Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GLOBALISASI POLITIK KONTEMPORER: TANTANGAN DAN PELUANG BAGI


FILIPINA DI ERA DIGITAL

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3

A. Latar Belakang........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3

C. Tujuan......................................................................................................................................4

BAB II TEORI.................................................................................................................................5

BAB III METODE..........................................................................................................................7

BAB IV ISI......................................................................................................................................9

A. Dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina di era digital dan bagaimana dampak
tersebut mempengaruhi kehidupan politik masyarakat di Filipina..............................................9

B. Cara Filipina memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh
globalisasi politik kontemporer di era digital untuk memperkuat hubungan diplomatik,
pertumbuhan ekonomi, dan memperkaya budaya lokal Filipina...............................................10

BAB V PENUTUP........................................................................................................................12

A. Kesimpulan...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi politik kontemporer juga merupakan fenomena yang mempengaruhi Filipina, negara
kepulauan yang terletak di Asia Tenggara. Filipina, seperti negara lainnya, mengalami dampak
globalisasi politik yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam
ranah politik.

Era digital yang semakin maju juga memperkuat dampak globalisasi politik kontemporer di
Filipina. Hal ini terlihat dari semakin mudahnya akses informasi dan komunikasi yang
memungkinkan penyebaran ideologi, kebijakan, teknologi, dan budaya dari luar negeri dengan
cepat dan mudah. Filipina, sebagai negara yang sedang berkembang di Asia Tenggara, harus siap
menghadapi tantangan dan peluang yang ditimbulkan dari dampak globalisasi politik
kontemporer di era digital ini.

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi Filipina meliputi kehilangan identitas budaya lokal,
terjadinya polarisasi politik, dan munculnya ancaman keamanan siber. Namun, Filipina juga
memiliki peluang untuk memanfaatkan globalisasi politik kontemporer untuk memperkuat
hubungan diplomatik dengan negara lain, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan
memperkaya budaya lokal dengan pengaruh dari luar. Oleh karena itu, penting bagi Filipina
untuk memahami dan mengambil langkah-langkah strategis dalam menghadapi dampak
globalisasi politik kontemporer di era digital ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina di era digital dan
bagaimana dampak tersebut mempengaruhi kehidupan politik masyarakat di Filipina?

2. Bagaimana cara Filipina memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang


ditimbulkan oleh globalisasi politik kontemporer di era digital untuk memperkuat
hubungan diplomatik, pertumbuhan ekonomi, dan memperkaya budaya lokal Filipina?

3
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina di era digital
dan bagaimana dampak tersebut mempengaruhi kehidupan politik masyarakat di Filipina

2. Untuk mengetahui cara Filipina memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang
ditimbulkan oleh globalisasi politik kontemporer di era digital untuk memperkuat
hubungan diplomatik, pertumbuhan ekonomi, dan memperkaya budaya lokal Filipina

4
BAB II TEORI

Teori tentang dampak globalisasi politik kontemporer terhadap sistem demokrasi di Korea
Selatan dapat dijelaskan melalui beberapa perspektif. Pertama, perspektif liberalisme demokrasi
yang menekankan pada pengaruh globalisasi dalam memperkuat demokrasi di Korea Selatan.
Kedua, perspektif kritik terhadap globalisasi yang menyoroti dampak negatif dari globalisasi
terhadap sistem demokrasi di Korea Selatan.

Perspektif liberalisme demokrasi melihat bahwa globalisasi politik kontemporer telah membawa
dampak positif terhadap sistem demokrasi di Korea Selatan. Globalisasi telah meningkatkan
akses informasi dan partisipasi politik masyarakat, memperkuat hak asasi manusia dan
kebebasan sipil, dan memperkuat keterbukaan dan akuntabilitas pemerintah. Peningkatan
partisipasi politik dapat membantu meningkatkan legitimasi pemerintahan dan mengurangi
korupsi, yang pada gilirannya dapat memperkuat sistem demokrasi di Korea Selatan.

Namun, perspektif kritik terhadap globalisasi menyoroti beberapa dampak negatif dari
globalisasi terhadap sistem demokrasi di Korea Selatan. Globalisasi dapat memperkuat kekuatan
ekonomi dan politik tertentu yang dapat mengancam demokrasi dan menghasilkan
ketidaksetaraan sosial dan politik. Globalisasi dapat menyebabkan polarisasi sosial dan
meningkatnya ketidaksetaraan ekonomi, yang dapat membatasi akses ke partisipasi politik bagi
masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, globalisasi juga dapat memperkuat kekuatan politik
dan kepentingan khusus di negara tersebut, yang dapat membatasi partisipasi politik dari
kelompok minoritas atau oposisi.

Dari kedua perspektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa dampak globalisasi politik kontemporer
terhadap sistem demokrasi di Korea Selatan bersifat kompleks. Sebagai negara yang mengalami
transformasi besar-besaran dalam sistem politiknya setelah bergabung dengan ekonomi global,
Korea Selatan perlu terus memperhatikan dan menganalisis dampak globalisasi terhadap sistem
demokrasi di negaranya.

Pemerintah dan masyarakat sipil perlu bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan yang
muncul akibat dari proses globalisasi, dan memperkuat partisipasi politik dan kebebasan sipil di
Korea Selatan. Dalam hal ini, peran masyarakat sipil dalam memperkuat sistem demokrasi di

5
Korea Selatan sangat penting. Masyarakat sipil harus terus memperjuangkan hak-hak mereka,
menekan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang pro-demokrasi, dan terus mengawasi
kinerja pemerintah untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

Selain itu, Korea Selatan juga harus terus memperkuat institusi dan mekanisme demokrasi di
negaranya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi politik dan keterlibatan
masyarakat dalam proses politik, memperkuat institusi-institusi independen, seperti pengadilan
dan media, serta memperkuat peran parlemen dan partai politik dalam mengawasi kinerja
pemerintah. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa kebijakan ekonomi dan
perdagangan yang diambil tidak merugikan masyarakat dan tidak memperkuat ketidaksetaraan
ekonomi.

Selain itu, dampak globalisasi politik kontemporer terhadap sistem demokrasi di Korea Selatan
juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, seperti kualitas dan kekuatan
institusi demokrasi, partisipasi politik masyarakat, dan tingkat keterbukaan pemerintah, dapat
mempengaruhi sejauh mana dampak globalisasi terhadap sistem demokrasi. Sedangkan faktor
eksternal, seperti kebijakan global, tuntutan dan tekanan internasional, dan pengaruh dari negara-
negara besar dapat mempengaruhi sejauh mana Korea Selatan dapat memanfaatkan dan
mengatasi dampak globalisasi terhadap sistem demokrasinya.

Dalam hal ini, Korea Selatan perlu membangun strategi yang terintegrasi dan komprehensif
untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat dari globalisasi politik kontemporer. Pemerintah
perlu bekerja sama dengan masyarakat sipil, sektor swasta, dan komunitas internasional untuk
mengatasi tantangan dan memperkuat sistem demokrasi di negaranya. Korea Selatan juga perlu
memperkuat diplomasi publik dan menjalin kerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki
pengalaman dan kepentingan yang sama dalam memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia.

Secara keseluruhan, globalisasi politik kontemporer mempengaruhi perkembangan sistem


demokrasi di Korea Selatan secara kompleks. Namun, Korea Selatan memiliki potensi besar
untuk memanfaatkan dampak positif dari globalisasi dan mengatasi tantangan yang muncul
akibat dari globalisasi tersebut. Dengan memperkuat institusi dan mekanisme demokrasi,
meningkatkan partisipasi politik dan keterlibatan masyarakat, serta bekerja sama dengan
komunitas internasional, Korea Selatan dapat memperkuat sistem demokrasinya dan memastikan
kesejahteraan masyarakatnya.

6
BAB III METODE

Metode yang dapat digunakan dalam mengkaji dampak globalisasi politik kontemporer di era
digital terhadap Filipina dapat mencakup beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran literatur terkait globalisasi politik
kontemporer dan dampaknya pada negara-negara berkembang seperti Filipina. Penelusuran
literatur dapat dilakukan melalui sumber-sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, buku, dan situs
web resmi pemerintah. Dalam tahapan ini, dilakukan analisis terhadap konsep-konsep kunci
seperti globalisasi, politik kontemporer, dan era digital, serta dampak yang muncul pada Filipina.

2. Pengumpulan Data

Setelah melakukan studi literatur, tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melakukan wawancara dan pengumpulan data sekunder seperti data statistik dan
dokumen-dokumen resmi terkait masalah yang dihadapi Filipina akibat globalisasi politik
kontemporer di era digital. Pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber yang terpercaya
dan relevan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.

3. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan dengan cara menyusun dan membandingkan data yang telah
dikumpulkan dengan tujuan untuk menemukan pola-pola dan temuan yang signifikan terkait
dampak globalisasi politik kontemporer di era digital pada Filipina. Analisis dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, tergantung pada jenis data yang telah
dikumpulkan.

4. Interpretasi Data

Setelah melakukan analisis data, tahap selanjutnya adalah interpretasi data. Interpretasi data
dilakukan dengan cara mempertimbangkan konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya Filipina
dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dari dampak globalisasi politik

7
kontemporer di era digital. Interpretasi data juga dilakukan dengan cara mempertimbangkan
perspektif dan pendapat dari berbagai pihak terkait.

5. Penarikan Kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil analisis dan interpretasi
data serta memberikan rekomendasi yang dapat diambil oleh pemerintah dan masyarakat Filipina
dalam menghadapi dampak globalisasi politik kontemporer di era digital. Kesimpulan yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat kebijakan dan strategi yang tepat
dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dari dampak globalisasi politik
kontemporer di era digital.

8
BAB IV ISI

A. Dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina di era digital dan bagaimana dampak
tersebut mempengaruhi kehidupan politik masyarakat di Filipina

Globalisasi politik kontemporer adalah proses di mana ide-ide politik, nilai, norma, dan praktik
demokrasi ditransfer dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang melalui penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Era digital memainkan peran penting dalam
memfasilitasi globalisasi politik kontemporer, karena telah memberikan akses yang lebih cepat
dan mudah ke informasi dan memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik
dalam skala yang lebih besar. Namun, dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina di
era digital bisa memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positif dari globalisasi politik kontemporer pada Filipina adalah meningkatnya
kesadaran politik di antara masyarakat Filipina, terutama mereka yang berada di wilayah
perkotaan dan pedesaan yang terpencil. Masyarakat Filipina kini lebih mudah mengakses
informasi tentang politik dan pemerintahan melalui media sosial dan platform online lainnya.
Hal ini memberikan kesempatan untuk masyarakat untuk lebih aktif dalam politik dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.

Selain itu, globalisasi politik kontemporer juga dapat memperkuat sistem politik dan demokrasi
di Filipina. Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi dalam politik,
masyarakat Filipina dapat memantau tindakan dan kebijakan pemerintah secara lebih ketat. Hal
ini dapat mengurangi tingkat korupsi dan nepotisme dalam politik dan pemerintahan.

Namun, dampak negatif dari globalisasi politik kontemporer pada Filipina adalah munculnya isu-
isu politik yang sensitif dan polarisasi yang semakin meningkat. Salah satu contohnya adalah isu-
isu agama yang semakin memanas dan sering kali dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Terlebih lagi, media sosial dapat mempercepat penyebaran informasi yang salah atau provokatif
yang dapat memicu konflik dan kekerasan politik.

Dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina juga dapat mempengaruhi kehidupan
politik masyarakat di Filipina. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya partisipasi

9
masyarakat dalam politik dan meningkatnya kesadaran politik. Hal ini membuka ruang bagi
masyarakat untuk mengungkapkan pendapat mereka dan memengaruhi keputusan politik.
Namun, di sisi lain, juga dapat memunculkan ketidakstabilan politik dan ketidakpuasan publik
jika tuntutan masyarakat tidak dipenuhi oleh pemerintah.

Dampak globalisasi politik kontemporer pada Filipina juga memengaruhi kehidupan politik elite
politik dan pemerintah. Elite politik dan pemerintah Filipina harus beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi dalam politik global dan teknologi informasi dan komunikasi. Mereka harus
menyesuaikan diri dengan teknologi informasi dan media sosial dan memperkuat keterampilan
dan kemampuan mereka dalam mengelola krisis dan menjalin hubungan dengan pemilih.

B. Cara Filipina memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh
globalisasi politik kontemporer di era digital untuk memperkuat hubungan diplomatik,
pertumbuhan ekonomi, dan memperkaya budaya lokal Filipina

Filipina sebagai negara berkembang di Asia Tenggara telah mengalami dampak besar dari
globalisasi politik kontemporer di era digital. Negara ini telah melihat peluang dan tantangan
yang ditimbulkan oleh fenomena ini dan melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan
peluang dan mengatasi tantangan tersebut guna memperkuat hubungan diplomatik, pertumbuhan
ekonomi, dan memperkaya budaya lokal Filipina.

Salah satu cara Filipina memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh globalisasi politik
kontemporer adalah dengan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara maju
melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Filipina menggunakan media sosial
dan platform online lainnya untuk mempromosikan citra positif negara ini dan menarik minat
investasi dari negara-negara maju. Dalam hal ini, Filipina berusaha untuk menjaga hubungan
diplomatik yang kuat dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea
Selatan yang menjadi mitra dagang penting negara ini.

Selain itu, Filipina juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Filipina telah menjadi tujuan
investasi yang menarik bagi perusahaan teknologi asing dan lokal, seperti Go-Jek dan Lazada.
Pemerintah Filipina telah mempromosikan sektor teknologi dan e-commerce sebagai salah satu

10
motor penggerak ekonomi negara ini dan memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan yang
berinvestasi di Filipina. Selain itu, Filipina juga berusaha meningkatkan daya saing ekonominya
dengan memperkuat sektor manufaktur dan sektor pariwisata.

Di sisi lain, Filipina juga harus mengatasi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi
politik kontemporer. Salah satu tantangan utama adalah meningkatnya radikalisme dan
ekstremisme di media sosial yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas negara. Filipina
telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme dengan
memperkuat peran media sosial dalam pencegahan dan penyebaran informasi yang tidak benar.
Pemerintah Filipina juga telah meningkatkan pengawasan terhadap gerakan-gerakan radikal dan
terorisme di negara ini.

Selain itu, Filipina juga harus mengatasi tantangan dalam memperkaya budaya lokal di tengah
arus globalisasi. Filipina harus tetap mempertahankan identitas budayanya dan mempromosikan
seni dan kebudayaan Filipina di tingkat internasional. Pemerintah Filipina telah mengambil
berbagai tindakan untuk memperkuat dan mempromosikan budaya lokal Filipina, termasuk
dengan mengadakan festival budaya dan membangun museum dan pusat seni di seluruh negara.

11
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam era digital yang semakin maju, globalisasi politik kontemporer telah memberikan dampak
yang signifikan pada negara-negara di seluruh dunia. Filipina sebagai negara yang sedang
berkembang di Asia Tenggara juga tidak terlepas dari dampak tersebut. Filipina telah mengalami
peluang dan tantangan dari globalisasi politik kontemporer di era digital, dan berbagai upaya
telah dilakukan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan tersebut.

Salah satu cara Filipina memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh globalisasi politik
kontemporer adalah dengan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara maju
melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Filipina menggunakan media sosial
dan platform online lainnya untuk mempromosikan citra positif negara ini dan menarik minat
investasi dari negara-negara maju. Filipina juga berusaha meningkatkan pertumbuhan
ekonominya dengan memperkuat sektor teknologi dan e-commerce, memperkuat sektor
manufaktur dan sektor pariwisata, serta memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan yang
berinvestasi di negara ini.

Namun demikian, Filipina juga harus menghadapi berbagai tantangan dari globalisasi politik
kontemporer di era digital. Salah satu tantangan utama adalah meningkatnya radikalisme dan
ekstremisme di media sosial yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas negara. Filipina
harus mengambil tindakan untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme dengan memperkuat
peran media sosial dalam pencegahan dan penyebaran informasi yang tidak benar, serta
meningkatkan pengawasan terhadap gerakan-gerakan radikal dan terorisme di negara ini.

Selain itu, Filipina juga harus mempertahankan identitas budayanya dan mempromosikan seni
dan kebudayaan Filipina di tingkat internasional. Pemerintah Filipina telah mengambil berbagai
tindakan untuk memperkuat dan mempromosikan budaya lokal Filipina, termasuk dengan
mengadakan festival budaya dan membangun museum dan pusat seni di seluruh negara.

Dalam rangka memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh
globalisasi politik kontemporer di era digital, Filipina harus terus melakukan inovasi dan

12
beradaptasi dengan perubahan. Filipina harus meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi
tantangan globalisasi politik kontemporer, sekaligus memperkuat daya saingnya di kancah
internasional. Dengan melakukan berbagai upaya ini, Filipina dapat memanfaatkan peluang dan
mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi politik kontemporer di era digital dengan
lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amin, K. (2018). ISIS Menuju Asia Tenggara: Ancaman dan Kerja Sama Keamanan Kawasan
dalam Menghadapi Peningkatan Ekspansi ISIS. Jurnal Hubungan Internasional, 6(2),
221-232.

Rahman, M. (2019). Upaya Asean Dalam Menghadapi Skema Liberalisasi E-Commerce Di


Asean-6 (2015–2017). Review of International Relations, 1(2).

Raharja, H. Y. (2019). Relevansi pancasila era industry 4.0 dan society 5.0 di pendidikan tinggi
vokasi. Journal Of Digital Education, Communication, And Arts (Deca), 2(1), 11-20.

Widiastuti, T. (2016, November). Kepemilikan media dan demokrasi di era digital information
age. In Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC.

Pati, P. R. A. T. K. (2017). MEDIA DAN DEMOKRASI DI ERA GLOBAL: STUDI


DAKWAH ISLAM KONTEMPORER DI INDONESIA.

Bandura, A. (2002). Growing primacy of human agency in adaptation and change in the
electronic era. European psychologist, 7(1), 2.

Chang, K. A., & Ling, L. H. (2010). Globalization and its intimate other: Filipina domestic
workers in Hong Kong. In Gender and global restructuring (pp. 60-77). Routledge.

14

Anda mungkin juga menyukai