Jl. Pacuan Kuda No. 1-5 Pulo Mas, Jakarta Timur – 13210
Page | 1
1. Sumber Sumber Utang Jangka Panjang
Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang yang
difasilitasi oleh lembaga perbankan.
Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh perbankan sebagai kreditur dalam memutuskan
pengajuan kredit investasi diterima atau tidak.
# Hipotik
Hipotik adalah salah satu jenis pendanaan jangka panjang berbentuk utang yang mewajibkan
adanya jaminan atau agunan berupa aktiva tetap perusahaan. Aktiva tetap yang dijaminkan
contohnya tanah, gedung, pabrik bahkan kapal.
Dana yang dipinjam dalam jumlah yang besar, umumnya senilai 70 hingga 90 % dari nilai pasar
aktiva tetap yang dijaminkan perusahaan.
Ada beberapa hal menarik yang membuat perusahaan memilih opsi pendanaan jangka panjang
dari hipotik:
Perusahaan masih bisa menggunakan aktiva tetap yang dijaminkan. Tapi tidak boleh
mengubah dan menjualnya.
Umumnya bunga hipotik lebih rendah dari instrumen pendanaan jangka panjang yang
lain (karena ada jaminan)
Perusahaan bisa memilih skema suku bunga hipotik. Bunga tetap atau bunga
mengambang. Masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Tempo pembayaran yang relatif lama. Dan bisa mengajukan perpanjangan waktu
pembayaran.
Walaupun begitu, ada beberapa hal yang dipertimbangkan yang menjadi kelemahan dari hipotik
seperti:
Adanya biaya yang cukup besar dalam perjanjian utang hipotik. Selain biaya bunga
hipotik, ada lagi biaya yang harus ditanggung seperti biaya asuransi aktiva tetap yang
Page | 2
dijaminkan, biaya appraisal untuk menilai aktiva tetap yang dijaminkan, biaya
administrasi, dan biaya notaris yang jika digabungkan akan menjadi nominal yang
bahkan lebih besar dari aktiva yang dijaminkan.
Aktiva yang dijaminkan memang bisa digunakan, tapi ada batasan batasan seperti tidak
boleh mengubah, menyewakan dan menjual aktiva tetap.
# Obligasi
Bila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening Penanaman
Modal Obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.
Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku
obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.
Misalnya: Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1
Maret dan 1 September.
Pada tanggal 1 April 2010 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400 dan ditukarkan dengan 10 lembar
saham biasa, dengan nominal Rp. 10.000 per lembar.
Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas adalah sebagai berikut :
Mencatat amortisasi agio selama 3 bulan :
Page | 3
Metode pencatatan untuk obligasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu
HTM adalah metode akuntansi yang digunakan oleh investor yang sejak membeli obligasi sudah
memutuskan untuk memegangnya hingga jatuh tempo. Karena obligasi umumnya memiliki
jangka waktu jatuh tempo yang panjang (di atas 1 tahun), maka investor sudah memiliki mindset
untuk investasi jangka panjang.
Mindset investasi jangka panjang menjadikan investor tidak lagi memperhatikan fluktuasi harga
yang terjadi di pasar. Oleh karena itu, dalam pembukuan, obligasi tidak dicatat pada harga pasar
melainkan menggunakan Harga Amortisasi. Secara sederhana, konsep harga amortisasi mirip
dengan konsep penyusutan. Ketika suatu obligasi dibeli pada harga 110, maka setiap tahun akan
disusutkan sejumlah nilai tertentu hingga menjadi 100 pada saat jatuh temponya. Sebaliknya
ketika obligasi dibeli pada harga 90, maka setiap tahun akan dinaikkan sejumlah nilai tertentu
hingga menjadi 100 pada saat jatuh temponya. Sebagai ilustrasi, silakan lihat gambar berikut:
Sebelum berlakunya standar akuntansi IFRS, perhitungan amortisasi untuk obligasi yang
diperjualbelikan pada harga premium atau diskon menggunakan metode garis lurus. Dengan
berlakunya metode bunga efektif. Selengkapnya mengenai perbedaan kedua metode tersebut
dapat dibaca dengan mengklik link amortisasi premium dan diskonto dengan bunga efektif ini.
2. Metode Trading
Page | 4
Metode Trading mencatat obligasi pada harga pasar. Dengan mencatat obligasi pada harga pasar,
maka nilai kekayaan investor bisa naik atau turun mengikuti perubahan harga yang berlaku.
Keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi (misalnya beli di harga 110 sekarang harganya
105), selisih harga tersebut langsung dibukukan pada laporan rugi laba karena diasumsikan
obligasi akan dijual dalam jangka waktu dekat. Jadi sejak awal mindset investor ketika membeli
obligasi adalah untuk trading jangka pendek.
Metode AFS dan trading pada dasarnya sama yaitu mencatat obligasi pada harga pasar. Sehingga
fluktuasi harga pasar langsung mempengaruhi nilai kekayaan investor. Perbedaan dengan trading
adalah metode AFS ini dibuat untuk investor yang mindset-nya masih bingung, apakah obligasi
ingin dipegang hingga jatuh tempo atau ditradingkan. Karena belum ada keputusan itulah, ketika
ada keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi, maka selisihnya tidak dicatat pada laporan
rugi laba, melainkan pada modal (equity). Selanjutnya mengikuti perkembangan harga, investor
bisa memutuskan apakah nantinya obligasi yang bersangkutan mau ditransaksikan atau dipegang
hingga jatuh tempo.
Pada umumnya, institusi yang menggunakan ketiga metode di atas adalah Asuransi dan
Perusahaan umum. Sementara Dana Pensiun hanya bisa menggunakan Trading dan HTM karena
tidak memiliki Equity dalam struktur laporan keuangannya. Satu hal yang menarik dari sistem
pembukuan untuk akuntnasi obligasi adalah sejak membeli obligasi pertama kali, investor sudah
“dipaksa” untuk menentukan sikapnya. Apakah obligasi tersebut mau dipegang hingga jatuh
tempo (HTM), ditransaksi jangka pendek (trading), atau mengambang dan baru diputuskan
sesuai situasi pasar (AFS).
Cara di atas sangat efektif dalam membentuk mindset investor. Sebab ketika diputuskan untuk
mengikuti harga pasar, berarti investor dianggap sudah menyiapkan diri terhadap risiko flukutasi
harga yang terjadi. Ketika diputuskan untuk dicatatkan pada harga amortisasi, berarti investor
sudah bertekad untuk berinvestasi jangka panjang dan tidak perlu khawatir lagi dengan fluktuasi
harga yang terjadi di pasar.
Referensi : http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2012/03/18/memahami-cara-kerja-obligasi-3-
mengenal-metode-akuntansi-obligasi/ (9 April 2020, Jam 17.12)
Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul
akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan dengan dana yang diterima, maka
akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio obligasi adalah keuntungkan bagi
penerbit karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi adalah kerugian karena
menerima dana lebih kecil.
Page | 5
4. Apabila obligasi dijual dengan harga di atas atau di bawah nominal,
bagaimana cara pelaporan agio dan disagio obligasi, bagaiman cara
pelaporannya ?
Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang
digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga
Efektif. Langsung ke contoh saja:
Page | 6
Agio Obligasi 200.000
Beban Bunga 200.000
b. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:
Page | 7
tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%. Maka sebelumnya kita menentukan
nilai buku obligasinya terlebih dahulu dengan beberapa rumus berikut:
Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)
Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832
Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542
Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Page | 8
Tangal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Obligasi Nilai Buku
Agio
A B C D E F
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D
b. Disagio Obligasi
Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:
Page | 9
= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%)
= 1.000.000 x 3,60478
= 3.604.776
Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955
Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Tangal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buku
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
01 Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.045
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.530
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.634
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.990
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.429
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.000
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D
Referensi : http://duniaakuntan10.blogspot.com/2014/10/agio-dan-disagio-obligasi.html (9 April
2020, Jam 19.03)
Page | 10
5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Term Bonds
Term bonds adalah obligasi yang jatuh tempo pada suatu waktu di masa depan yang
spesifik.
b. Serial Bonds
Serial bonds adalah obligasi yang jatuh tempo dan dibayar secara cicilan.
c. Convertible Bonds
Convertible bonds adalah obligasi yang dapat diubah menjadi saham biasa.
d. Callable Bonds
Callable bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang dapat
ditarik dalam jumlah tertentu sebelum jatuh tempo.
Bila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening Penanaman
Modal Obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.
Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku
obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.
Misalnya: Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1
Maret dan 1 September.
Bila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening Penanaman
Modal Obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.
Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku
obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.
Misalnya: Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1
Maret dan 1 September.
Pada tanggal 1 April 2010 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400 dan ditukarkan dengan 10 lembar
saham biasa, dengan nominal Rp. 10.000 per lembar.
Page | 11
Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas adalah sebagai berikut :
Mencatat amortisasi agio selama 3 bulan :
(D) Pendapatan Bunga Obligasi Rp. XX
(K) Penurunan Modal Dalam Obligasi Rp. XX
Referensi : Buku Intermediate Accounting, Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt, BPFE-
Yogyakarta, halaman 374
Obligasi memang menjadi salah satu produk investasi yang menarik minat para investor karena
memiliki beberapa kelebihan :
1. Investasi pada obligasi aman. Transaksi pembayaran dijamin oleh UU No. 24 Tahun
2002 / UU No. 19 Tahun 2008.
Page | 12
2. Mudah diperdagangkan. Obligasi diperdagangkan di pasar sekunder yang diatur oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksinya dilakukan di luar bursa.
3. Menerima keuntungan berupa bunga atau kupon. Investor akan menerima kupon
yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan bunga deposito. Semakin panjang jangka
waktu obligasi maka semakin tinggi nilai kupon yang diberikan.
4. Keuntungan dari selisih harga obligasi. Investor juga bisa mendapatkan keuntungan
dari selisih harga jual dan harga beli yang dilakukan ketika diperdagangkan.
Referensi : https://www.pikirantrader.com/investasi/7276-investasi-obligasi-ini-kelebihan-
dan-kekurangannya (9 April 2020, Jam 20.29)
Referensi : https://www.kompasiana.com/salimah/5712354b8e7a61a90ab2ba32/faktorfaktor-
yang-mempengaruhi-nilai-obligasi (9 April 2020, Jam 20.50)
Akun premium dan diskon yang terpisah biasanya tidak digunakan oleh investor karena mereka
tidak menyimpan investasi obligasi hingga jatuh tempo.
Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada harga selain nilai
nominal.
Maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.
Akun premium dan diskon yang terpisah biasanya tidak digunakan oleh investor karena mereka
tidak menyimpan investasi obligasi hingga jatuh tempo.
Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada harga selain nilai
nominal.
Page | 13
Maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.
Amortisasi premium dan diskon memengaruhi akun investasi dan bunga seperti ditunjukkan
berikut ini:
Amortisasi Premium:
Amortisasi Diskon:
Jumlah amortisasi dapat ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus maupun metod
suku bunga.
Tidak seperti utang obligasi, amortisasi premium dan diskon atas investasi obligasi biasanya
dicatat pada akhir periode, bukan saat BUNGA diterima.
Page | 14