Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai
nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas
dasar persentase tertentu yang tetap. nahhh.. kebayangkan guys sekarang? :D
yaaappss..Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
tahun.obligasi ini tuh manfaatnya bisa di rasakan beberapa tahun kemudian, makanya
obligasi itu sering di jadikan pilihan investasi jangka panjang oleh pengusaha pengusaha yang
sudah mengecap asam garamnya duni bisnis hihihi :D
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. si
"Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang"
obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah
bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi
ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka
panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Tujuan utama dari analisa efek dalam
penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.
Untuk menggambarkan investasi dalam obligasi, anggaplah bahwa pada tanggal 1
maret 199A sebuah perusahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai
nominal Rp. 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp. 9.024.000 atau Rp. 90.240 per
lembar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 april 199F, berbunga 12% setahun.
Bunga dibayar dua kali setahun tiap-tiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Jumlah yang harus
dibayarkan untuk obligasi ini dihitung sebagai berikut:
Harga obligasi Rp 9.024.000
Bunga yang sudah berjalan:
5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp 500.000
Jumlah yang dibayarkan Rp 9.524.000
Oleh karena bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran
terakhir sebelum terjdinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 199A – 1. Dengan
demikian, pada saat pembelian bunga yang sudah berjalan adalah 5 bulan, seperti dalam
perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus
ditambah pada harga obligasi ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai
berikut:
(D) Investasi dalam obligasi 9.024.000
(D) Pendapatan bunga 500.000
(K) Bank 9.524.000
Pada tanggal 1 april 199Aperusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunannya. Untuk
100 embar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar
:
6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 600.000
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
(D) Bank 600.000
(K) Pendapatan bunga 600.000
Pada tanggal 1 Oktober 199A, bunga sebesar Rp 600.000 aka diterima lagi dari perusahaan
XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat unuk itu. Pada tanggal 1
September 199A saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan
keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk tanggal 1
Oktober sampai tanggal 31 Desember 199A (3 bulan). Jumlahnya adalah:
3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan afdalah sebagai
berikut:
(D) Bunga masih harus diterima 300.000
(K) Pendapatan bunga 300.000
KARAKTRISTIK OBLIGASI
OBLIGASI DI INDONESIA
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan
dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka
Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli
secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.
Nah udah kebayangkan sekarang, apa itu obligasi? great !!!
sekarang kita intip yuukk.. tentang Amorasi agio/disagio yang sering kita dengar dalam duni
obligasi..
Let's in!!
AMORTISASI AGIO/DISAGIO
Disamping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat
terhadap perbedaan antara nilai nominal obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat di
atas, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp.10.000.000, sedang
obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp.9.024.000. selisih lebih nominal obligasi
dengan harga pokok pembeliannya disebut dis-agio (discount). Apabila nilai nominal lebih
kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar
Rp.10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima
pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, berarti disagio herus
sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali, Perlakuan
demikian kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa
pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga dengan agio ) harus diamortisasikan sedemikian
rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, perkiraan investasi bersaldo sebesar nilai
nominal obligasi.
Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
Nilai nominal obligasi Rp. 10.000.000
Harga perolehan obligasi Rp. 9.024.000
Disagio obligasi Rp. 976.000
Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A
Sampai dengan 1 april 199F) 61 bulan
Amortisasi disagio per bulan
(Rp. 976.000 : 61) Rp. 16.000
Amortisasi disagio per lembar obligasi
Per bulan (Rp.16.000 : 100) Rp. .160
Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi adalah: 10
x Rp 160.000 = Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat untuk mencatat
amortisasi disagio adalah sebagai berikut :
(D) investasi dalam obligasi 160.000
(K) Pendapatan bunga 160.000
Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun, maka
pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp. 10.000.000.
jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali oleh perusahaan yang
mengeluarkannya.
JENIS-JENIS OBLIGASI
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun
dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini
terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau
menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan
datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income
securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar
yaitu:
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah
yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat
semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua)
sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari
10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang
biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang.
Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah
lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2
(dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41).
2. Corporate Bond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut
kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:
3. Secured Bonds
Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset.
4. Mortgage bonds
Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan
dalam bentuk finansial).
5. Unsecured bonds (Debentures)
Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan.
Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit
untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi
unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.
6. Convertible bonds
Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan.
Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah
sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut
adalah common stock.
7. Variable-Rate bonds
Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi
bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.
8. Putable bonds
Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai
dengan keputusan dari pemilik obligasi.
9. Junk bonds
Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang
memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko
dari obligasi yang berkategori investment grade.