Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN

1. Manajemen dalam perspektif Islam juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan konsep
manajemen secara umum. Jelaskan unsur-unsur yang ada dalam manajemen tersebut mulai dari
perencanaan sampai dengan pengawasan disertai dengan ayat-ayat pendukung unsur tersebut?

Jawab :

Dalam perspektif Islam, manajemen juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan konsep
manajemen secara umum. Berikut adalah penjelasan mengenai unsur-unsur tersebut, mulai dari
perencanaan sampai dengan pengawasan, disertai dengan ayat-ayat pendukungnya:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan proses menentukan tujuan dan cara-cara mencapainya. Dalam


perspektif Islam, perencanaan harus didasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
sesuai dengan ajaran agama Islam. Misalnya, perencanaan harus memperhatikan hal-hal
yang halal dan menghindari hal-hal yang haram. Ayat pendukungnya adalah QS. Al-
Baqarah (2): 197, yang artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena
Allah."

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses menyusun dan menentukan tugas-tugas serta hubungan


antara tugas-tugas tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
perspektif Islam, pengorganisasian harus memperhatikan keadilan dan kesetaraan di
antara anggota organisasi. Ayat pendukungnya adalah QS. Al-Hujurat (49): 13, yang
artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal."

3. Pelaksanaan (Actuating) Pelaksanaan adalah proses menjalankan rencana yang telah


ditetapkan. Dalam perspektif Islam, pelaksanaan harus dilakukan dengan penuh tanggung
jawab dan sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Ayat pendukungnya adalah QS. Al-
Baqarah (2): 195, yang artinya: "Dan janganlah kamu membuang dirimu ke dalam
kebinasaan dan jangan pula kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha
Penyayang kepadamu."

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana untuk


memastikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam perspektif Islam,
pengawasan harus dilakukan secara adil dan bertanggung jawab. Ayat pendukungnya
adalah QS. Al-Maidah (5): 8, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
kamu jadi orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun
terhadap dirimu sendiri atau ibu-bapamu dan kaum kerabatmu."

Demikianlah penjelasan mengenai unsur-unsur manajemen dalam perspektif Islam, mulai dari
perencanaan sampai dengan pengawasan, beserta dengan ayat-ayat pendukungnya. Semoga
bermanfaat.

Referensi :

Ma'ruf, M. (2015). Konsep Manajemen Pendidikan Islam Dalam Al-Quran Dan hadis. Didaktika
Religia, 3(2), 19-36.

Prasetyo, A. (2021). Pengantar Manajemen Islami. Airlangga University Press.

2. Jelaskan empat jenis konsep manajemen Rasulullah SAW dan berikan contoh pada masing-
masing jenisnya?

Jawab :

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam konsep-
konsep manajemen. Berikut adalah empat jenis konsep manajemen yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW dan contoh penerapannya:

1. Kepemimpinan Berbasis Ketaqwaan (Leadership Based on Taqwa)

Konsep kepemimpinan berbasis ketaqwaan mengutamakan nilai-nilai agama dalam


memimpin suatu organisasi. Rasulullah SAW sendiri merupakan teladan utama dalam hal
ini, di mana beliau memimpin umat Islam dengan cara yang penuh keikhlasan dan
kepercayaan kepada Allah. Contoh penerapannya adalah ketika Rasulullah SAW
memimpin Perang Badar dan memilih posisi tempat bertempur yang strategis, meskipun
posisi tersebut berat dan tidak menguntungkan secara fisik. Hal ini menunjukkan bahwa
beliau memimpin dengan berlandaskan ketaqwaan dan mempercayakan segalanya kepada
Allah SWT.

2. Kemandirian dalam Berorganisasi (Self-Reliance in Organizing)

Konsep kemandirian dalam berorganisasi mengajarkan pentingnya membangun


kepercayaan diri dan kemampuan mandiri dalam mengatur dan mengelola suatu
organisasi. Contoh penerapannya adalah ketika Rasulullah SAW mengajarkan umatnya
untuk mandiri dalam mengelola masalah sosial dan ekonomi. Beliau mendorong umat
Islam untuk bekerja keras, berdagang, dan membuka usaha sendiri, sehingga umat Islam
tidak lagi bergantung pada pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Mengoptimalkan Sumber Daya yang Ada (Optimizing Available Resources)

Konsep mengoptimalkan sumber daya yang ada mengajarkan pentingnya memanfaatkan


semua sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Contoh penerapannya adalah
ketika Rasulullah SAW memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu
alam, manusia, atau teknologi, untuk membangun kekuatan umat Islam. Salah satu
contohnya adalah ketika beliau memanfaatkan kuda yang ada di Mekah untuk
memperkuat pasukan Islam dalam Perang Hunain.

4. Keterbukaan dalam Komunikasi (Openness in Communication)

Konsep keterbukaan dalam komunikasi mengajarkan pentingnya berkomunikasi secara


jujur, terbuka, dan transparan dalam mengelola suatu organisasi. Contoh penerapannya
adalah ketika Rasulullah SAW selalu terbuka dalam berkomunikasi dengan para
sahabatnya, baik itu tentang masalah pribadi maupun masalah umat Islam secara
keseluruhan. Beliau juga selalu membuka diri terhadap kritik dan saran dari para
sahabatnya, sehingga umat Islam bisa terus berkembang dan memperbaiki diri.

Refrensi :
Agustian, W., & Mellita, D. (2020). Konsep Pengupahan Dalam Manajemen Syariah. Jurnal
Ilmiah Bina Manajemen, 3(1), 36-46.

Swastha, B., & Handoko, T. H. (2002). Manajemen pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan


Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty.

Anda mungkin juga menyukai