Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Made Oki Swastika Putra

No. : 30
Kelas : C Reguler Gianyar

Tugas Individu Pengantar Ekonomi Makro

 Halaman 63
1. Definisi arti nilai tambah. Dengan contoh angka terangkan bagaimana nilai tambah
diwujudkan dari memproses bahan mentah menjadi barang jadi. Contoh yang diberi
harus paling sedikit meliputi empat kegiatan ekonomi.
2. Dengan menggunakan cara pengeluaran terangkan bagaimana pendapatan nasional
dihitung.
3. Bandingkan cara menghitung pendapatan nasional dengan cara produksi neto dan cara
pendapatan. Mengapa nilai yang diperoleh berbeda?
4. Secara ringkas terangkan:
i. Empat masalah untuk menghitung pendapatan nasional
ii. Tiga kegunaan data pendapatan nasional.

Jawaban

1. Nilai tambah merupakan pertambahan nilai yang wujud ke atas sesuatu barang
sebagai akibat dari pemrosesan terhadap barang tersebut (misalnya dari papan
menjadi kursi) atau kesan dari jauh untuk menjual barang tersebut (biaya
pengangkutan dan keuntungan penjual).
Contoh nilai tambah proses bahan mentah menjadi bahan jadi:
Kapas Rp.5000  nilai tambahnya (Rp.5000 – 0) = Rp.5000
Benang Rp.7000  nilai tambahnya (Rp.7000 – Rp.5000) = Rp.2000
Kain Rp.13.000  nilai tambahnya (Rp.13.000 – Rp.7.000) = Rp.6.000
Baju Rp.22.000  nilai tambahnya (Rp.22.000 – Rp.13.000) = Rp.9.000
Jadi nilai tambah mulai dari kapas yang merupakan bahan mentah menjadi baju yang
merupakan bahan adalah sebesar Rp.22.000
2. Cara menghitung pendapatan nasional melalui pendekatan pengeluaran dilakukan
dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi, seperti
rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu negara
selama satu tahun. Pengeluaran yang dimaksudkan dalam pendekatan ini mencakup
konsumsi, investasi, pemerintah, ekspor, dan impor. Dari komponen pengeluaran
tersebut, penghitungan pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

3. Bandingkan cara menghitung pendapatan nasional dengan cara produksi neto dan cara
Contoh :
Dalam sebuah kasus, sebuah unit perusahaan membutuhkan lokasi untuk kantor.
Setelah itu perusahaan menyewa tanah seharga Rp. 600.000.000. selanjutnya dalam
sebulan, pendapatan dalam bentuk upah untuk pekerja sebesar Rp. 800.000.000.
Kemudian perusahaan tersebut memiliki bunga modal usaha sebesar Rp. 70.000.000.
Perusahaan tersebut juga memiliki laba usaha sejumlah Rp. 50.000.000. Jadi
bagaimana menghitung pendapatannya?
Diketahui : r = Rp. 600.000.000
w = Rp. 800.000.000
i = Rp. 70.000.000
p = Rp. 50.000.000
Ditanya : menghitung pendapatan nasional?
Dijawab :
Rumus : Y = r + w + i + p
Hasil Pendekatan Pendapatan
= Rp. 600.000.000 + Rp. 800.000.000 + Rp. 70.000.000 + Rp. 50.000.000
= Rp. 1.720.000.000
Mengapa nilai yang diperoleh berbeda:
a. Karena metode yang digunakan berbeda.
b. Pendekatan metode produksi neto (nilai tambah) menghitung nilai tambah dari
setiap produksi agar tidak terjadi penjumlahan berganda.
c. Sedangkan, pendekatan pendapatan menghitung nilai total pendapatan pemilik
faktor produksi berupa gaji, sewa, bunga, dan laba.
4. Jawaban:
i. Empat masalah untuk menghitung perhitungan ganda
- Perhitungan ganda dan nilai tambah
- Nominal dan Riil
- GDP dan GNP
- Non-market activiti
ii. Kegunaan pendapatan nasional
- Mengetahui perkembangan dari tahun ke tahun
- Mampu membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara
- Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
 Tugas Kuantitatif
1. Data di bawah ini adalah mengenai komponen-komponen pendapatan nasional suatu
negara pada tahun 2003 (angka-angka dalam triliun rupiah).
1) Konsumsi rumah tangga 44,5
2) Depresiasi 7,5
3) Sewa 5,6
4) Pembentukan modal tetap swasta 15,1
5) Ekspor 18,7
6) Pengeluaran pemerintah 17,7
7) Impor 16,1
8) Pendapatan faktor neto dari luar negeri -0,5
9) Gaji dan upah 25,2
10)Bunga neto 6,2
11)Subsidi 2,2
12)Pendapatan perusahaan perseorangan 10,4
13)Keuntungan perusahaan 12,8
14)Pajak tak langsung 12,0

Berdasarkan data di atas hitunglah:


a) Produk nasional bruto dan produk domestic bruto.
b) Pendapatan nasional (produk nasional neto menurut harga faktor).
c) Apakah perbedaan di antara produk domestic bruto menurut harga pasar
dan menurut harga faktor?

JAWABAN

a. Produk nasional bruto(PNB) dan produk domestic bruto (PDB)


Diketahui :
C = 44,5
G = 17,7
I = 15,1
X = 18,7
M = 16,1
PDB = C + G + I + (X-M)
PDB = 44,5 + 17,7 + 15,1 + (18,7-16,1)
PDB = 77,3 + 2,6
PDB = 79,9
Jadi, produk domestic bruto (PDB) sebesar 79,9 triliun rupiah.

PNB = PDB + PFN dari LN


PNB = 79,9 + (-0,5)
PNB = 79,9 – 0,5
PNB = 79,4
Jadi, Produk nasional bruto (PNB) sebesar 79,4 triliun rupiah.

b. Pendapatan Nasional (produk nasional neto menurut harga faktor)


PN = PNB – Pajak Tak Langsung – Depresiasi
PN = 79,4 – 12,0 – 7,5
PN = 59,9
Jadi, PN Produk Nasional Neto Menurut Harga Faktor sebesar 59,9 triliun rupiah

c. Perbedaan PDB menurut harga pasar dengan PDB menurut harga faktor
Perbedaannya:
1. penghitungan pendapatan nasional dengan menggunakan metode
pengeluaran berbagai barang dan jasa yang termasuk dalam pendapatan
nasional dihitung menurut harga pasar. Dengan cara produksi, nilai
produksi yang diciptakan oleh berbagai sektor dihitung menurut harga
faktor (gaji dan upah, bunga, sewa dsb).
2. perbedaan kedua cara penghitungan pendapatan nasional tersebut adalah
dalam memperlakukan:
1) pendapatan faktor produksi yang dimiliki negara-negara lain yang
digunakan di negara tersebut
2) pendapatan yang diperoleh penduduk negara itu dari faktor produksi
yang dimilikinya, yang digunakan oleh negara lain.

Anda mungkin juga menyukai