Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional merupakan


seluruh pendapatan yang diterima
oleh seluruh anggota masyarakat
atau seluruh rumah tanga keluarga
dalam suatu negara dan dalam
kurun waktu tertentu, biasanya
dalam waktu setahun.
Pendapatan Nasional
Istilah yang paling sering dipakai untuk pendapatan nasional adalah
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Istilah
tersebut merujuk pada pengertian :
“Nilai barang dan jasa akhir berdasaran harga pasar, yang diproduksi
oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang berada (berlokasi) dalam
perekonomian tersebut”.
“The total market value of all final goods and services produced within
a given period, by factors of production located within a country”. (Case &
Fair, 1996).
Tercakup dalam definisi diatas adalah :
1. Produk dan jasa akhir, dalam pengertian barang dan jasa yang
dihitung dalam POB adalah barang dan jasa yang digunakan
pemakai terakhir (untuk konsumsi).
2. Harga pasar, yang menunjukkan bahwa nilai output nasional
tersebut dihitung berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada
periode yang bersangkutan.
3. Faktor-faktor produksi yang berlokasi di negara yang
bersangkutan, dalam arti perhitungan PDB tidak
mempertimbangkan asal faktor produksi (milik perekonomian
atau milik asing) yang digunakan dalam menghasilkan output.
Output Nasional
Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro
adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada
suatu periode tertentu. Sebab, besarnya output nasional dapat
menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.
Yang pertama, besarnya output nasional merupakan gambaran awal
tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian
(tenaga kerja, barang modal, uang dan kemampuan kewirausahaan)
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Secara umum, makin besar
pendapatan nasional suatu negara, semakin baik efisiensi alokasi sumber
daya ekonominya.
Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal
tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara. Alat ukur yang
disepakati tentang tingkat kemakmuran adalah output nasional per kapita.
Nilai output per kapita diperoleh dengan cara membagi besarnya output
nasional dengan jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan. Jika
angka output per kapita makin besar, tingkat kemakmuran dianggap makin
tinggi. Sementara itu alat ukur tentang produktivitas rata-rata adalah output
per tenaga kerja. Makin besar angkanya, makin tinggi produktivitas tenaga
kerja.
Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan
Interaksi Antarpasar
Diagram 2.1
Circular Flow of Economic Activity

Pembelian Barang dan Jasa


(4)

Pembeian Barang dan Jasa Pajak


(5) (3)

Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga

(6) (2)

Pajak Gaji, Pembayaran


Bunga, Penghasilan
Non Balas Jasa
(Transfer Payment)
(1)

Gaji, Upah, Bunga, Dividen, Siswa

(7) Dunia (8)


Ekspor Internasional Impor
Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor :
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas
sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas
sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki
kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan
perusahaan.
4. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor
perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan
transaksi ekspor-impor.
D. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Perhitungan Agregat
C + G + I + (X – M) : Produk Domestik Bruto (PDB)
Ditambah : Pendapatan Faktor Produksi
Domestik yang ada di Luar Negeri
Dikurang : Pembayaran Faktor Produksi
Luar Negeri yang ada di Dalam Negeri
Produk Nasional Bruto (PNB)
Dikurang : Penyusutan
Produk Nasional Neto (PNN)
Dikurang : Pajak Tidak Langsung
Ditambah : Subsidi
pendapatan Nasional (PN)
Dikurang : Laba Ditahan
Dikurang : Pembayaran Asuransi Sosial
Ditambah : Pendapatan Bunga Personal
dari Pemerintah dan Konsumen
Ditambah : Penerimaan Bukan Balas Jasa
Pendapatan Personal
Dikurang : Pajak Pendapatan Personal
Pendapatan Personal Disposabel
Tugas
dikerjakan Perorangan

1. Secara ringkas terangkan :


a. Empat masalah untuk menghitung pendapatan nasional

b. Tiga kegunaan data pendapatan nasional

2. Terangkan arti konsep-konsep berikut :


a. Produk Domestik Bruto

b. Produk Nasional Bruto

c. Pendapatan per kapita

d. Penghitungan dua kali

e. Nilai tambah
KUANTITATIF

1. Data di bawah ini adalah mengenai komponen-komponen


pendapat nasional di suatu negara para tahun 2003. (Angka-
angka dalam triliun rupiah).
a. Konsumsi rumah tangga 44,5
b. Depresiasi 7,5
c. Sewa 5,6
d. Pembentukan modal tetap swasta 15,1
e. Ekspor 18,7
f. Pengeluaran pemerintah 17,7
g. Impor 16,1
h. Pendapatan faktor neto dari luar negeri -0,5
i. Gaji dan upah 25,2
Berdasarkan data di atas hitunglah
a. Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto
b. Pendapatan Nasional (Produk Nasional Neto menurut harga faktor)
c. Apakah perbedaan diantara Produk Domestik Bruto menurut harga pasar
dan menurut harga faktor?

2. Data pendapatan nasional di sesuatu negara pada tahun 2003


adalah seperti ditunjukkan oleh data di bawah ini. (Angka-angka
dalam triliun rupiah)
a. Pendapatan perusahaan perseorangan 18,7
b. Pajak pendapatan perseorangan 13,2
c. Tabungan masyarakat 18,9
d. Sewa 7,8
e. Bunga pinjaman pemerintah 1,3
f. Keuntungan tak dibagi 4,1
g. Pembayaran pindahan 4,9
h. Bunga pinjaman konsumen
i. Pajak keuntungan perusahaan 7,3
j. Bunga bersih 11,3
k. Dana pensiun yang dipegang pemerintah 6,1
l. Keuntungan perusahaan 20,1
m. Subsidi kepada perusahaan 2,2
n. Gaji dan upah 40,6
o. Pajak tak langsung 12,2
p. Pendapatan faktor neto dari luar negeri 1,2

Berdasarkan data di atas hitunglah


a. Pendapatan Nasional (Produk Nasional Neto menurut harga
faktor)
b. Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto menurut harga
pasar dan harga faktor
c. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel
d. Konsumsi rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai