Anda di halaman 1dari 14

NILAI INVESTASI JANGKA PENDEK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. Meylin Liston Sinaga (1907341003)
2. Kadek Oxana Diah Paramita (1907341004)
3. Maria Oktaviani Mone (1907341007)
4. Nita Kurniati (1907341009)
5. Jemmy Capriadi Gunawan (1907341018)
6. I Made Aditya (1907341020)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Pengertian Investasi Jangka Pendek

Sebelum mengetahui pengertian investasi jangka pendek, alangkah lebih baiknya


kita mengetahui apa itu investasi.Investasi atau penanaman modal yaitu istilah
yang berhubungan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan harapan
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang atau masa depan. Menurut
Teori Ekonomi, investasi yaitu pembelian atau produksi dari modal barang yang
tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang atau barang
produksi.

Ada dua jenis investasi, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendeh. Pada pembahasan kali ini kami menjelaskan terlebih dahulu tentang
investasi jangka pendek.

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai
dari kelebihan dana yang sifatnya sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas tahun atau kurang.

Jenis-Jenis Dan Contoh Investasi Jangka Pendek

Ada beberapa jenis investasi jangka pendek, tetapi yang kami berikan berikut
adalah beberapa jenis investasi jangka pendek yang sering kali digunakan, antara
lain:

 Akun Tabungan Bank

Tabungan bank adalah jenis investasi jangka pendek yang sangat simpel
dan mudah mencairkannya, namun kemudahan mencairkan, tabungan
menawarkan dengan hasil yang rendah atau kecil. Lebih banyak akun
tabungan ini tidak mengikuti inflasi sehingga tabungan tidak dapat
digunakan untuk menyimpan uang dalam jangka waktu yang lama.
 Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito adalah investasi jangka pendek yang sering digunakan.


Ketika kalian menginvestasikan uang dalam bentuk sertifikat deposito,
kalian menyetujui untuk tidak mengambil/menarik dalam jangka waktu
tertentu dengan keuntungan atau imbalan yang lebih tinggi. Rentang waktu
sertifikat deposito antara 3 bulan hingag paling lama sekitar 5 tahun.
Seringkali sertifikat deposito ini diasuransikan jadi investasi, ini adalah
investasi jangka pendek yang aman dan imbalannya wajar.

 Reksadana Pasar Uang

Sama dengan investasi akun tabungan, reksadana pasar uang juga mudah
cair, tetapi menawarkan keuntungan yang lebih besar. Kekurangan pasar
uang adalah tidak berasuransi sehingga investasi reksadana ini mempunyai
risiko yang tinggi.

 Surat Utang Jangka Pendek Dan Obligasi

Investasi jangka pendek ini memberikan syarat yang fleksibel dari satu
bulan sampai dengan satu tahun. Surat utang jangka pendek dirancang
untuk jenis tabungan jangka pendek dan memberikan keuntungan yang
sangat rendah sedangkan obligasi memberikan fleksibilitas lebih tetapi
belum tentu aman.

Karakteristik Investasi Jangka Pendek

Karakteristik investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:

 Bisa dapat dengan cepat diperjualbelikan atau dicairkan


 Investasi ini ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya investasi ini
bisa dijual apabila timbul kebutuhan kas.
 Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi
untuk pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat
berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek).

Bagian 1 dari 2:

Cara Menghitung Nilai Obligasi

Obligasi (bond) adalah sekuritas utang yang memberikan imbalan bunga tetap
sampai tanggal jatuh tempo. Ketika obligasi jatuh tempo, jumlah pokoknya
(principal) dikembalikan kepada pemegang obligasi. Nilai sekarang (present
value) digunakan untuk memahami lebih baik salah satu dari beberapa faktor yang
dipertimbangkan investor sebelum berinvestasi. Nilai sekarang obligasi
didasarkan pada dua perhitungan. Investor menghitung nilai sekarang dari
pembayaran bunga (interest) dan nilai sekarang dari jumlah pokok yang diterima
pada tanggal jatuh tempo.

Menganalisis Dasar-Dasar Obligasi

1.Pertimbangkan cara kerja obligasi, dan alasan penerbitannya. Obligasi


adalah instrumen utang. Entitas menerbitkan obligasi untuk mengumpulkan dana
demi alasan khusus. Pemerintah menerbitkan obligasi untuk menambah modal
untuk proyek, misalnya jalan raya atau jembatan. Perusahaan menerbitkan
obligasi untuk mengembangkan bisnisnya.[1]

 Semua fitur obligasi dinyatakan dalam perjanjian rangkap obligasi.


Obligasi biasanya diterbitkan dalam kelipatan Rp1.000.000. Misalnya,
asumsikan Telkom menerbitkan Rp1.000.000.000 obligasi, 6% dan jatuh
tempo dalam 10 tahun. Bunga dibayarkan paruh tahunan.
 Rp1.000.000.000 adalah nilai nominal (face value) atau pokok dari
obligasi. Jumlah ini harus dibayarkan kepada pemilik obligasi ketika jatuh
tempo.
 Telkom (penerbit) harus membayarkan Rp1.000.000.000 kepada para
investor setelah berselang 10 tahun sejak penerbitan. Obligasi jatuh tempo
dalam 10 tahun.
 Bunga obligasi dibayarkan (Rp1.000.000.000 dikali 6%) atau
Rp600.000.000 per tahun. Oleh karena bunga obligasi dibayarkan paruh
tahunan, penerbit harus melakukan dua kali pembayaran sejumlah
Rp300.000.000.

2.Ulas kembali cara investor dapat meraup laba dari kepemilikan obligasi.
Pada contoh sebelumnya, ingatlah bahwa banyak investor yang membeli bagian
dari Rp1.000.000.000 obligasi yang diterbitkan. Tiap investor akan dibayarkan
bunga dua kali dalam setahun. Investor juga akan menerima uang sebanyak nilai
pokoknya ketika obligasi jatuh tempo. [2]

 Banyak pensiunan yang membeli obligasi karena aliran pendapatan yang


pasti dari pembayaran bunga.
 Semua obligasi diberi peringkat berdasarkan kemampuan penerbit
membayar bunga atau pokok obligasi tepat pada waktunya. Obligasi
dengan peringkat tinggi menandakan investasi yang aman karena adanya
jaminan dan/atau kekuatan finansial penerbit obligasi.
 Obligasi yang memiliki peringkat rendah biasanya menawarkan bunga
lebih tinggi karena risiko gagal bayarnya lebih tinggi.
 Misalnya Telkom dan ABC Tbk. sama-sama menerbitkan obligasi yang
jatuh tempo dalam 10 tahun. Telkom memiliki peringkat kredit yang lebih
tinggi dan menawarkan bunga 6%. ABC memiliki peringkat yang lebih
rendah sehingga mematok bunga lebih tinggi dari 6% untuk menarik minat
investor.
3.Telaah nilai sekarang obligasi. Untuk menghitung nilai obligasi pada suatu
waktu, Anda harus menambahkan nilai sekarang pembayaran bunga plus nilai
sekarang pokok yang diterima saat jatuh tempo.[3]

 Nilai sekarang menyesuaikan nilai pembayaran di masa depan dengan nilai


mata uang sekarang. Sebagai contoh, Anda dijadwalkan menerima
Rp100.000 dalam 5 tahun. Anda perlu menghitung nilai sekarang dari
Rp100.000 untuk mengetahui berapa nilai pembayaran Rp100.000 tersebut
sekarang.
 Jumlah rupiah didiskontokan oleh tingkat pengembalian selama periode
obligasi. Tingkat pengembalian ini sering kali disebut dengan tingkat
diskonto (discount rate).
 Seorang investor dapat memilih tingkat diskonto menggunakan beberapa
pendekatan yang berbeda. Tingkat ini dapat berupa estimasi tingkat inflasi
selama sisa masa jatuh tempo obligasi. Tingkat diskonto juga bisa berupa
perkiraan tingkat pengembalian minimum. Perkiraan minimum didasarkan
pada peringkat kredit obligasi, dan tingkat bunga yang dibayarkan oleh
obligasi dengan kualitas serupa.
 Asumsikan estimasi tingkat diskonto 4% untuk pembayaran Rp100.000
yang jatuh tempo dalam 5 tahun. Tingkat diskonto digunakan untuk
mengurangi nilai pembayaran di masa depan ke nilai rupiah masa
sekarang. Dengan demikian, Anda menghitung nilai sekarang dari satu
jumlah uang.
 Anda dapat menemukan nilai sekarang di internet, atau cukup gunakan
kalkulator nilai sekarang daring. Jika menggunakan tabel, Anda akan
menemukan faktor nilai sekarang dari tingkat diskonto 4% untuk 5 tahun.
Angka faktornya adalah 0,822. Nilai sekarang dari Rp100.000 adalah (Rp
100.000 x 0,822 = Rp82.200).
 Nilai sekarang obligasi adalah (nilai sekarang semua pembayaran bunga) +
(nilai sekarang pembayaran pokok saat jatuh tempo).
Bagian 2 dari 2:
Menggunakan Rumus Nilai Sekarang

1.Gunakan konsep anuitas untuk menghitung nilai pembayaran bunga.


Anuitas adalah suatu jumlah rupiah spesifik yang dibayarkan kepada investor
untuk periode tertentu. Pembayaran bunga obligasi dianggap sebagai suatu jenis
anuitas.[4]

 Untuk menghitung nilai sekarang dari pembayaran bunga, Anda


menghitung nilai rangkaian pembayaran dengan jumlah sama setiap tahun
seiring waktu. Jika obligasi 10 tahun yang dimiliki senilai Rp1.000.000
dengan bunga 10% tiap tahun, Anda akan memperoleh jumlah
pembayaran bunga tetap sebanyak Rp100.000 setiap tahun selama 10
tahun
 Rumus nilai sekarang memisahkan pembayaran bunga tahunan menjadi
jumlah-jumlah yang lebih kecil yang diterima sepanjang tahun. Sebagai
contoh, obligasi Rp1.000.000 membayarkan bunga paruh tahunan, Anda
akan menggunakan dua pembayaran senilai Rp50.000 pada setiap
perhitungan nilai sekarang Anda.
 Semakin cepat Anda menerima pembayaran, semakin berharga nilainya.
Konsep ini terkadang disebut dengan “nilai waktu dari uang” (time value
of money), Rp1.000 yang diterima hari ini lebih berharga dari Rp1.000
yang diterima besok karena seiring waktu kepemilikan, Rp1.000 tersebut
dapat diinvestasikan (atau digunakan) dan memperoleh pengembalian.
Berdasarkan logika tersebut, jika Anda menerima Rp50.000 di bulan Juni
dan Rp50.000 di bulan Desember, pendapatan tersebut lebih berharga
daripada menerima keseluruhan Rp100.000 di bulan Desember. Hal ini
dikarenakan adanya peluang menginvestasikan Rp50.000 yang diterima di
bulan Juni tanpa harus menunggu sampai akhir tahun.

2.Terapkan rumus nilai sekarang sebuah anuitas (present value of an annuity


atau PVA) pada pembayaran bunga Anda. Rumusnya adalah . Variabel-
variable di rumus ini mengharuskan Anda menggunakan jumlah pembayaran
bunga, tingkat diskonto (atau tingkat pengembalian yang disyaratkan) dan sisa
masa jatuh tempo obligasi.[5]

 Asumsikan obligasi memiliki nilai pokok Rp1.000.000 dan bunga nominal


6%. Bunga tahunan yang diterima adalah Rp60.000
 Bagikan jumlah bunga tahunan dengan angka banyaknya bunga
dibayarkan dalam setahun. Perhitungan ini adalah I, periode bunga
dibayarkan. Sebagai contoh, jika obligasi dibayarkan paruh tahunan, I =
Rp30.000 per periode. Satu periode lamanya 6 bulan.
 Tentukan tingkat diskonto. Bagikan tingkat diskonto dengan angka
periode per tahun untuk memperoleh tingkat pengembalian disyaratkan
(k). Sebagai contoh, jika Anda mensyaratkan tingkat pengembalian
tahunan obligasi sebesar 5% dan dibayar paruh tahunan, k = (5% / 2) =
2,5%.
 Hitunglah angka periode pembayaran bunga selama masa jatuh tempo
obligasi, atau variabel n. Kalikan jumlah tahun sampai jatuh tempo dengan
angka berapa kali bunga dibayarkan per tahun. Sebagai contoh, katakanlah
obligasi jatuh tempo dalam 10 tahun dan bunga dibayarkan paruh tahunan.
Dalam kasus ini, n = (10 x 2) = 20 periode pembayaran bunga.
 Masukkan I, k dan n ke dalam rumus nilai sekarang anuitas untuk
memperoleh nilai sekarang dari pembayaran bunga. Dalam contoh ini,
nilai sekarang dari pembayaran bunganya adalah Rp30.000[1-(1+0,025)^-
20]/0,025 = Rp467.670.

3.Masukkan semua variabel dan hitung nilai sekarang dari pokok obligasi.
Nilai sekarang pembayaran bunga adalah anuitas, atau rangkaian pembayaran.
Pokok adalah pembayaran tunggal kepada investor saat obligasi jatuh tempo [6]

 Jika misalnya dimiliki obligasi Rp100.000.000 yang jatuh tempo dalam 10


tahun (nilai nominalnya Rp1.000.000, Rp100.000.000 mewakili
keseluruhan obligasi yang diterbitkan), Anda akan menerima pembayaran
tunggal Rp100.000, 10 tahun dari sekarang. Anda menggunakan tingkat
diskonto untuk mengurangi pembayaran tunggal tersebut menjadi nilainya
di hari ini.
 Rumus menggunakan nilai yang sama dengan nilai-nilai yang dimasukkan
ke dalam rumus anuitas. Gunakan rumus anuitas terlebih dahulu,
kemudian terapkan variabel-variabel yang sama tersebut ke rumus
pembayaran pokok.
 Masukkan k dan n ike dalam rumus nilai sekarang (present value atau
PV). Gunakan rumus untuk memperoleh nilai sekarang pokok obligasi
saat bjatuh tempo. Dalam contoh ini, PV = Rp1.000.000/(1+0,025)^10 =
Rp781.200.
 Tambahkan nilai sekarang bunga dengan nilai sekarang pokok obligasi
untuk memperoleh nilai sekarang obligasi secara keseluruhan. Dalam
contoh ini, nilai obligasinya = (Rp467.670 + Rp.781.200), atau
$1.248.870.
 Investor menggunakan nilai sekarang untuk menentukan kelayakan
berinvestasi pada suatu obligasi.

Obligasi
Obligasi merupakan surat peminjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka
waktu tertentu, Umumnya obligasi memberika penghasilan bungan dengan jumlah
tetap kepada invetor. Ada kalanya obligasi juga mempunyai hak atas pembagian
keuntungan.
Penjelasan Pasal 4 ayat (1) bagian (g) UU PPh menganggap bagian
keuntungan terseut sebagai penghasilan. Perlakuan akuntansi pajak atas sekuritas
obligasi hamper sama dengan saham.
Jika dalam pembelian obligasi termasuk dalam unsure bunga berjalan, bunga
tersebut harus diperhitungkan sebagai penghasilan. PPh yang dipungut atas bunga
obligasi yang tidak dijual di bursa efek tidak boleh dikapitalisasi, tetapi harus
dicatat sebagai pajak yang dibayar di muka (PPh 23 dengan tariff 15% x
penghasilan bruto). Sedangkan bunga obligasi di bursa efek dikenakan PPh final
(PPh 4 ayat 2) sebesar 20% dari penghasilan bruto.
Selain bunga tetap, penghasilan obligasi bunga berupa capital gain dan
realisasi diskonto (selisih antara nilai nominal dengan nilai perolehan) pada saat
pelunasan obligasi. Hanya bunga obligasi dan dividen dari saham yang
diperdagangkan di bursa yang diterima WP perseorangan yang tidak melebihi
jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (setahun) dibebaskan dari pajak. Prinsip
penilaian sekuritas saham berlaku juga atas obligasi. Demikian juga dengan
pencatatan pelaporan obligasi melalui bursa efek diperlakukan sama dengan
saham.

CONTOH SOAL
Pada 1 Juli 2011 PT Budi membeli 10 lembar obligasi PT Noni dengan harga
nominal Rp 10.000,00 dan kurs sebesar 110%. Bunga obligasi 12% pertahun
dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Komisi pialang sebesar Rp
8.000,00. Obligasi akan dilunasi pada 31 Desember 2015 (4,5 tahun lagi).
Pencatatan investasi obligasi oleh PT Budi tahun 2011 adalah:

Sesuai PP 16 Tahun 2009, PT Budi berkewajiban melakukan pemotongan PPh


Pasal 4 ayat (2) atas diskonto yang merupakan penghasilan bagi yang menerbitkan
obligasi sebesar 15% x Rp 10.000,00 = Rp 1.500,00. Paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya, PT Budi harus menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) yang telah
dipotongnya ke kas Negara.
Sesuai Pasal 21 UU PPh, PT Budi berkewajiban melakukan pemotongan PPh
21 atas pembayaran komisi yang merupakan penghasilan bagi yang menerima
sebesar 5% x Rp 8.000,00 = Rp 400,00.

Paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, PT Budi harus menyetorkan PPh 21

yang telah dipotongnya ke kas Negara.

Sesuai PP 16 Tahun 2009, pendapatan bunga yang diterima PT Budi berkewajiban

melalkukan pemotongan PPh pasal 4 ayat (2) oleh PT Noni sebagai pemberi

penghasilan sebesar 15% x Rp 6.000,00 = Rp 900,00. PPh ini bersifat final

sehingga tidak dapat diperhitungkan oleh PT Budi pada SPT Tahunan PT Budi.

Penyesuaian pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:


Premi obligasi diamortisasi sebesar Rp 1.111,00 untuk 6 bulan selama tahun
2011 yang dimasukkan dalam pos pengurangan penghasilan bunga.

Penutup yang dibuat pada akhir tahun 201 adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-investasi-jangka-

pendek-tujuan-jenis-contoh-bentuk-karakteristik-sarana.html

https://id.m.wikihow.com/Menghitung-Nilai-Obligasi

http://bloginsirationkita.blogspot.com/2016/05/investasi-jangka-pendek.html

Anda mungkin juga menyukai