Anda di halaman 1dari 18

Pendapatan

Nasional
KELOMPOK 8
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Dr. Hesty Prima Rini, SE., MM

ANGGOTA KELOMPOK
1. Muhammad Handito Perwira Negara 20012010328
2. Nurmala Erlyawati 20012010324
3. Hanifa Zahra Chaniago 20012010327
Pendapatan Nasional
Pendapatan
Nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur
lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu Negara
dari waktu ke waktu. Dengan pendapatan nasional juga dapat diketahui arah,
tujuan, dan struktur perekonomian suatu Negara.
Pendapatan
nasional ini sering dijadikan indikator untuk mengukur laju perkembangan dan
pembangunan negara dari waktu ke waktu. Sistem pendapatan nasional ini
digunakan untuk mengumpulkan informasi penghitungan terhadap:

• Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh negara


• Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produksi nasional
• Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk
menciptakan produk nasional tersebut
Manfaat Perhitungan Pendapatan
Nasional
Pada dasarnya, menghitung pendapatan nasional dilakukan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara.
Lebih dari itu, menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki banyak manfaat, yaitu:
1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
2. Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
3. Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
4. Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu
negara dengan negara lain.
8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu
ke waktu.
9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan
antar negara.
Ada tiga
metode/pendekatan (approach) dalam menghitung pendapatan nasional

Komponen dan 1. Metode produksi/production approach


antara lain :

Unsur Pendapatan3. Metode pengeluaran/expenditure approach


2. Metode pendapatan/income approach

Nasional Metode Pendekatan Produksi


Pada metode produksi ini pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan nilai produksi yang diciptakan oleh tiap-tiap sektor ekonomi
selama 1 periode tertentu (biasanya 1 tahun). Yang dijumlahkan adalah nilai
tambah (value added) yang diciptakan oleh tiap sektor yang ada dalam
perekonomian.
Mengapa harus menggunakan nilai Value added dalam perhitungan produksi
nasional, alasannya adalah
1. Untuk memperlihatkan peranan tiap sektor/besarnya
sumbangan tiap tiap sektor ekonomi kepada pendapatan nasional
2. Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda (double
counting/multiple counting)
RUMUS :
Y = {(P1 x Q1) +
(P2 x Q2) + … + (Pn x Qn)}
Keterangan :

RUMUS
Y = pendapatan
nasional
P 1 = h a rg a b a r a n g k e - 1
Q1 = jenis
barang ke-1
P 2 = h a rg a b a r a n g k e - 2
Q2 = jenis
barang ke-2
P n = h a rg a
barang ke-n
Qn = jenis 05

barang ke-n
CONTOH
Seandainya seorang pengusaha pakaian akan memulai usahanya langkah pertama
yang dilakukan adalah membeli kapas dari para petani dengan harga Rp 300,00.
Pengusaha pabrik akan mengolah kapas menjadi Benang dengan biaya Rp
400,00.
Para pedagang akan menjual Benang kepada pabrik tekstil untuk di olah menjadi
kain dengan biaya Rp 600,00. Kain tersebut masuk ke pabrik garmen untuk
diproduksi menjadi pakaian jadi dengan biaya sebesar Rp 800,00. Seterusnya,
pakaian jadi tersebut dijual kepada pedagang di pasar dengan harga Rp
1.000,00. Ilustrasi di atas terlihat
dalam tabel di bawah ini
N0
Sektor produksi Nilai Akhir Biaya Nilai tambah
Bahan
1
Pertanian (Kapas) Rp. 300,00 0 Rp. 300,00

2
Pabrik benang Rp. 400,00 Rp.300,00 Rp. 100,00

3
Pabrik tekstil Rp. 600,00 Rp.400,00 Rp. 200,00

4
Industri garmen Rp. 800,00 Rp. 600,00 Rp. 200,00

5
Perdagangan Rp. Rp. 800,00 Rp. 200.00
(pakaian jadi) 1.000,00

Jumlah Nilai Tambah Rp.1.000,00


METODE PENDEKATAN
PENDAPATAN

Pendekatan pendapatan (income a product)


adalah jenis pendekatan pendapatan nasional yang diperoleh
dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor
produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses
produksi. Metodependekatan pendapatan merupakan
pendapatan
nasional hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang
diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama
satu periode atau satu tahun.Rumus pendekatan pendapatan
adalah sebagai berikut:
Y=r+w+i+p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari
upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih
dari sewa
i = Pendapatan dari
bunga
p = Pendapatan dari
keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
CONTOH Misalkan, dalam sebuah

PERHITUNGAN kasus, sebuah unit usaha membutuhkan lokasi untuk kantor, kemudian mereka
menyewa tanah seharga Rp. 70.000.000. Lalu dalam sebulan, pendapatan dalam
dengan Rumus bentuk upah untuk pekerja sebesar Rp. 400.000.000.
Selain itu, perusahaan
Pendekatan tersebut memiliki bunga modal usaha sebesar Rp. 50.000.000. Perusahaan tersebut
juga memiliki laba usaha sejumlah Rp. 35.000.000. Lalu bagaimana kita
Pendapatan menghitung pendapatannya?
Y=r+w+i+p
Pendapatan
= Rp. 70.000.000 + Rp. 400.000.000 + Rp. 50.000.000 + Rp.
35.000.000
= Rp. 555.000.000
Dengan begitu, hasil
dari pendapatannya adalah Rp. 555.000.000
Metode Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan cara menjumlahkan
seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan
masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
 
Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari:
 
Pengeluaran untuk konsumsi ©
Pengeluaran untuk investasi (I)
Pengeluaran untuk pemerintah (G)
Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).
Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:
 
Y=C+I+G+(X–M)
Keterangan :
 
Y = Pendapatan nasional
 
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
 
I = investment ( investasi )
 
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
 
X = ekspor
 
M = impor
 

 
Contoh :
Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut:
Konsumsi masyarakat Rp. 80.000.000
pendapatan laba usaha Rp. 40.000.000
pengeluaran negara Rp. 250.000.000
pendapatan sewa Rp. 25.000.000
Pengeluaran Investasi Rp. 75.000.000
Ekspor Rp. 50.000.000
Impor Rp. 35.000.000
dari data diatas hitunglah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran ...
Jawab:
Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran :
Y = C + I + G + (X - M)
Y = 80.000.000 + 75.000.000 + 250.000.000 + (50.000.000 - 35.000.000)
Y = 405.000.000 + 15.000.000
Y = 420.000.000
 
Untuk belajar menghitung pendapatan nasional, kamu harus kenal beberapa konsep dalam pendapatan 4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO
nasional Squad, antara lain: Nah, kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima
oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam rumus sebagai berikut:
1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) NNI = NNP – Pajak tidak langsung + Subsidi
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor
wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya produksi. Uang pajak memang diterima oleh penjual/produsen bersama harga pasar barang yang
masih dalam wilayah suatu negara ya. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang mempunyai cabang dijualnya, tetapi uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.
di Indonesia, nah hasil produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP, Squad. Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah daripada biaya
produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.
Rumus untuk menghitung GDP yaitu:
Pendapatan WNI di dalam negeri + pendapatan WNA di dalam negeri 5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN
PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho. PI ini menghitung jumlah pendapatan yang
2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB) diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran
Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer (transfer payment) ya.
selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri. Pendapatan perseorangan dapat ditulis dalam rumus berikut:
Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang PI = NNI + Transfer payment – ( laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak
perseoran)
dan jasanya termasuk dalam GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek kewarganegaraan
6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN
(nationality) ya!
Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa beserta
Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut. tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Eitss.. tapi harus dikurangi pajak langsung ya. Pajak
langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang lain , contohnya pajak
GNP = Pendapatan WNI di dalam negeri + pendapatan WNI di luar negeri
pendapatan.
GNP = GDP + pendapatan WNI di luar negeri + pendapatan WNA di dalam negeri Nah, DI dapat ditulis dalam rumus berikut:
DI = PI – Pajak langsung
GNP = GDP – pendapatan NETO atas faktor dari luar negeri
3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)
Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dalam proses
produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh.
Karena tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi, Squad.
Berikut adalah rumus mencari NNP:
NNP = GNP - penyusutan
PERBEDAAN DAN CARA MENGUKUR GDP, GNP, GNI DAN NI
Berikut ini adalah contoh soal pencarian GDP  :

Suatu negara mempunyai pendapat nasional sebagai berikut :

1. Carilah GDP dari contoh pendapatan nasional suatu negara tersebut di atas :
GDP = C + I + G + (X – M)
GDP = 90.000.000 + 75.000.000 + 300.000.000 + (50.000.000 – 35.000.000)
GDP = 465.000.000 + 15.000.000
GDP = 480.000.000
Maka diketahui besarnya GDP atau PDB negara tersebut adalah
Rp.480.000.000,-. Contoh soal GNP
2. Pada tahun 2005 diketahui produk domestik bruto Indonesia adalah sebesar
komponen dari GDP adalah C,I,G,N dan X Rp.131.101,6 Milyar. Sedangkan pendapatan atau produk netto terhadap
luar negeri mencapai Rp.4.955,7 Milyar, pajak tidak langsung sebesar
C adalah Private Consumption atau biasa di sebut pengeluaran konsumen di Rp.8.954,1 Milyar, penyusutan Rp.6.984,1 Milyar, iuran asuransi sebesar Rp.
dalam perekonomian. Private Consumption di dalam rumah tangga misalnya : 30M, laba ditahan Rp.5,1M, transfer payment Rp.6M, dan pajak tidak
makanan, biaya sewa, biaya kesehatan dan lainya langsung sebesar Rp.12M. Hitunglah berapa besar GNP atau PNB negara
Indonesia tersebut?
I ialah investasi bisnis yang mencakup modal di dalamnya, contohnya ialah Jawab :
pertambangan ataupun pembelian software GNP = GDP + Produk Netto Terhadap Luar Negri
GNP = 131.101,6 + 4.955,7
G ialah Goverment jumlah nilai dari jasa dan barang yang di beli pada pemerintah GNP = 136.0557,3
, jumlah itu termasuk untuk gaji karyawan, jaminan sosial penduduk maupun Maka diketahui besarnya GNP atau PBN negara Indonesia pada tahun 2005 adalah
pembelian senjata sebesar Rp.136.057,3 Milyar.
 
 
X ialah Export kotor, export disini termasuk export yang mencakup suatu negara.
termasuk barang dan jasa untuk konsumsi luar negri

M ialah import kotor jumlah nilai dari barang maupun jasa yang di konsumsi pada
penduduk dalam negri
Apakah Pendapatan Nasional Bruto (GNI) itu?
GNI adalah jumlah total uang yang diperoleh rakyat dan bisnis suatu negara. Ini digunakan untuk
mengukur dan melacak kekayaan suatu negara dari tahun ke tahun. Jumlah tersebut termasuk produk
domestik bruto negara ditambah pendapatan yang diterimanya dari sumber luar negeri.GNI adalah
alternatif dari produk domestik bruto (PDB) sebagai alat untuk mengukur dan melacak kekayaan suatu
negara dan dianggap sebagai indikator yang lebih akurat untuk beberapa negara.
Diskusi Materi Teori Ekonomi Kelompok 8

Anda mungkin juga menyukai