Anda di halaman 1dari 4

Lampiran Materi Pembelajaran

Materi Pertemuan I
PENDAPATAN NASIONAL

A. PENGERTIAN DAN MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan Nasional (National Income) adalah keseluruhan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam waktu satu tahun. Istilah yang sering digunakan dalam
pendapatan nasional adalah Produk Dostik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
dan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Bila kita lihat kembali
pada materi pokok tentang arus lingkaran kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumsi
menyerahkan jasa faktor produksi kepada perusahaan dan mereka akan menerima pendapatan
berupa sewa sebagai balas jasa tanah, upah dan gaji sebagai balas jasa tenaga, bunga sebagai
balas jasa modal, dan laba usaha atau keuntungan sebagai balas jasa pengusaha. Jadi semua
pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi disebut pendapatan nasional.
Sedangkan manfaat perhitungan pendapatan nasional diantaranya :
1. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah agraris, industri dan
sebagainya.
2. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan perekonomian dari tahun ke
tahun, apakah mengalami kemajuan, kemunduran atau tetap.
3. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah dibandingkan dengan jumlah
penduduk, yaitu tentang pendapatan perkapitanya.
4. Untuk membandingkan perekonomian antar negara di dunia.
5. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijaksanaan yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan ekonomi nasional.
6. Untuk mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat
7. sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan

B. KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL

Dalam perhitungan pendapatan nasional suatu negara dikenal beberapa komponen


pendapatan nasional, yaitu :
1. GDP (Gross Domestic Product = Produk Domestik Bruto) adalah jumlah seluruh
produksi yang dihasilkan masyarakat, baik masyarakat asing yang berada di dalam negeri,
maupun masyarakat nasional dalam waktu satu tahun.
PDB = Nilai barang/jasa yang dihasilkan DN + Barang/jasa yang dihasilkan warga
Asing di DN atau PDB = PNB – Pendapatan Faktor Produksi Netto dari Luar Negeri
2. NDP (Nett Domestic Product = Produk Domestik Bersih) adalah GDP setelah dikurangi
dengan penyusutan dan perbaikan barang modal
3. GNP (Gross National Product = Produk Nasional Bruto) adalah jumlah seluruh produk
yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara tanpa menghitung produk yang dihasilkan
oleh masyarakat asing di dalam negeri dalam waktu satu tahun.
PNB = Nilai barang dan jasa yang dihasilkan DN + Barang/jasa yang dihasilkan
warga DN di Luar Negeri atau PNB = PDB + Pendapatan Faktor Produksi Netto dari
Luar Negeri.
Untuk negara berkembang besarnya PDB > PNB dan untuk negara maju PNB > PDB
4. NNP (Nett National Product = Produk Nasional Bersih) adalah GNP setelah dikurangi
dengan penyusutan dan perbaikan barang modal.
5. NNI (Nett National Income = Pendapatan Nasional Bersih) adalah NNP setelah
dikurangi dengan pajak tidak langsung, yang merupakan pendapatan nasional yang dihitung
berdasarkan balas jasa yang diterima para pemilik faktor produksi.
6. PI (Personal Income = Pendapatan Perseorangan) adalah NNI dikurangi dengan dana
sosial, pajak perusahaan, laba yang ditahan dan ditambah transfer payment pemerintah, yang
merupakan pandapatan yang diterima oleh masyarakat atau rumah tangga.
7. DI (Disposible Income = Pendapatan yang siap dibelanjakan) adalah pendapatan yang
benar-benar diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besarnya DI yaitu PI
setelah dikurangi dengan pajak langsung/pajak personal/pajak perseorangan. DI
dipergunakan untuk dua sektor, yaitu :Saving (tabungan) Compsumtion (konsumsi)
Untuk memberikan gambaran tentang perhitungan pendapatan nasional, di bawah ini diberikan
contoh cara menghitung pendapatan nasional dalam suatu negara. Angka berikut hanya
merupakan contoh saja, agar memudahkan cara berpikir. (Dalam milyar Rupiah)

GDP (Gross Domestic Product) Rp 156.000,00


Produk yang dihasilkan masy. Asing di dalam negeri Rp 26.000,00 -
Rp 130.000,00
Produk yang dihasilkan masy. Nasional di luar negeri Rp 10.000,00 +
GNP (Gross National Product) Rp 140.000,00
Penyusutan dan penggantian barang modal Rp 15.000,00 -
NNP (Nett National Product) Rp 125.000,00
Pajak tidak langsung Rp 22.000,00 -
NNI (Nett National Income) atau NI (National Income) Rp 103.000,00
Dana sosial Rp 3.000,00
Laba yang ditahan Rp 6.000,00
Pajak perusahaan/perseroan Rp 12.000,00 +
Rp 21.000,00 -
Rp 82.000,00
Transfer pemerintah (Pembayaran pindahan pemerintah) Rp 8.000,00 +
PI (Personal Income) Rp 90.000,00
Pajak langsung Rp 4.000,00 -
DI (Disposible Income) Rp 86.000,00
Tabungan (saving) Rp 15.000,00 -
Pengeluaran konsumsi perseorangan Rp 71.000,00

C. METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Terdapat 3 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


a. Metode Produksi atau Pendekatan Produksi (Produck Approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi adalah dengan
menjumlahkan nilai tambah semua barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan.
Rumus :

PN = (P1Q1) + (P2Q2) + ... + (PnQn)

Jadi komponen pendapatan nasional dari sisi produksi, yaitu : macam produk, jumlah
produk yang terjual dari berbagai macam produk, dan harga jual produk.
Sehingga untuk lebih singkatnya dirumuskan sebagai berikut :

dimana : PN = Pendapatan Nasional


PN = PnQn Pn = Harga jual suatu produk
Qn = Hasil produksi

Metode produksi dapat digunakan untuk menghindari penghitungan ganda (double


counting) di dalam menghitung pendapatan nasional

b. Metode Pengeluaran atau Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)


Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan
pengeluaran atau expenditure dari masing-masing sektor dalam perekonomian,
yaitu:
1) Pengeluaran konsumsi (C), meliputi semua pengeluaran rumah tangga keluarga
dan perseorangan serta lembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli
barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan.
2) Pengeluaran Investasi (I) meliputi semua pengeluaran domestik (dalam negeri)
yang dilakukan oleh swasta untuk mendirikan bangunan, mesin-mesin,
perlengkapan dan jumlah persediaan perusahaan.
3) Pengeluaran pembelian pemerintah (G), meliputi pembayaran pensiun, bea
siswa, subsidi dalam berbagai bentuk, dan transfer pemerintah.
4) Expor netto (X-M), meliputi keseluruhan jumlah barang dan jasa yang diekspor
dan diimpor. Jika ekspor lebih besar dari impor maka ekspor netto bertanda
positif (+) dan sebaliknya bila ekspor lebih kecil dari impor, maka ekspor netto
bertanda negatif (-).
Bila komponen-komponen tersebut dituliskan dalam bentuk persamaan, maka akan
nampak sebagai berikut :

PN = C + I + G + (X - M)

c. Metode Pendapatan atau Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Dari sisi pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan
pendapatan yang diterima oleh faktor produksi, yang terdiri dari sewa, upah dan
gaji, bunga, dan laba.
Jadi komponen pendapatan nasional dari sisi pendapatan adalah :
1) Sewa (Rent income) atau disingkat r
2) Upah dan gaji (Wage and Salary income) atau disingkat w
3) Bunga (Interest income) atau disingkat i
4) Laba usaha (Profit income) atau disingkat p
Sehingga dalam bentuk persamaan dapat dirumuskan :
PN = r + w + i + p

Anda mungkin juga menyukai