Anda di halaman 1dari 29

BAB 7

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Ratna Herawati S.E., M.Si.


Pendanaan untuk Perusahaan
• Perusahaan mendanai kegiatan operasinya dgn menggunakan sumber-sumber di
bawah ini:
1. Utang jangka pendek, seperti membeli barang atau jasa secara kredit.
2. Utang jangka panjang, seperti menerbitkan obligasi atau wesel bayar.
3. Ekuitas, seperti menerbitkan saham biasa dan saham preferen.

• Obligasi (bond) merupakan bentuk surat utang yang dikenakan bunga. Seperti
surat utang, obligasi mengharuskan pembayaran bunga dilakukan secara berkala
dengan nilai nominal yang harus dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo.
• Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah pengaruh dari
berbagai alternatif pendanaan akan menghasilkan laba per saham. Laba per Saham
(earning per share-EPS) mengukur pendapatan yang didapat dari tiap lembar
saham biasa.
• Laba per Saham = Laba Neto - Dividen Preferen
Jumlah Saham yang Beredar
Contoh Ilustrasi

• Perusahaan harus memilih satu dari tiga rencana. Setiap rencana didanai
dengan saham biasa dengan persentase yang berbeda mulai dari 100%
(rencana 1) hingga 25% (rencana 3). Berikut dampak alternatif rencana
pendanaan – laba Rp800.000.000:
Sifat Dasar Utang Obligasi
1. Karakteristik dan Terminologi Obligasi
• Penerbitan obligasi biasanya terdiri atas sejumlah obligasi individual. Biasanya, nilai
nominal dari masing-masing obligasi, yang disebut pokok ( principal ). Jumlah pokok
ini harus dilunasi pada tanggal jatuh tempo obligasi.
• Berdasarkan kontrak antara perusahaan yang menerbitkan obligasi dengan pemegang
obligasi yang disebut kontrak obligasi ( bond indenture ). Kontrak ini dapat ditulis
dengan cara yang berbeda, bergantung pada kebutuhan dana dari perusahaan. Umumnya
obligasi terdiri dari dua jenis yaitu :
a) Obligasi berjangka ( term bonds ) : Saat seluruh obligasi yang diterbitkan dalam
satu waktu jatuh tempo secara bersamaan.
b) Obligasi berseri ( serial bonds ) : Jika tanggal jatuh tempo tersebar dalam beberapa
tanggal.
• Terdapat juga variasi struktur obligasi yang lebih kompleks. Sebagai contoh : obligasi
konvertibel ( convertible bonds ) adalah obligasi yang dapat dipertukarkan dengan efek
lainnya, seperti saham biasa, dan obligasi yang dapat ditebus ( callable bonds ) adalah
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki hak untuk menebusnya
sebelum tanggal jatuh temponya.
Hasil dari Penerbitan Obligasi

• Ketika perusahaan menerbitkan obligasi, hasil yang diterima atas obligasi bergantung
pada hal berikut :
1. Nilai nominal obligasi yang merupakan nilai yang akan jatuh tempo.
2. Suku bunga obligasi, disebut suku bunga kontrak ( contract rate ) atau suku bunga kupon
( coupon rate ).
3. Suku bunga pasar (market interest rate) atau suku bunga efektif untuk obligasi lain yang
hampir sama, ditentukan oleh transaksi antara pembeli dan penjual dari obligasi yang serupa.
• Dengan membandingkan suku bunga pasar dan suku bunga kontrak dapat ditentukan
apakah obligasi akan terjual lebih dari, kurang dari, atau pada nilai nominalnya.
Akuntansi untuk Utang Obligasi

1. Obligasi yang Diterbitkan pada Nilai Nominal


• Jika suku bunga pasar sama dengan suku bunga kontrak, obligasi akan terjual
pada nilai nominalnya. Sebagai contoh, diasumsikan pada tanggal 1 Januari
2015, PT Gemilang Komunikasi menerbitkan obligasi di bawah ini :

• Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi:


1. Obligasi yang Diterbitkan pada Nilai Nominal

• Setiap enam bulan , dilakukan pembayaran bunga sebesar Rp6.000.000


(Rp100.000.000 x 12% x ½). Ayat jurnal untuk setiap pembayaran bunga

• Pada tanggal jatuh tempo, pembayaran pokok sebesar Rp100.000.000


2. Obligasi yang Diterbitkan pada Harga Diskon

• Jika suku bunga pasar lebih tinggi daripada suku bunga kontrak, obligasi akan terjual
dengan harga di bawah nilai nominalnya. Selisih antara nilai nominal dan harga jual
obligasi disebut diskon obligasi. Sebagai contoh, diasumsikan pada tanggal 1 Januari 2015
PT Gesit Distribusi menerbitkan obligasi di bawah ini:

• Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi, diasumsikan obligasi terjual dengan harga
Rp96.406.000.

• Akun Diskon Utang Obligasi merupakan kontra akun dari Utang Obligasi dan posisi
normal saldo akun ini adalah sisi debit. Akun ini dikurangkan dari utang obligasi untuk
menentukan nilai tercatat (nilai buku) dari utang obligasi.
Amortisasi Diskon Obligasi (1)

• Setiap periode, bagian dari diskon obligasi harus dikurangi atau ditambahkan
pada beban bunga untuk menunjukkan berlalunya waktu. Proses ini disebut
amortisasi, meningkatnya suku bunga kontrak terhadap suku bunga pasar yang
telah ada pada saat jatuh tempo obligasi diterbitkan. Ayat jurnal untuk
mengamortisasi diskon obligasi:

• Ayat jurnal bisa dibuat setiap tahun sebagai ayat jurnal penyesuaian, atau ayat
jurnal tersebut bisa digabungkan dengan pembayaran bunga per semester. Ayat
jurnal untuk cara kedua:
Amortisasi Diskon Obligasi (2)

Dua metode untuk menghitung amortisasi diskon obligasi :


a. Metode garis lurus (straight-line method)
b. Metode suku bunga efektif atau metode suku bunga (interest method)
Metode garis lurus dalam amortisasi diskon obligasi menghasilkan amortisasi
dalam jumlah yang sama. Sebagai contoh :

Ayat jurnal gabungan untuk mencatat pembayaran bunga pertama dan amortisasi
diskon sbb:
3. Obligasi yang Diterbitkan pada Harga Premium

• Jika suku bunga pasar lebih rendah daripada suku bunga kontrak, obligasi akan
terjual dengan harga lebih tinggi daripada nilai nominalnya. Sebagai contoh,
diasumsikan pada tanggal 1 Januari 2015, PT Jaya Transportasi menerbitkan obligasi:

• Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi, diasumsikan obligasi terjual dengan
harga Rp103.769.000
Amortisasi Premium Obligasi

• Amortisasi premium obligasi menurunkan suku


bunga kontrak obligasi terhadap suku bunga
pasar yang telah ada pada saat jatuh tempo
obligasi diterbitkan. Amortisaasi premium dapat
dilakukan dengan metode garis lurus ataupun
metode suku bunga efektif. Ayat jurnal
amortisasi premium obligasi

• Ayat jurnal jika amortisasi digabungkan dengan


pembayaran bunga per semester

• Contoh amortisasi premium dihitung


menggunakan metode garis lurus

• Ayat jurnal gabungan untuk mencatat setiap


pembayaran bunga
Penebusan Obligasi (1)

• Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds) dapat dibeli kembali oleh
perusahaan penerbit dalam periode waktu dan pada harga yang
dinyatakan dalam kontrak obligasi. Biasanya, harga penebusan lebih
tinggi daripada nilai nominal. Sebuah perusahaan biasanya menebus
obligasi pada harga yang berbeda dari nilai tercatat (nilai buku) obligasi.

• Laba atau rugi dapat direalisasikan dalam penebusan obligasi sebagai


berikut:
a. Laba dicatat apabila harga yang dibayarkan untuk menebus obligasi
lebih rendah dari nilai tercatat obligasi.
b. Rugi dicatat apabila harga yang dibayarkan untuk menebus obligasi
di atas nilai tercatat.

• Laba dan rugi atas penebusan obligasi dilaporkan pada bagian


Pendapatan dan Beban Lain- Lain di Laporan Laba Rugi.
Penebusan Obligasi (2)

• Sebagai contoh, diasumsikan pada tanggal 30 Juni 2015, sebuah perusahaan memiliki
obligasi:
Nilai nominal obligasi Rp100.000.000
Premium Utang Obligasi Rp4.000.000

• Pada tanggal 30 Juni 2015, perusahaan membeli seperempat bagian obligasi


(Rp25.000.000) seharga Rp24.000.000. Ayat jurnal untuk mencatat penebusan:

• Diasumsikan perusahaan membeli sisa obligasi yang masih beredar senilai


Rp75.000.000 dengan harga Rp79.500.000 pada tanggal 1 Juli 2015. Ayat jurnal untuk
mencatat penebusan tersebut:
Wesel Angsuran
• Wesel angsuran (installment note) merupakan utang yang
peminjam dana harus melakukan pembayaran dengan jumlah yang
sama secara periodik sepanjang jangka waktu wesel angsuran
tersebut. Setiap pembayaran mencakup :
1. Pembayaran untuk sebagian dari jumlah dana yang
dipinjam,disebut pokok (principal)
2. Pembayaran bunga atas jumlah beredar

• Wesel dipergunakan untuk pembelian aset tertentu seperti


peralatan, dan sering kali aset yang dibeli itu menjadi jaminan atas
wesel angsuran ketika wesel angsuran itu berjamin aset tetap,
wesel angsuran ini dinamakan surat utang berjamin aset tetap
(mortgage note). Surat utang berjamin aset tetap, khususnya,
diterbitkan oleh bank untuk perseorangan.
Menerbitkan Wesel Angsuran

Ketika wesel angsuran diterbitkan, ayat jurnal dicatat dengan mendebit kas
mengkredit wesel bayar. Sebagai contoh diasumsikan PT Pertiwi Sentosa
menerbitkan wesel angsuran dibawah ini untuk bank Jaya Mandiri pada tanggal
1 Januari 2015.
Nilai pokok wesel angsuran...............................................Rp 24.000.000
Suku bunga.............................................................................. 6%
Jangka waktu wesel angsuran......................................... 5 tahun
Pembayaran Tahunan.......................................................... Rp 5.698.000

Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan wesel angsuran adalah sebagai berikut.

2015 1 Kas 24.000.000


JAN Wesel bayar 24.000.000
Menerbitkan wesel
angsuran untuk kas
Pembayaran Tahunan (1)

Wesel bayar sebelumnya mengharuskan PT Pertiwi Sentosa untuk membayar kembali nilai
pokok dan bunga dalam pembayaran dengan jumlah yang sebesar Rp 5.698.000 mulai dari
31 desember 2015 selama 5 tahun kedepan. Tidak seperti obligasi, setiap pembayaran
mencakup komponen bunga dan pokok. Perhitungannya :

a) Nilai buku pada 1 januari 2015 (kolom A) sama dengan jumlah yang dipinjam dari
bank. Saldo pada 1 januari di tahun berikutnya sama dengan saldo pada 31 desember
tahun sebelumnya.
b) Pembayaran wesel angsuran (kolom B) tetap sama sebesar Rp 5.698.000 yang
merupakan pembayaran tahunan yag diminta oleh bank.
c) Beban bunga ( kolom C) dihitung sebesar 6 % dari nilai buku wesel angsuran pada
setiap awal tahun. Akibatnya, beban bunga menurun setiap tahun.
d) Nilai wesel angsuran berkurang setiap tahunnya. Dikarenakan adanya pembayaran
pokok (kolom D). Pembayaran pokok dihitung dengan mengurangkan beban bunga
(kolom C) dari total pembayaran (kolom B). Pembayaran pokok (kolom D) meningkat
setiap tahunannya seiring dengan menurunnya beban bunga (kolom C)
e) Nilai buku wesel angsuran pada 31 desember (kolom E) menurun dari Rp24.000.000
nilai pinjaman awal, menjadi Rp0 di akhir tahun kelima.
Pembayaran Tahunan (2)

A B C D E
Pembayaran Penurunan Nilai buku 31
Untuk tahun yang Nilai Buku Beban bunga (6% dari
wesel angsuran wesel bayar desember
berakhir pada 1 Januari nilai buku 1 januari)
(kas dibayarkan) (B-C) (A-D)

31 Desember,2015 Rp. 24.000 Rp. 5.698 Rp. 1.440 (6% dari 24.000) Rp. 4.258 Rp. 19.742
4.513 15.229
31 Desember,2016 Rp. 19.742 5.698 10.445
31 Desember,2017 Rp. 15.229 5.698 1.185 (6% dari 19.742) 4.784
914 (6% dari 15.229) 5.071 5.374
31 Desember,2018 Rp. 10.445 5.698 0
31 Desember,2019 Rp. 5.374 5.698 627 (6% dari 10.445) 5.374
Rp. 28.490 324 (6% dari 5.374) Rp. 24.000
Rp. 4.490

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran pertama pada 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut :
2015 31 Beban Bunga 1.440.000
Des Wesel Bayar 4.258.000
Kas 5.698.000
Membayar pokok dan bunga
atas wesel angsuran
Pembayaran Tahunan (3)

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran kedua pada 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
1.185.000
2016 31 Beban Bunga 4.513.000
Des Wesel Bayar 5.698.000
Kas
Membayar pokok dan bunga atas
wesel angsuran

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran terakhir pada 31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut:
324.000
2019 31 Beban Bunga 5.374.000
Des Wesel Bayar 5.698.000
Kas
Membayar pokok dan bunga atas
wesel angsuran
Pelaporan Liabilitas Jangka Panjang

• Utang obligasi dan wesel bayar dilaporkan sebagai liabilitas


dalam laporan posisi keuangan. Bagian dari obligasi atau wesel
bayar yang jatuh tempo dalam satu tahun dilaporkan sebagai
liabilitas jangka pendek, sisanya dilaporkan sebagai liabilitas
jangka panjang.

• Premium yang belum diamortisasi dilaporkan sebagai tambahan


atas nilai nominal obligasi. Diskon yang belum diamortisasi
dilaporkan sebagai pengurang atas nilai nominal obligasi.

• Penjelasan mengenai obligasi dan wesel bayar juga harus


dilaporkan di laporan keuangan atau catatan atas laporan
keuangan.
Contoh Pelaporan Obligasi dan Wesel Bayar

Kedai Kopi
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2016

Liabilitas jangka pendek:


Utang usaha...................................................................................Rp 133.000.000
Wesel bayar (porsi lancar)..........................................................Rp 200.000.000
Utang upah dan gaji.....................................................................Rp 42.000.000
Utang pajak penggajian..............................................................Rp 16.400.000
Utang bunga...................................................................................Rp 40.000.000
Total liabilitas jangka pendek.................……….................... Rp 431.400.000
Liabilitas jangka panjang:
Utang obligasi dengan bunga 8%
jatuh tempo tanggal 31 Desember 2030......................................Rp 500.000.000
Dikurangi diskon yang belum diamortisasi...................................Rp 16.000.000 Rp 484.000.000
Wesel bayar................................................................................................................. 1.400.000.000
Total liabilitas jangkapanjang...................................................... Rp1.884.000.000
Total liabilitas......................................................................... ..................................................
Rp2.315.400.000
Analisis dan Interpretasi Keuangan: Rasio Laba
sebelum Pajak terhadap Beban Bunga
Analisis menilai risiko yang pemegang saham tidak akan menerima pembayaran bunga dengan
menghitung rasio laba sebelum pajak terhadap beban bunga selama tahun berjalan sebagai
berikut:

Rasio ini menghitung jumlah pembayaran bunga yang bisa dibayarkan dari penghasilan periode
berjalan, mengukur kemampuan perusahaan untuk melakukan pembayaran bunga. Sebagai
contoh, data berikut ini diambil dari laporan tahunan terbaru Indofood (dalam jutaan) :

Rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan Indofood menghasilkan pendapatan sebelum pajak
penghasilan yang cukup untuk membayar bunga sebanyak 4,17 kali. Hal ini berarti pemegang
utang memiliki perlindungan yang relatif rendah terhadap kemungkinan penurunan laba.
Konsep Nilai Saat Ini
Konsep nilai waktu dari uang mengakui bahwa jumlah uang tunai yang diterima saat
ini bernilai lebih dari jumlah uang tunai yang sama yang diterima di masa
mendatang.

Nilai saat ini dari Suatu Jumlah. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa Rp1.000.000
akan diterima dalam waktu satu tahun. Jika suku bunga pasar adalah 10%. Nilai saat
ini dari Rp1.000.000 adalah Rp909.090 (Rp1.000.000/1,10).

Nilai saat ini dari Penerimaan Periodik. Rangkaian penerimaan tunai dengan
jumlah yang sama dalam rentang waktu yang tetap disebut anuitas (annuity).

Nilai saat ini dari anuitas (present value of annuity) adalah penjumlahan nilai saat
ini dari masing-masing penerimaan kas. Sebagai contoh, asumsikan akan diterima
Rp100.000 per tahun selama dua tahun dan suku bunga pasar adalah sebesar 10%.
Nilai saat ini dari dua penerimaan Rp100.000 adalah Rp173.550.
Menghitung Harga Utang Obligasi (1)

Harga jual obligasi merupakan jumlah nilai saat ini dari :


1. Nilai nominal obligasi pada tanggal jatuh tempo
2. Bunga periodik atas obligasi yang dibayarkan.

Contoh, diasumsikan PT Violet Communication menerbitkan obligasi di bawah ini pada


tanggal 1 Januari 2015.
Nilai nominal……………………………………………………………………………………….. Rp100.000.000

Suku bunga kontrak…………………………………………………………………………….. 12%

Bunga dibayarkan per semester pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember

Jangka waktu obligasi…………………………………………………………………………… 5 tahun

• Suku Bunga Pasar 12%. Jika suku bunga pasar sama dengan suku bunga kontrak,
maka obligasi akan terjual pada nilai nominal, yaitu Rp100.000.000. Perhitungannya :
Menghitung Harga Utang Obligasi (2)

• Suku Bunga Pasar 13%. Jika suku bunga pasar lebih tinggi suku bunga kontrak,
maka obligasi akan terjual pada harga diskon, yaitu Rp96.406.000.
Perhitungannya :
Nilai saat ini dari nilai nominal sebesar Rp100.000.000 yang jtuh tempo dalam
5 tahun dengan bunga majemuk 13% per tahun yang dihitung per semester.
Rp100.000.000 x 0,53273….…………………………………………………………………………. Rp53.273.000
Nilai saat ini dari 10 kali pembayaran bunga semesteran masing-masing sebesar
Rp6.000.000. Dengan bunga majemuk 13% per tahun dihitung per semester:
Rp6.000.000 x 7,18883………………………………………………………………………………….. Rp43.133.000
Total nilai saat ini dari obligasi……………………………………………………………………….. Rp96.406.000
 

• Suku Bunga Pasar 11%. Jika suku bunga pasar lebih rendah suku bunga
kontrak, maka obligasi akan terjual pada harga premium, yaitu Rp103.769.000.
Perhitungannya :
Nilai saat ini dari nilai nominal sebesar Rp100.000.000 yang jtuh tempo dalam
5 tahun dengan bunga majemuk 11% per tahun yang dihitung per semester.
Rp100.000.000 x 0,58543….…………………………………………………………………………. Rp58.543.000
Nilai saat ini dari 10 kali pembayaran bunga semesteran masing-masing sebesar
Rp6.000.000. Dengan bunga majemuk 11% per tahun dihitung per semester:
Rp6.000.000 x 7,53763………………………………………………………………………………….. Rp45.226.000
Total nilai saat ini dari obligasi……………………………………………………………………….. Rp103.769.000
 
Metode Amortisasi Suku Bunga Efektif

Penjualan obligasi dengan harga lebih besar atau lebih kecil dari nilai
nominalnya akan menimbulkan diskonto atau premium obligasi.
Diskonto atau premium obligasi ini merupakan penyesuaian terhadap
tarif bunga kontrak(nominal) karena tidak sama dengan tingkat bunga di
pasar.

Metode Amortisasi yang dapat digunakan adalah :


1. Metode Garis Lurus : diskonto atau premium obligasi dialokasikan
sama setiap periodenya.
2. Metode Suku Bunga Efektif : Amortisasi dihitung menggunakan suku
bunga pasar yang berlaku pada tanggal obligasi di terbitkan.
Contoh

1. Tanggal 1 januari 2019 perusahaan menerbitkan obligasi Rp.100.000.000 jangka waktu


5 tahun tingkat bunga 12%, dibayar per tahun dan dijual dengan harga Rp. 96.406.000
tingkat suku bunga pasar adalah 13%.
• Tabel Amortisasi Diskonto Obligasi dan Nilai Buku Setiap Periode
TAHUN
C D E
A B
(B-A) (D-C) (100.000.000-D)

Bunga yang dibayar Beban Bunga(13% x Nilai Nilai Amortisasi Diskonto Diskonto yang Belum Nilai Buku Obligasi
(12% x Nilai Nominal) Buku Obligasi) Diamortisasi

-
0 12.000.000 - 3.594.000 96.406.000

1 12.000.000 12.532.780 (532.780) 3.061.220 96.936.780

2 12.000.000 12.602.041 (602.041) 2.456.179 97.540.821

3 12.000.000 12.680.307 (680.307) 1.778.872 98.221.128

4 12.000.000 12.768.747 (768.747) 1.010.125 98.989.875

5 12.000.000 13.010.125 *) (1.010.125) - 100.000.000


Contoh (lanjutan)

2. Tanggal 1 januari 2019 perusahaan menerbitkan obligasi Rp.100.000.000 jangka waktu 5


tahun tingkat bunga 12% dibayar per tahun dan dijual dengan harga Rp. 103.769.000
Tingkat suku bunga pasar adalah 11%
• Tabel Amortisasi Premium Obligasi dan Nilai Buku Setiap Periode

TAHUN
C D E
A B
(A-B) (D-C) (100.000.000-D)

Bunga yang dibayar Beban Bunga(13% x Nilai Nilai Amortisasi Diskonto Diskonto yang Belum Nilai Buku Obligasi
(12% x Nilai Nominal) Buku Obligasi) Diamortisasi

0 12.000.000 - - 3.769.000 103.769.000

1 12.000.000 11.414.590 585.410 3.183.590 103.183.590

2 12.000.000 11.350.195 649.805 2.533.785 102.812.501

3 12.000.000 11.278.716 721.284 1.812.501 101.812.501

4 12.000.000 11.199.375 800.625 1.011.876 101.011.876

5 12.000.000 10.988.124 *) 1.011.876 - 100.000.000


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai