Anda di halaman 1dari 28

Materi Manajemen

Taman Pendidikan Al-Quran


By :
Fitra mh
Sumber: Depot Iqro As-salam

Page 1 of 29
Pengertian
MANAJEMEN MENURUT PRESPEKTIF ISLAM
Menurut Ketua Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia, Prof KH Ali
Yafie, dalam Islam manajemen dipandang sebagai perwujudan amal
sholeh yang harus bertitik tolak dari niat baik. Niat baik tersebut akan
memunculkan motivasi aktivitas untuk mencapai hasil yang bagus demi
kesejahteraan bersama.
Ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut
pandangan Islam, yaitu: kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan keahlian.
Seorang manajer harus memiliki empat sifat utama itu agar manajemen
yang dijalankannya mendapatkan hasil yang maksimal. Yang paling
penting dalam manajemen berdasarkan pandangan Islam adalah harus
ada jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Islam merupakan
faktor utama dalam konsep manajemen.

1. Pengertian Manajemen
   

Dalam konteks Islam manajemen disebut juga dengan ( ‫ إدارة – تدبير‬-‫)سياسة‬


yang bersal dari lafadz (‫)ساس – أدار – دبر‬. Menurut S. Mahmud Al-Hawary
manajemen (Al-Idarah) ialah;
 

Page 1 of 29
‫ااإلدارة هي معرفة إلى أين تذهب ومعرفة المشاكل التي تجنبها ومعرفة القوي والعوامل التي‬
‫تنعرض لها معرفة كيفية التصرف لك ولبا خرتك والطاقم الباحرة وبكفاءة وبدون ضياع في‬
.‫مرحلة الذهاب إلى هناك‬
Artinya: manajemen adalah mengetahui kemana yang dituju, kesukaran
apa yang harus dihindari, kekuatan-kekuatan apa yang dijalankan, dan
bagaimana mengemudikan kapal serta anggota dengan sebaik-baiknya
tanpa pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.
Dari ta’rif di atas memberi gambaran bahwa manajemen
merupakan kegiatan, proses dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan
akhir secara maksimal dengan bekerja sama sesuai jobnya masing-
masing. Maka kebersamaan dan tujuan akhirlah yang menjadi fokus
utama.
Manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen
yang adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak ''menganiaya'' bawahan dan
bawahan tidak merugikan pimpinan maupun perusahaan yang ditempati.
Bentuk penganiayaan yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak
memberikan hak bawahan dan memaksa bawahan untuk bekerja melebihi
ketentuan. Seyogyanya kesepakatan kerja dibuat untuk kepentingan
bersama antara pimpinan dan bawahan. Jika seorang manajer
mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu kerja yang
ditentukan, maka sebenarnya manajer itu telah mendzalimi bawahannya.
Dan ini sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam. Manajemen

Page 2 of 29
Islam juga tidak mengenal perbedaan perlakuan (diskriminasi)
berdasarkan suku, agama, atau pun ras.
1. Manajemen Yang Dilakukan Rasulullah
   

Manajemen Islam juga tidak mengenal perbedaan perlakuan


(diskriminasi) berdasarkan suku, agama, atau pun ras. Nabi Muhammad
SAW bahkan pernah bertransaksi bisnis dengan kaum Yahudi. Ini
menunjukkan bahwa Islam menganjurkan pluralitas dalam bisnis maupun
manajemen.
Sesungguhnya rasulallah dalam kapasitasnya adalah sebagai
pemimpin dan imam yang berusaha memberikan metode, tata cara atau
solusi bagi kemaslahatan hidup umatnya, dan yang dipandangnya relevan
dengan kondisi zaman yang ada. Bahkan , terkadang Rasulallah
bermusyawarah dan meminta pendapat dari para sahabat atas persoalan
yang tidak ada ketentuan wahyunya. Rasulallah mengambi pendapat
mereka wlaupun mungkin bertentangan dengan pendapat pribadinya.
Proses dan sistem manajemen yang diterapkan rasulallah bersifat
tidak mengikat bagi para pemimpin dan umat setelahnya. Persoalan hidup
terus berkembang dan berubah searah dengan putaran waktu dan
perbedaan tempat. Yang dituntut oleh syariat adalah para pemimpin dan
umatnya harus berpegang teguh pada asas manfaat dan maslahah, serta
tidak menyia-nyiakan ketentuan nash syari’. Namun, mereka tidak
terikat untuk mengikuti sistem manajemen Rasul dalam pemilihan
pegawai, misalnya, kecuali, jika metode itu memberikan asas maslahah
Page 3 of 29
yang lebih, maka ia harus mengikutinya. Jika ia menolaknya, ini
merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah. Dan hal ini
diharamkan oleh allah dan Rasul-Nya.
Standar asas manfaat dan masalah tidaklah bersifat tetap. Ia bisa
berubah dari waktu ke waktu. Dan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Untuk itu, manajemen dalam islam bersandar pada hasil ijtihad
pemimpim dan umatnya. Dengan catatan, ia tidak boleh bertentangan
dengan konsep dasar dan prinsip hukum utama yang bersumber dari
alqur’an dan al-sunnah, serta tidak bertolak belakang dengan rincian
hukum syara’ yang telah dimaklumi. Umat muslim masih memiliki ruang
untuk melakukan inovasi atas persoalan detail yang belum terdapat
ketentuan syari’nya.
Bagaimana sebenarnya kepemimpinan Rasulallah SAW sebagai
perwujudan kepemimpinan Allah SWT bagi umat manusia, sebagai fakta
pengetahuan yang benar, rahasianya hanya ada pada sang pencipta yang
mengangkat dan mengutusnya sebagai Rasul. Dalam menggali dan
mencari fakta dan makna yang benar dari kepemimpinan Rasulallah
SAW itu, jika seorang penganalisa sampai pada hasil yang benar, yang
ditemukannya itu adalah rahmat dari Allah SWT.
Allah SWT telah memenuhi janji-Nya untuk melengkapi manusia
yang menjadi Rasul-Nya dengan kepribadian yang terpuji. Kepribadian
yang terpuji itu memiliki beberapa sifat yang disebut sifat-sifat Wajib

Page 4 of 29
bagi seorang Rasul Allah SWT, yang dimiliki juga oleh Muhammad
SAW.

Sifat-sifat Wajib itu adalah sebagai berikut:


1.      siddiq (benar)
2.      amanah (terpercaya)
3.      tabligh (menyampaikan)
4.      fatanah (pandai)
5.      maksum (bebas dari dosa)

Demikianlah lukisan kepribadian Rasulallah SAW sebagai


pemimpin yang dicintai umatnya, bukan karena singgasana atau tahta,
sehingga berkuasa untuk memaksakan kehendaknya. Beliau tidak
memerlukan kekerasan untuk menindas agar orang lain mematuhi dan
taat kepadanya. Kedudukan sebagai pemimpin tidak pernah
dimanfaatkannya untuk mengumpulkan dan menumpuk harta kekayaan
bagi dirinya dan keturunannya. Beliau justru hidup dalam
kemiskinanseperti rakyat lainnya.

2. Sasaran Manajemen
   

Untuk mencapai tujuan manajemen tidak hanya terfokus kepada


manusia sebagai manajer dan anggota pelaksana lain sebagaimana
definisi manajemen. Namun disamping itu juga memerlukan sarana-
Page 5 of 29
sarana yang lain yang erat hubungannya dengan pencapaian tujuan.
Sehingga sarana-sarana manajemen menjadi kesatuan yang tidak
terpisahkan antara satu sarana dengan sarana lainnya.
Adapun sarana-sarana itu meliputi;
1.      Men (manusia) sebagai sumber daya utama yang mengatur dan
menggerakkan segala aktifitas.
2.      Money (uang) merupakan sarana yang selalu mengiringi segala aktifitas
seseorang.
3.      Material (materi) atau bahan-bahan merupakan sarana manajemen yang
bisa merespons terhadap perkembangan zaman.
4.      Methods, (metode) sebagai sarana manajemen dalam upaya efesiensi dan
tepat guna dalam pencapaian tujuan. Dan yang terakhir
5.      Markets (pasar) bagaiamana hasil dari organisasi tersebut benar-benar
bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat.

3. Unsur-Unsur Manajemen
   

Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan


pencapaian tujuan.
Dalam konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang
tidak jauh berbeda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah
tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat
Islam. Unsur-unsur tersebut diantaranya;

Page 6 of 29
a)      (‫ )التخطيط‬atau Planning
yaitu perencanaan/ gambaran dari sesuatu kegiatan yang akan
datang dengan waktu, metode tertentu. Sebagaimana Nabi telah bersabda:
(‫)إن هللا يحب إذا عمل أحدكم العمل أن يتقنه‬
Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika
melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas,
tuntas. (HR. Thabrani).
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman,
(‫)فإذافرغت فانصب وإلى ربك فارغب‬
artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Al-Insyirah; 7-8)
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung
jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuaat
perencanaan yang matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan
menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan
menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah.
Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya
dari Allah SWT.

b)     (‫ )التنظيم‬atau Organization

Page 7 of 29
Dapat didefinisikan bahwa pengorganisasian merupakan pembentukan
badan atau betuk sruktur kumpulan orang di mana hubungan kerja sama
antar orang dan fungi didalam badan organisasi ini mekanismenya
berlansung secara efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Pengorganisasian merupakan
wadah tetang fungsi setiap orang , hubungan kerja baik secara vertikal
atau horizontal. Dalam surat Ali Imran Allah berfirman
(‫)…واعتصموابحبل هللا جميعا والتفرقواواذكروا نعمت هللا عليكم إذكنتم أعداء‬
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan…
(Ali Imran; 103)
Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-
orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-
padulah dalam bekerja dan memegang kometmen untuk menggapai cita-
cita dalam satu payung organisasi dimaksud.
Allah berfirman;
( ‫)…اليكلف هللا نفسا إال وسعهالهاماكسبت وعليها مااكتسبت‬
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Al-Baqarah; 286)

Page 8 of 29
Kinerja bersama dalam organisasi disesuai dengan kemampuan
yang dimiliki olah masing-masing individu. Menyatukan langkah yang
berbeda-beda tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa
berkompetitif dalam berkarya. Disamping ayat di atas, Sayyidina Ali bin
Abi Thalibmembuat statemen yang terkenal yaitu;
(‫)الحق بال نظام يغلبه الباطل بنظام‬
Artinya: Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat
dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisasi dengan baik.
Statemen Sayyidina Ali merupakan pernyataan yang realistis untuk
dijadikan rujukan umat Islam. Hancurnya suatu institusi yang terjadi saat
ini karena belum berjalanannya ranah organisasi dengan menggunakan
manajemen yang benar secara maksimal.
Manfaat yang diperoleh dari konsep perorganisasian ini secara teoritis
mestinya haru tercipta adanya:
1.    Tugas dapat dilaksanakan lebih teratur dan terspesifikasi.
2.    Tingkat koordinasi antar fungsi lebih terpadu.
3.    Tingkat pengawasan lebih efisien.
4.    Mekanisme kegiatan mempunyai pedoman yang jelas .
5.    Konsep design mencegah ovelaping keseluruhan kegiatan .
6.    Diisi oleh staf yang sesuai dengan tuntutan fungsi yang obyektif.

Page 9 of 29
c)      (‫ )التنسيق‬atau Coordination
upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang, termasuk
diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning
dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan. Allah berfirman;
(‫)يأيهاالذين أمنواادخلوا فى السلم كافة وال تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين‬
Artinya; Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam
keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan,
karena setan itu musuhmu yang nyata. (Al-Baqarah; 208)
Apabila manusia ingin mendapat predikat iman maka secara totalitas
harus melebur dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan dengan
manusia yang ideal dan Islam sebagai planning dan aturan-aturan yang
mengikat bagi manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia,
memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif sehingga akan
mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan
keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam
(kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari
kendala-kendala yang siap mengancam.

d)     (‫ )الرقابة‬atau Controling


pengamatan dan penelitian terhadap jalannya planning. Dalam pandangan
Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari
anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif. Allah
berfirman
Page 10 of 29
(‫)يأيهاالذين أمنوالم تقولون ماالتفعلون‬
Artinya; Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Q.S. Ash-Shoff; 1)
Dalam surat At-Tahrim Allah berfirman
(‫يأيهاالذين أمنواقواانفسكم وأهليكم نارا‬..)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka. (Q.S. At. Tahrim; 6)
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama
manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal.
Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih
belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajer orang terbaik dan
harus mengontrol seluruh anggotanya dengan baik.
Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa kontrol yang utama ialah
dari Allah SWT.
(‫)…ألم تر أن هللا يعلم مافى السموات وما فى األرض‬
Artinya: Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi… (Al-
Mujadalah; 7)
Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep kontrol
yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan
konteks ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para pelaksana institusi
akan melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai dengan sesuatu
yang diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan spirit lagi karena
Page 11 of 29
mereka menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang
paling utama adalah kepada Sang Khaliq yang mengetahui segala yang
diperbuat oleh makhluk-Nya.

e)      (‫ )ترغيب‬atau Motivation


menggerakan kinerja semaksimal mungkin dengan hati sukarela. Masalah
yang berhubungan dengan motivasi Allah telah berfirman;
(‫)وأن ليس لإلنسان إال ما سعى‬
Artinya: Dan bahwasanya mausia tiada memperoleh selain dari apa yang
telah diusahakannya. (Q.S. An-Najm; 39)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
(‫)إن هللا اليغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم‬
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengobah sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(Q.S. Ar-Ra’du; 11)
Dari dua ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk
selalu berusaha dan merobah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya
upaya merobah keadaan ke rarah yang lebih baik akan mengantarkan
kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata.
Dalam sebuah kata hikmah disebutkan (‫)من جد وجد‬
Artinya: Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapatkan.
Disamping itu Allah berfirman;
(‫)أدعوني أستجب لكم‬
Page 12 of 29
Artinya; Mintalah kamu semua kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan
padamu. (Q.S.)
Dalam ayat yang lain Allah SWT., juga berfirman yang ada kaitannnya
dengan motivasi,
(‫ ومن يعمل مثقال ذرة شرايره‬.‫)فمن يعمل مثقال ذرة خيرايره‬
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula. (Q.S. Az-Zalzalah; 7-8)
Dari uraian di atas merupakan bentuk anjuran Islam bagi umat
manusia untuk memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Dengan
tingginya semangat dan motivasi sebagai modal awal dalam meraih
kehidupan yang lebih cerah dan terarah. Dengan demikian bahwa
planning yang menjadi acuan utama akan dengan mudah untuk bisa
direalisasikan, karena dengan berdasarkan agama, motivasi manusia tidak
sekedar hanya tumenyelesaikan ntutan duniawi saja, tetapi juga terhadap
pertanggung jawaban ukhrawinya.

f)       (‫ )الخالفة‬atau disebut Leading


mengatur, memimpin segala aktifitas kepada tujuan. Dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits banyak membahas tentang kepemimpinan.
Diantaranya firman Allah SWT., dalam surat Al-An’am sebagai berikut;
(‫)وهوالذي جعلكم خالئف األرض ورفع بعضكم فوق بعض درجات ليبلوكم فى مااتاكم‬
Page 13 of 29
Artinya; Dialah yang menetapkan kamu menjadi penguasa di muka bumi,
dan ditinggikan-Nya sebagaian kamu atas sebagian yang lain beberapa
derajat, sebagai cobaan bagimu tentang semua yang diberikannya
kepadamu. (Al-An’am; 165)
Selain dalam Al-Qur’an, Al-Hadits juga banyak yan membahas tentang
kepemimpinan, diantaranya;
(‫)كلكم راع وكلكم مسؤل عن رعيته‬
Artinya: Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta
pertanggungjawaban mengenai orang yang kamu pimpin. (HR. Muslim)
Dalam konsepi ajaran Islam bahwa pemimpin tidak hanya terfokus
kepada seseorang yang yang memimpin institusi formal dan non formal.
Tuntutan Islam lebih uiversal bahwa kepemimpinan itu lebih spesifik lagi
kepada setiap manusia yang hidup ia sebagai pemimpin, baik memimpin
dirinya maupun kelompoknya.
Dengan demikian kepemimpinan dalam ajaran Islam dimulai dari
setiap individu. Setiap orang harus bisa memimpin dirinya dari taqarrub
kepada Allah dan menjahui larangan-Nya. Apabila manusia sudah bisa
memeimpin dirinya, maka tidak mustahil bila ia akan lebih mudah untuk
memimpin orang lain. Disamping itu pertanggungjawaban pemimpin
dalam konteks Islam tidak serta merta hanya kepada sesama manusia,
tetapi yang paling utama adalah pertanggungjawaban kepada Khaliknya.

Page 14 of 29
Pengertian

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

1. perencanaan,  

2. pengorganisasian,

3. pengkoordinasian, dan

4. pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.

POAC

Dunia Manajemen sebagian besar menggunakan POAC ( Planning, Organizing,


Actuating dan Controlling ).

1. Planning

• Planning adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat


strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja dalam sebuah organisasi. Perencanaan merupakan
proses yang penting dari segala bentuk fungsi Manajemen, karena
tanpa adanya perencanaan semua fungsi-fungsi lainnya tidak akan
dapat berjalan.

Dalam perencanaan, Terdapat beberapa faktor dalam Planning yang


patut untuk dipertimbangkan, yaitu :

1. Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksut dan
tujuanya beserta ruang lingkupnya.

Page 15 of 29
2. Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur
dari program kerja dan rencana yang dibuat.

3. Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisa tercapai dan diwujudkan,


bukan hanya sekedar fiktif dan khayalan belaka.

4. Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber


daya yang ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan
didalamnya.

5. Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan
dievaluasi. 

2. Organizing

Pengorganisasian ( Organizing ) adalah fungsi kedua dalam Manajemen.


Organizing adalah proses kegiatan dalam menyusun struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian,
hasil dari pengorganisasian itu berupa struktur organisasi.

Setiap tujuan disebuah organisasi pasti ingin dicapai, dan untuk meraih hal
tersebut, pengorganisasian sangat berperan penting. Dalam sebuah
perusahaan, pengorganisasian biasanya disusun dalam bentuk badan
organisasi atau struktur organisasi, setelah tiu baru dipecah menjadi beberapa
jabatan. Disinilah letak salah satu prinsip Manajemen yang membagi setiap
tugas dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan yang dibebankan pada
semua anggota organisasi menurut skill dan kemampuan masing-masing
individu.

3. Actuating

Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar


semua perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan baik dan
Page 16 of 29
seperti yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan merupakan suatu upaya yang
menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan sendirinya dan dengan
kesadaran yang besar demi mengabulkan seluruh cita-cita perusahaan dengan
dan secara efektif.

Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik jika tidak disertai
dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekali bentuk nyata
dari kerja keras, kerjasama dan kerja nyata didalamnya. Pengoptimalan seluruh
sumber daya manusia yang ada juga sangat penting, terutama ditujukan untuk
mencapai visi, misi dan Planning yang telah diterapkan.

Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang ada harus bekerja sesuai
dengan tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan kompetensi dari
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.

4. Controlling

Pengawasan ( Controlling ) adalah proses pengamatan, penentuan standar


yang akan diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan
mengambil tindakan korektif, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan
semaksimal mngkin dalam mencapai tujuan perusahaan.

Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan
dibutuhkan pengontrolan yang optimal, baik itu dalam bentuk supervisi,
pengawasan, inspeksi dan audit. 

Tujuan utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan kegiatan-


kegiatan manajemen yang dinamis dan terwujud secara efektif dan efisien.
Sesuai dengan perannya dalam sebuah organisasi, Controlling memiliki
beberapa fungsi utama :

Page 17 of 29
• Mencegah terjadinya penyimpangan

• Memperbaiki kelemahan dan kesalahan, serta menindak


penyalahgunaan dan penyelewengan

• Mendinamisasikan organisasi serta kegiatan dalam manajemen

• Memperkuat rasa akan tanggung jawab tiap individu

• Mengambil tindakan korektif jika pelaksanaan menyimpang dari


Perencanaan atau standar yang telah ditetapkan.

Page 18 of 29
Mind MAP TPA

5W1H

Page 19 of 29
Nama TPA

5W + 1 H ( What, Who, When, Where, Why, dan How).

1. Apa tujuan TPA ?

2. Siapa yang akan mengelola TPA?

3. Kapan waktu belajar TPA ?

4. Dimana lokasi belajar TPA ?

Page 20 of 29
5. Mengapa harus ada TPA ?

6. Bagaimana cara menjalankan TPA ?

Mind Map TPA

6. Bagaimana cara menjalankan TPA ? 1. Apa tujuan TPA ?

5. Dimana lokasi belajar TPA ? 2. Siapa yang akan mengelola TPA?

4. Dimana lokasi belajar TPA ? 3. Kapan waktu belajar TPA ?

Page 21 of 29
Apa tujuan TPA ?

1. Mencetak Genarasi Qurani.

2. Membentuk kepribadian Islam.

3. Bisa Baca Tulis Al-Quran.

4. Hafal Juz 30.

Siapa yang akan mengelola TPA?

1. Ustadz/ ustadzah TPA.

2. Takmir.

3. Orang Tua.

4. Lembaga Pengelola TPA.

Kapan waktu belajar TPA ?

1 minggu 2 kali pertemuan setiap hari senin dan selasa Jam : 16.30 -Maghrib

Page 22 of 29
Dimana lokasi belajar TPA ?

1. Masjid

2. Rumah

3. Sekolah

Mengapa harus ada TPA ?

1. Terbiasa berinteraksi dengan Al-Quran.

2. Membentuk kepribadian muslim.

Bagaimana Cara Menjalankan TPA

1. Metode Klasikal

2. Metode Privat.

3. Metode Klasikal dan Privat.

Masalah yang Sering dikeluhkan

1. Anak-anak susah diatur.

2. Cari Pengajar Susah.

3. Pengajar sering terlambat.

4. Tidak ada dana.


Page 23 of 29
5. Takmir tidak mendukung.

6. Orang tua tidak peduli.

7. Karena tidak ada yang ngajar TPA tidak ada atau berhenti sementara.

8. Pengajar TPA Nikah, Kuliah, Sibuk Sekolah, Kerja dll.

Solusinya apa..........................?

Harus ada PENGELOLA TPA

Harus di bentuk Team Pengelola TPA

Harus ada Manajer TPA.

Yang siap fokus mengelola TPA, berfikir bagaimana TPA tetap hidup dan
berjalan.

“ Kebaikan yang tidak dikelola dengan baik akan kalah dengan keburukan
yang dikelola dengan baik”

Page 24 of 29
Page 25 of 29
SUMBER

1. http://devidema.blogspot.com/2016/03/manajemen-dalam-
prespektif-islam.html

2. Depot Iqro As-salam


http://www.depotiqroassalam.com/2017/05/materi-power-point-
manajemen-tpa.html

Page 26 of 29
Page 27 of 29

Anda mungkin juga menyukai