Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EKONOMI MAKRO

“DEFINISI ,RUMUS, DAN CONTOH DARI

1. GDP (Gross Domestic Product)


2. GNP (Gross National Product)
3. NNP (Net National Product)
4. NNI (Net National Income)
5. PI (Personal Income)
6. DI (Disposable Income)

NAMA :

IRDA KURNIA (201061201068)

2.D MANAJEMEN

UNIVERSITAS IBNU SINA BATAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGAM STUDI MANAJEMEN
1. GDP (Gross Domestic Product)

Produk domestik bruto (PDB) atau dalam bahasa Inggris gross domestic product (GDP)
adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode
tertentu,PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.

Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di
dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk
nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara
tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan
apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya,
PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB
riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan
memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan
pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor
usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar
negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk
tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan
angka yang sama. Namun karena dalam praktik menghitung PDB dengan pendekatan
pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan
pengeluaran.

GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan
asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara . Contohnya terdapat perusahaan A
dari Korea yang mempunyai cabang di Indonesia, nah  hasil produksinya juga harus dihitung ke
dalam GDP, Squad. 

Rumus untuk menghitung GDP yaitu:

GDP = Pendapatan WNI di DALAM NEGERI + Pendapatan WNA di DALAM NEGERI

Komponen dari GDP adalah C,I,G,N dan X

C adalah Private Consumption atau biasa di sebut pengeluaran konsumen di dalam perekonomian.
Private Consumption di dalam rumah tangga misalnya : makanan, biaya sewa, biaya kesehatan dan
lainya
I ialah investasi bisnis yang mencakup modal di dalamnya, contohnya ialah pertambangan ataupun
pembelian software
G ialah Goverment jumlah nilai dari jasa dan barang yang di beli pada pemerintah , jumlah itu
termasuk untuk gaji karyawan, jaminan sosial penduduk maupun pembelian senjata
X ialah Export kotor, export disini termasuk export yang mencakup suatu negara. termasuk barang
dan jasa untuk konsumsi luar negri.

Contoh Soal GDP


jika suatu pendapatan suatu negara seperti gambar di bawah ini, berapakah GDP negara tersebut?

Konsumsi Rp 90.000.000
masyarakat
Pendapatan laba Rp 40.000.000
usaha
Pengeluaran negara Rp 300.000.000
Pendapatan sewa Rp 25.000.000
Pengeluaran Rp 75.000.000
investasi
Ekspor Rp 50.000.000
Impor Rp 35.000.000

Jawab:

GDP = C + I + G + (X – M)

GDP = 90.000.000 + 75.000.000 + 300.000.000 + (50.000.000 – 35.000.000)

GDP  = 465.000.000 + 15.000.000

GDP  = 480.000.000

Maka diketahui besarnya GDP atau PDB negara tersebut adalah Rp.480.000.000,-.
2. GNP (Gross National Product)

Produk Nasional Bruto (disingkat PNB) (bahasa Inggris: Gross National Product atau


disingkat GNP) adalah total nilai pasar semua produk dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun
dengan tenaga kerja dan properti yang disediakan oleh semua penduduk atau warga negara dimanapun
lokasi produksinya.[1] Dengan demikian, produk nasional bruto akan memperhitungkan jumlah seluruh
output warga negara dimanapun berada termasuk yang bekerja di luar negeri.
Perbedaan PNB dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diartikan sebagai produksi berdasarkan
lokasi geografis dari produksi, GNP menunjukkan produksi yang dialokasikan berdasarkan lokasi dari
kepemilikan. Pada kenyataannya, PNB menghitung penghasilan dengan lokasi kepemilikan dan
tempat tinggal yang memiliki nama yang juga kurang taksa, yaitu pendapatan nasional bruto.
GNP adalah statistik ekonomi yang sama dengan PDB ditambah dengan pendapatan apa saja yang
diperoleh oleh penduduk dari investasi luar negeri dikurangi pendapatan yang diperoleh dalam
perekonomian dalam negeri dengan penduduk luar negeri.

GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)

Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang
dihasilkan di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual
pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP. Nah, perlu
diingat, GNP menekankan pada aspek kewarganegaraan (nationality) .

Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut.

GNP= Pendapatan WNI di DALAM NEGERI + Pendapatan WNI di LUAR NEGERI

atau

GNP=GDP + Pendapatan WNI di DILUAR NEGERI - Pendapatan WNA di DALAM NEGERI

atau

GNP= GDP – Pendapatan neto atas Faktor dari LUAR NEGERI

Contoh Soal GNP


Pada tahun 2005 diketahui produk domestik bruto Indonesia adalah sebesar Rp.131.101,6
Milyar. Sedangkan pendapatan atau produk netto terhadap luar negeri mencapai Rp.4.955,7
Milyar, pajak tidak langsung sebesar Rp.8.954,1 Milyar, penyusutan Rp.6.984,1 Milyar, iuran
asuransi sebesar Rp. 30M, laba ditahan Rp.5,1M, transfer payment Rp.6M, dan pajak tidak
langsung sebesar Rp.12M. Hitunglah berapa besar GNP atau PNB negara Indonesia tersebut?

Jawab :
GNP = GDP + Produk Netto Terhadap Luar Negri
GNP = 131.101,6 + 4.955,7
GNP = 136.0557,3
Maka diketahui besarnya GNP atau PBN negara Indonesia pada tahun 2005 adalah
sebesar Rp.136.057,3 Milyar.
3. NNP (Net National Product)

Produk Nasional Netto (Net National Product/NNP) atau produk nasional bersih adalah jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah
dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

NNP = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal)

     Produk nasional netto atau Nett National Product (NNP) adalah sisa dari produksi nasional bruto
dikurangi penyusutan dan penggantian. Penyusutan dan penggantian alat-alat produksi ini dikenal
dengan sebutan replacement.
      Penyusutan diperlukan karena barang-barang produksi yang dipakai dalam waktu tertentu itu akan
mengalami aus secara perlahan-lahan sehingga menurunkan nilai jualnya. Alat-alat produksi yang
dipakai akan mengalami aus atau kerusakan. Oleh karena itu, alat tersebut harus segera dicari
penggantinya. Dengan demikian, produk nasional netto diperoleh dari produk nasional bruto
dikurangi penyusutan dan penggantian barang produksi.

     Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) adalah jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat selama satu periode (biasanya satu tahun) yang telah dikurangi
penyusutan (depresiasi). Jumlah PNN sama dengan jumlah pendapatan rumah tangga konsumsi
sebagai imbalan atas penyerahan faktor-faktor produksi.

Dengan demikian NNP dirumuskan sebagai berikut :

NNP = GNP- Penyusutan

Jika ada subsidi atas barang/jasa yang dihasilkan maka rumus perhitungan NNP adalah sebagai
berikut :
NNP = (GNP- Penyusutan) + Subsidi
Penyusutan merupakan penurunan nilai harga barang/jasa.

Contoh Soal NNP

Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2004 adalah Rp 131.101,6
Miliar. Pendapatan/Produk neto terhadap Luar Negeri Rp 4.955,7 Miliar, Pajak tidak
Langsung Rp 8.945,6 Miliar, Penyusutan Rp 6.557,8 Miliar, Iuran Asuransi Rp 2,0 Miliar, Laba
ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar dan Pajak Langsung Rp 12,0 Miliar.

Hitunglah NNP:
Jawab:

 NNP  =  GNP – Penyusutan


=  Rp 136.057,3 Miliar – Rp 6.557,8 Miliar
= Rp 129.499,5 Miliar
4. NNI (Net National Income)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah.  kalau NNI ini
menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat
sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam rumus sebagai berikut:

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor
produksi. Uang pajak memang diterima oleh penjual/produsen bersama harga pasar barang
yang dijualnya, tetapi uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.

 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah daripada
biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.

Contoh Soal NNP


Diketahui data negara A tahun 2017 adalah sebagai berikut:
GDP= Rp5.000 triliun
Produksi neto luar negeri= Rp350 triliun
Produksi warga negara A di luar negeri= Rp200 triliun
Penyusutan= Rp100 triliun
pajak tidak langsung= Rp150 triliun

Ditanya: Hitunglah Net National Income (NNI)

Jawab:
1) Cari Gross National Product (GNP)

GNP= GDP-Produksi neto luar negeri+Produksi warga negara A di luar negeri


GNP= Rp5.000 triliun-Rp350 triliun+Rp200 triliun
GNP= Rp4.850 triliun

2) Cari Net National Product (NNP)

NNP= GNP-Penyusutan
NNP= Rp4.850 triliun-Rp100 triliun
NNP= Rp4.750 triliun

3) Cari Net National Income (NNI)


NNI= NNP-Pajak tidak langsung
NNI= Rp4.750 triliun-Rp150 triliun
NNI= Rp4.600 triliun

Jadi, net national income (NNI) negara A pada tahun 2017 adalah sebesar Rp4.600 triliun.
5. PI (Personal Income)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat.

Termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang
pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi,
melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu.

Contoh Soal PI
Perhatikan data berikut!
- GNP Rp480.000,00
- penyusutan rp30.000,00
- pajak tak lamgsung rp25.000,00
-transfer payment Rp 10.000,00
-pajak langsung Rpe20.000,00
Hitunglah besarnya personal income dari data tersebut!

Jawab :

Pada soal belum diketahui jumlah NNI (Net National Income) atau pendapatan nasional neto yang
diperoleh dari NNP (Net National Produk) atau produk/pendapatan nasional bersih dikurangi dengan
pajak tidak langsung, rumus NNI :
NNI = NNP – pajak tidak langsung
NNP = GNP – penyusutan
Langkah pertama :
NNP = GNP – penyusutan
= Rp 480.000 – Rp 30.000 = Rp 450.000
Langkah kedua :
NNI = NNP – pajak tidak langsung
= Rp 450.000 – Rp 25.000 = Rp 425.000
Langkah ketiga atau terakhir :
PI = (NNI + transfer payment) – (pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + iuran asuransi + laba
ditahan)
= Rp 425.000 + Rp 10.000 = Rp 435.000
Jadi diperoleh personal incomenya adalah Rp 435.000,00.
6. DI (Disposable Income)

disposable income adalah suatu hasil pengurangan antara personal income atau pendapatan pribadi

dengan pajak langsung. Namun istilah pajak langsung bisa diketahui adalah pajak bumi dan

bangunan, pajak kendaraan, dan sebagainya.

Biasanya disposable income adalah sebuah hasil jumlah pendapatan yang digunakan untuk ditabung

serta membiayai keperluan sehari-hari. Oleh karena itu disposable ini dapat mempengaruhi kegiatan

ekonomi serta dapat mempengaruhi pendapatan nasional.

Dalam pembahasan pendapatan nasional juga akan menemui istilah disposable income, di mana

pendapatan nasional adalah sebuah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga

dalam suatu negara.

Aspek disposable income merupakan yang sangat penting dalam mengatur keuangan pribadi serta

keluarga, hal ini bertujuan untuk mendapatkan pendapatan bersih yang diterima setiap orang.

Rumus Disposable Income:

DI = PI– (Pajak Langsung + Pengurangan Lainnya)

Penjelasan Indikator Cara Menghitung Disposable Income :

a. Disposable income adalah sisa pendapatan setelah mengurangi pajak langsungnya serta tanggungan

lainnya.               

b. Pendapatan tahunan kotor (personal income) adalah seluruh pendapatan yang diterima dalam satu

tahun.

c. Pajak langsung dan pengurangan lainnya adalah suatu pajak yang akan dibayarkan setiap tahunnya

seperti pajak bumi dan bangunan maupun pajak kendaraan bermotor.

Contoh Soal DI
Diketahui:
Data keuangan pada suatu negara X adalah sebagai berikut
GDP = Rp1.500 Miliar
Pendapatan WNA di DN = Rp350 Miliar
Penyusutan Barang = Rp215 Miliar
Pajak Tidak langsung = Rp175 Miliar
Laba Ditahan = Rp80 Miliar
Pajak Perseroan = Rp35 Milair
Jaminan Sosial = Rp50 Miliar
Transfer Payment = Rp65 Miliar
Pajak Langsung = Rp85 Miliar
Ditanya:
Berapa besarnya Disposible Income?
Penyelesaian:
1. Cari GNP
GNP = GDP + produk WNI di Luar Negri - produk WNA di Dalam Negri
GNP = Rp1.500 Miliar - RpRp350 Miliar
GNP = Rp1.150 Miliar
2. Cari NNP
NNP = GNP - Penyusutan
NNP = Rp1.150 Miliar - Rp215 Miliar
NNP = Rp935 Miliar
3. Cari NNI
NNI = NNP - Pajak tak langsung
NNI = Rp935 Miliar - Rp175 Miliar
NNI = Rp760 Miliar
4. Cari PI
PI = (NNI + Transfer Payment) - (Laba Ditahan + Pajak Perseroan + Jamsos)
PI = (Rp760 Miliar + Rp65 Miliar) - (Rp80 Miliar + Rp35 Miliar + Rp50 Miliar)
PI = Rp825 Miliar - Rp165 Miliar
PI = Rp660 Miliar
5. Cari DI
DI = PI - Pajak Langsung
DI = Rp660 Miliar - Rp85 Miliar
DI = Rp575 Miliar

Jawab:
Jadi, besar Disposible Incomenya adalah Rp575 Miliar

Anda mungkin juga menyukai