Anda di halaman 1dari 2

PENENTUAN HARGA OBLIGASI DAN TEORI TINGKAT BUNGA

JENIS JENIS OBLIGASI :


1. Obligasi yang menawarkan bunga (coupon) tetap selama jangka waktu obligasi tersebut
(diindonesia biasanya 5 tahun).
Misal : suatu obligasi menawarkan coupon rate sebwsar 18% pertahun, dibayarkan tiap tahub
dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 dan berjangka waktu 5 tahun.
2. Obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang. Biasanya ditawarkan diatas prosentase
tertentu dari suku bunga deposito. Kadang kadang dikombinasikan dengan suku bunga tetap.
3. Obligasi dengan tingkat bunga nol (Zero Coupon bond atau pure discount bond). Obligasi ini
dijual dengan discount pada awal periode, dan kemudian dilunasi secara penuh sesuai dengan
nilai nominal.
Misalkan sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- ditawarkan dengan harga Rp.
476.000, Obigasi tersebut berjangka waktu 5 tahun, maka dia memperoleh tingkat bunga : Rp.
476.000 = Rp 1.000.000 / (1+i)5 jadi i= 16%
4. Obligasi yang dapat dirubah menjadi saham (Obligasi konversi/ Convertible bonds)
5. Obligasi yang hanya memberikan bunga bila perusahaan penerbit memperoleh laba.(Income
bond)

BERBAGAI PENGERTIAN TINGKAT BUNGA DALAM PENILAIAN OBLIGASI.


Untuk memahami perhitungan tingkat bunga dalam obligasi, ada 3 titik waktu yang penting dimengerti,
titik waktu itu menyangkut tentang :
1. Kapan pemberi dana dan pihak yang memerlukan dana menentukan tingkat bunga obligasi tersebut.
2. Kapan dana akan diserahkan. 3. kapan hutang akan dilunasi.

Untuk itu digunakan notasi : i = tingkat bunga, t 0 = tanggal komitment, t1 = tanggal dana diserahkan
ke perusahaan yang menerbitkan obligasi, t2 = tanggal obligasi dilunasi kembali. Sehingga penulisa
menjadi it1,t2
Penilaian harga obligasi dihadapkan pada berbagai istilah yang semuanya nampaknya berhubungan
dengan tingkat bunga misalnya : spot rates, future rates, current yield dan yield to maturity.

Spot Interest Rates


Merupakan tingkat bunga dari obligasi yang hanya mempunyai satu arus kas bagi pembeli obligasi
tersebut. Obligasi yang hanya mempunyai satu arus kas bagi pemodal ini disebut sebagai pure discount
bond (Zero coupon Bond).
Contoh : Pemodal membayar obligasi dengan harga Rp. 743.00 saat ini dan akan menerima pelunasan
nilai nominal obligasi tersebut sebesar nilai nominalnya Rp. 1.000.000. dua tahun yang akan datang.
Maka tingkat keuntungan yang diperoleh pemodal adalah spot rate dua tahun maka : Rp. 743.000 =
1.000.000/(1+i02)2 ,
maka i02 = 16% (lihat tabel 16.2)
FUTURE RATES :merupakan tingkat bunga atas obligasi dimana terjadinya komitmen dan kapan uang
akan diserahkan.kepihak emiten berbeda
Contoh :Rp. 743.000 akan diserahkan kepenerbit obligasi pada tahun pertama (Komitmen tersebut
dilakukan pada tahun ke 0) dan Rp. 1.000.000 akan dilunasi pada tahun ke 3, maka forward rate dua
tahun akan dimulai pada tahun 1 adalah:(1+i 1,3)=1.000.000/743.000, i1,3 =16%
forward rate biasanya ditaksir atas dasar spot rate, contoh, apabila 15% adalah spotrates 2tahun dan
14% adalah spotrates satu tahun, maka forward rate satu tahun pada tahun kedua adalah : i2,3 =
{(1,15)2 / 1,14}-1, maka i2,3 = 16%, jadi spotrates satu periode yang dimulai pada tahun 1 adalah
16% (lihat tabel 16.3)

Current yield merupakan merupakan pembayaran bunga dibagi dengan obligasi

Yield to maturity merupakan internal rate of return (IRR) yang diperoleh pemodal dengan memiliki
obligasi sampai dengan jatuh tempo. (lihat halaman 377)

Anda mungkin juga menyukai