Disusun oleh :
1. Herlanda Pramudya laksito (B.111.21.0155)
2. Denny Setyawan (B.111.21.0157)
3. Andreas Adriano (B.111.21.0239)
Pengertian Deposito
Secara terminologis, definisi deposito sangat
beragam, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Kamus Bahasa Indonesia
Deposito adalah penyimpanan uang di bank
dengan harapan bunga sesuai dengan perjanjian
yang disepakati, sedangkan pengambilan bunga
dan uang simpanannya diatur sesuai dengan
ketetapan.
b. Undang-Undang No. 10 tahun 1998
Simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Karakteristik Deposito
Jangka waktu fleksibel. Nasabah bebas memilih jangka waktu pada tabungan
deposito mereka.
• Hasil imbal yang rendah
Kekurangan Deposito memang dikatakan sebagai bentuk
instrumen investasi yang paling aman. Namun
Investasi sebagai gantinya, hasil imbal yang mungkin diberikan
dari deposito lebih rendah atau bisa dikatakan paling
rendah dari semua bentuk investasi baik saham
Deposito maupun obligasi.
• Deposito lemah terhadap inflasi
Jika terjadi inflasi yang sangat tinggi, maka setinggi
apapun nilai bunga yang diberikan tak akan ada artinya.
• Nilai investasi yang tidak akan bertambah
Perlu diketahui jika tidak akan ada cara apapun
untuk bisa meningkatkan nilai dari investasi
khususnya deposito. Hal ini disebabkan karena tidak
adanya kesempatan untuk nasabah terlibat langsung
dalam pengelolaan dana itu.
Suku bunga deposito > Suku bunga rekening biasa,
sekitar 3%-7%. Tidak boleh melebihi suku bunga
penjaminan dari LPS. Dibayarkan hanya pada akhir
periode investasi Bunga Deposito
Berdasarkan Total Pendapatan Per Jatuh Tempo
Berikut rumus perhitungannya:
Bunga Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan
Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Adapun untuk menghitung keuntungan dari bunga
deposito dan besarnya pajak, Anda dapat
menggunakan rumus di bawah ini:
Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x
Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
Sedangkan, untuk besarnya pajak dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga
Deposito x Tarif Pajak
Anda ingin menyetor Rp20.000.000 untuk jangka waktu enam bulan. Lalu, suku bunga
deposito yang ditetapkan adalah sebesar 6% dengan pengurangan pajak yang harus
ditanggung sebesar 20%.
Contoh Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung keuntungan dari bunga
deposito:
Perhitungan = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
= (Rp20.000.000 x 6% x 180 hari) : 365 hari
=Rp216.000.000 : 365 =Rp591.781
Bunga Kemudian, perlu menghitung jumlah pemotongan pajak yang harus di tanggung:
Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak
Deposito Rp581.781 x 20% = Rp118.356
Jika keuntungan dari bunga deposito dan jumlah potongan pajak yang harus Anda
tanggung sudah diperoleh, maka Anda bisa mulai menghitung keuntungan dari bunga
deposito:
Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Rp20.000.000 + (Rp581.781 – Rp118.356)
Rp20.000.000 + Rp463.425 = Rp20.463.425
Dengan begitu, total pendapatan Anda dari deposito tersebut setelah enam bulan adalah
Rp20.463.425.
Hal-hal yang harus diperhatikan: