Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAK UNTUK HIDUP

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga tim penulis
dapat menyelesaikan penulisan tugas dengan judul “HAK UNTUK HIDUP” pada akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
mengenai hak untuk hidup. Dalam rangka penulisan tugas ini, tim penulis banyak mengalami
kesulitan dan kendala. Namun karena dorongan moril dan material serta bimbingan dari berbagai
pihak sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini.

Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang setinggi-
tingginya tim penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu tim penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Tim penulis menyadari bahwa
dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati tim penulis mengharapkan saran kritik dari pembaca sebagai
bahan masukan sehingga dapat berguna baik bagi penulis dikemudian hari. Akhir kata, tim
penulis mengucapkan terimakasih, semoga mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, dan
semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4

C. Tujuan......................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

A. Perlindungan hak untuk hidup bagi masyarakat yang hidup dalam kondisi konflik
bersenjata atau kekerasan.............................................................................................................6

B. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penyebab utama pelanggaran hak untuk
hidup, seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan ketidakamanan pangan.............................7

C. Perlindungan hak untuk hidup dapat dijamin dalam situasi krisis global seperti pandemi
COVID-19, di mana kesehatan dan keamanan hidup banyak orang terancam............................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11

A. Kesimpulan...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak untuk hidup adalah hak yang fundamental bagi setiap manusia. Hak ini diakui sebagai hak
asasi manusia yang paling mendasar dan penting, karena tanpa hak ini, manusia tidak akan dapat
menikmati hak-hak lainnya. Hak untuk hidup dicantumkan dalam banyak dokumen dan deklarasi
hak asasi manusia, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Hak Anak. Hak
untuk hidup juga berkaitan erat dengan isu-isu kemanusiaan dan keadilan sosial, seperti
kemiskinan, ketidakadilan, dan konflik bersenjata. Banyak orang di seluruh dunia yang tidak
dapat menikmati hak untuk hidup karena berbagai alasan, seperti konflik bersenjata, kekerasan,
penyakit, kelaparan, dan ketidakadilan sosial.1

Di beberapa negara, hak untuk hidup mungkin diabaikan oleh pemerintah atau lembaga negara
lainnya, seperti dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia atau tindakan eksekusi mati. Oleh
karena itu, penting bagi masyarakat internasional untuk terus memperjuangkan hak untuk hidup
dan menegakkan hak asasi manusia bagi semua orang.2

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perlindungan hak untuk hidup bagi masyarakat yang hidup dalam kondisi
konflik bersenjata atau kekerasan?

2. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penyebab utama pelanggaran hak
untuk hidup, seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan ketidakamanan pangan?

1
Tijow, L. (2010). Perlindungan Hak Asasi Manusia Teriiadap Hak Hidup Anak Dalam Kandungan Di Luar
Pbrkawinan Yang Sah. Jurnal Legalitas, 3, 79-90.
2
Sinambela, T. A., & Melatyugra, N. (2022). ILEGITIMASI ABORSI OLEH KORBAN PERKOSAAN BERDASARKAN HAK
UNTUK HIDUP JANIN. Jurnal Ilmu Hukum: ALETHEA, 5(2), 111-128.

4
3. Bagaimana perlindungan hak untuk hidup dapat dijamin dalam situasi krisis global
seperti pandemi COVID-19, di mana kesehatan dan keamanan hidup banyak orang
terancam?

C. Tujuan

1. Bagaimana perlindungan hak untuk hidup bagi masyarakat yang hidup dalam kondisi
konflik bersenjata atau kekerasan?

2. Apa upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penyebab utama pelanggaran hak
untuk hidup, seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan ketidakamanan pangan?

3. Bagaimana perlindungan hak untuk hidup dapat dijamin dalam situasi krisis global
seperti pandemi COVID-19, di mana kesehatan dan keamanan hidup banyak orang
terancam?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perlindungan hak untuk hidup bagi masyarakat yang hidup dalam kondisi konflik bersenjata
atau kekerasan

Perlindungan hak untuk hidup bagi masyarakat yang hidup dalam kondisi konflik bersenjata atau
kekerasan merupakan isu yang sangat kompleks dan bervariasi tergantung pada situasi dan
konteks yang berbeda-beda. Konflik bersenjata dan kekerasan seringkali menghasilkan situasi
yang berbahaya dan sulit bagi masyarakat sipil untuk mempertahankan hak-hak asasi mereka,
termasuk hak untuk hidup.3

Dalam situasi konflik bersenjata atau kekerasan, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik
mungkin melanggar hak untuk hidup dengan cara-cara yang berbeda. Misalnya, mereka dapat
menggunakan kekerasan terhadap penduduk sipil, menghambat akses mereka terhadap makanan
dan air bersih, atau mencegah mereka mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan.4

Untuk memperjuangkan perlindungan hak untuk hidup bagi masyarakat yang hidup dalam
kondisi konflik bersenjata atau kekerasan, diperlukan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk
pemerintah, LSM, dan masyarakat sipil. Beberapa tindakan yang dapat diambil untuk melindungi
hak untuk hidup di dalam konflik bersenjata atau kekerasan antara lain:5

1. Melindungi korban: Upaya perlindungan korban dan orang yang terdampak langsung
oleh konflik bersenjata atau kekerasan harus menjadi prioritas utama. Ini bisa dilakukan
melalui pemantauan dan pendampingan langsung, memberikan tempat penampungan
yang aman, dan memberikan layanan kesehatan dan psikososial.
3
Kusmaryanto, C. B. (2021). Hak Asasi Manusia Atau Hak Manusiawi?. Jurnal HAM, 12(3), 523.
4
Zulfa, E. A. (2015). Menelaah Arti Hak Untuk Hidup Sebagai Hak Asasi Manusia. Lex jurnalica, 2(2), 17975.
5
Putri, E. W. (2020). Memahami Hak Untuk Hidup Dalam Islam Berdasarkan Deklarasi Kairo. Legalite: Jurnal
Perundang Undangan Dan Hukum Pidana Islam, 5(1), 1-13.

6
2. Menghormati hukum internasional: Para pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata atau
kekerasan harus menghormati hukum internasional yang berkaitan dengan hak untuk
hidup. Hal ini meliputi perlindungan penduduk sipil, tidak menargetkan wilayah yang
dihuni oleh warga sipil, dan menjamin bahwa mereka yang berada dalam tahanan
mendapat perlindungan sesuai dengan hukum internasional.

3. Meningkatkan akses ke kebutuhan dasar: Upaya untuk meningkatkan akses ke kebutuhan


dasar, seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan, dapat membantu masyarakat
yang hidup dalam kondisi konflik bersenjata atau kekerasan untuk mempertahankan
hidup mereka. Ini dapat dilakukan dengan memberikan bantuan kemanusiaan,
mendistribusikan bahan makanan, dan memberikan akses ke fasilitas kesehatan yang
diperlukan.

4. Mendorong penyelesaian konflik damai: Akhirnya, mendorong penyelesaian konflik


damai adalah cara terbaik untuk melindungi hak untuk hidup. Ini dapat dilakukan melalui
negosiasi, mediasi, atau dialog antara pihak yang terlibat dalam konflik, serta dukungan
dari masyarakat internasional.

B. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penyebab utama pelanggaran hak untuk hidup,
seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan ketidakamanan pangan

Pelanggaran hak untuk hidup seringkali terjadi karena berbagai faktor, termasuk kemiskinan,
ketidakadilan sosial, dan ketidakamanan pangan. Oleh karena itu, untuk menangani penyebab
utama pelanggaran hak untuk hidup, dibutuhkan upaya yang holistik dan berkelanjutan, yang
melibatkan partisipasi dan kerja sama dari berbagai pihak.6

1. Pengentasan Kemiskinan: Kemiskinan merupakan faktor utama yang menyebabkan


pelanggaran hak untuk hidup, karena orang-orang yang hidup dalam kemiskinan tidak
memiliki akses yang memadai terhadap makanan, air bersih, dan fasilitas kesehatan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan antara lain:

 Meningkatkan kesempatan untuk pekerjaan yang layak dan memberikan upah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
6
Ginting, L. (2004). Hak-hak Lingkungan Hidup Sebagai Hak Asasi Manusia. Indonesian J. Int'l L., 2, 311.

7
 Memberikan akses yang lebih baik ke pendidikan dan pelatihan, sehingga orang dapat
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan yang
lebih baik.

 Menyediakan bantuan kemanusiaan dan program sosial yang efektif untuk membantu
keluarga miskin, termasuk program bantuan sosial langsung seperti kartu pra-kerja,
program subsidi, dan bantuan pangan.

2. Peningkatan Akses Terhadap Makanan: Ketidakamanan pangan dapat menyebabkan


kelaparan, malnutrisi, dan berbagai penyakit. Untuk menangani masalah ini, upaya yang
dapat dilakukan adalah:

 Mendorong produksi pangan yang berkelanjutan, termasuk pertanian organik dan metode
pertanian lainnya yang ramah lingkungan.

 Meningkatkan akses ke pasar dan infrastruktur pertanian, termasuk irigasi, jalan, dan
transportasi, sehingga petani dapat menjual hasil pertanian mereka dengan harga yang
lebih baik.

 Memberikan akses ke informasi tentang gizi dan kesehatan yang dapat membantu orang
membuat keputusan yang lebih baik tentang makanan dan nutrisi.

3. Meningkatkan Keadilan Sosial: Ketidakadilan sosial dapat mengakibatkan diskriminasi


dan perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok tertentu, seperti wanita, anak-anak, dan
orang-orang dari kelompok minoritas. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keadilan sosial antara lain:

 Memberikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan
untuk semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, usia, agama, atau latar belakang
etnis.

 Menghentikan diskriminasi dan kekerasan terhadap wanita dan anak-anak, dan


memberikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan reproduksi dan pendidikan.

 Menjamin hak-hak orang-orang yang terpinggirkan, termasuk kelompok minoritas, untuk


terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan mewujudkan kepentingan mereka.

8
C. Perlindungan hak untuk hidup dapat dijamin dalam situasi krisis global seperti pandemi
COVID-19, di mana kesehatan dan keamanan hidup banyak orang terancam

Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan krisis kesehatan global yang serius, yang berdampak
pada hak untuk hidup dan kesehatan jutaan orang di seluruh dunia. Dalam situasi seperti ini,
perlindungan hak untuk hidup menjadi sangat penting, dan perlu ada upaya yang dilakukan untuk
memastikan bahwa hak tersebut tetap terjamin. Berikut adalah beberapa cara perlindungan hak
untuk hidup dapat dijamin dalam situasi krisis global seperti pandemi COVID-19:7

1. Penanganan Kesehatan yang Adekuat: Salah satu upaya penting untuk memastikan
perlindungan hak untuk hidup dalam situasi pandemi adalah dengan memberikan
penanganan kesehatan yang adekuat bagi mereka yang terinfeksi COVID-19. Hal ini
meliputi peningkatan kapasitas rumah sakit, termasuk fasilitas perawatan intensif,
peningkatan jumlah alat kesehatan, dan peningkatan jumlah tenaga medis.

2. Akses yang Sama terhadap Perlindungan Kesehatan: Perlindungan hak untuk hidup juga
dapat dijamin dengan memberikan akses yang sama terhadap perlindungan kesehatan
untuk semua orang. Hal ini mencakup memberikan akses yang sama terhadap tes
COVID-19, vaksinasi, dan perawatan medis, tanpa diskriminasi atau pengabaian.

3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Kesadaran masyarakat mengenai COVID-19 dan


cara untuk mencegah penyebarannya adalah hal yang penting dalam memastikan
perlindungan hak untuk hidup. Hal ini meliputi peningkatan kesadaran tentang cara
mencuci tangan yang benar, menjaga jarak sosial, dan menggunakan masker. Pemerintah
dan lembaga kesehatan perlu mengambil inisiatif untuk memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai COVID-19.

4. Peningkatan Jaringan Kesehatan Masyarakat: Peningkatan jaringan kesehatan masyarakat


juga penting dalam memastikan perlindungan hak untuk hidup selama pandemi COVID-
19. Jaringan ini meliputi kelompok masyarakat, relawan, dan organisasi sosial yang dapat

7
Marwiyah, S. (2015). HAK UNTUK HIDUP DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA. Hukum Bisnis dan
Administrasi Negara, 1(1).

9
memberikan dukungan dan informasi kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang
berisiko terkena COVID-19.

5. Pelaksanaan Langkah Pencegahan yang Tepat: Langkah-langkah pencegahan yang tepat


juga penting dalam memastikan perlindungan hak untuk hidup selama pandemi COVID-
19. Hal ini meliputi pembatasan pergerakan, pengurangan kerumunan, dan pemberlakuan
kebijakan karantina bagi mereka yang terinfeksi atau berisiko terinfeksi COVID-19.

6. Pemulihan Ekonomi yang Adil: Perlindungan hak untuk hidup tidak hanya terkait dengan
kesehatan, tetapi juga terkait dengan ekonomi. Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan
banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan, sehingga pemulihan ekonomi yang
adil juga penting dalam memastikan perlindungan hak untuk hidup. Hal ini meliputi
memberikan bantuan ekonomi kepada mereka yang terkena dampak COVID-19, seperti
bantuan tunai, bantuan makanan, dan subsidi untuk kebutuhan dasar.

7. Perlindungan Hak untuk Hidup Anak-anak: Anak-anak merupakan kelompok yang paling
rentan selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, perlindungan hak untuk hidup anak-
anak harus menjadi prioritas utama dalam situasi krisis global seperti ini. Hal ini meliputi
memberikan akses yang sama terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan
dasar lainnya, serta memberikan perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi.

8. Kerjasama Internasional: Pandemi COVID-19 merupakan krisis global yang


membutuhkan kerjasama internasional untuk memastikan perlindungan hak untuk hidup.
Negara-negara harus bekerja sama untuk mengembangkan vaksin dan obat COVID-19
yang efektif, serta membagi pengetahuan dan sumber daya untuk memerangi pandemi.

9. Penegakan Hukum: Penegakan hukum juga penting dalam memastikan perlindungan hak
untuk hidup selama pandemi COVID-19. Pelanggaran aturan pencegahan dan penyebaran
COVID-19 harus ditindak secara hukum, termasuk pelanggaran karantina dan
pembatasan pergerakan.

10. Penguatan Sistem Kesehatan: Pandemi COVID-19 telah menunjukkan pentingnya sistem
kesehatan yang kuat dan efektif dalam memastikan perlindungan hak untuk hidup selama
situasi krisis global. Oleh karena itu, penguatan sistem kesehatan menjadi penting,

10
meliputi peningkatan kapasitas rumah sakit, pengembangan tenaga kesehatan, dan
peningkatan akses terhadap obat dan perawatan kesehatan.

Dalam situasi krisis global seperti pandemi COVID-19, perlindungan hak untuk hidup menjadi
semakin penting. Untuk memastikan hak tersebut terjamin, perlu ada upaya yang dilakukan,
termasuk penanganan kesehatan yang adekuat, akses yang sama terhadap perlindungan
kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan jaringan kesehatan masyarakat,
pelaksanaan langkah pencegahan yang tepat, pemulihan ekonomi yang adil, perlindungan hak
untuk hidup anak-anak, kerjasama internasional, penegakan hukum, dan penguatan sistem
kesehatan. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan perlindungan hak untuk hidup
selama situasi krisis global seperti pandemi COVID-19.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hak untuk hidup merupakan hak yang
fundamental dan universal bagi setiap manusia. Namun, hak ini masih sering dilanggar di
berbagai belahan dunia, terutama pada situasi krisis global seperti konflik bersenjata, bencana
alam, dan pandemi COVID-19. Pelanggaran hak untuk hidup dapat disebabkan oleh faktor-
faktor seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, ketidakamanan pangan, dan lain sebagainya.

Untuk memastikan perlindungan hak untuk hidup, perlu ada upaya yang dilakukan oleh semua
pihak, baik individu, pemerintah, maupun organisasi internasional. Upaya tersebut meliputi
penanganan kesehatan yang adekuat, akses yang sama terhadap perlindungan kesehatan,
peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan jaringan kesehatan masyarakat, pelaksanaan
langkah pencegahan yang tepat, pemulihan ekonomi yang adil, perlindungan hak untuk hidup
anak-anak, kerjasama internasional, penegakan hukum, dan penguatan sistem kesehatan.

Di tengah situasi krisis global seperti pandemi COVID-19, perlindungan hak untuk hidup
menjadi semakin penting. Dalam situasi krisis global seperti ini, diperlukan kerjasama
internasional yang erat untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama

11
terhadap layanan kesehatan yang memadai. Negara-negara juga perlu memprioritaskan
perlindungan hak untuk hidup anak-anak dan kelompok rentan lainnya.

Dalam menghadapi situasi krisis global, penting untuk tidak melupakan pentingnya hak untuk
hidup. Hak ini merupakan hak yang fundamental bagi setiap manusia dan harus diperjuangkan
dan dilindungi. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan perlindungan hak untuk
hidup selama situasi krisis global seperti pandemi COVID-19 dan situasi krisis lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Zulfa, E. A. (2015). Menelaah Arti Hak Untuk Hidup Sebagai Hak Asasi Manusia. Lex
jurnalica, 2(2), 17975.

Marwiyah, S. (2015). HAK UNTUK HIDUP DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI


MANUSIA. Hukum Bisnis dan Administrasi Negara, 1(1).

Kusmaryanto, C. B. (2021). Hak Asasi Manusia Atau Hak Manusiawi?. Jurnal HAM, 12(3), 523.

Ginting, L. (2004). Hak-hak Lingkungan Hidup Sebagai Hak Asasi Manusia. Indonesian J. Int'l
L., 2, 311.

Putri, E. W. (2020). Memahami Hak Untuk Hidup Dalam Islam Berdasarkan Deklarasi
Kairo. Legalite: Jurnal Perundang Undangan Dan Hukum Pidana Islam, 5(1), 1-13.

Sinambela, T. A., & Melatyugra, N. (2022). ILEGITIMASI ABORSI OLEH KORBAN


PERKOSAAN BERDASARKAN HAK UNTUK HIDUP JANIN. Jurnal Ilmu Hukum:
ALETHEA, 5(2), 111-128.

Tijow, L. (2010). Perlindungan Hak Asasi Manusia Teriiadap Hak Hidup Anak Dalam
Kandungan Di Luar Pbrkawinan Yang Sah. Jurnal Legalitas, 3, 79-90.

13

Anda mungkin juga menyukai