Anda di halaman 1dari 14

Kewajiban Jangka Panjang (Obligasi)

Nama : Rina Saraswati


NIM : 3180015
Mata Kuliah : Intermediate Accounting II
Dosen Pembimbing : Desrizon, SE., MM

Institut Bisnis dan Multimedia Asmi

Jl. Pacuan Kuda No. 1-5 Pulo Mas, Jakarta Timur – 13210

Page | 1
1. Sumber Sumber Utang Jangka Panjang

 Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang yang
difasilitasi oleh lembaga perbankan.

Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh perbankan sebagai kreditur dalam memutuskan
pengajuan kredit investasi diterima atau tidak.

1. Kelayakan investasi yang akan dijalankan


2. Arus kas investasi yang akan dijalankan
3. Jangka waktu peminjaman
4. Nominal pembayaran pinjaman disetiap periode
5. Tingkat bunga
6. Biaya tambahan atau denda jika telat bayar atau bayar lebih awal

# Hipotik

Hipotik adalah salah satu jenis pendanaan jangka panjang berbentuk utang yang mewajibkan
adanya jaminan atau agunan berupa aktiva tetap perusahaan. Aktiva tetap yang dijaminkan
contohnya tanah, gedung, pabrik bahkan kapal.

Dana yang dipinjam dalam jumlah yang besar, umumnya senilai 70 hingga 90 % dari nilai pasar
aktiva tetap yang dijaminkan perusahaan.

Ada beberapa hal menarik yang membuat perusahaan memilih opsi pendanaan jangka panjang
dari hipotik:

 Perusahaan masih bisa menggunakan aktiva tetap yang dijaminkan. Tapi tidak boleh
mengubah dan menjualnya.

 Umumnya bunga hipotik lebih rendah dari instrumen pendanaan jangka panjang yang
lain (karena ada jaminan)

 Perusahaan bisa memilih skema suku bunga hipotik. Bunga tetap atau bunga
mengambang. Masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.

 Tempo pembayaran yang relatif lama. Dan bisa mengajukan perpanjangan waktu
pembayaran.

Walaupun begitu, ada beberapa hal yang dipertimbangkan yang menjadi kelemahan dari hipotik
seperti:

 Adanya biaya yang cukup besar dalam perjanjian utang hipotik. Selain biaya bunga
hipotik, ada lagi biaya yang harus ditanggung seperti biaya asuransi aktiva tetap yang

Page | 2
dijaminkan, biaya appraisal untuk menilai aktiva tetap yang dijaminkan, biaya
administrasi, dan biaya notaris yang jika digabungkan akan menjadi nominal yang
bahkan lebih besar dari aktiva yang dijaminkan.

 Aktiva yang dijaminkan memang bisa digunakan, tapi ada batasan batasan seperti tidak
boleh mengubah, menyewakan dan menjual aktiva tetap.

# Obligasi

Bila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening Penanaman
Modal Obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.

Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku
obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.

Perhatikan contoh jurnal umum pencatatan obligasi berikut:

Misalnya: Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1
Maret dan 1 September.

Pada tanggal 1 April 2010 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400 dan ditukarkan dengan 10 lembar
saham biasa, dengan nominal Rp. 10.000 per lembar.

Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000 per lembar.

Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas adalah sebagai berikut :
Mencatat amortisasi agio selama 3 bulan :

(D) Pendapatan Bunga Obligasi Rp. XX


(K) Penurunan Modal Dalam Obligasi Rp. XX
Mencatat pertukaran obligasi dengan saham :

(D) Penanaman Modal Dalam Saham Rp. 120.000


(K) Penanaman Modal Dalam Obligasi Rp. 102.400
(K) Laba Pertukaran Obligasi Rp. 9.000
Mencatat Penerimaan bunga berjalan untuk 1 bulan :

(D) Kas Rp. 1.000


(K) Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 1.000

Referensi : http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/sumber-dana-jangka-panjang.html (9 april


2020, Jam 16.56)

2. perbedaan yang ada dalam mencatat pengeluaran Obligasi dengan


berbagai metode.

Page | 3
Metode pencatatan untuk obligasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu

1. Metode Hold to Maturity (HTM)

HTM adalah metode akuntansi yang digunakan oleh investor yang sejak membeli obligasi sudah
memutuskan untuk memegangnya hingga jatuh tempo. Karena obligasi umumnya memiliki
jangka waktu jatuh tempo yang panjang (di atas 1 tahun), maka investor sudah memiliki mindset
untuk investasi jangka panjang.

Mindset investasi jangka panjang menjadikan investor tidak lagi memperhatikan fluktuasi harga
yang terjadi di pasar. Oleh karena itu, dalam pembukuan, obligasi tidak dicatat pada harga pasar
melainkan menggunakan Harga Amortisasi. Secara sederhana, konsep harga amortisasi mirip
dengan konsep penyusutan. Ketika suatu obligasi dibeli pada harga 110, maka setiap tahun akan
disusutkan sejumlah nilai tertentu hingga menjadi 100 pada saat jatuh temponya. Sebaliknya
ketika obligasi dibeli pada harga 90, maka setiap tahun akan dinaikkan sejumlah nilai tertentu
hingga menjadi 100 pada saat jatuh temponya. Sebagai ilustrasi, silakan lihat gambar berikut:

Sebelum berlakunya standar akuntansi IFRS, perhitungan amortisasi untuk obligasi yang
diperjualbelikan pada harga premium atau diskon menggunakan metode garis lurus. Dengan
berlakunya metode bunga efektif. Selengkapnya mengenai perbedaan kedua metode tersebut
dapat dibaca dengan mengklik link amortisasi premium dan diskonto dengan bunga efektif ini.

2. Metode Trading

Page | 4
Metode Trading mencatat obligasi pada harga pasar. Dengan mencatat obligasi pada harga pasar,
maka nilai kekayaan investor bisa naik atau turun mengikuti perubahan harga yang berlaku.
Keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi (misalnya beli di harga 110 sekarang harganya
105), selisih harga tersebut langsung dibukukan pada laporan rugi laba karena diasumsikan
obligasi akan dijual dalam jangka waktu dekat. Jadi sejak awal mindset investor ketika membeli
obligasi adalah untuk trading jangka pendek.

3. Metode Available For Sale (AFS)

Metode AFS dan trading pada dasarnya sama yaitu mencatat obligasi pada harga pasar. Sehingga
fluktuasi harga pasar langsung mempengaruhi nilai kekayaan investor. Perbedaan dengan trading
adalah metode AFS ini dibuat untuk investor yang mindset-nya masih bingung, apakah obligasi
ingin dipegang hingga jatuh tempo atau ditradingkan. Karena belum ada keputusan itulah, ketika
ada keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi, maka selisihnya tidak dicatat pada laporan
rugi laba, melainkan pada modal (equity). Selanjutnya mengikuti perkembangan harga, investor
bisa memutuskan apakah nantinya obligasi yang bersangkutan mau ditransaksikan atau dipegang
hingga jatuh tempo.

Pada umumnya, institusi yang menggunakan ketiga metode di atas adalah Asuransi dan
Perusahaan umum. Sementara Dana Pensiun hanya bisa menggunakan Trading dan HTM karena
tidak memiliki Equity dalam struktur laporan keuangannya. Satu hal yang menarik dari sistem
pembukuan untuk akuntnasi obligasi adalah sejak membeli obligasi pertama kali, investor sudah
“dipaksa” untuk menentukan sikapnya. Apakah obligasi tersebut mau dipegang hingga jatuh
tempo (HTM), ditransaksi jangka pendek (trading), atau mengambang dan baru diputuskan
sesuai situasi pasar (AFS).

Cara di atas sangat efektif dalam membentuk mindset investor. Sebab ketika diputuskan untuk
mengikuti harga pasar, berarti investor dianggap sudah menyiapkan diri terhadap risiko flukutasi
harga yang terjadi. Ketika diputuskan untuk dicatatkan pada harga amortisasi, berarti investor
sudah bertekad untuk berinvestasi jangka panjang dan tidak perlu khawatir lagi dengan fluktuasi
harga yang terjadi di pasar.

Referensi : http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2012/03/18/memahami-cara-kerja-obligasi-3-
mengenal-metode-akuntansi-obligasi/ (9 April 2020, Jam 17.12)

3. Apa Yang dimaksud Dengan Amortisasi Agio dan Disagio

Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul
akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan dengan dana yang diterima, maka
akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio obligasi adalah keuntungkan bagi
penerbit karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi adalah kerugian karena
menerima dana lebih kecil.

Referensi : http://duniaakuntan10.blogspot.com/2014/10/agio-dan-disagio-obligasi.html (9 April


2020, Jam 18.06)

Page | 5
4. Apabila obligasi dijual dengan harga di atas atau di bawah nominal,
bagaimana cara pelaporan agio dan disagio obligasi, bagaiman cara
pelaporannya ?

Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang
digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga
Efektif. Langsung ke contoh saja:

1. Meode Garis Lurus


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00 dengan kurs 110%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang
dibayarkan tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal pada saat penerimaan dana sebagai berikut:          

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 110%) Rp 11.000.000,00


Agio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (110%-100%)) Rp   1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi agio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Agio Agio Nilai Buku
Obligasi
                  A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A + D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 11.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000    800.000 10.800.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000    600.000 10.600.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000    400.000 10.400.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000    200.000 10.200.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000              0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Page | 6
Agio Obligasi 200.000
Beban Bunga 200.000

b. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 90%) Rp   9.000.000,00


Disagio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (100%-90%)) Rp   1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi disagio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Disagio Nilai Buku
Disagio Obligasi
                  A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A - D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000   9.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000    800.000   9.200.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000    600.000   9.400.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000    400.000   9.600.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000    200.000   9.800.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000              0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Beban bunga 200.000


Disagio obligasi 200.000

2. Metode Bunga Efektif


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap

Page | 7
tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%. Maka sebelumnya kita menentukan
nilai buku obligasinya terlebih dahulu dengan beberapa rumus berikut:

Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo

Nilsi Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A

A = (1 : ( 1 + Bunga Efektif) Pangkat Jangka Waktu)

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)

Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo


= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,68058) : 8%)
= 1.000.000 x 3,99271
= 3.992.710

Harga Jual Obligasi


= 6.805.832 + 3.992.710
= 10.798.542

Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542

Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

Page | 8
Tangal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Obligasi Nilai Buku
Agio
                  A B C D E F

(A x 10%) (F-1) x 8% B-C (E-1)-D A+E


01 Jan 14 10.000.00    798.542 10.798.542
0
31 Des 14 10.000.00 1.000.000
0    863.883    136.117    662.425 10.662.425
31 Des 15 10.000.00 1.000.000
0    852.994    147.006    515.419 10.515.419
31 Des 16 10.000.00 1.000.000
0    841.234    158.766    356.653 10.356.653
31 Des 17 10.000.00 1.000.000
0    828.532    171.468    185.185 10.185.185
31 Des 18 10.000.00 1.000.000              0
0    814.815    185.185 10.000.000

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D

b. Disagio Obligasi
Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:

Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo


= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,12) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,56743
= 5.674.269

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo

Page | 9
= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%)
= 1.000.000 x 3,60478
= 3.604.776

Harga Jual Obligasi


= 5.674.269 + 3.604.776
= 9.279.045

Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955

Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Tangal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buku
                  A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
01 Jan 14 10.000.000 720.955   9.279.045
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470   9.392.530
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366   9.519.634
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010   9.661.990
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571   9.821.429
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571           0   10.000.000

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya

3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D
Referensi : http://duniaakuntan10.blogspot.com/2014/10/agio-dan-disagio-obligasi.html (9 April
2020, Jam 19.03)

Page | 10
5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Term Bonds
Term bonds adalah obligasi yang jatuh tempo pada suatu waktu di masa depan yang
spesifik.

b. Serial Bonds
Serial bonds adalah obligasi yang jatuh tempo dan dibayar secara cicilan.

c. Convertible Bonds
Convertible bonds adalah obligasi yang dapat diubah menjadi saham biasa.

d. Callable Bonds
Callable bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang dapat
ditarik dalam jumlah tertentu sebelum jatuh tempo.

Referensi : https://accounting.binus.ac.id/2015/09/28/jenis-jenis-obligasi/ (9 April 2020, Jam


19.20)

6. Jelaskan bagaimana untuk mencatat pertukaran utang obligasi dengan


saham

Bila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening Penanaman
Modal Obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.

Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku
obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.

Perhatikan contoh jurnal umum pencatatan obligasi berikut:

Misalnya: Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1
Maret dan 1 September.

Bila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening Penanaman
Modal Obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru.

Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku
obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.

Perhatikan contoh jurnal umum pencatatan obligasi berikut:

Misalnya: Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1
Maret dan 1 September.

Pada tanggal 1 April 2010 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400 dan ditukarkan dengan 10 lembar
saham biasa, dengan nominal Rp. 10.000 per lembar.

Page | 11
Pada tanggal tersebut harga pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000 per lembar.

Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas adalah sebagai berikut :
Mencatat amortisasi agio selama 3 bulan :
(D) Pendapatan Bunga Obligasi Rp. XX
(K) Penurunan Modal Dalam Obligasi Rp. XX

Mencatat pertukaran obligasi dengan saham :


(D) Penanaman Modal Dalam Saham Rp. 120.000
(K) Penanaman Modal Dalam Obligasi Rp. 102.400
(K) Laba Pertukaran Obligasi Rp. 9.000

Mencatat Penerimaan bunga berjalan untuk 1 bulan :


(D) Kas Rp. 1.000
(K) Pendapatan Bunga Obligasi Rp. 1.000

Referensi : https://manajemenkeuangan.net/obligasi/ (9 April 2020, Jam 19.42)

7. Bagaimanakah perlakuan terhadap agio/disagio obligasi yang belum


diamortisasi bila obligasi ditarik peredaran sebelum tnggal jatuh temponya.

 Obligasi yang ditarik dan tidak akan dijual kembali


Dalam keadaan seperti ini, rekening utang obligasi di debit sebesar jumlah nominal
obligasi yang ditarik.

 Obligasi yang ditarik nantinya akan dijual kembali


Dalam keadaan seperti ini, pada waktu penarikan obligasi yang di debit adalah rekening
treasury bonds. Rekening treasury bonds ini bukannya rekening aktiva tetapi merupakan
pengurangan terhadap rekening utang obligasi. Treasury bonds ini didebit dengan jumlah
nilai nominal. Selisih antara nominal dengan jumlah uang yang diterima dalam penjualan
treasury bonds dicatat sebagai agio atau disagio

Referensi : Buku Intermediate Accounting, Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt, BPFE-
Yogyakarta, halaman 374

8. Keuntungan Pendanaan Atau Pembiayaan Dengan Cara Menerbitkan


Obligasi

Obligasi memang menjadi salah satu produk investasi yang menarik minat para investor karena
memiliki beberapa kelebihan :

1. Investasi pada obligasi aman. Transaksi pembayaran dijamin oleh UU No. 24 Tahun
2002 / UU No. 19 Tahun 2008.

Page | 12
2. Mudah diperdagangkan. Obligasi diperdagangkan di pasar sekunder yang diatur oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksinya dilakukan di luar bursa.

3. Menerima keuntungan berupa bunga atau kupon. Investor akan menerima kupon
yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan bunga deposito. Semakin panjang jangka
waktu obligasi maka semakin tinggi nilai kupon yang diberikan.

4. Keuntungan dari selisih harga obligasi. Investor juga bisa mendapatkan keuntungan
dari selisih harga jual dan harga beli yang dilakukan ketika diperdagangkan.

Referensi : https://www.pikirantrader.com/investasi/7276-investasi-obligasi-ini-kelebihan-
dan-kekurangannya (9 April 2020, Jam 20.29)

9. Faktor-faktor apa saja yang menentukan besarnya harga obligasi

 Turunnya minat seseorang investor untuk menanamkan investasinya terhadap asset


financial emerging markets, termasuk Indonesia.
 Naiknya sikap risk aversion yang mendorong kenaikan premi risiko (risk premium)
investor.
 Tekanan inflasi karena kenaikan harga pangan dan minyak dunia melemahkan daya tarik
asset domestik. Dimata seorang investor, kenaikan inflasi berpotensi mendorong bank
untuk menaikan suku bunga. Kenaikan harga minyak membuat pemerintah untuk
menambah budget Negara dan meningkatkan defisit.

Referensi : https://www.kompasiana.com/salimah/5712354b8e7a61a90ab2ba32/faktorfaktor-
yang-mempengaruhi-nilai-obligasi (9 April 2020, Jam 20.50)

10. Apa tujuan dari pada dilakukannya amortisasi atas diskonto/premium


utang obligasi, dan bagaimana pula diskonto/premium utang obligasi
diamortisasi

Akun premium dan diskon yang terpisah biasanya tidak digunakan oleh investor karena mereka
tidak menyimpan investasi obligasi hingga jatuh tempo.

Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada harga selain nilai
nominal.

Maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.

Akun premium dan diskon yang terpisah biasanya tidak digunakan oleh investor karena mereka
tidak menyimpan investasi obligasi hingga jatuh tempo.

Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada harga selain nilai
nominal.

Page | 13
Maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.

Amortisasi premium dan diskon memengaruhi akun investasi dan bunga seperti ditunjukkan
berikut ini:
Amortisasi Premium:

(Debit) Pendapatan Bunga XXX


(Kredit) Investasi Obligasi XXX

Amortisasi Diskon:

(Debit) Investasi Obligasi XXX


(Kredit) Pendapatan Bunga XXX

Jumlah amortisasi dapat ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus maupun metod
suku bunga.

Tidak seperti utang obligasi, amortisasi premium dan diskon atas investasi obligasi biasanya
dicatat pada akhir periode, bukan saat BUNGA diterima.

Referensi : https://manajemenkeuangan.net/akuntansi-investasi-obligasi/ (9 April 2020, jam


21.17)

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai