Anda di halaman 1dari 10

NAMA : HERBERT WALKER SITUMORANG

NIM : 202206200007
TUGAS : RESUME Pertemuan ke-9 PORTOFOLIO INVESTASI (PENGERTIAN
OBLIGASI)
DOSEN : DR.PUDJI ASTUTI, SE., MM
Universitas : BOROBUDUR

PENGERTIAN OBLIGASI

Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu


perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap
pada suatu tanggal jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga
secara periodic. Jumlah tetap yang dibayar pada waktu jatuh tempo (maturity)
merupakan pokok pinjaman (Principal) obligasi,yang juga disebut nilai nominal atau
nilai par (par Value atau face value). Pembayaran bunga secara periodic disebut
kupon (Coupon).
Salah satu bond indenture yang juga penting bagi investor adalah call
provision,banyak penerbit obligasi perusahaan yang menerbitkan call provision yang
memberikan haknya kepada perusahaan penerbit untuk membeli kembali obligasi
yang beredar dari para pemegangnya sebelum kembali obigasi yang beredar dari para
pemegang sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi ini disebut call able bonds.
Sebagai contoh, sebuah obligasi mempunyai nilai nominal Rp 1 juta dengan
jatuh tempo 10 tahun. Obligasi ini dapat ditarik sebelum jatuh tempo (callable) dalam
5 tahun pada harga call (call price) adalah 110. Harga call ini dipotong sebanyak 2 %
dari nilai nominalnya tiap tahun sampai harga call sama dengan nilai parnya. Jika
obligasi ini dihentikan dalam 7 tahun. Berapa banyak akan diterima pemegangnya?
Dalam kasus ini, pemotongan adalah dua tahun, maka harga call akan menjadi
110% - (2 tahun X 2% ) = 106 % dari nilai nominal atau Rp 1.060.000

Karakteristik Jenis-jenis obligasi :


1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds),obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu asset real, sehingga jika
perusahaan gagal memenuhi kewajibannya maka pemegang obligasi berhak
untuk mengambil alih asset tersebut.
2. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond) adalah obligasi
yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan asset real tertentu. Sama
halnya dengan mortgage bond, perusahaan juga bias menerbitkan obligasi
tanpa jaminan lagi setelah obligasi tanpa jaminan diterbitkan atau disebut
sebagai subordinated(Yunior) debentures.
3. Obligasi konversi, merupakan obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah
saham perusahaan pada harga yang telah ditetaopkan, sehingga pemegang
obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.
4. Obligasi yang disertai warrant ,Dengan adanya waran,maka pemegang
obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang
telah ditentukan.
5. Obligasi tanpa kupon (Zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak
memberikan pembayaran bunga obligasi tanpa kupon umumnya ditawarkan
pada harga di bawah nilai parnya(ada discound), sehingga investor akan
memperoleh keuntungan dari nilai perbedaan harga pasar dan nilai par obligasi
pada saat obligasi tersebut dibeli.
6. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (Floating rate bond) adalah
obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan
fluktasi tingkat bunga pasar yang berlaku. Umumnya obligasi ditawarkan
dengan menggunakan kupon sebesar persentase tertentu dari suku bunga
deposito atau bias juga kombinasi dengan suku bunga tetap. Misalnya pada
tahun pertama ditawarkan bunga tetap sebesar 20%, sedangkan untuk tahun-
tahun selanjutnya akan ditawarkan dengan menggunakan suku bunga
mengambang.
7. Putable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum
waktu jatuh tempo.
8. Junk Bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon)
yang tinggi,tetapi juga mengandung risiko yang sangat tinggi pula. Junk bond
biasanya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang berisiko tinggi atau
oleh perusahaan yang ingin membiayai suatu rencana merger atau akuisisi.
9. Sovereign Bonds adalah obligasi yang dierbitkan oleh suatu negara dalam
mata uangnya sendiri, tetapi dijual di negara lain dalam mata uang negara
tersebut.
 Yanke bonds : Obligasi yang diterbitkan dalam mata uang US$ oleh pihak
yang memerlukan dana di luar negeri untuk para investor Amerika.
 Eurobond: obligasi yang diterbitkan oleh pihak asing dan obligasi ini
dijual di luar negara yang mata uangnya digunakan sebagai denominasi
obligasi.
 Samurai bond: obligasi dalam denominasi yen,yang diterbitkan di jepang
oleh pemerintah atau perusahaan negara lain.
 Dragon bond : obligasi yang harganya di tetapkan oleh Asia untuk para
investor Asia selain jepang
Dari penjelasan tersebut diatas karakter obligasi masing-masing obligasi
memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda sesuai
karakteristik masing-masing obligasi.

Berbagai pengertian Tingkat bunga dalam penilaian Obligasi

Penilaian harga obligasi mungkin sekali dihadapkan pada berbagai istilah yang
semuanya Nampak berhubungan dengan tingkat bunga , dengan istilah adalah Spot
rates,future rates,current yield dan yield to Maturity
Untuk memahami perhitungan tingkat bunga dalam obligasi, ada tiga titik waktu yang
penting dimengerti ,titik waktu menyangkut tentang :
1. Kapan pemberi dana dan pihak yang memerlukan dana menentukan tingkat
bunga atas obligasi tersebut(tanggal komitmen)
2. Kapan dana akan diserahkan dan
3. Kapan hutang akan di lunasi
Untuk itu diperlukan notasi sebagai berikut :
I = Tingkat bunga
t0 = Tanggal komitmen
t1 = Tanggal dana diserahkan ke perusahaan yang menerbitkan
obligasi
t2 = Tanggal obligasi dilunasi kembali.
Maka tingkat bunga penulisannya t0 it1 t2 karena t0 terjadi pada tahun k enol, maka t 0 = 0
dan karenanya penulisannya disederhanakan menjadi it1,t2
Spot interest rates ,merupakan tingkat bunga dari obligasi yang hanya mempunyai
satu arus kas bagi pembeli obligasi tersebut. Obligasi yang hanya mempunyai satu
arus kas bagi pemodal disebut sebagai pure discount bond atau zero coupon bond

Contoh soal :
1. Pemodal membayar suatu obligasi dengan harga Rp 743.000 saat ini akan
menerima pelunasan nilai nominal obligasi tersebut sebesar Rp 1.000.000 dua
tahun yang akan datang. Tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pembeli
obligasi tersebut adalah Spot rate dua tahun, Apabila i02 adalah spot rate dua
tahun yang dinyatakan bentuk tahunan,

maka :
Rp 743.000 = [ Rp 1.000.000/( 1 + I 02 ] dan I 02 = 16 %
Karena, tingkat bunga biasa dinyatakan dalam dasar tahunan, maka i 02
merupakan tingkat bunga tahunan yang diperoleh oleh pemilik obligasi
tersebut dengan kata lain Rp 743.000 ( 1 + 0,16)2 = Rp 1.000.000

Cara menghitung :
1.Spot rate missal : I 03 = 17 %, ini berarti bahwa Rp 624 ( 1+0,17) 3 = Rp 1.000
kalaupun terjadi selisish kr ada pembulatan.

2.Future rates merupakan tingkat bunga atas obligasi dimana terjadinya komitmen
dan kapan uang akan diserahkan ke pihak emiten berbeda.

Sebagai missal Rp 743.000 akan diserahkan ke penerbit obligasi pada tahun


1( komitmen tersebut terjadi pada takun ke 0) dan Rp 1.000.000, akan dilunasi tahun
ke 3.
Contoh : Forward rate tahun yang akan dimulai pada tahun1 Perhitungannya adalah :
(1 + i1,3) = [ 1.000.000/743.000]
I1,3 = 16%

3.Forward rates untuk berbagai pola arus kas. Forward rates sering ditaksir atas
dasar spot rates, apabila 15 % adalah spot rate dua tahun dan 14 % adalah spat rate
satu tahun, maka forward rate satu tahun pada tahun ke dua adalah : i23 =
[(1,15)2/1,14] – 1
= 0,16

Jadi forward rate satu periode untuk suatu obligasi yang dimulai pada tahun pertama
16 %.

YIELD OBLIGASI
Yield obligasi ,pendapatan obligasi yang dapat diperoleh dari hasil obligasi dan bunga
obligasi. Ada beberapa ukuran yield obligasi yang dapat digunakan oleh investor,
yaitu nominal yield, current yield,yield to maturity(YTM), yield to call(YTC) dan
realized(horizon) yield. Masing-masing yield tersebut akan mengukur tingkat return
obligasi dari sudut pandang yang berbeda.

Nominal Yield dan Current Yield


Nominal yield obligasi atau lebih dikenal dengan sebutan tingkat kupon (Coupon
rate) adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang
obligasi. Tingkat kupon dinyatakan sebagai persentase nilai nominal.
Penghasilan bunga tahunan = Nilai Nominal
Tingkat kupon(atau nominal yield)

Contoh :

Jika seorang investor membeli sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp 1 juta dan
mempunyai tingkat kupon 10 %. Penghasilan bunga atau kupon pertahun pada
investasi ini adalah 0,10 x Rp 1 juta = Rp 100.000. Jika investor tersebut membeli 20
obligasi, maka penghasilan bunga tahunan adalah Rp 100.000 x 20 = Rp 2.000.000

Soal :
Anggap ibu lala membeli sebuah obligasi yang mempunyai nilai nominal Rp 1 juta.
Tingkat kupon adalah 12 % dibayar dua kali setahun pada 15 April dan 15 oktober.
Berapa besarnya bunga per periode pembayaran bunga ?
Jawab : pada setiap tanggal 15 April atau 15 Oktober sampai jatuh tempo, Ibu lala
sebagai pemegang obligasi akan menerima bunga = (12% / 2) x Rp 1 juta = Rp 60.000
Current Yield obligasi adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga
pasar obligasi. Nominal yield mendasarkan pada nilai nominal yang selalu berjumlah
tetap, sedangkan current yield mendasarkan pada nilai pasar yang dapat berubah-
ubah.

Penghasilan bunga tahunan


Current yield = Harga Pasar Obligasi

Sebagai contoh : sebuah obligasi mempunyai nilai nominal Rp 1 juta dengan tingkat
kopun 12% di bayar dua kali setahun. Seorang investor membelinya pada harga 95,00
(artinya 95% dari nilai nominal). Current yield adalah (0,12 x Rp 1 juta) / (0,95 x
Rp 1 juta) = 0,1263 = 12,63 %. Jika harga pasar adalah 105, maka current yield
adalah Rp 120.000/Rp 1.050.000 = 11,43 %.

Soal :
Berapa current yield obligasi tersebut apabila ibu lala membeli pada harga Rp
999.000?

Jawab :
Bunga kupon pertahun adalah RP 120.000,Current yield adalah Rp 120.000 / Rp
999.000 = 12,01 %

YIELD to MATURITY
Yield to Maturity : Tingkat return majemuk yang akan diterima investor jika membeli
obligasi pada harga pasar saat ini dan menahannya hingga jatuh tempo.

Untuk menghitung YTM :


2n Ci /2 Pp
P=∑ +
T=1 ( 1 + YTM/2)t ( 1 + YTM/2)2n
Dalam hal ini :
P = Harga obligasi pada saat ini (t =0)
n = Jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran kupon untuk obligasi I setiap tahunnya
YTM = Yield to maturity
Pp = nilai par dari obligasi

YTM adalah nilai yang dicari dengan menggunakan data harga obligasi saat ini,
waktu jatuh tempo, kupon nilai par obligasi yang diketahui. YTM dapat dicari dengan
cara mencoba-coba memasukan nilai yang paling mendekati. Cara ini pada dasarnya
sama dengan cara yang dilakukan dalam menghitung tingkat bunga yang
menyamakan investasi awal dengan cash inflow dalam penilaian proyek atau yang
lebih dikenal sebagai internal rate of return(IRR) .
Untuk menghitung YTM dapat digunakan persamaan

Pp - P
YTM = Ci+ n

Pp+ P
2

YTM = Nilai YTM yang mendekati


P = Harga obligasi pada saat ini (t =0)
N = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi I setiap tahunnya
Pp = nilai par dari obligasi

Contoh : Sebuah obligasi yang tidak callable akan jatuh tempo 10 tahun lagi, nilai
parnya Rp 1.000 dan tingkat kuponnya adalah 18 %. Diasumsikan obligasi tersebut
saat ini dijual dengan harga di bawah per yaitu Rp 917,69. Dengan menggunakan
persamaan nilai YTM adalah :

2n 180 /2 1000
917,69 = ∑ +
t =1 ( 1 + YTM/2)t ( 1 + YTM/2)20
917,69 = 90( presen value of an annuity, 10% untuk 20 periode) + 1000(presen
value of interest factor,10% ,untuk 20 periode)
917,69 = 90(8,514) + 1000(0,149)
917,69 = 917,69

1000 – 917,69
YTM = 180+ 10 = 180 + 8,213
Pp+ P
2 953,845
YTM = 19,73 %

YIELD to CALL
Yield to call : Tingkat return majemuk yang diperoleh investor jika emiten melunasi
atau membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan sebelum jatuh tempo.

2c Ci /2 Pc
P=∑ +
i=1 ( 1 + YTM/2)t ( 1 + YTM/2)2c
P = harga pasar obligasi saat ini
YTC = yield to call
Ci = pendapatan kupon pertahun
C = periode sampai dengan saat obligasi dilunasi (first call date)
Pc = call price obligasi

Contoh : sebuah obligasi yang callable jatuh tempo 20 tahun lagi dan kupon yang
diberikan adalah 18 %.Nilai par obligasi tersebut tersebut adalah Rp 1000 dan saat ini
dijual pada harga Rp 1.419,5. Kemungkinan obligasi tersebut akan dilunasi oleh
emiten 5 tahun lagi dengan call price sebesar Rp 1.180,sehingga YTC untuk obligasi
adalah :

10 90 1180
1419,5 = ∑ +
i=1 ( 1 + YTM/2)t ( 1 + YTM/2)10
14195 = 90 (present value of an annuity,10% untuk 10 periode) + 1180 (present
value factor,10% untuk 10 periode)
1419,5 = 90 (7,722) + 1180 (0,64)
1419,5 = 1419,5

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa YTC dari obligasi tersebut adalah 10
%. Sedang jika menggunakan persamaan YTC

1180 – 1419,5
YTM * = 180+ 5 = 180 + (- 47,9)
1180 + 1419,5
2 1299,75

YTC * = 10,16 %
Pada obligasi yang dijual pada harga premi ( di atas par) maka sebaiknya dalam
menilai obligasi lebih baik digunakan yield to call dari pada yield to maturity.

REALIZED YIELD
Realized yield : Tingkat return harapan investor obligasi bila investor menjual
obligasi pada waktu tertentu sebelum jatuh tempo.

Untuk menghitung yield yang terealisasi (RY) dapat digunakan

2h Ci /2 Pf
P=∑ +
t=1 ( 1 + RY/2)t ( 1 + RY/2)2h

P = Harga pasar obligasi saat ini


RY = Yield yang terealisasi(horizon)
Ci = pendapatan kupon per tahun
H = periode investasi obligasi (dalam tahun)
Pf = Harha jual obligasi di masa yang akan dating
Disamping itu menghitung RY dapat juga dengan :

Pp - P
RY * = Ci+ n

Pp+ P
2

RY* = nilai yield yang terrealisir(horizon) yang mendekati


P = Harga Obligasi pada saat ini
H = periode investasi obligasi(dalam tahun)
Ci = Pendapatan kupon obligasi pertahun
Pf = harga jual obligasi di masa yang akan dating

Contoh : sebuah obligasi, nominal Rp 1000,umur 20 tahun dan kupon 16%,dijual


pada harga Rp 750. Investor mengestimasi bahwa dalam dua tahun mendatanga suku
bunga yang berlaku akan turun,sehingga diperkirakan harga obligasi akan
naik.Estimasi harga obligasi pada dua tahun mendatang pada saat suku bunga turun
adalah Rp 900 sehingga yield yang terrealisir dari obligasi tersebut diperkirakan
sebesar

900 - 750
RY * = 160 + 2

900+ 750
2
RY* = 28,48 %

Kegunaan masing-masing ukuran yield obligasi :

Ukuran yield Kegunaan


Nominal yield Mengukur tingkat kupon
Current Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang
Yield to maturity (YTM) Mengukur tingkat return harapan jika
obligasi disimpan sampai waktu jatuh
temponya
Yield to call(YTC) Mengukur tingkat return harapan jika
obligasi dilunasi(call) sebelum jatuh
tempo
Realized (horizon) yield Mengukur tingkat return harapan untuk
obligasi yang akan dijual sebelum jatuh
tempo. Yield ini dihitung dengan
menggunakan asumsi tingkat reinvestasi
dan harga jual obligasi
Berbagai ukuran yield tersebut dapat digunakan untuk menentukan nilai suatu
obligasi. Hasil tersebut akan sangat mempengaruhi harga pasar obligasi.

Anda mungkin juga menyukai