Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dimas Pangestu

Nim : 041121406
Prodi : Manajemen

TUGAS 2

N Tugas Tutorial
o
1 Jelaskan dan lakukan analisis perbedaan risiko kredit dan risiko investasi? Berikan
contoh masing-masing
2 Jelaskan perbedaan deposito berjangka dan sertifikat deposito? Berikan kuntungan dan
kelemahanya serta Berikan contoh masing-masing

Jawab :

1. Risiko kredit (Credit risk) adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak
mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang
pokok maupun bunganya ataupun keduanya.

Contohnya :
Bank X memberikan kredit Mobil kepada debitur perorangan. Saat memberikan
kredit tersebut, bank memiliki risiko bahwa sebagian atau seluruh debitur perorangan
tersebut akan gagal membayar bunga atau pun pokok kredit yang diterimanya. Risiko
kredit timbul dari adanya kemungkinan bahwa kredit yang diberikan oleh bank, atau
obligasi yang dibeli, tidak dapat dibayarkan kembali. Risiko kredit juga timbul dari tidak
dipenuhinya berbagai bentuk kewajiban pihak lain kepada bank, seperti kegagalan
memenuhi kewajiban pembayaran dalam kontrak derivatif.

Risiko Investasi adalah sebuah besaran atau ukuran dari sebuah ketidak pastian yang
menggambarkan variansi dari imbal hasil sebuah investasi. Risiko ini sangat akrab
dengan pepatah high risk high return di mana kemungkinan keuntungan yang didapat
besar tapi juga memiliki risiko yang besar juga.

Contohnya :
Kasus asuransi jiwa Bakrie Life seyogyanya menjadi pelajaran yang baik untuk
masyarakat yang ingin investasi dan ikut asuransi. Pelajaran yang ingin disampaikan
adalah bahwa untuk ikut investasi yang menjanjikan harus menanggung risiko sendiri.
Masyarakat harus tahu kalau semua investasi mempunyai risiko.

2. A. Deposito Berjangka.
Deposito yang sangat umum dikenal masyarakat luas. Deposito berjangka merupakan
jenis tabungan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu.
Deposito berjangka diterbitkan bisa dengan atas nama perorangan maupun lembaga.
Pihak bank akan memberikan bunga ke tabungan deposito tersebut, dan tingkat bunga
yang ditawarkan oleh bank biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Namun deposito berjangka ini mengharus kita untuk menyimpan uang pada waktu
tertentu. Uang yang disimpan hanya bisa diambil ketika jatuh tempo oleh pihak yang
tertera pada bilyetnya.

B. Sertifikat Deposito.
Merupakan sertifikat yang tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu,
sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan.

 Keuntungan deposito antara lain :


a. Mendapatkan bunga yang cukup besar
Keuntungan deposit yaitu mendapatkan bunga yang besar dibanding dengan kita
menabung biasa. Pihak bank akan menentukan bunga dari uang kita per triwulan atau
pertahun tergantung lama kita deposit.
b. Keamanan Uang Terjamin
Dengan Anda membuka rekening deposito maka Anda akan myimpan uang Anda di
bank. Ketika uang sudah disimpan di bank maka keamanan akan uang kita juga
terjamin. Berbeda ketika kita menyimpan uang dirumah, karean kita tidak tahu kapan
akan terjadi tindak kriminaitas.
c. Resiko sangat kecil
Jika Anda tidak suka dengan risiko maka deposit ini adalah pilihan yang tepat.
Karena jika gunakan uang kita sebagai modal usaha bisa saja kita mengalami
kerugian. Namun dengan deposito ini resiko yang akan diperoleh cukup rendah, atau
bahkan tidak sama-sekali.
d. Akses bunga mudah
Bunga dari deposito dapat kita akses secara mudah. Hasil bungan dari deposito dapat
kita cairkan secara tunai dalam jangka waktu tertentu. Selain di cairkan secara tunai
bunga bisa di transfer atau disetorkan ke rekening kita. Namun jika kita ingin
menginvestasikan yang lagi maka dengan sistem Automatic Roll Over. Jika dihitung
bunganya akan bertambah besar karena kemungkinan terjadi bunga majemuk.
e. Salah satu investasi yang menguntungkan
Investasi uang yang paling menguntungkan adalah dengan deposito. Karena kita tidak
takut mengalami kerugian. Segala kerugian akan di jamin oleh lembaga penjamin
simpanan. Berbeda jika Anda ingin berinvestasi di bisnis atau saham. Anda akan
berpotensi menghasilkan keugian yang besar.

 Kelemahan Deposito antara lain :


a. Keuntungan kecil.
Walapun sudah mendapatkan bunga yang cukup besar dari bank. Namun
deposito masih memiliki keutungan yang kecil dibanding dengan produk
investasi lainnya. Laba yang didapat dari deposito ini kadang tak sebanding
dengan uang yang kita depositokan. Misalnya saja kita deposito 100 juta kita
hanya mendapat bunga 5-6 persen saja. Sehingga dari modal deposito uang 100
juta kita hanya bisa memperoleh laba sebesar 2 jutaan. Itupun belum dipotong
pajak dan biaya administrasi lannya. Berbeda dengan kita investasi saham yang
mana kita dapat memperoleh keuntungan yang cukup besar.
b. Ikut terkena inflasi
Perlu Anda ingat, setiap tahun inflasi terjadi. Sehingga nilai uang kita depositkan
sekarang akan mengalami penurunan nilainnya. Hal ini disebabkan karena harga
bahan pokok yang semakin hari semakin meningkat. Sehingga ketika deposit hari
100 juta, maka nilai uang 100 juta pada 2 tahun yang akan datang tidak akan
sama dengan sekarang. ini yang menjadi kelemahan ketika ingin melakukan
deposito.
c. Dikenai biaya pajak
Deposito ini termasuk ek dalam pajak penghasilan (PPH). Sehingga wajib
membayar pajak setiap tahunnya. Biaya pajak PPh ini lumayan besar yaitu 20
persen. Sehingga kita yang mendapatkan bunga tidak begitu besar akan di potong
untuk membayar pajak juga.
d. Ada biaya penalty.
Selain pajak, ada juga yang namanya biaya pinalti. Biaya pinalti ini dikenakan
jika kita menarik deposit kita belum tanggal jatuh tempo.
e. Nilai investasi tidak bertambah
Ketika kita memutuskan untuk mendepositkan uang maka kita tidak ada cara
apapun yang bisa meningkatkan nilai dari investasi kita. hal ini disebabkan
karena kita tidak terlibat dalam pengelolaan uangnya. Jadi kita tidak bisa
menargetkan adanya tambahan dana untuk investasi selain dari bunga yang
diberikan oleh bank.

 Perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa

1. Status kepemilikan
Sertifikat deposito tidak memiliki kepemilikan yang paten, berbeda dengan deposito
biasa yang menyerupai tabungan dan hanya bisa diakses oleh pemilik tabungan
tersebut. Sertifikat deposito bisa diperjual belikan atau digunakan sebagai jaminan
pinjaman hutang dan dicairkan oleh siapapun yang memegang bentuk fisik dari surat
berharga tersebut. Oleh karena itu, sertifikat deposito sangat cocok sebagai investasi
yang ingin dikembangkan lebih lanjut, seperti sebagai modal untuk memperbesar
perusahaan atau membeli property. Lain dengan deposito biasa yang merupakan
asset tidak bergerak, sehingga lebih cocok digunakan sebagai dana pendidikan atau
dana pensiun.
2. Sistem pembayaran bunga
Deposito pada umumnya memiliki system pembayaran bunga di belakang. Artinya,
pemilik deposito hanya dapat mengambil dan mengetahui berapa besar bunga yang
diterima setelah masa berlaku habis. Sedangkan untuk sertifikat deposito,
penghitungan dan pembayaran bunga sudah dilakukan pada awal pembelian surat
berharga ini, sehingga Anda dapat mengetahui nilai pasti yang bisa dicairkan pada
saat jatuh tempo. Karena itu, simpanan atau investasi sertifikat deposito lebih baik
digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah pasti saja, seperti pendanaan
sekolah atau renovasi rumah. Sertifikat deposito juga tidak dapat diperpanjang secara
langsung seperti deposito biasa. Pemilik harus mencairkan dana dari sertifikat
deposito terlebih dahulu dan membelikannya dengan surat yang baru untuk
melanjutkan atau menambah besar simpanan.
3. Kegunaan yang lebih luas
Tidak seperti deposito biasa, sertifikat deposito memiliki kegunaan yang lebih luas
dan fleksibel. Karena sifatnya sebagai surat berharga atas tunjuk, sertifikat deposito
bisa dijadikan sebagai hadiah, warisan atau investasi bagi kerabat dan anak. Varian
jumlahnya yang cukup terjangkau memungkinkan investasi ini diberikan sebagai
simpanan di masa mendatang bagi buah hati Anda yang belum bisa mengatur
keuangannya sendiri. Jika memang terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di masa
mendatang, investasi ini akan lebih mudah dicairkan karena tidak memerlukan
administrasi yang berbelit-belit seperti deposito biasa.
 Contoh sertifikat deposito dan deposito :
Bahan Rujukan: BMP/EKSI4205/Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Anda mungkin juga menyukai