Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGAMA HINDU

Oleh : Ni Kade Wahyu Paramitha (201802080)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
1. PENGERTIAN PHUNARBAWA / REINKARNASI MENURUT
AGAMA HINDU

Dalam bahasa Sansekerta reinkarnasi disebut sebagai Punarbhawa. Kata


tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Punar artinya “lagi”, sedangkan
Bhawa artinya “menjelma”. Maka dengan demikian Punarbhawa memiliki arti
kelahiran kembali yang berulang-ulang . Punarbhawa atau Samsara adalah bagian
keempat dari Panca Sradha sebagai dasar keyakinan Umat Hindu . Pengertian
sederhananya adalah, bahwa pada saat seseorang meninggal dunia maka jiwatman
(roh) akan melepaskan badan jasmaninya (stula sarira), menuju sorga atau neraka.
Untuk meningkatkan kualitas jiwatman maka setelah waktu tertentu jiwatman
kembali kedunia melalui proses kelahiran dengan menggunakan badan jasmani
yang baru. Proses jiwatman meninggalkan jasmani dalam Agama Hindu disebut
stula sarira kemudian lahir kembali menggunakan jasmani yang baru, inilah yang
disebut dengan Punarbhawa

Kelahiran kembali dalam ajaran agama Hindu merupakan sesuatu hal yang
ditunggu karena berhubungan dengan karmaphala yang kita perbuat di kehidupan
masa lalu dan Jiwatman yang masih dipengaruhi oleh kenikmatan, dan kematian
akan diikuti oleh kelahiran. Akan tetapi Kelahiran kembali juga harus dihindari
karena merupakan penghambat dari tujuan agama Hindu yaitu moksa yang
merupakan kelepasan atau kebebasan atma (roh) dari ikatan duniawi dan lepas juga
dari putaran Reinkarnasiatau Punarbawa kehidupan, selanjutnya atma (roh)
tersebut akan Kembali bersatu dengan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa) yang
kekal dan abadi.

Kelahiran kembali memiliki hubungan yang erat dengan ajaran Tri Rna yaitu tiga
hutang yang harus dibayar sehubungan dengan keberadaan kita. Pertama yaitu
Dewa Rna merupakan hutang yang harus dibayar kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang menyebabkan kita ada di dunia ini. Rna yang kedua yaitu hutang yang harus
dibayar manusia kepada leluhur termasuk orang tua kita, karena jasa para Leluhur
dan orang Tua kita yang sehubungan dengan kelahiran kita serta perhatiannya
semasa hidup. Rna yang ketiga yaitu Hutang yang harus dibayar kepada para Rsi,
pendeta, dan para guru lainya atas bimbingannya selama ini dan mendidik manusia
untuk belajar kebenaran. Ketiga hutang tersebut harus dibayar dengan perbuatan-
perbuatan yang baik pada kehidupan sekarang ini. Contohnya perbutan sederhana
yang harus dilakukan untuk membayar hutang tersebut yaitu yang pertama hutang
kepada Tuhan, dilakukan dengan cara rajin sembahyang dan saling menghormati,
saling menyayangi sesama mahluk ciptaan Tuhan. Hutang kepada para leluhur
yaitu dengan jalan menghormati dan selalu mengingat leluhur kita dimanapun kita
berada dan apapun yang kita kerjakan serta dengan menghormati dan menyayangi
kedua orang tua kita. Hutang yang ketiga yaitu hutang kepada para Rsi atau para
guru dengan cara menghormati dan melaksanakan ajaran-ajaran serta tugas-tugas
yang mereka berikan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.

CONTOH BUKTI NYATA ADANYA REINKARNASI DALAM


KEHIDUPAN

REINKARNASI SHANTI DEVI

 BIOGRAFI SHANTI DEVI :

Nama : Shanti Devi


Tempat Lahir : Delhi, India.
Tanggal lahir: 11 Desember 1926, Delhi , India
Meninggal : 27 Desember 1987
Sebagai seorang gadis kecil di tahun 1930-an ia mulai mengklaim untuk mengingat
detail kehidupan masa lalu. Kasus ini dibawa ke perhatian Mahatma Gandhi yang
membentuk komisi untuk menyelidiki; sebuah laporan diterbitkan pada tahun
1936. Dua laporan selanjutnya ditulis pada saat itu.
 KISAH REINKARNASI SHANTI DEVI

Shanti Devi, seorang gadis yang lahir di Delhi pada tahun 1926-an, berbicara
sangat sedikit sampai dia berusia empat tahun. Ketika ia mulai berbicara, ia
mengagetkan semua orang dalam keluarganya. “Ini bukan rumah saya
sesungguhnya! Aku punya suami dan anak laki-laki di Mathura! Saya harus
kembali kepada mereka!”
Ini adalah di India, jadi alih-alih membawa anak perempuan mereka pada seorang
psikiater untuk satu dosis Ritalin, orangtuanya mengatakan kepadanya, “Itu adalah
masa lalu. Ini sekarang. Jadi lupakan masa lalumu. kamu sedang bersama kita kali
ini.”
Tapi Shanti Devi tidak mau menyerah. Dia bercerita tentang mantan keluarganya
kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Salah satu gurunya di sekolah diminta
untuk mengirim surat ke alamat yang diberikan Shanti Devi sebagai “rumahnya
sesungguhnya” di Mathura, untuk menanyakan apakah ada seorang wanita yang
telah meninggal di sana beberapa tahun yang lalu. Yang mengherankan, ia segera
mendapatkan balasan surat dari suami Shanti Devi sebelumnya, yang mengakui
bahwa istrinya yang masih muda bernama Lugdi Devi telah meninggal beberapa
tahun sebelumnya, setelah melahirkan anak mereka. Rincian yang diberikan Shanti
Devi tentang rumah tua dan anggota-anggota keluarga sebelumnya semua telah
dikonfirmasi. Ia juga mampu menunjukkan di mana uangnya disimpan dan sebuah
sumur tua yang sekarang sudah tertutup. Semua pernyataannya dibenarkan dan
didukung oleh sejumlah saksi.
Ini meluncurkan penyidikan paling teliti secara menyeluruh tentang kasus
reinkarnasi dalam sejarah modern. Banyak orang terlibat, termasuk Mahatma
Gandhi dan beberapa anggota terkemuka pemerintah India. Sebuah tim peneliti,
yang bekerja di bawah kondisi ketat untuk memastikan bahwa Shanti Devi tidak
mungkin mendapat-kan informasi dari sumber lain, yang menghubungkan gadis
kecil itu dengan Mathura. Dirinya mampu menunjukkan rumah mereka
sebelumnya, dan secara benar menggambarkan rumah tersebut apa yang tampak
seperti tahun sebelumnya sebelum dilakukan perbaikan. Dia juga mampu
memberitahu informasi yang sangat privat, seperti hubungan luar nikah anggota
keluarganya, bahwa tidak ada seorang pun di luar keluarga mungkin telah
mengetahuinya.
Pemenang penghargaan jurnalis Swedia Sture Lonnerstrand kemudian
menghabiskan beberapa minggu waktunya bersama dengan Shanti Devi, untuk
merekam ceritanya dan memverifikasi informasi tentang penyelidikan pemerintah
yang terkenal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai