Anda di halaman 1dari 17

Windi Novianti, SE.

,MM
Windi.novianti@email.unikom.ac.id
Merupakan Pengelolaan aktiva lancar (kas, surat
berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban
yg masih harus dibayar) untuk mencapai
keseimbangan antara laba dan resiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang, yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Sumber Pembiayaan jangka pendek ada 3 jenis :
1. Pembiayaan Jangka Pendek Spontan
2. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan tanpa jaminan
3. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan dengan jaminan
Dua macam pembiayaan jangka pendek spontan adalah utang usaha (account
payable) dan utang aktual (kewajiban yg masih harus dibayar).
Utang usaha timbul saat perusahaan membeli barang dagangan secara kredit.
Utang akrual adalah utang lancar yang timbul bukan karena pembelian barang
dagangan, melainkan hutang akibat jasa yg diterima yg pembayarannya belum
dilakukan misal utang gaji.
Dua macam pembiayaan ini adalah kredit bank jangka pendek dan surat berharga
(commercial paper/ (CP).
Perusahaan yg meminjam dana dari kredit bank jangka pendek lazimnya melunasi
hutangnya paling lambat satu tahun.
CP adalah sekuritas jangka pendek yg mudah diperjual belikan melalui pasar
sekunder. Perusahaan penerbit CP adalah peminjam dana sehingga berkewajiban
memberikan bunga kepada pemegangnya.
Sumber pembiayaan ini terdiri dari pembiayaan piutang usaha dan pembiayaan
persediaan. Melalui pembiayaan itu, peminjam (debitor) memperoleh dana jangka
pendek dari pemberi pinjaman (kreditor) dengan cara menjaminkan piutang usaha
atau persediaannya. Apabila penjaminan dengan piutang usaha dan persediaan
belum mencukupi, pihak kreditor dapat juga menuntut jaminan berupa aktiva tetap
seperti tanah atau bangunan. (pembahasan mengenai poin ini akan dibahas pada
pertemuan berikutnya).
Merupakan hutang dagang yg dihasilkan dari transaksi barang yg dibeli secara kredit.
Dengan menerima barang, pembeli menyetujui pembayaran kepada supplier jumlah
yg ditentukan sesuai dengan syarat penjualan. Syarat penjualan dimasukkan dalam
beberapa kategori umum seperti :
 Periode bersihnya, waktu pembayaran diperkirakan akan diterima.
 Syarat diskon tunai jika ada.
 Credit Terms (syarat kredit) ialah lama periode kredit , besar potongan tunai,
periode potongan tunai.
 Credit Period (periode kredit) ialah periode kredit mulai dari tanggal faktur atau
berdasarkan ketentuan EOM (End of Month).
 Cash Discount (potongan tunai) ialah presentase potongan harga beli jika pembeli
membayar pada periode potongan tunai.
 Cash Discount Period (periode potongan tun ai) ialah periode kredit dimana
potongan tunai dapat diberikan.
 Beginning of the credit period, seperti Date of Invoice (tanggal mulai periode
kredit) dan EOM (periode kredit untuk semua pembelian yg dilakukan awal bulan
pada hari pertama dan bulan berjalan).
Jika perusahaan melaksanakan syarat kredit termasuk potongan tunai, pembeli
mempunyai dua pilihan :
1. Mengambil potongan tunai (taking the cash discount)  Pembayaran dilakukan
paling lambat pada tanggal terakhir periode potongan.
Contoh : PT Mars membeli bahan baku senilai Rp 3.000.000 pada tgl 27 Feb dari
supplier dengan ketentun 2/10 net 30 EOM. Apabila perusahaan mengambill cash
discount, maka perusahaan akan melakukan pembayaran sebesar (3.000.000 – (2
% x 3.000.000) = Rp 2.940.000,- pada tanggal 10 Maret, sehingga perusahaan
dapat melakukan penghematan sebesar Rp 60.000.
2. Tidak mengmbil potongan tunai (giving up the cash discount)  biaya tidak
mengambil potongan tunai adalah tingkat bunga implisit yang dibayarkan terhadap
keterlambatan pembayaran utang.
Contoh : Dari contoh sebelumnya jika perusahaan tidak mengambil cash discount,
maka pembayaran dapat dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 maret. Dengan
menahan uang selama 20 hari (dari 10 Maret hingga 30 maret). Perusahaan
kehilangan peluang membayar sebesar Rp 2.940.000 untuk pembelian Rp 3.000.000.
Dengan kata lain, terdapat biaya sebesar Rp 60.000 untuk menunda pembayaran
selama 20 hari. Untuk menghitung biaya tidak mengambil cashh discount, harga
pembelian sebenarnya harus dihitung dari harga pembelian dengan cash discount.
Bagi PT Mars, biaya pembeliannya adalah sebesar Rp 2.940.000. Penundaan pembayaran
sebesar Rp 2.940.000 dengan kelonggaran tambahan waktu selama 20 hari , mengharuskan
perusahaan membayar Rp 60.000 (Rp 3.000.000 – Rp 2.940.000). Adapun presentase biaya
tahunan karena tidak mengambil Cash Discount dapat dihitung dengan menggunakan
presentasi sebaii berikut :

Cost of giving up cash Discount = CD 360


x

100 % - CD N
Di mana :
CD = cash discount  potongan tunai yang dinyatakan dalam presentase.
N = number of days  jumlah hari pembayaran yang dapat ditunda dengan tidak
mengambil potongan tunai.
Sehingga, apabila ketentuan nilai CD sebesar 2 % dan N = 20 hari dimasukkan kedalam
persamaan di atas, maka diperoleh biaya tahunan karena tidak mengambil cash
discount sebesar :
Cost of giving up cash Discount = 2% 360
x

100 % - 2 % 20
= 36.73 %
Merupakan hutang akibat jasa yg diterima, di mana pembayarannya belum
dilakukan, seperti pajak dan upah.
Contoh : PT Mars membayar upah karyawannya di setiap akhir minggu. Total upah
mingguan adalah Rp 800.000. Jika perusahaan menunda pembayaran karyawan satu
minggu dalam setahun, maka sebenarnya karyawan memberi pinjaman Rpp 800.000
setahun. Jika perusahaan dapat memperoleh bunga 10% atas dana yg diinvestasikan
, maka strategi ini akan bernilai Rp 80.000 (10% x 800.000) setahun. Menunda
pembayaran dengan cara accrual tersebut menyebabkan perusahaan dapat
menghemat uang sebesar jumlah tersebut.
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka
pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short term, self
liquidity loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk
membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara
musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat
(likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh
dengan sendirinya.
1. Tingkat Bunga Nominal (nominal rate), dinotasikan : Knom,.
2. Tingkat Bunga Periodik (Percentage Cost per Periodic), dinotasikan ; KPER.
3. Tingkat Bunga Tahunan (Annual Percentage Rate), dinotasikan : KAPR.
4. Tingkat Bunga Epektif (Effective Annual Rate), dinotasikan : KEAR.
Knom
m
KPER =
1–d

KAPR = KPER x m

KEAR = (1 + KPER)m – 1

d = tambahan beban dan/atau bunga (%)


m = 12

Periode (bulan)

Anda mungkin juga menyukai