Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kewarganegaraan Pertemuan Ke 15

Pertanyaan Kepada Jawaban

Rizky Fadillah Fazry Hairullah

Penanya : Rizky Fadillah

Apakah Prinsip Prinsip Good governance itu sesuai dengan Nash-Nash Syariat ? dan
adakah prakteknya Good Governance dimasa Nabi Muhammad , Ketika Beliau
Memerintahkan Kota Madinah di saat itu ?

Penjawab : Fazry Hairullah

Bismillahirrahmanirrahim mengenai tentang prinsip-prinsip good governance maka


prinsip-prinsipnya adalah :

1. Akuntabilitas
2. Transparansi
3. Kesetaraan
4. Supermasi hukum
5. Keadilan
6. Partisipasi
7. Desentralisasi
8. Kebersamaan
9. Professionalisasi
10. Cepat tanggap
11. Efektif&effesien
12. Berdaya saing

Sesuai dengan pertanyaan apakah prinsip tersebut sudah sesuai dengan nash-nash
syariat maka jawabannya adalah sudah sesuai karena dapat dilihat pada beberapa
sumber ajaran Islam itu sendiri, yaitu Alquran dan hadis Nabi. Kisah Nabi-nabi seperti
Zulqarnain (QS. al-Kahfi: 83-101), Musa (QS. al-Baqarah: 40), Thaluth (QS. al-Baqarah:
246-252), Daud (QS. Shad: 18-26, al-Ankabut: 15-45), Yusuf (QS. Yusuf: 55),
mengungkapkan banyak isyarat berkaitan perjuangan mengimplementasikan good
governance. Dalam kisah-kisah tersebut, bagaimana prinsip-prinsip good governance
seperti manajemen sektor publik yang efektif, efisien (terutama dalam kisah
Zulqarnain, Musa, Thalut dan Daud), sistem yudisial yang adil dan dapat dipercaya
(terutama dalam kisah Daud), kebebasan berasosiasi dan berpartisipasi (dalam semua
kisah Nabi), penciptaan kemakmuran dan kesejahteraan (dalam kisah Yusuf) telah
diperjuangkan oleh para Nabi.

Selanjutnya adakah prakteknya Good Governance dimasa Nabi Muhammad , Ketika


Beliau Memerintahkan Kota Madinah?

Jadi bukanlah sesuatu yang baru dalam Islam, bahkan telah dinyatakan dan
dipraktekkan belasan abad yang lalu. Itu sebabnya dapat dilihat dalam beberapa
pernyataan sarjana muslim. Nurcholis Madjid menyatakan bahwa pemerintahan yang
baik sudah mulai ada dengan diperkenalkannya konsep-konsep penting seperti
partisipasi, konsensus, keadilan dan supremasi hukum oleh Nabi Muhammad SAW
ketika beliau membangun Madinah tahun 622 M. Kata “Madinah” sendiri bermakna
sebuah tempat yang didiami orang-orang yang taat peraturan dan saling memenuhi
perjanjian yang diciptakan (disebut al-uqud). Supremasi hukum merupakan salah satu
pilar penting dalam Islam, karena tanpa supremasi hukum, keadilan tidak akan pernah
terwujud. Selain itu, dalam tata pemerintahan di Madinah tiap individu berhak
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka
melalui pertimbangan dan konsultasi bersama (disebut syuradan musyawarah), Dan
Beberapa nilai good governance telah dipraktekkan oleh nabi Muhammad dalam negara
Madinah, Hasilnya adalah bahwa negara Madinah dapat menjadi berkembang dan membawa
kemajuan bagi Islam pada waktu itu.

Anda mungkin juga menyukai