Anda di halaman 1dari 44

PENDAPATAN NASIONAL

ANNISA ILMI FARIED


Pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode, biasanya
selama satu tahun.
Sejarah

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty

 dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional

negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan

anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup

(konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh

para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern,

konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan

nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan

perekonomian adalah Produk Nasional Bruto ( Gross National Product, GNP),

yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara

yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.


Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP).
adalah Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh
warga masyarakat (termasuk warga negara asing) di
 dalam suatu negara dalam periode tertentu biasanya
satu tahun dinyatakan dalam jumlah uang.
2. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP)
adalah Seluruh nilai produksi barang dan jasa
dinyatakan dalam jumlah uang yang dihasilkan
masyarakat suatu negara baik yang ada di dalam negeri
maupun di luar negri dalam kurun waktu satu tahun
( hasil produksi perusahaan asing/warga negara asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut tidak
dihitung).
Rumus : PNB(GNP) = PDB(GDP) + PFPN
Nb :
Jika PDB lebih besar dari PNB maka penanaman modal asing
(PMA) lebih besar dari penanaman modal negara itu di
luar negeri. Negara-negara berkembang biasanya PDB
lebih besar dari PNB

PFPN (Pendapatan Faktor Produksi Neto), yaitu Selisih


antara Pendapatan Faktor Produksi Neto dari Luar
Negeri dikurangi Pembayaran Faktor Produksi Neto ke
Luar Negeri. Atau pendapatan neto = Pendapatan dari
warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi
pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam
negeri
3. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National
Product (NNP)
adalah Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan
penggantian barang modal (replacement)
Rumus : PNN(NNP) = PNB( GNP) – Penyusutan
(depresiasi)

Jika ada subsidi atas barang/jasa yang dihasilkan maka


rumus perhitungan NNP adalah sebagai berikut :
NNP = (GNP- Penyusutan) + Subsidi
. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) =
NNI
adalah   pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat dalam
waktu 1 tahun sebagai pemilik faktor produksi
setelah dikurangi pajak tidak langsung. (indirect
tax) Contoh pajak tidak langsung:  pajak penjualan,
pajak impor, bea ekspor, cukai, pajak pertambahan
nilai (PPN),  dan pajak penjualan barang mewah
(PPnBM).
Rumus : NNI = PNN – Pajak tidak langsung
5. Pendapatan Nasional (PN)
merupakan pendapatan yang
memperhitungkan balas jasa atas faktor
produksi dengan mengurangi produk
nasional neto dengan pajak tidak langsung
dan ditambah dengan subsidi.
Rumus PN :
Pendapatan Nasional = Pendapatan Nasional
Neto - Pajak Tidak Langsung + Subsidi
6. Pendapatan Perseorangan atau Personal
Income (PI)
yaitu Jumlah seluruh penerimaan
masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi laba
ditahan, iuran asuransi,iuran jaminan
social, pajak perseroan dan ditambah
transfer payment.
Rumus : PI = NNI – (Pajak perseroan + Laba
ditahan + Iuran) + Transfer payment
Nb :
-Transfer payment adalah penerimaan-
penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
produksi tahun ini, melainkan diambil dari
sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
-Laba ditahan misalnya keperluan perluasan
perusahaan
- iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap
tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud
untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).
7. Pendapatan Disposible (DI) atau Pendapatan yang siap
dibelanjakan
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
Rumus : DI = PI – Pajak Langsung
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional.
Ada beberapa pendekatan untu menghitung
pendapatan nasional antara lain sebagai
berikut:
1) Pendapatan Nasional dari sisi pendekatan
adalah Pendapatan nasional menurut
pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi
(rumah tangga) yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam satu
tahun tertentu.
Contoh : Kompensasi untuk pekerja (spt:
pemberian tunjangan pensiunan, jaminan sosial,
dan pendapatan lainnya), Keuntungan Perusahaan
(Pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan
karena mengelola sumber daya yang dimilikinya),
Pendapatan usaha perorangan (spt petani dll),
Pendapatan sewa (merupakan balas jasa yang
diberikan pada pemilik sumber daya yang
digunakan untuk kegiatan ekonomi), Bunga
Netto (Bunga neto dibayar oleh perusahaan dikurangi
dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah
netto yang diterima dari luar negeri)
Subsidi merupakan bantuan dari suatu
pihak (contoh: pemerintah) untuk
membantu mengurangi beban atas pihak
tertentu. Contohnya pemerintah
memberikan subsidi BBM supaya harga
BBM yang terlalu tinggi diberikan
ditanggulangi beban harganya oleh
pemerintah supaya harga yang dikenakan
oleh masyarakat tidak terlalu tinggi.
Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-
komponen pendapatan nasional menurut
metode pendapatan yaitu berikut :
1.Alam dengan sewa (rent/ r ) sebagai balas
jasa
2.Tenaga kerja dengan upah/gaji (wage/ w )
sebagai balas jasa
3.Modal dengan bunga (Interest/ i )
sebagai balas jasa
4.Skill Kewirausahaan  (Entrepreneurship)
dengan laba (profit/ p )
• Pendapatan nasional berdasarkan
pendekatan pendapatan dapat dirumuskan
sebagai berikut
Y=r+w+i+p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
w (wage) = Pendapatan dari upah, gaji, dan
lainnya
r (rent)= Pendapatan bersih dari sewa
I (interest) = Pendapatan dari bunga
P (profit) = Pendapatan dari keuntungan
perusahaan dan usaha perorangan
2) Pendapatan nasional dari sisi Pendekatan
produksi, dengan cara menjumlahkan
nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris,
ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu
periode tertentu. Nilai produk yang
dihitung dengan pendekatan ini adalah
nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan
mentah atau barang setengah jadi).
 Untuk menghindari hal tersebut, maka
dalam perhitungan PDB dengan metode
produksi, yang dijumlahkan adalah nilai
tambah (value added) masing-masing
sektor. Rumus;
Y= (Q1.P1)+(Q2.Q2)+……(Qn.Pn)
Ket:
Y = Pendapatan Nasional
P = harga barang
Q = kuantitas (jumlah barang)
3) Pendapatan nasional dari sisi Pengeluaran
dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran
secara nasional untuk membeli barang dan
jasa dalam  satu periode, biasanya satu
tahun.  Berdasarkan metode pengeluaran, 
pendapatan nasional adalah penjumlahan
seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh
pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, masyarakat luar negeri) di
dalam suatu negara selama periode
tertentu (satu tahun).
• Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto
(PNB) atau Gross National Product (GNP).
• Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
(GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan
dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan
yang sedikit berbeda. Dalam menghitung PNB, nilai barang
dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah
barang dan jasa yang diproduksikan  oleh faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang
pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor
produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat
di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang
diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar
negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam
PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-
faktor produksi milik penduduk atau perusahaan  negara
lain yang digunakan di negara tersebut. 
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan
nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai
berikut :
1.Rumah tangga dengan jenis pengeluaran
Konsumsi (Consumption/ C )
2.Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi
( Investment/ I)
3.Pemerintah dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran
Pemerintah (Government Expenditure/ G)
4.Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran
Ekspor – Impor (Export – Import/ X-M)
Dengan Y sebagai Produk Nasional Bruto, maka maka
didapat rumus sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
PDB : Produk Domestik Bruto
C : Konsumsi rumah tangga
I : Investasi
S : Tabungan
G : Pengeluaran pemerintah
X : Total Expor
M : Total Impor
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi
adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
Ket : g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB tahun sekarang
PDBk = PDB tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun,
sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008
jika diasumsikan harga tahun dasarnya
berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Contoh :
Indonesia memiliki PDB sebesar Rp 8500
triliun pada tahun 2012 dan Rp 8000 triliun
pada tahun 2011. Maka, tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2012?
Jawab :
g = {(8500-8000)/8000}x100% = 6,3%
• Contoh, Pada akhir tahun2002 ihk 231 dan pada
akhir tahun 2003 indeks tersebut 240, Brp
tingkat inflasi dalam tahun 2003
Jawab (240 – 231)/ 231 x 100 % = 3,9 %
• suatu negara dalam tahun 2002 PNB riil bernilai
120 T rupiah dan meningkat 126 T rupiah pada
tahun2003. Berapa tingkat pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2003?
Jawab
Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2003= (126 T
– 120 T)/ 120 T x 100% = 5 %
Diketahui: Dalam satuan juta
• Investasi Domestik Bruto Rp. 302,4
• Ekspor Rp. 108,0
• Pendapatan Nasional Rp. 1.501,2
• Bunga Yang Dibayar Konsumen Rp. 27,0
• Pajak Tidak Langsung Rp. 172,8
• Laba Tidak Dibagi Rp. 81,0
• Pendapatan Pribadi Rp. 1.312,2
• Impor Rp. 75,6
• Investasi Domestik neto Rp. 178,2
• Tabungan Pribadi Rp. 54,0
• Konsumsi RT Rp 1.258,2
• Pengeluaran Pemerintah Rp 75,6
Ditanya:
1)Produk Nasional Bruto (GNP)

2)Konsumsi Pribadi (C)


Jawab:
1) GDP/PDB= C + G + I + (X – M )
= 1.258,2 + 75,6 + 302,4 + ( 108,0 – 75,6)
= 1.258,2 + 75,6 + 302,4 + 32,4
= Rp 1668,6 juta
GNP = GDP + Pendapatan Faktor Produksi Netto
= GDP + ( IDB – IDN )
= 1668,6 + ( 302,4 – 178,2 )
= 1668,6 + 124,2
= Rp 1792,8 juta
2) Y = C + S
C=Y–S
= 1.312,2 – 54,0
= Rp 1.258,2 juta
Soal :
Pada tahun 2003 GNP Indonesia
atas dasar harga berlaku
2.007.191,1 milliar rupiah dan
depresiasi/penyusutan sebesar
104.337,9 milliar dan pajak tidak
langsung dikurangi subsidi
sebesar 85.272,2 milliar maka
berapakah NNP, dan NNI nya?
Soal :
1. Dik:  Produk domestic bruto (PDB) Indonesia sebesar 130.100,6
milyar.
Pendapatan  Neto Luar  Negeri Rp 4.955,7 M 
Pajak tidak Langsung   Rp 8.945,6 M
Penyusutan   Rp 6.557,8 M
    Iuran Asuransi   Rp 2 M
    Laba ditahan   Rp 5,4 M
    Transfer Payment  Rp13 M
     Pajak Langsung  Rp12 M
    Konsumsi  Rp100.000 M
• Hitunglah: GNP, NNP, NNI, PI, DI, dan Tabungan
:
2. Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional
sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat   Rp.  90.000.000
Pendapatan laba usaha  Rp.  20.000.000
Pengeluaran Negara      Rp.130.000.000
Pendapatan sewa          Rp.  40.000.000
Pengeluaran investasi     Rp.  50.000.000
Ekspor                          Rp.  15.000.000
Impor                            Rp.   20.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran...
3. Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional
sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat   Rp.  95.000.000
Pendapatan laba usaha  Rp.  75.200.000
Pengeluaran Negara      Rp.110.000.000
Pendapatan sewa          Rp.  90.000.000
Pengeluaran investasi     Rp.  50.000.000
Ekspor                          Rp.  42.200.000
Impor                            Rp.   40.000.000
Upah yang dikeluarkan Rp 85.000.000
Profit Rp 90.800.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan
pendekatan pengdapatan...
4. dibawah ini data yang diperlukan dalam perhitungan
pendapatan nasional :
- Upah    Rp. 12.000.000
- Laba    Rp.    9.000.000
- Pengeluaran pemerintah Rp. 10.000.000
- Pendapatan bunga  Rp. 6.000.000
- Pendaptan sewa     Rp. 8.000.000
- Pengeluaran rumah tangga swasta  Rp. 36.000.000
- Impor      Rp. 5.000.000
- Konsumsi Rp. 25.000.000
- Ekspor    Rp. 7.000.000
berdasarkan data diatas, besarnya pendapatan nasional
dengan menggunakan metode pengeluaran adalah:
Perlambatan pertumbuhan ekonomi, Jika
pertumbuhan ekonomi suatu negara masih
positif atau meningkat, hanya saja persentase
kenaikannya lebih rendah dibanding kenaikan
pertumbuhan ekonomi periode sebelumnya.
MISAL : Indonesia mencatat pertumbuhan
ekonomi 6,3% pada tahun 2012 dan 5,3% pada
tahun 2013. maka dalam kondisi seperti ini,
Indonesia dikatakan mengalami perlambatan
pertumbuhan ekonomi sebesar 1% yaitu yang
semula 6,3% menjadi hanya 5,3%.
Manfaat Pendapatan Nasional
1.Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu
negara
2.Untuk mendapatkan data-data terperinci
mengenai seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara selama satu periode
3.Perhitungan pendapatan nasional juga
memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya
untuk mengetahui dan menelaah struktur
perekonomian nasional.
4. Data pendapatan nasional dapat digunakan
untuk menggolongkan suatu negara menjadi
negara industri, pertanian, atau negara jasa.
Contohnya berdasarkan pehitungan
pendapatan nasional dapat diketahui bahwa
Indonesia termasuk negara pertanian atau
agraris, sedangkan  Amerika Serikat, negara-
negara Eropa dan Jepang merupakan negara
industri, Singapura termasuk negara yang
unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
5. data pendapatan nasional juga dapat
digunakan untuk menentukan besarnya
kontribusi berbagai sektor perekomian
terhadap pendapatan nasional, misalnya
sektor pertanian, pertambangan, industri,
perdaganan, jasa, dan sebagainya. 
6. untuk membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu,
membandingkan perekonomian antarnegara
atau antardaerah, dan sebagai landasan
perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor yang mempengaruhi :
1) Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan
antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat
harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar
dari keseluruhan barang dan jasa yang akan
dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada
berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran
agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran
agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara
keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan
agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat
harga dan output nasional (pendapatan nasional),
yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran
agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional)
dan menambah pengangguran.
2) Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk
memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat
hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku
masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan
dengan pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi (C) :
• Faktor intern
1.      Komposisi rumah tangga
2.      MPC (marginal propensity to consume)
3.      Selera (taste)
4.      Kebiasaan keluarga
5.      Besarnya pendapatan
• Faktor ekstern
1.      Lingkungan tempat tinggal
2.      Kebijakan pemerintah
3.      Harga-harga barang
4.      Budaya masyarakat
5.      Kemajuan IPTEK
6.      Pajak        

·        
 Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan (S) dan
investasi (I) :
•Faktor Intern
1. Pendapatan yang diterima
2. MPS (marginal propensity to saving)
3.Tingkat suku bunga
•Faktor ekstern
1. Tingkat suku bunga
2. Permintaan efektif (yg didukung daya beli)
3. MEC (marginal efficiency of capital) kemampuan
modal untuk menghasilakn 

Anda mungkin juga menyukai