Anda di halaman 1dari 8

Akuntansi

Surat Berharga Obligasi


INVESTASI JANGKA PANJANG OBLIGASI

Apa sih Obligasi itu??

Check this out ! 

Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai
nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas
dasar persentase tertentu yang tetap. nahhh.. kebayangkan guys sekarang? :D
yaaappss..Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
tahun.obligasi ini tuh manfaatnya bisa di rasakan beberapa tahun kemudian, makanya
obligasi itu sering di jadikan pilihan investasi jangka panjang oleh pengusaha pengusaha yang
sudah mengecap asam garamnya duni bisnis hihihi :D
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. si
"Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang"
obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah
bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi
ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka
panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Tujuan utama dari analisa efek dalam
penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.
Untuk menggambarkan investasi dalam obligasi, anggaplah bahwa pada tanggal 1
maret 199A sebuah perusahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai
nominal Rp. 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp. 9.024.000 atau Rp. 90.240 per
lembar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 april 199F, berbunga 12% setahun.
Bunga dibayar dua kali setahun tiap-tiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Jumlah yang harus
dibayarkan untuk obligasi ini dihitung sebagai berikut:
            Harga obligasi                                     Rp       9.024.000
            Bunga yang sudah berjalan:
                        5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp           500.000
            Jumlah yang dibayarkan                     Rp        9.524.000
Oleh karena bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran
terakhir sebelum terjdinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 199A – 1. Dengan
demikian, pada saat pembelian bunga yang sudah berjalan adalah 5 bulan, seperti dalam
perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus
ditambah pada harga obligasi ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai
berikut:
            (D)       Investasi dalam obligasi                      9.024.000
            (D)       Pendapatan bunga                                500.000
            (K)       Bank                                                                            9.524.000

Pada tanggal 1 april 199Aperusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunannya. Untuk
100 embar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar
:
            6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp  600.000
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
            (D)       Bank                            600.000
            (K)       Pendapatan bunga      600.000
Pada tanggal 1 Oktober 199A, bunga sebesar Rp 600.000 aka diterima lagi dari perusahaan
XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat unuk itu. Pada tanggal 1
September 199A saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan
keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk tanggal 1
Oktober sampai tanggal 31 Desember 199A (3 bulan). Jumlahnya adalah:
            3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan afdalah sebagai
berikut:
            (D)       Bunga masih harus diterima               300.000
            (K)       Pendapatan bunga                              300.000

KARAKTRISTIK OBLIGASI

1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)


            Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah
dana yang     dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan
besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan,
Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
            Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman
(maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun,
adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati
oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
            Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi
agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa
berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate
juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada
pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun
kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
            Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya
coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan
membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
            Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara
berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau
tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).

OBLIGASI DI INDONESIA
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan
dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka
Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli
secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.
Nah udah kebayangkan sekarang, apa itu obligasi? great !!!
sekarang kita intip yuukk.. tentang Amorasi agio/disagio yang sering kita dengar dalam duni
obligasi..
Let's in!!

AMORTISASI AGIO/DISAGIO

Disamping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat
terhadap perbedaan antara nilai nominal obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat di
atas, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp.10.000.000, sedang
obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp.9.024.000. selisih lebih nominal obligasi
dengan harga pokok pembeliannya disebut dis-agio (discount). Apabila nilai nominal lebih
kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar
Rp.10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima
pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian,  berarti disagio herus
sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali, Perlakuan
demikian kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa
pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga dengan agio ) harus diamortisasikan sedemikian
rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, perkiraan investasi bersaldo sebesar nilai
nominal obligasi.
       Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
       Nilai nominal obligasi                                               Rp.     10.000.000
     Harga perolehan obligasi                                           Rp.      9.024.000
     Disagio obligasi                                                         Rp.         976.000
     Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A
        Sampai dengan 1 april 199F)                                           61 bulan
     Amortisasi disagio per bulan
     (Rp. 976.000 : 61)                                                      Rp.         16.000
     Amortisasi disagio per lembar obligasi
         Per bulan (Rp.16.000 : 100)                                   Rp.             .160 
   
     Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi adalah: 10
x Rp  160.000 =  Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat untuk mencatat
amortisasi disagio adalah sebagai berikut  :
   (D)    investasi dalam obligasi                       160.000
    (K) Pendapatan bunga                                                                     160.000
     Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun, maka
pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp. 10.000.000.
jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali oleh perusahaan yang
mengeluarkannya.

Bagian yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :


 Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
  Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
 Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut
penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali /
pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada
pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi
diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005,
pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang.
Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
 Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1
tahun;
 Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
 Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
  Penentuan besarnya “rate of return”
Besarnya “rate of return” atau “yield” dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari
jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rate of Return  = ( C x nilai nominal ) + f-p/n


                       p+f
            2
Keterangan :
C = bunga tahunan dalam rupiah
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterima
p = harga pasar
n = umur obligasi
Contoh soal :
Suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 15.000 yang mempunyai harga pasar Rp 10.000
mempunyai umur ekonomi 5 tahun dan membayangkan cupon (bunga obligasi) sebesar 6%
setiap tahunnya. Tentukan besarnya Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi itu
mempertahankan sampai jatuh tempo.
Jawab :
Rate of Return =  ( C x nilai nominal ) + f-p/n
                                           p+f
                                             2
Rate of Return = 6% (10.000) + 15.000-10.000/5
                                     15.000-10.000/2
                       =   1.600 
                            12.500
                       = 0,128 atau 12,8%

Penetuan nilai obligasi


Pada prinsipnya nilai obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Apabila
obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan
mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu
ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Nilai =  R
                                         i
Keterangan :
R = bunga tahun
i = discount rate
Contoh :
suatu obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo mempunyai nilai nominal Rp 20.000
dan membayarkan bunga Rp 6.000 setiap tahunnya. Berapa nilai obligasi tersebut
berdasarkan pada kondisi pasar pada ini dimana tingkat bunga yang berlaku adalah 15% ?
Jawab :
Nilai = R
      i
6.000   = Rp 40.000
 0,15   
 Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya
obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang . Istilah "kupon" ini asal
mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan
kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon,
pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan
pembayaran bunga.
 Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi.
Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan",
yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan
obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
 Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah
dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan
sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana
perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
 Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
 Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi
obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal
sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit
untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan
penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi
obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang
ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit
dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun
dengan biaya yang lebih tinggi.
  Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo;
lihat opsi jual.
  Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan
saham anak perusahaan penerbit.

PROSES PENERBITAN DARI SUATU OBLIGASI


Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin
emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau
lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi
yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada
penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

JENIS-JENIS OBLIGASI
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun
dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini
terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau
menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan
datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income
securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar
yaitu:

1. Government Bond
            Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah
yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat
semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua)
sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari
10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang
biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang.
Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah
lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2
(dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41).

2. Corporate Bond
            Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut
kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:

3. Secured Bonds
            Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset.
4. Mortgage bonds
            Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan
dalam bentuk finansial).
5. Unsecured bonds (Debentures)
            Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan.
Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit
untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi
unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.

6. Convertible bonds
            Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan.
Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah
sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut
adalah common stock.

7. Variable-Rate bonds
            Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi
bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.

8. Putable bonds
            Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai
dengan keputusan dari pemilik obligasi.

9. Junk bonds
            Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang
memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko
dari obligasi yang berkategori investment grade.

10. International bonds


            International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat
diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan di negara
lain dalam mata uang perusahaan penerbit biasanya disebut Eurobonds.

11. Super Long-Term bonds


            Obigasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar atau sama dengan 100 tahun.

Naahh.. Lanjut ke pasar obligasi..


Ternyata nih yaa, pasar obligasi itu ada sekitar dua jenis nih guys, apa aja? yukk kita intip ;)
PASAR OBLIGASI
Jenis pasar obligasi, yaitu :
1. Pasar Primer. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk
dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek
Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan
tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini,
perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat
perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan
berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.
Sekian dulu seputar obligasi.. semoga bermanfaat yaa.. 
see u

Anda mungkin juga menyukai