Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL SKILL LAB

SGD 2 (KELOMPOK 2)

MANIPULASI ALGINAT
PENGARUH SUHU AIR TERHADAP SETTING TIME ALGINAT

Anggota Kelompok:
Amira Ni’mal Maula (31102000011)
Danty Algamar (31102000018)
Fariza Qotrunnada Firdaus (31102000029)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL SKILL LAB


SGD 2 (KELOMPOK 2)

Manipulasi Alginat
Pengaruh Suhu Air Terhadap Setting Alginat

Telah Disetujui Oleh:

Tutor Tanggal

drg. Adisty Restu Poetri, MDSc, Sp. Perio 21 Juni 2021


DAFTAR PUSTAKA

BAB I..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Alginat...................................................................................................................4
B. Komposisi Alginat.................................................................................................4
C. Karakteristik Alginat..............................................................................................5
D. Sifat-sifat Alginat...................................................................................................5
E. Keuntungan dan Kekurangan Alginat..................................................................6
F. Lama Penyimpanan Alginat.................................................................................6
G. Setting Alginat......................................................................................................7
H. Manipulasi Alginat................................................................................................8
BAB II.................................................................................................................................9
METODE KERJA DAN HASIL PENGAMATAN................................................................9
A. Tujuan...................................................................................................................9
B. Alat dan Bahan.....................................................................................................9
C. Prosedur Kerja......................................................................................................9
D. Hasil Pengamatan Pengaruh Suhu Air Terhadap Setting Time Alginat............10
E. Dokumentasi.......................................................................................................10
BAB III..............................................................................................................................12
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN...............................................................................12
A. Pembahasan......................................................................................................12
B. Kesimpulan.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Alginat
Alginat adalah bahan cetak elastis jenis hidrokoloid irreversible, yang
mudah dimanipulalsi, harga relatif murah, dan nyaman untuk pasien. Alginat
merupakan bahan cetak yang paling banyak digunakan dalam praktek
kedokteran gigi karena alginat mudah dicampur dan dimanipulasi, peralatan
yang digunakan sederhana dan mudah didapat, hasil cetakan elastis, hasil
cetakan cukup akurat, harga relatif murah.
Alginat tersedia dalam sediaan bubuk dan dikemas dalam wadah kedap
udara dengan tujuan meminimalkan kontaminasi udara lembab. Kontaminasi
udara yang lembab akan memperpendek waktu simpan alginat.

B. Komposisi Alginat
Bubuk alginat terdiri dari beberapa komponen bubuk berbeda yang
memiliki fungsi masing-masing. Saat bubuk alginat dicampur dengan air, akan
terbentuk hasil campuran berupa masa kental yang halus atau disebut pasta.
Hasil campuran ini kemudian akan menjadi gel irreversible beberapa saat
setelah pencampuran.

Komponen Fungsi Persentase Berat


(%)
Sodium alginate Sebagai pembentuk hidrogel 18%
Kalsium sulfat dihidrat Sebagai penyedia ion kalsium 14%
Sodium fosfat Sebagai control waktu kerja 2%
Potassium sulfat Sebagai setting model 10%
Pengisi tanah diatom Sebagai control konsistensi 56%
Sodium silicofluoride Sebagai control pH 4%
C. Karakteristik Alginat
Bahan cetak alginat memiliki beberapa sifat yang menjadi karakteristik
bahan cetak ini, antara lain:
1. Plastis, bahan cetak harus bersifat plastis untuk dapat diadaptasikan ke
dalam rongga mulut sehingga dapat mencetak dengan detail
2. Fleksibel, sifat fleksibel alginat menyebabkan alginat tidak berubah bentuk
atau tidak mudah sobek saat dilepaskan dari rongga mulut
3. Sifat sinersis, yaitu alginat akan menyusut apabila dibiarkan di udara
terbuka dalam waktu yang lama
4. Sifat imbibisi, yaitu alginat akan mengalami ekspansi apabila di rendam
dalam air dalam waktu tertentu
5. Kestabilan penyimpanan, alginat akan lebih tahan lama apabila disimpan
dalam ruangan yang sejuk dan kering
6. Kompatibel, alginat dapat kompatibel dengan model plaster dan
7. Biokompatibel, yaitu tidak toksik, tidak menyebabkan iritasi jaringan, serta
memiliki rasa dan bau yang dapat diterima

D. Sifat-sifat Alginat
1. Akurasi
Bahan cetak alginate cukup cair sehingga dapat mencetak detail
permukaan. Selama waktu kerja tidak ada perubahan viskositas. Selama
setting sebaiknya cetakan alginate tidak digerakkan. Elastisitas cukup baik
maka dapat melewati undercut. Alginat dapat robek bila undercut terlalu
besar. Stabilitas dimensi kurang baik, karena terjadi evaporasi.
Kompatibilitas dengan gips baik
2. Sifat Lain.
- Tidak toksis, tidak iritan, baud an rasanya dapat diterima
- Waktu setting tergantung komposisi dan suhu pencampuran
- Bahan cetak alginate tidak stabil, dalam penyimpanan bila
kondisinya lembab atau suhu tinggi
- Sulit disterilisasi semprotan disinfektan mempengaruhi detil
permukaan, sedangkan rendaman mempengaruhi ketepatan
dimensi.

E. Keuntungan dan Kekurangan Alginat


1. Keuntungan
- Penanganan/manipulasinya mudah dilakukan
- Harga relative murah
- Dapat diterima dengan baik oleh pasien
2. Kekurangan
- Tidak dapat mencetak detail-detail yang halus dari rongga mulut
seperti pada hidrokoloid reversible, pada model gips biasanya
terdapat sedikit pembulatan pada setiap sudut dan pinggiran yang
tajam yag biasa terdapat pada preparasi kavitas
- Sering timbul prosus pada permukaan cetakan dan reaksi antara
alginate dan gips sehingga kepadatan permukaan model rahang
kurang baik
- Mudah rusak pada suhu panas dan keadaan lembab, alginate
dapat tidak mengeras atau mengeras terlalu cepat sehingga tidak
boleh disimpan lebih dari satu bulan. Penting untuk melihat masa
kadaluarsa dari pabrik.

F. Lama Penyimpanan Alginat


Faktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak
alginate adalah temperatur penyimpanan dan kontaminasi kelembaban udara.
Bahan yang sudah disimpan selama 1 bulan pada 65 derajat Celcius tidak dapat
digunakan dalam perawatan gigi, karena bahan tersebut tidak dapat mengeras
sama sekali atau mengeras terlalu cepat. Bahkan pada temperatur 54 derajat
Celcius ada bukti kerusakan, barangkali karena alginat mengalami depolarisasi.
Bahan cetak alginat dikemas dalam kantung tertutup secara individual
dengan berat bubuk yang sudah ditakar untuk membuat satu cetakan, atau
dalam jumlah besar di kaleng. Bubuk yang dibungkus per kantung lebih disukai
karena mengurangi kemungkinan kontaminasi selama penyimpanan. Bila
digunakan bubuk dalam kaleng, tutupnya harus dipasang kembali dengan
kencang begitu selesai digunakan sehingga meminimalkan kontaminasi
kelembaban yang mungkin terjadi.
Tanggal kadaluarsa yang menyatakan kondisi penyimpanan harus
dengan jelas dicantumkan oleh pabrik pembuat pada masing-masing kemasan.
Pada keadaan apapun, lebih baik tidak menyimpan persediaan alginat lebih dari
setahun dalam praktik dokter gigi dan simpan bahan tersebut pada lingkungan
yang dingin kering.

G. Setting Alginat
1. Proses Setting
Ketika dicampur dengan air, reaksi kimia terjadi yang
menghubungkan rantai polimer, membentuk struktur jaringan tiga dimensi.

Karena ikatan silang ini tidak dapat diputus begitu terbentuk, ini adalah
proses yang tidak dapat diubah, sehingga bahan hanya dapat digunakan
sekali:
2. Reaksi Setting
Kalsium sulfat dihidrat menyediakan ion Ca untuk reaksi ikatan
silang yang mengubah sol menjadi gel. Ion kalsium dilepaskan dari

kalsium sulfat dihidrat, yang sebagian larut dalam air:


Waktu kerja dan pengaturan ditentukan oleh laju pelepasan ion
kalsium dan ketersediaannya untuk ikatan silang. Pelarutan kalsium sulfat
yang cepat akan memberikan bahan waktu kerja yang tidak memadai, jadi
untuk mengatasinya, natrium fosfat ditambahkan untuk mengatur ledakan
awal ion kalsium. Natrium fosfat bertindak sebagai penghambat, dan
jumlah yang dimasukkan dapat divariasikan untuk menghasilkan versi
bahan cetak yang teratur dan cepat mengeras ini. Ion natrium dihasilkan
melalui reaksi berikut:
Ion kalsium akan bereaksi secara istimewa dengan ion fosfat untuk
membentuk kalsium fosfat yang tidak larut:
Jadi, ion kalsium yang awalnya dilepaskan dari kalsium sulfat

dihidrat tidak tersedia untuk ikatan silang karena mereka bereaksi dengan
ion fosfat. Hanya ketika ion kalsium yang cukup telah dilepaskan untuk
bereaksi dengan semua natrium fosfat yang telah ditambahkan, ion
kalsium yang dilepaskan selanjutnya akan bebas untuk membentuk ikatan
silang.
Ada perubahan pH yang cukup besar pada setting, dari pH 11
menjadi salah satu dari sekitar 7. Perubahan pH ini telah digunakan dalam
beberapa formulasi dengan penggabungan indikator pH untuk
memungkinkan persepsi visual dari proses kerja dan setting.

H. Manipulasi Alginat
Bahan alginate tersedia dalam kantong besar (untuk beberapa kali
pencetakan), atau sachet. Sebelum digunakan bahan cetak harus dicetak agar
homogen atau komponennya menyebar merata. Perbandingan puder: air/water-
powder ratio/WP ratio. Diukur sesuai petunjuk pabrik. Biasanya telah disediakan
sendok ukur untuk serbuk dan gelas ukur untuk airnya. Digunakan air dengan
suhu ruang, bila air lebih panas dari suhu ruang akan mempercepat reaksi. Bila
lebih dingin akan memperlambat reaksi.
Pengadukan air dan bahan cetak dilakukan dalam rubber bowl/mangkuk
plastic dengan memakai spatula. Retensi alginate dengan sendok cetak dapat
melalui pemakaian sendok cetak berlubang atau bahan adhesive Cetakan
alginate harus dilepas secara cepat dari jaringan mulut agar elastisitasnya tetap
baik. Setelah dilepas cetakan alginate sebaiknya dicuci dengan air dingin untuk
menghilangkan saliva. Ditutup dengan serbet basah untuk mencegah sineresis
dan segera diisi dengan gips (kurang dari 15 menit dari pencetakan).
BAB II

METODE KERJA DAN HASIL PENGAMATAN

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memanipulasi bahan cetak alginate
2. Mahasiswa mampu memahami pengaruh suhu air terhadap setting time
alginate
B. Alat dan Bahan
1. Alat Praktikum:
a. Takaran air
b. Takaran bubuk alginate
c. Rubber bowl
d. Spatula alginate
e. Cetakan rahang bergigi
f. Stopwatch
2. Bahan Praktikum:
a. Bubuk alginate
b. Air (dingin, biasa, hangat, panas)

C. Prosedur Kerja
1. Ambil bubuk alginate dengan alat takar dan ukur air dengan takaran air (1
sendok powder : 1 takar air)
2. Masukkan air ke dalam rubber bowl, kemudian tambahkan bubuk alginate
3. Hitung waktu awal setting dengan stopwatch, mulai saat mencampur air
dengan bubuk alginate
4. Aduk air dan bubuk alginate dengan spatula cepat dengan cara memutar dan
menekan spatula pada dinding rubber bowl untuk mengeluarkan gelembung
udara. Pengadukan dilakukan selama 30 detik
5. Tuangkan adonan alginate ke dalam cetakan kemudian ratakan permukaan
cetakan dengan spatula
6. Sentuhkan permukaan ujung benda lain atau ujung jari pada permukaan
adonan alginate, kemudian tarik dengan cepat
7. Ulangi pengukuran pada poin 6 setiap 10 detik hingga bahan cetak alginate
tidak melekat lagi pada ujung benda atau jari
8. Catat waktu setting dihitung dari awal pencampuran bubuk alginate dan air
hingga adonan alginate tidak melekat lagi. Waktu setting dihitung dalam
satuan detik. Amati hasil cetakan, bagaimana handling selama pencampuran,
konsistensi hasil adonan, apakah cetakan rapuh, homogenitas, dll
9. Ulangi dengan suhu air lain

D. Hasil Pengamatan Pengaruh Suhu Air Terhadap Setting Time Alginat

Suhu Air Manipulasi Settting Time


Air Biasa 1. 32 detik 1. 67 detik
2. 25 detik 2. 92 detik
3. 36 detik 3. 61 detik
Rata-rata: 31 detik Rata-rata: 73 detik
Dingin 98 detik 109 detik
Hangat 26 detik 36 detik
Panas 29 detik 39 detik

E. Dokumentasi
1. Proses pengadukan alginate
2. Proses manipulasi alginate air biasa

3. Proses setting time alginate air biasa

4. Proses manipulasi alginate air hangat

5. Proses setting time air hangat


BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


A. Pembahasan
Pada hasil pengamatan terlihat bahwa ada perbedaan suhu air yang
digunakan pada dua percobaan. Percobaan ini menggunakan takaran bubuk
alginat dan takaran air yang sama agar mempermudah mengetahui perbedaan
waktu setting yang disebabkan oleh suhu air. Dari percobaan yang dilakukan
dengan menggunakan suhu air yang berbeda, sangat terlihat sekali pengaruh
suhu air pada manipulasi alginate. Hal ini dapat dilihat pada perbedaan waktu
yang digunakan unutk setting time. Setting time merupakan waktu pengerasan
alginat.
Percobaan pertama menggunakan air biasa (normal), ketika alginat
dicampurkan dengan air, bahan cetak ini secara langsung membentuk sol.
Ketika masih terdapat sodium fosfat, maka senyawa tersebut akan bereaksi
secara preferensial dengan ion kalsium terlarut. Setelah seluruh sodium fosfat
telah bereaksi, sodium alginate terlarut bereaksi dengan ion kalsium yang
tersisa, dan presipitat kalsium fosfat. Oleh karena itu, sodium fosfat berfungsi
sebagai penghambat. Kalsium alginat mengalami presipitasi ke dalam sebuah
jaringan fibrous; air mengisi ruang kapiler. Tipe struktur ini disebut sebagai gel.
Setting time yang didapatkan yaitu 1 menit 32 detik.
Pada percobaan kedua menggunakan air hangat, setting time yang didapat lebih
cepat daripada saat menggunakan air biasa, hal ini disebabkan karena karena
penggunaan suhu air yang tinggi dalam pemanipulasian alginat sehingga dengan
adanya suhu air yang tinggi tersebut dapat mengakibatkan energi kinetik rata-
rata molekul zat yang bereaksi semakin bertambah. Setting time yang
didapatkan yaitu 36 detik.
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, percobaan pertama
dilakukan dengan menggunakan air normal terdapat kesalahan dimana hasil
setting time kami tidak sesuai dengan normalnya yaitu 1 menit 32 detik, yang
seharusnya 2 menit - 3 menit. Faktor yang mempengaruhi setting time alginat
pada percobaan pertama yang membuat setting timenya lebih cepat daripada
normalnya adalah cara pengadukan yang salah. Kurang adanya tekanan pada
dinding rubbel bowl saat dilakukannya pengadukan dapat mempengaruhi hasil
setting time dimana adonan tidak homogen dan mempercepat terjadinya
pengerasan.
Dari percobaan pertama dan kedua, terlihat pengaruh suhu pada
manipulasi alginat tersebut. Hal ini dapat terlihat pada perbedaan waktu yang
digunakan untuk pengerasan (setting time). Waktu pengerasan pada percobaan
pertama lebih cepat dari normalnya disebabkan karena cara pengadukan yang
salah, sedangkan waktu pengerasan percobaan kedua lebih cepat disebabkan
karena penggunaan suhu air yang lebih tinggi dalam pemanipulasian. Semakin
dingin air yang digunakan maka semakin lambat setting time yang diperlukan,
begitu juga sebaliknya jika semakin panas airnya maka semakin cepat setting
timenya.
Maka dari itu kami memberikan faktor yang mempengaruhi setting time
alginat pada kedua percobaan yang membuat setting timenya lebih cepat
daripada normalnya:
1. Rasio W/P
- Apabila rasio W>P, maka akan memperlambat setting time
- Apabila rasio W<P, maka akan mempercepat setting time
2. Temperatur air
- Semakin tinggi suhu air semakin cepat pula waktu setting,
- Semakin rendah suhu air semakin lambat waktu setting.
3. Faktor situasional yaitu cara pengadukan.
- Semakin besar intensitas pengadukan dalam satu menit, maka
semakin cepat waktu setting-nya dan sebaliknya. Pengadukan
yang tidak sempurna menyebabkan campuran tidak tercampur
merata sehingga reaksi kimia yang terjadi tidak seragam di dalam
massa adukan. Pengadukan yang terlalu lam dapat memutuskan
anyaman gel kalsium alginate dan mengurangi kekuatannya.
- Cara pengadukan yang benar ialah membentuk angka 8 dan
semua bahan tercampur rata (homogen).

B. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas yang sudah dilakukan, dengan beberapa
percobaan dengan suhu air yang berbeda. Kami dapat menyimpulkan bahwa
ada beberapa faktor yang mempengaruhi setting time alginat. Faktor utamanya
adalah variasi temperatur air yang digunakan sebagai medium pendispersi
alginat. Setting time dapat diperpanjang dengan menggunakan air dingin atau
diperpendek dengan menggunakan air hangat. Semakin dingin air yang
digunakan maka semakin lambat setting time yang diperlukan, begitu juga
sebaliknya jika semakin panas airnya maka semakin cepat seting timenya, tetapi
tidak dianjurkan untuk menggunakan air yang sangat panas.
Namun dalam percobaan ini terjadi perbedaan antara teori dengan hasil
percobaan yang disebabkan oleh faktor suhu/temperature air, factor cara
pengadukan dan besar tekanan saat pengadukan juga mempengaruhi setting
time.
DAFTAR PUSTAKA

Kenneth J. Anusavice, C. S. H. R. R., 2013. Philips' Science of Dental Materials.


12th ed. st. Louis, Missouri: Saunders Elsevier.
Noort, R. v., 2013. Introduction to Dental Materials. 4th ed. Philadelphia: Elsevier.
Sakaguchi, R. P. J., 2012. Craig’s Restorative Dental Material. 13th ed. AS:
Mosby.
Sulastri, S., 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi: Dental Material. 1st ed.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai