayar Pendapatan Beban yang Pendapatan


dimuka diterima dimuka Masih harus yang Masih
dibayar harus Diterima

B. Basis Kas Vs Basis Akrual


Saat akuntan menyiapkan laporan keuangan, diasumsikan bahwa
kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan dapat dibagi kedalam beberapa
periode waktu. Penggunaan periode waktu inilah yang mengharuskan akuntan
menentukan pada periode manakah pendapatan dan beban harus diakui atau
dilaporkan. Dalam hal penentuan waktu yang tepat untuk mengakui suatu
pendapatan dan beban, akuntan dapat memilih dua basis, yakni basis kas atau
basis akrual.
Ketika basis kas digunakan, maka pendapatan dan beban dilaporkan
(dalam Laporan laba/rugi) pada saat periode dimana kas telah diterima atau
dikeluarkan. Misalnya, suatu pendapatan baru akan dicatat pada saat uang/kas
diterima dari konsumen. Sedangkan beban dicatat ketika perusahaan benar-
benar mengeluarkan kas.
Ketika basis akrual digunakan, maka pendapatan dan beban dilaporkan
pada saat periode terjadinya pendapatan dan beban. Misalnya, pendapatan
jasa diakui pada saat jasa diselesaikan walaupun perusahaan belum menerima
uang/kas. Sedangkan beban dicatat pada saat perusahaan memperoleh
manfaat. Basis akrual lebih disarankan untuk digunakan perusahaan karena
dianggap lebih dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat.

C. Jurnal Penyesuaian
Pada saat periode akhir akuntansi, terdapat beberapa akun yang saldo
akhirnya belum mencerminkan kondisi sebenarnya sehingga perlu
disesuaikan. Misalnya saldo akhir perlengkapan dibuku besar lebih besar
daripada kondisi fisiknya. Agar lebih efisien, maka setiap akhir periode
akuntansi dibuatlah ayat jurnal penyesuaian.
Seluruh ayat penyesuaian minimal mempengaruhi satu akun dalam laba
rugi dan satu akun dalam laporan posisi keuangan. Jurnal penyesuaian selalu
melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun aset atau liabilitas. Berikut
beberapa akun yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian:
1. Beban dibayar Dimuka
Merupakan pos-pos yang sebelumnya dicatat sebagai aset tetapi
diharapkan menjadi beban selama siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya, perlengkapan dan sewa dibayar dimuka.
2. Pendapatan Diterima Dimuka
Merupakan pos-pos yang dicatat sebagai Liabilitas, tetapi diharapkan
menjadi pendapatan selama siklus operasi normal perusahaan. Misalnya,
pendapatan jasa diterima dimuka.
3. Beban yang masih harus Dibayar
Merupakan beban yang sudah terjadi atau manfaatnya sudah diterima
perusahaan tetapi belum dibayar dan dicatat oleh perusahaan. Misalnya,
pembayaran gaji bulan tertentu yang dibayarkan awal bulan berikutnya.
4. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi
belum dicatat karena sampai akhir bulan perusahaan belum mengirimkan
faktur (invoice) kepada pelanggan atau pelanggan belum melunasi
tagihannya. Misalnya, Pendapatan sewa yang masih harus diterima.
Ringkasan proses penyesuaian:
Jenis Penyesuaian Ayat Jurnal Penyesuaian

Beban dibayar dimuka Beban


Aset
Pendapatan diterima dimuka Liabilitas
Pendapatan
Beban yang masih harus dibayar Beban
Liabilitas
Pendapatan yang masih harus diterima Aset
Pendapatan
Aset Tetap (Penyusutan) Beban
Lawan akun aset

D. Contoh Kasus
1. Beban Dibayar Dimuka
a. Perlengkapan
Pada akhir bulan (tahun) straf akuntan melakukan penghitungan
fisik perlengkapan yang ada di kantor, kemudian hasil penghitungan
tersebut dibandingkan dengan saldo akhir yang ada pada saldo akhir di
buku besar. Perbedaan secara fisik degan saldo yang ada di buku
besar menggambarkan perlengkapan yang telah terpakai dan disebut
sebagai Beban Perlengkapan. Rumus untuk menentukan jumlah
perlengkapan yang terpakai selama satu periode adalah sebagai
berikut.
Saldo awal perlengkapan
+
Pembelian selama satu periode

Saldo Akhir Perlengkapan (Akhir periode)
=
Nilai Perlengkapan yang terpakai Satu periode (Beban
Perlengkapan)

Contoh kasus 1:
Saldo akun perlengkapan kantor CV. Jaya pada tanggal 31 Agustus
2020 adalah Rp 3.000.000. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik,
ditemukan bahwa nilai perlengkapanyang tersisa adalah Rp 1.400.000.

Analisis Transaksi:
Jurnal saat pembelian perlengkapan:
Perlengkapan 3.000.000
Kas 3.000.000

Perlengkapan yang terpakai = 3.000.000 – 1.400.000


Perlengkapan yang terpakai = 1.600.000 (merupakan beban
perlengkapan dan nominal inilah yang dicatat di Jurnal Penyesuaian)

Jurnal Penyesuaian Akhir Agustus 2020:


CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Ref D K
Keterangan
Agustus 31 Beban Perlengkapan 1.600.000
2020 Perlengkapan Kantor 1.600.000
(AJP perlengkapan kantor)

b. Sewa dibayar dimuka


Pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan diakui sebagai
beban ketika perusahaan sudah merasakan manfaatnya/ manfaat telah
diterima. Pengeluaran yang dilakukan sebelum manfaatnya diterima
dicatat terlebih dahulu sebagai biaya diterima dimuka (kategori akun
aset). Dan setelah manfaatnya diterima maka biaya dibayar dimuka
akan berubah menjadi beban. Berikut rumus untuk menghitung beban
sewa.
Total biaya sewa yang dibayarkan
:
Total Biaya sewa (Bulan atau Tahun)
Disebut sebagaiJangka waktu sewa
=
Beban Sewa

Contoh Kasus 2:
Pada tanggal 1 Agustus 2019, CV. Jaya membayar sewa gudang
tambahan sebesar Rp 12.000.000 untuk periode satu tahun 2020.

Analisis Transaksi:,
Jurnal saat membayar sewa gedung:
Sewa dibayar dimuka 12.000.000
Kas 12.000.000

Total biaya sewa = 12.000.000 : 12 (1 Agustus 2019 –1 Agustus 2020)


Total biaya sewa = 1.000.000 (disebut sebagai beban sewa dan nominal
ini yang dicatat di jurnal penyesuaian.
Jurnal Penyesuaian Akhir Agustus 2019:
CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Ref D K
Keterangan
Agustus 31 Beban sewa 1.000.000
2019 Sewa dibayar dimuka 1.000.000
(AJP beban sewa)

2. Pendapatan Diterima dimuka


a. Pendapatan Sewa
Contoh Kasus 3:
Pada tanggal 1 Agustus 2019, CV. Jaya menerima sewa gudang dari
CV. Maju sebesar Rp 12.000.000 untuk periode satu tahun 2020.

Analisis transaksi:
Jurnal saat menerima pendapatan sewa dibayar dimuka:
Kas 12.000.000
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 12.000.000

Total biaya sewa = 12.000.000 : 12 (1 Agustus 2019 –1 Agustus 2020)


Total biaya sewa = 1.000.000 (disebut sebagai beban sewa dan nominal
ini yang dicatat di jurnal penyesuaian).
Jurnal Penyesuaian akhir Agustus 2019:
CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref D K
Agustus 31 Pendapatan Sewa Diterima dimuka 1.000.000
2019 Pendapatan Sewa 1.000.000
(AJP pendapatan sewa)

3. Beban yang Masih Harus Dibayar


Beban yang maish harus dibayar merupakan beban yang pada akhir
periode akuntansi sudah bisa diakui tetapi faktanya belum dibayar. Beban
tersebut harus tetap dibebankan pada periode tutup buku agar dapat
dilaporkan dalam laporan keuangan meskipun belum dibayar. Seperti
penjelasan sebelumnya, bahwa beban itu diakui ketika kita atau
perusahaan sudah merasakan manfaatnya, buka ketika perusahaan
mengeluarkan uang.
Contoh kasus:
Gaji karyawan selama bulan Januari 2019 sebesar 5.000.000, karena ada
kendala administrasi keuangan maka CV Jaya mengundur pemberian gaji
kepada karyawan tanggal 5 bulan depan atau 05 Feb 2019.

Analisis Transaksi
Perusahaan telah merasakan manfaat karena karyawan sudah bekerja
selama bulan januari. Tetapi perusahaan baru akan membayar di bulan
Februari. Sehingga menyebabkan perusahaan tetap mempunyai kewajiban
untuk membayar.

Jurnal Penyesuaian akhir Agustus 2019:


CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref D K
Januari 31 Beban gaji 5.000.000
2019 Gaji yang masih harus dibayar 5.000.000
(AJP gaji yg maish harus dibayar)

4. Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Pendapatan yang sudah dapat diakui tetapi perusahaan belum
menerima uangnya disebut sebagai pendapatan yang masih harus
diterima. Seperti penjelasan di bab sebelumnya, pendapata itu diakui ketika
perusahaan sudah menyelesaikan pekerjaannya, bukan ketika perusahaan
memperoleh order atau perintah pekerjaan.
Contoh kasus:
10 Januari perusahaan mendapatkan order dari pelanggan sebesar Rp.
40.000.000 dan perusahaan telah menyelesaikannya dalam waktu 5 hari.
Sampai tanggal 31 Januari 2019 ternyata perusahaan belum mendapatkan
setoran dari pegawainya karena pelanggan belum melunasinya.
Analisis Transaksi:
10 Januari perusahaan memperoleh order
15 Januari perusahaan menyelesaikan pekerjaan, berarti pendpaatan
sudah bisa diakui senilai 40.000.000
31 Januari pelanggan belum membayar

Jurnal Penyesuaian akhir Januari 2019:


CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref D K
Januari 31 Piutang Pendapatan 40.000.000
2019 Pendapatan Jasa 40.000.000
(AJP pendapatan jasa)

5. Aset Tetap
Semua aset tetap, kecuali tanah akan mengalami penyusutan atau
dengan kata lain masa manfaatnya berkurang yang disebabkan oleh
kegiatan/ aktivitas operasi perusahaan. Pencatatan ayat jurnal penyesuaian
pada aset tetap yaitu dengan cara mendebit akun beban penyusutan dan
mengkredit akun akumulasi penyusutan. Akun akumulasi penyusutan
merupakan lawan dari aset tetap. Kenapa demikian? Karena akun
akumulasi penyusutan akan mengurangi akun aset tetap pada laporan
posisi keuangan (untuk memperoleh nilai buku aset tetap). Berikut rumus
untuk menghitung beban penyusutan apabila perusahaan menggunakan
metode garis lurus.
Beban penyusutan
=
Persentase penyusutan
x
Harga Perolehan

Nilai Residu
:
Umur Ekonomis Aset Tetap

Contoh kasus:
CV jaya memiliki aset tetap berupa bus yang dibeli 02 Januari 2019 seharga
Rp. 500.000.000. Selama tahun 2019 CV tersebut menggunakan bus untuk
kegiatan operasionalnya untuk memperoleh pendapatan. Masa manfaat
bus diperkirakan 10th, metode penyusutan perusahaan menggunakan garis
lurus tanpa nilai residu.

Analisis transaksi:
Jurnal pada saat pembelian bus
Bus Rp. 500.000.000
Kas Rp. 500.000.000
Beban Penyusutan= [12/12 x (500.000.000) – 0]/ 10
Beban Penyusutan = 50.000.000 (nominal ini merupakan nilai penyusutan
per tahun, jika mencari perbulannya maka 50.000.000 di bagi 12 yaitu
4.166.667).

Jurnal Penyesuaian 2019:


CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref D K
Januari 31 Beban Penyusutan Bus 4.166.667
2019 Akm. Penyusutan Bus 4.166.667
(AJP Penyusutan bus di akhir
Januari)
Desember 31 Beban Penyusutan Bus 50.000.000
2019 Akm. Penyusutan Bus 50.000.000
(AJP Penyusutan bus di akhir
Desember 2019)

6. Penghapusan Piutang Tak Tertagih (Materi Tambahan)


Pelanggan mungkin juga tidak melunasi utangnya, sehingga perusahaan
tidak mendapatkan tagihan piutang. Perusahaan biasanya mencadangkan
sebesar berapa persen untuk mencadangkan piutang tak tertagihnya.
Contoh kasus:
Dalam neraca saldo per 31 Desember 2019, terdapat akun sebagai berikut:
Piutang 5.000.000
Penjualan 50.000.000
Retur Penjualan 1.500.000
Potongan penjualan 1.000.000
Besarnya piutang tak tertagih ditaksir sebesar 2% dari penjualan bersih

Analisis Transaksi:
Penjualan bersih = 50.000.000 – (1.500.000 + 1.000.000)
Penjualan Bersih = 47.500.000
Piutang tak tertagih = 2% x 47.500.000
Piutang tak tertagih = 950.000.000 (nominal ini yang dicatat dijurnal
penyesuaian)

Jurnal Penyesuaian akhir Desember 2019:


CV. Jaya
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref D K
Desember 31 Kerugian Piutang tak tertagih 950.000
2019 Cadangan Kerugian Piutang 950.000
(AJP pendapatan jasa)
E. Tugas Mahasiswa (Pertemuan 1 Jurnal Penyesuaian)
1. Apabila akun perlengkapan kantor sebelum penyesuaian tanggal 30 April
2020 menunjukkan saldo sebesar Rp 2.250.000 dan perlengkapan kantor
yang benar-benar ada di gudang pada tanggal 30 April 2020 adalah sebesar
Rp 950.000, maka bagaimanakah ayat jurnal penyesuaian yang perlu
dibuat?
2. Saldo perlengkapan sebelum penyesuaian pada 31 Desember 2019
sebesar Rp 1.000.000. jika selama bulan Desember 2019 jumlah
perlengkapan yang terpakai sebesar Rp 250.000, bagaimanakah ayat jurnal
penyesuaian yang perlu dibuat?
3. Perusahaan membeli premi asuransi pada 1 Oktober 2019 sebesar Rp
12.000.000. Masa pertanggungan asuransi adalah selama 1 tahun.
Bagaimanakah ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk mengakui
beban asuransi selama tahun 2019?
4. Perusahaan sedang gencar melakukan promosi di radio GBS FM
Banyuwangi. Pada tanggal 1 Januari 2020, perusahaan membayar beban
iklan sebesar Rp 15.000.000 untuk 3 bulan kedepan, terhitung mulai bulan
Januari-Maret 2020. Bagaimanakah jurnal transaksi pada saat pembayaran
beban iklan tanggal 1 Januari 2020 dan bagaimanakah jurnal penyesuaian
untuk mengakui beban iklan bulan Januari 2020?
5. Perusahaan Moro Seneng merupakan salah satu perusahaan meubel di
Banyuwangi. Pada tanggal 4 Maret 2020, perusahaan menerima pesanan
dari pak Anton sebuah kursi ukir seharga Rp 10.000.000. Pak Anton
memberikan uang muka sebesar Rp 3.000.000. Pesanan pak Anton ini
diselesaikan pada 30 Maret 2020. Pak Anton melunasi sisa pembayaran
kursi tersebut pada tanggal 2 April 2020. Anda sebagai akuntan di
perusahaan Moro Seneng, diminta untuk:
a. Jurnal Transaksi pada tanggal 4 Maret 2020
b. Jurnal penyesuaian pada 31 Maret 2020
c. Jurnal transaksi pada tanggal 2 April 2020
6. Di Laporan posisi keuangan PT Semboyan (sebuah Perusahaan Jasa) per
30 April 2020 terlihat akun Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp
17.000.000. Selama 1 Mei – 31 Mei 2020, jasa yang diselesaikan oleh PT
Semboyan adalah Rp 10.000.000. Bagaimanakah jurnal penyesuaian yang
dibuat untuk mengakui pendapatan pada bulan Mei 2020?

F. Tugas Mahasiswa (Pertemuan ke 2 Jurnal Penyesuaian)


Pak Bendi mendirikan usaha jasa penyewaan dengan nama Nusantara Abadi.
Pada tanggal 31 Juli 2019 neraca saldo sebelum penyesuaian adalah sebagai
berikut.
Nusantara Abadi
Neraca Saldo
Per 31 Juli 2019
Kas 6.850.000
Piutang Usaha 14.000.000
Perlengkapan 2.540.000
Asuransi dibayar dimuka 1.240.000
Peralatan Kantor 103.300.000
Akumulasi Penyusutan Per.Kantor 19.400.000
Utang Usaha 1.850.000
Utang Gaji -
Pendapatan diterima dimuka 2.500.000
Modal Bpk. Bendi 58.000.000
Prive Bpk. Bendi 10.400.000
Pendapatan Jasa 118.250.000
Beban Gaji 44.830.000
Beban Sewa 8.400.000
Beban Listrik 5.430.000
Beban Lain-lain 3.010.000
Total 200.000.000 200.000.000

Berikut data untuk ayat jurnal penyesuaian:


1. Perlengkapan yang ada digudang pada 31 Juli 2019 sebesar Rp. 760.000
2. Asuransi jatuh tempo sampai dengan tahun ini sebesar Rp. 630.000
3. Penyusutan peralatan kantor periode ini sebesar Rp. 9.900.000
4. Beban gaji yang sudah terjadi, tetapi belum dibayar sampai 31 juli 2019
sebesar Rp. 880.000
5. Pendapatan jasa yang sudah terjadi tetapi belum dicatat sebesar Rp.
2.000.000
6. Pendapatan diterima dimuka yang sudah dapat diakui menjadi pendapatan
per 31 juli 2019 sebesar Rrp. 1.000.000

Diminta:
1. Buatlah ayat Jurnal penyesuaian yang dibutuhkan
2. Hitunglah saldo akun yang dipengaruhi dengan adanya jurnal penyesuaian
yang kalian buat.
3. Susunlah neraca saldo setelah penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai