Anda di halaman 1dari 12

Pendapatan Nasional

Oleh : Nuryani, S.E.I.,M.H


Perhatikan kegiatan ekonomi disekitarmu. Pertanian, pertambangan, industri dan
jasa memberi sumbangan terhadap pendapatan nasional. Semua kegiatan yang
dilakukan oleh penduduk di suatu negara akan menyumbang pada pendapatan
nasional. Hasil produksi pada setiap sector tersebut jika dijumlahkan akan menjadi
pendapatan nasional. Demikian juga dengan jumlah konsumsi, tabungan, investasi
yang dilakukan oleh penduduk pun dapat dihitung dalam pendapatan nasional.
Bagaimana cara menghitungnya?
Konsep-konsep dalam pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) GDP : jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-
unit produksi dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan.

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) GNP : nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara selama satu tahun. Nilai GNP termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada diluar negeri tetapi tidak termasuk hasil produksi unit usaha luar negeri yang
beroperasi di negara tersebut.

GNP=GDP-Produk Neto terhadap Luar Negeri

Produk neto terhadap luar negeri dihitung berdasarkan hasil factor produksi milik domestic yang ada diluar
negeri dikurangi hasil output factor produksi mililk luar negeri yang ada di dalam negeri.
Produk Nasional Neto (Net National Product) NNP : Jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah
dikurangi penyusutan barang modal (depresiasi).

NNP=GNP-Depresiasi

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) NNI: pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik factor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan.

NNI=NNP-Pajak Tidak Langsung

Pendapatan Perseorangan (Personal Income) : jumlah seluruh pendapatan yang diterima


perseorangan sebagai balas jasa dalam proses produksi. Dari seluruh pendapatan nasional
yang ada tidak sepenuhnya jadi milik perseorangan karena sebagian merupakan hak dari
perusahaan seperti laba ditahan, penerimaan bukan balas jasa, pembayaran asuransi social,
dan pendapatan bunga perseorangan dari pemerintah dan konsumen.

PI=(NNI+Transfer Payment+Pendapatan Bunga)-(Laba Ditahan+Iuran Asuransi+Iuran


Jaminan Sosial)
Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income DI : pendapatan
yang siap dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa konsumsi.
Kelebihan pendapatan yang digunakan untuk konsumsi akan digunakan
sebagai tabungan dan disalurkan menjadi investasi. DI berasal dari PI
dikurangi pajak langsung.

DI=PI-Pajak langsung
Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendekatan Produksi : berdasarkan pendekatan atau metode produksi, pendapatan nasional adalah hasil
dari barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam satu periode tertentu, misalnya satu tahun.
Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) dari
setiap produksi masyarakat dari berbagai lapangan usaha (sector) dalam kurun 1 tahun.

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi banyak digunakan dinegara-negara


berkembang termasuk di Indonesia. Di Indonesia ada 9 lapangan usaha yang memengaruhi pendapatan
nasional menurut pendekatan produksi:
1. Pertanian, perternakan, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas, air dan minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
9. Jasa-jasa
 
Pendekatan Penerimaan : menurut pendekatan penerimaan, pendapatan nasional adalah seluruh
pendapatan yang diterima oleh pemilik factor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga
perusahaan. Kamu tentu ingat dengan factor produksi beserta balas jasa bagi pemilik factor produksi
tersebut, bukan? Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu tenaga kerja, tanah,modal
dan kewirausahaan. Apabila factor-factor produksi tersebut digunakan dalam proses produksi akan
mendapatkan pendapatan atau balas jasa sebagai berikut:
1. Balas jasa untuk tenaga kerja berupa upah dan gajih
2. Tanah dan harta tetap akan mendapatkan sewa
3. Modal akan mendapatkan balas jasa berupa bunga
4. Kewirausahaan akan mendapatkan balas jasa berupa laba dan keuntungan

Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan penerimaan merupakan hasil dari penjumlahan sewa,
upah, bunga modal dan laba perusahaan yang diterima pemilik factor produksi selama satu tahun.
Rumus:
NI=W+R+I+

Keterangan:
NI = Pendapatan nasional
W = Wages (Upah)
R = Rent (Sewa)
I = Interest (Bunga Modal)
= Profit (Laba Pengusaha)
Pendekatan Pengeluaran : menurut pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa dalam satu negara selama satu tahun. Perhitungan dengan
metode ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku ekonomi suatu
negara, yaitu konsumsi rumah tangga, pemeritah, pengeluaran investasi, dan selisih antara nilai ekspor
dikurangi impir.

Rumus:
Y=C+I+G+(X-M)

Keterangan:
Y= Pendapatan Nasional
C= Consumtion
I= Investment
G= Government
X= Export
M= Import
Soal 1…

2. Perhatikan data berikut,


Jumlah konsumsi masyarakat Rp 150.000
Pendapatan sewa Rp 300.000
Pendapatan bunga Rp 100.000
1. Perhatikan perhitungan berikut, Pengeluaran pemerintah Rp 200.000
GNP Rp 85.000,00 miliar Investasi Rp 350.000
Penyusutan Rp 5.000,00 miliar Gaji/Upah Rp 500.000
Pajak langsung Rp 4.500,00 miliar Laba usaha Rp350.000
Ekspor Rp 280.000
Hitunglah nilai produk national neto ? Impor Rp 250.000

Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan


pengeluaran ?
3. Diketahui data berikut ini (dalam miliar rupiah)

Sewa tanah Rp 5.000


Upah dan gaji Rp 7.000
Konsumsi Rp 8.000
Bunga modal Rp 5.000
Pengeluaran pemerintah Rp 4.500
Ekspor Rp 9.000
Impor Rp 4.000
Keuntungan Rp 4.000

Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan


penerimaan ?
Sejarah Konsep Pendapatan Nasional

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicoba dirumuskan pada abad XVII oleh Bisgillebert dan Wiliiam
Petty dari Inggris. Petty berusaha menaksir pendapatan nasional Inggris pada tahun 1665. Pandangan
mereka tentang pendapatan nasional berkisar pada nilai uang barang dan jasa yang dihasilkan dan
dikonsumsikan. Selanjutnya, pendapat tersebut dikembangkan dengan jalan memasukkan tambahan
tahunan pada stok modal yang sudah ada didalam negara.

Pada tahun 1843 Tucker mencoba menaksir produksi nasional Amerika Serikat berdasarkan sensus 1840.
akan tetapi, pada konsep Tucker ini sector jasa belum dimasukkan. Selanjutnya,pada tahun 1943 Simon
Kuznets mengadakan studi yang mendalam mengenai perhitungan pendapatan nasional. Sejak saat itu
pendapatan nasional bruto menjadi alat pengukur kegiatan ekonomi yang paling penting.
Soal 2 …
Data dibawah ini adalah mengenai komponen-
komponen pendapatan nasional disuatu negara pada
tahun 2003 (angka-angka dalam triliun rupiah);
diketahui
GDP 20,0 Berdasarkan data disamping, hitunglah:
Konsumsi rumah tangga 44,5 Produk Nasional Neto dan Pendapatan
Depresiasi 7,5 Nasional Neto
Sewa 5,6
Pengeluaran pemerintah 17,7
Produk neto terhadap luar negeri -0,5
Gaji dan upah 25,2
Bunga neto 6,2
Pendapatan perusahaan perseorangan 10,4
Keuntungan perusahaan 12,8
Pajak tak langsung 12,0

Anda mungkin juga menyukai