Anda di halaman 1dari 35

Pertemuan 8 dan 9

Analisis Pendapatan Nasional


Perekonomian Terbuka

Tim Pengajar Makro Ekonomi


FEB Universitas Dian Nuswantoro
Analisis Konsep Dasar Pendapatan Nasional

Perekonomian Tertutup Perekonomian Terbuka


Kegiatan perekonomian yang Kegiatan perekonomian yang
tidak berinteraksi dengan berinteraksi secara bebas dengan
perekonomian lain di dunia perekonomian lain di dunia
Tidak ada ekspor, impor dan arus Terdapat ekspor, impor dan arus
modal modal

2
Analisis Konsep Dasar Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka berinteraksi dengan negara lain dalam dua cara

Perekonomian ini menjual dan membeli


Net Ekspor (ekspor dan impor) barang dan jasa di pasar
barang dunia
Perekonomian
Terbuka Perekonomian ini menjual dan membeli aset
Arus Modal modal seperti saham dan obligasi di pasar
keuangan dunia

3
Model Ekonomi Perekonomian Terbuka
d d d Y  =C d + I d +G d + EX
Y =C + I +G + EX
 
Y  =(C − C¿ ¿f )+(I − I ¿¿ f )+(G −G¿¿ f )+EX ¿¿¿
Y = Pendapatan nasional
Y  =C+ I +G + EX −(C f + I ¿ ¿ f +G f )¿
= Konsumsi barang dan jasa domestik
= Investasi barang dan jasa domestik C  f ;I f ;G f Pengeluaran domestik atas
barang dan jasa luar negeri

 
= Konsumsi pemerintah barang dan jasa domestik
= ekspor barang dan jasa domestik Y
  =C+ I +G+ EX − ℑ

C  d ;I d ;G d Pengeluaran domestik atas barang


dan jasa domestik
  Net ekspor  ekspor dikurangi impor (EX IM)
 Pengeluaran nasional  pengeluaran domestik
EX
  Pengeluaran luar negeri atas barang
dan jasa domestik
dikurangi net ekspor

NX
  =Y −(C+ I +G )
Pengeluaran domestik atas seluruh barang dan jasa:
 Jika output lebih besar dari pengeluaran domestik,
d d f
C=C
  +C f C
  =C −C maka net ekspor positif
 Jika output lebih kecil dari pengeluaran domestik, maka
I  =I d + I f I  d =I − I f net ekspor negatif
d d f
G=G
  +G f G  =G −G 4
Arus Barang : Ekspor Neto (Ekspor, Impor)
ekspor neto = Neraca Perdagangan
Nilai ekspor dikurangi nilai impor suatu negara pada satu periode transaksi

Ekspor, barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual di luar
negeri

Impor, barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan di jual di dalam
negeri

5
Arus Barang : Ekspor Neto (Ekspor, Impor)
Surplus Berimbang Defisit
Ekspor > Impor Ekspor = Impor Ekspor < Impor
Ekspor netto > 0 Ekspor netto = 0 Ekspor netto < 0

Defisit perdagangan, situasi dimana ekspor neto (NX) negatif

Perdagangan seimbang, situasi dimana ekspor neto bernilai nol

Surplus perdagangan, adalah situasi dimana ekspor neto (NX) negatif


6
Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Neto
Pendapatan Biaya Pengiriman Kebijakan Pemerintah
Pendapatan konsumen di dalam dan Biaya mengirimkan barang dari satu Kebijakan pemerintah tentang
di luar negeri
negara ke negara lain perdagangan internasional yang
mempengaruhi kegiatan ekspor impor

Selera Harga Nilai Tukar


Selera konsumen pada barang Harga barang di dalam dan di luar Kemampuan mata uang domestik untuk
produksi dalam negeri dan luar negeri negeri ditukarkan dengan mata uang asing pada
transaksi internasional

7
Aliran Sumber Daya Keuangan:
Arus Keluar Modal Neto
Arus keluar modal neto
Pembelian aset luar negeri oleh warga domsetik dikurangi pembelian aset
domestik oleh warga asing

Warga Singapura membeli saham perusahaan mobil Hongkong,


meningkatkan arus keluar modal neto Singapura

Warga Pilipina membeli obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah


Singapura, menurunkan arus keluar modal neto Singapura

8
Aliran Sumber Daya Keuangan:
Arus Keluar Modal Neto
Variabel yang mempengaruhi
Arus Keluar Modal Neto

Kebijakan
Suku Bunga Riil Suku Bunga Riil Resiko ekonomi pemerintah yang
yang dibayarkan yang dibayarkan dan politik dalam mempengaruhi
atas aset luar atas aset memegang aset kepemilikan aset
negeri domestik luar negeri. domestik oleh
investor asing

9
Harga Untuk Transaksi Internasional

Mata uang negara lain (foreign currency) dari suatu perekonomian

Untuk dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka mata uang yang dipergunakan mempunyai
harga tertentu dalam mata uang negara lain.

Harga tersebut menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan
untuk memeroleh satu unit mata uang lain
Nilai Tukar Atau Kurs (Exchange Rate)

10
Pembagian Jenis Valuta Asing
valas dibedakan menjadi dua kelompok, antara lain:

Hard Currency
Soft Currency
Mata uang yang memiliki nilai relatif stabil,
Mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai
sehingga tidak sering mengalami depresiasi
alat pembayaran internasional karena relatif
maupun apresiasi jika dibandingkan dengan mata
kurang stabil serta sering terdepresiasi
uang lain

Mata uang inilah yang sering digunakan sebagai


Umumnya terdiri dari mata uang negara
alat pembayaran dan satuan hitung dalam transaksi
berkembang yang sangat sensitif terhadap kondisi
internasional
politik, kebijakan pemerintah, dan faktor sosial
US Dolar (US$), Yen Jepang (JPY), Euro (€), dan
ekonomi
Poundsterling (GPB).

11
Pembagian Jenis Valuta Asing
valas dibedakan menjadi dua kelompok, antara lain:

Kurs Jual Kurs Beli


Kurs yang digunakan apabila Bank atau money Kurs beli yaitu kurs yang digunakan apabila Bank
changer menjual valuta asing atau apabila kita atau money changer membeli valuta asing atau
akan menukarkan rupiah dengan valuta asing yang apabila kita akan menukarkan valuta asing yang
kita butuhkan kita miliki dengan rupiah

12
Contoh Perhitungan Kurs Jual dan Kurs Beli
Bapak Dedi bermaksud mengirimkan uang untuk anaknya Rama yang sedang melanjutkan studi di Amerika
Serikat. Untuk keperluan tersebut, ia menukarkan uangnya sebanyak Rp , 10.000.000 di Golden Money
Changer dengan ketentuan kurs jual US$ 8.765,00 dan kurs beli US$ 8.655,00 . Pertanyaannya berapa dolar
yang akan diterima oleh Rama ?

Dolar yang diterima oleh Rama adalah Rp 10.000.000 : US$ 8.765 = US$ 1.140,90.

Mr. Akhito datang ke Indonesia untuk berlibur. Untuk membiayai liburannya selama di Indonesia, ia
menukarkan uangnya sebanyak ¥ 200.000 dengan ketentuan kurs jual 72,95 dan kurs beli 71,95.
Pertanyaannya berapa rupiah yang akan diterima oleh Mr. Akhito?

Uang yang diterima Mr. Akhito adalah ¥ 200.000 x 71,95 = Rp 14.440.000


13
Nilai Tukar (Kurs)
Harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan
harga mata uang domestik terhadap mata uang asing

   
Rupiah yang diperlukan untuk membeli 1 dolar Rupiah yang diperlukan untuk membeli satu
Amerika (USD) Yen Jepang

Depresiasi Apresiasi
Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang Meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap mata
asing uang asing

Revaluasi Devaluasi
Kebijakan suatu negara secara resmi untuk Kebijakan suatu negara secara resmi untuk
menaikkan nilai mata uangnya terhadap mata uang menurunkan nilai mata uang terhadap mata uang
asing asing

14
Contoh Perhitungan Depresiasi
Nilai tukar satu dolar Amerika (USD) terhadap mata uang Rupiah sebesar 15,449.75 Apabila nilai
tukar satu USD berubah menjadi Rp 15,549.90, maka nilai tukar rupiah mengalami penurunan atau
depresiasi.
satu Rupiah dinilai sebesar satu Rupiah dinilai sebesar
1 depresiasi   1
  =0.000065   USD =0.000064   USD
15,449.75   USD 15,549.90   USD

Contoh Perhitungan Apresiasi


Nilai tukar satu dolar Amerika (USD) terhadap mata uang Rupiah sebesar 15,449.75, Apabila nilai
tukar 1 USD berubah menjadi sebesar Rp 15.200,20, maka nilai tukar rupiah mengalami peningkatan
atau apresiasi

satu Rupiah dinilai sebesar satu Rupiah dinilai sebesar


1 apresiasi   1
  =0.000065   USD =0.00006 6  USD
15,449.75   USD 15. 200,20   USD
15
Kurs Nominal dan Riil
Kurs Nominal (nominal exchange rate)
Harga relatif mata uang antar negara (simbolnya e)

Jika kurs dolar AS dan Yen Jepang adalah 120 Yen / dollar AS
• Maka untuk 1 dollar AD dapat ditukarkan dengan 120 Yen Jepang
• Sedangkan untuk 120 Yen Jepang dapat ditukarkan dengan 1 Dollar AS

Kurs Riil
Harga relatif barang-barang dua negara (istilah lainnya terms of trade) (simbol )
Mencerminkan kemampuan dalam membeli barang dan jasa antarnegara

  𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 h𝑎𝑟𝑔𝑎𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 𝐾𝑢𝑟𝑠𝑟𝑖𝑖𝑙=𝐾𝑢𝑟𝑠


  𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 h𝑎𝑟𝑔𝑎
𝐾𝑢𝑟𝑠𝑟𝑖𝑖𝑙=  e x
𝑃
 
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟 𝑃∗

Jadi, kurs riil diantara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga
dikedua negara
16
Kurs Nominal

Apresiasi Depresiasi

Peningkatan nilai mata uang yang diukur oleh Penurunan nilai mata uang yang diukur oleh
jumlah mata uang asing yang dapat dibeli jumlah mata uang asing yang dapat dibeli

Jika satu Rupiah dapat membeli lebih banyak Jika satu Rupiah dapat membeli lebih sedikit
mata uang asing, terdapat apresiasi pada mata uang asing, terdapat depresiasi pada
Rupiah Rupiah

17
Kurs Riil
Membandingkan harga barang domestik dan barang asing dalam perekonomian domestik

Jika satu kilogram keju Indonesia dua kali lebih mahal dibandingkan dengan satu kilogram keju
Prancis, kita katakan setengah kilogram keju Indonesia untuk satu kilogram keju Prancis

Apresiasi Depresiasi

Apresiasi pada nilai tukar riil Indonesia berarti Depresiasi pada nilai tukar riil Indonesia
barang domestik menjadi relatif lebih mahal berarti barang domestik menjadi relatif lebih
dibanding barang luar negeri murah dibanding barang luar negeri

Hal ini mendorong konsumen domestik dan Hal ini mendorong konsumen domestik dan
asing untuk membeli lebih sedikit barang asing untuk membeli lebih banyak barang
domestik dan lebih sedikit barang dari negara domestik dan lebih sedikit barang dari luar
lain negeri
18
Contoh Perhitungan Kurs Riil
Anggaplah harga mobil AS $10.000 dan harga mobil Indonesia Rp 300.000.000
(untuk membandingkan harga kedua mobil tersebut mengubahnya dengan mata uang umum,
misal 1 dollar AS = Rp 15.000)

Sehingga harga mobil AS, menjadi Rp 150.000.000 dan harga mobil Jepang tetap Rp
300.000.000  sehingga disimpulkan bahwa harga mobil AS dua kali lebih murah
daripada mobil Indonesia  menukarkan 2 mobil AS untuk 1 mobil Indonesia

  𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 h𝑎𝑟𝑔𝑎𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘


𝐾𝑢𝑟 𝑠 𝑟𝑖𝑖𝑙= Artinya:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 Pada harga dan kurs ini
  ( 15.000 Rupiah per dollar ) x (10.000 dolar per mobil AS) akan mendapatkan
Kur s riil=
(300.000 .000 per mobil Jepang) setengah mobil Indonesia
  𝑀𝑜𝑏𝑖𝑙 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 per mobil AS
Kur s riil=0,5
𝑀𝑜𝑏𝑖𝑙 𝐴𝑆
• Jika kurs tinggi, barang-barang luar negeri relative murah dan barang-barang domestik relative mahal
• Jika kurs rendah, barang-barang luar negeri relative mahal dan barang-barang domestik relative murah
19
Teori Valuta Asing:
Hukum Satu Harga (law of one price)
Barang yang sama yang di jual dibeberapa negara harusnya memiliki harga
yang sama dengan tingkat biaya transpotasi dan hambatan perdagangan yang
rendah (Tidak peduli negara mana yang menghasilkan)
Syaratnya memerlukan barang yang sama yang dijual di banyak negara.

Atas suatu hubungan paritas (kesamaan) menyediakan pengetahuan :


1. Bagaimana kurs valas ditentukan ?
2. Bagaimana memperkirakan kurs valas?

20
Teori Valuta Asing:
Hukum Satu Harga (law of one price)
 Misalnya harga telor di AS dinotasikan dengan sedangkan harga di Jepang dinotasikan dan nilai tukar
spot untuk Dollar AS terhadap Yen Jepang dinyatakan USD per JPY, maka harga telor di Jepang dapat
dihitung sebagai berikut:
x
Sebagai catatan kurs USD per JPY menyatakan berapa nilai Yen Jepang per 1 dollar AS  (misalkan
kurs USD/JPY 100), artinya satu dollar AS sama dengan 100 Yen Jepang
Ini sama artinya 100 Yen per dollar atau 1 dollar per 100 Yen

⊚Jika  harga telor di AS adalah 1 dollar AS per kilogram dan kurs spot USD/JPY 88, maka harga satu
kilogram telor di Jepang adalah:
x
x
x
per kg

Berdasarkan perhitungan, maka harga telor di Jepang adalah 88 yen per kg


Artinya jika kaidah hukum satu harga terpenuhi, maka 1 kg telor di jepang adalah 88 Yen
21
Teori Valuta Asing:
Paritas Daya Beli (Puchasing Power Parity)

Teori nilai tukar dimana unit sebuah mata uang harus mampu membeli barang
dalam jumlah yang sama di semua negara

Teori ini merupakan bentuk aplikai dari hukum satu harga (law of one price) pada
tingkat harga secara keseluruhan dari suatu harga.
Contoh: ketika harga suatu barang di negara tertentu meningkat secara relative
terhadap harga negara lainnya, maka mata uang negara tersebut akan terdepresiasi
(mata uang di negara lainnya akan terapresiasi)

Doktrin PPP menunjukkan bahwa kurs antara dua mata uang seharusnya tergantung pada
tingkat harga di Kedua Negara

22
Contoh Perhitungan PPP – Big Mac Index
Menurut PPP, harga BigMac yang dijual diberbagai negara terkait dengan harga
kurs nominal suatu negara  semakin tinggi harga BigMac dalam mata uang
domestik semakin tinggi kurs (diukur dalam mata uang domestik per dollar AS)

Kenapa harus Big Mac?


Produk ini resepnya seragam dihampir seluruh negara. Jadi dianggap mewakili harga sebagai jenis bahan
makanan yang sama dinegara yang berbeda  Digunakan langsung untuk pendugaan overvalue atau
undervalue mata uang suatu negara

Misalkan  harga Big Mac di AS $ 3.06


Negara Mata uang Harga Bigmac Kurs Prediksi Kurs Aktual
Indonesia Rupiah Rp 14.770 Rp 4.771 per USD Rp 9.654 per USD

Exchange Rate PPP < Exchage Rate aktual  Rupiah undervalue terhadap
dollar.

23
Apakah Doktrin PPP Realistis?
Beberapa ekonom percaya bahwa doktrin PPP ini tidak memberikan penjelasan yang akurat
yang komprehensif terhadap harga relatifnya, karena:

1. Banyak barang yang tidak mudah diperdagangkan


Misal: potong rambut di Indonesia lebih murah ketimbang potong rambut di Inggris,
tetapi tidak ada peluang untuk melkaukan arbitrase karena tidak mungkin
memindahkan potong rambut
2. Barang yang diperdagangkan tidak selalu subistusi secara sempurna
Misal: sebagai konsumen menyukai Toyota dan sebagian yang lain menyukai Ford,
jadi harga relative dari Toyota dan Ford bisa bervariasi

24
Mengapa Perhitungan Valuta Asing Penting?
Kurs riil

Kurs akan mempengaruhi harga barang domestik


relatif terhadap harga barang luar negeri

Ketika mata uang suatu negara terapresiasi (kurs riil


makin meningkat) barang yang dihasilkan oleh
NX ()
negara tersebut diluar negeri akan menjadi lebih mahal
Ekspor netto dan barang luar negeri di negara tersebut akan semakin
0 murah impor > ekspor  NX semakin kecil
Hubungan kurs riil dengan ekspor netto (nx)
NX = NX () Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi (kurs riil
makin menurun) barang yang dihasilkan oleh negara
Ketika NX kurang dari 0, maka impor > ekspor tersebut diluar negeri akan menjadi lebih murah dan
Ketika NX lebih dari 0, maka impor < ekspor barang luar negeri di negara tersebut akan semakin
mahal  impor < ekspor  NX semakin besar
25
Mengapa Perhitungan Valuta Asing Penting?
S – I  Arus Modal Keluar Netto
Digunakan untuk Open Market Economy
• S > I  Saving lebih besar dari investment
Y = C + I + G + NX Menunjukkan jumlah tabungan lebih banyak dari investasinya,
sehingga bisa meminjamkan ke luar negeri
• S < I  Saving lebih kecil dari investment
Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan Menunjukkan jumlah investasi lebih banyak dari tabungannyanya,
maka perekonomian harus membiayai investasi ekstra ini dengan
meminjam ke luar negeri
Y = C + I + G + (X-M)
Y – C – G = I + (X-M) Sehingga S-I mencerminkan arus dana internasional untuk
S = I + (X - M) membiayai akumulasi modal
S – I = (X - M) X - M Neraca Perdagangan
Jadi, ekspor netto (NX) dalam perekonomian • X > M  Surplus Neraca Perdagangan
harus sama dengan selisih dari saving (S) dan Menjadi negara pendonor di pasar uang dunia
investment (I)
• X < M  Defisit Neraca Perdagangan
Menjadi negara pengutang di pasar uang dunia

26
Ikhtisar Arus Barang dan Modal Internasional

Surplus Berimbang Defisit


Ekspor > Impor Ekspor = Impor Ekspor < Impor
Ekspor netto > 0 atau Ekspor netto = 0 atau Ekspor netto < 0 atau
Current Account > 0 Current Account = 0 Current Account < 0
Y>C+I+G Y=C+I+G Y<C+I+G
Tabungan >Investasi Tabungan = Investasi Tabungan < Investasi
Arus modal keluar netto > 0 Arus modal keluar netto = 0 Arus modal keluar netto < 0
Cadangan devisa meningkat Cadangan devisa konstan Cadangan devisa menurun
Nilai tukar apresiasi Nilai tukar tetap Nilai tukar depresiasi

27
Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia
NX = S – I (r*)
Dimana; r* = tingkat suku bunga dunia
Neraca perdagangan di tentukan oleh selisih antara tabungan dan investasi
pada tingkat harga dunia

Misal: perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna dimana


tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat bunga dunia r*
dinotasikan r = r*

28
Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia
Model output perekonomian Y ditentukan oleh faktor-faktor produksi
  =,) dan fungsi produksi

  =) Konsumsi berhubungan secara positif dengan pendapatan disposabel

  =) Investasi berhubungan secara negatif dengan tingkat bunga riil

  = • Identitas pos pendapatan nasional, diekspresikan dalam tabungan dan


= investasi.

Mensubstitusi tiga asumsi dan asumsi bahwa tingkat bunga sama dengan tingkat bunga dunia, r*
 = ( Persamaan ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan
ditentukan oleh selisih antara tabungan dan investasi pada
= tingkat bunga dunia
29
Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan
Anggaplah perekonomian berada pada posisi perdagangan berimbang (balanced
trade). Dengan kata lain, pada tingkat bunga dunia, investasi (I) sama dengan
tabungan (S), dan ekspor neto sama dengan nol. Mari kita gunakan model kita
untuk memprediksi dampak kebijakan di dalam dan luar negeri.
Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian Terbuka Kecil
Suku Bunga
riil (r*) S Di perekonomian tertutup, suku bunga (r)
menyeimbangkan tabungan dan investasi
NX
r* Di perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga ditentukan
pasar keuangan dunia. Selisih antara tabungan dan
E investasi menentukan neraca perdagangan.
r tertutup

r *’ I (r)
Di kasus ini, karena r* diatas rtertutup dan tabungan
NX Investasi (I)
melebihi investasi,ada surplus perdagangan.
Tabungan (S)

Jadi, pada perdagangan berimbang, kenaikan tingkat bunga dunia karena ekspansi fiskal luar
negeri menyebabkan surplus perdagangan

Jika tingkat bunga dunia berkurang ke r*', I akan melebihi S dan akan ada
defisit perdagangan

31
Ekspansi Fiskal Domestik pada Perekonomian Terbuka Kecil
Keb. Fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak
Kebijakan ini dilakukan untuk mendorong perekonomian karena perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat dan
pengangguran yang tinggi

Suku Bunga S
riil (r*)
𝑆
  2   1
 Kebijakan fiskal ekspansioner dalam negeri (belanja pemerintah
meningkat atau pajak yang turun) akan mengurangi tabungan (S
turun)  sehingga kurva S bergeser ke kiri (dari ke ) 
penurunan ini investasi (I) > tabungan (S), yang
menyebabkan deficit perdagangan

  =(
r* I (r)  
NX Investasi (I)
=
Tabungan (S)
Hasilnya pengurangan tabungan nasional yang
menyebabkan defisit perdagangan, di mana I > S.

32
Ekspansi Fiskal Luar Negeri pada Perekonomian Terbuka Kecil
Keb. Fiskal ekspansif LN dilakukan dengan menurunkan tabungan dunia dan menurunkan tingkat bunga
riil asing.
Kebijakan ini dilakukan untuk mendorong perekonomian karena perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat dan pengangguran
yang tinggi

Suku Bunga
riil (r*)
𝑆
  Kebijakan fiskal ekspansioner luar negeri (tabungan dunia turun
atau tingkat bunga riil naik) akan mempengaruhi tabungan dan
investasi dunia meningkatkan tingkat bunga dunia (dari r1* ke
NX r2*)  pergerakkan ini mengurangi investasi perekonomian
r 2*
kecil mengakibatkan tabungan (S) dan investasi (I)  sehingga
mengakibatkan surplus perdagangan

r 1*
  =(
I (r)
  =
Investasi (I)
Tabungan (S)

Tingkat bunga dunia yang lebih tinggi mengurangi


investasi pada perekonomian terbuka kecil ini,
menyebabkan surplus perdagangan di mana S > I.
33
Pergeseran Kurva Investasi pada Perekonomian Terbuka Kecil
Pergeseran Kurva Investasi menunjukkan terjadi perubahan (peningkatan atau penurunan) tingkat
investasi domestik

Suku Bunga
riil (r*)
𝑆
 
  Kenaikan permintaan investasi membuat kurva investasi
bergeser ke kanan (dari ke ) maka menyebabkan nilai
investasi yang lebih tinggi dari tabungan (I>S) yang berarti
terjadi deficit perdagangan
NX
r* I (r)2   =(
I (r)1
  =
Investasi (I)
Tabungan (S)

Pergeseran ke kanan pada kurva investasi dari I(r)1


ke I(r)2 meningkatkan jumlah investasi pada tingkat
bunga dunia r*
34
Thanks!
Any questions?

35

Anda mungkin juga menyukai