Anda di halaman 1dari 16

MENGINVENTARISIR PROSES MANAJEMEN ORGANISASI

BERDASARKAN KOMPONEN ORGANISASI DI ORGANISASI


EKSTERNAL KAMPUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Diusulkan oleh:

Nama : Defar Badruzaman

Nim : 1214030022

Jurusan : Manajemen Dakwah 4 A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG
2023
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Kepemimpinan Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan


berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula.

Menurut Stoner, Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses


pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari
definisi tersebut :

Pertama, Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.


Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota
kelompok membantu menentukan status / kedudukan pemimpin dan membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas
kepemimpinan seorang mmanajer akan menjadi tidak relevan.

Kedua, Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang


tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin
mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota
kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-
kegiatan pemimpin secara langsung, meskip[un dapat juga melalui sejumlah cara
secara tidak langsung.

Ketiga, Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau


pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para
pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan
tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.

Sebagai contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan


untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi
bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemn, tetap tidak sama dengan
manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang
untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi
lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Tujuan
Kepemimpinan Nampaknya sukar dibedakan antara tujuan dan fungsi
kepemimpinan, lebih-lebih kalau dikaji secara praktis keduaduanya mempunyai
maksud yang sama dalam menyukseskan proses kepemimpinan namun secara
definitif kita dapat menganalisanya secara berbeda. Tujuan kepemimpinan
merupakan kerangka ideal / filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap
kegiatan pemimpin, sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga
tujuan kepemimpinan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai
tujuan yang inginkan secara efektif dan efisien.

Fungsi kepemimpinan Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus


melaksanakan dua fungsi utama ;

(1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau


pemecahan masalah, dan

(2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”) atau sosial.


Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan
pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu
kelompok berjalan lebih lancar- persetujuan dengan kelompok lain, pnengahan
perberdaan pendapat, dan sebagainya. Manajemen dan Organisasi

1) Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya –
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja
dengan orang-orang untuk menentuakn, menginterpretasikan, dan
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian
(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling).
Pola Umum Manajemen

 Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada administrasi;

 Sebagai alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakkan unsur statik


daripada administrasi yaitu organisasi ;

 Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen merupakan suatu


proses dinamika yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-lain
;  Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu ;

 Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana manajemen


menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi ;  Penggunaan
unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.

2) Organisasi

Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan kerjasama


(cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut Dwight Waldo,
Organisasi adalah struktur antar hubngan pribadi yang berdasarkan atas
wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi.
Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism yaitu suatu
struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka
satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang
terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Jadi
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait
dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Dari beberapa pengertian di atas ada tiga unsur yang menonjol
dan perlu diperhatikan, yakni :

 Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai


tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu
susunan organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau
perkembangan tugas pokok.
 Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat
dalam hubungan formal.

 Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu


organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan
bawahan. Fungsi-Fungsi Organisasi :

 Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya ;

 Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi ;

 Mencegah kesimpangan kerja ;

 Menentukan pedoman-pedoman kerja. Keuntungan-keuntungan Organisasi :


Organisasi yang baik memberikan keuntungan sebagai berikut :

 Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing ;

 Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi ;

 Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja ;

 Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan minat ;

 Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan
efisien. Unsur-unsur Organisasi :

Pada hakikatnya organisasi terbentuk dari sekelompok orang, kerjasama


dan tujuan bersama. KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN Sifat-Sifat Rasul
sebagai Etos Kerja Dalam Islam kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian
Islam, sabda Rasulullah Saw. “ Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan
kamu bertanggngjawab terhadap kepemimpinan itu” (Shahih Bukhari & Muslim)
Setiap manusia pasti memerankan suatu kepemimpinan.

Hadis Rasulullah mengatakan, “ Setiap anda adalah pengasuh dan


bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan
bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di rumah
suaminya dan bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu adalah pengasuh
harta majikannya dan bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari
& Muslim).

Dimensi Moral Kepemimpinan Akhlak seorang m,uslim adalah tidak


mengejar kepemimpinan untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang
yang layak memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab
kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup memikul, hendaknya dia
menolak tanggungjawab itu. Kecuali, pabila dia yang harus memegangnya maka
dia wajib melaksanakannya.

Bila menghindar berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu
dia mendapat pahala. Nash-nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas :

 Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang


berambisi / meminta dijadikan pemimpin. Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw
bersabda “ Sesungguhnya kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan
itu akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkahnya bahagianya
orang yang terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya
orang yang menyapinya (melalaikan tugasnya) “ (H.R Bukhari & Nasai)

 Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan Dari Abu Dzar


katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan dua orang anak,
pamanku, satu diantaranya” Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan
tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari
kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan melaksanakan
amanah yang diberikan kepada” (H.R. Muslim) Kepemimpinan yang Efektif

 Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan


kepentingan jangka panjang organisasi.

 Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan


tersebut.  Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.

 Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota
untuk mencpai tujuan organisasi. Ciri-ciri Pemimpin Islam
 Setia ; pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada
Allah

 Tujuan Islam secara menyeluruh

 Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam

 Pengemban amanat / bertanggungjawab. Prinsip Dasar Operasional


Kepemimpinan Islam

 Musyawarah

 Adil

 Kebebasan berfikir Karakter Kepemimpinan Islam

 Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu
mengontrol anda dengan menjadikan setiap saat bekerja untuk Islam.

 Mengarah pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada


hasil, ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.

 Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para


sahabat anda, akui kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
 Memusatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja keras secara
terus menerus yang akan memberikan hasil yang cemerlang.

 Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi,


jangan batasi diri anda pada persoalan yang mudah dan aman. Sifat “mutu” yang
harus dimiliki pemimpin

 Akhlak yang baik

 Memiliki daya imajinasi

 Berfikir menurut fungsinya

 Mampu bersikap adil kepada semua

 Memiliki banyak minat


 Bersikap sebagai pendidik

 Memiliki emosional yang matang

 Bersikap sebagai perencana

 Mampu menghormati diri dan orang lain

 Teku, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi

 Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih

 Ekspresif (berbicara dan menulis)

 Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap

 Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras

 Setia kepada semua kepentingan Tipe-tipe Kepemimpinan Dilihat


bagaimana pemimpin itu menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga buah tipe
dasar, yakni : 1

) Tipe Otoriter (autocratic) Pemimpin yang bertipe demikian dipandang


sebagai orang yang memberikan perintah dan mengharapkan pelaksanaannya
secara dogmatis dan selalu positif. Dengan segala kemampuannya, ia berusaha
menakutnakuti bawahannya dengan jalan memberikan hukuman tertentu bagi
yang berbuat negatif, dan hadiah untuk seorang bawahan yang bekerja dengan
baik (correct).

2) Tipe Demokratis atau Partisifasi Pemimpin demikian mengadakan


konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-
keputusan yang diusulkan / dikehendaki oleh pimpinan serta berusaha
memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan
kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.

3) Sedang pada tipe yang terakhir, Pemimpin sangat sedikit menggunakan


kekuatannya, bahkan memberikan suatu tingkatan kebebasan yang tinggi terhadap
para bawahannya atau bersifat “Free rein” (Laissez Faire) di dalam segal tindakan
mereka. Pemimpin demikian biasanya mempunyai ketergantungan yang besar
pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan dan alat-alat / cara
mencapainya.

Mereka (para pemimpin ‘ laissez faire’) menganggap bahwa peranan


meraka sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan kemudahan
(fasilitas) kerja para pengikut, umpama dengan jalan menyampikan informasi
kepada orang-orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan
lingkungan yang ada di luar kelompok. Unsur-unsur Manajemen Unsur dasar
yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam
manajemen adalah :

 Man (manusia)

 Material (bahan)

 Machine (mesin / alat)

 Methods (tata kerja)

 Money (uang)

 Market (pasar)

Unsur Manusia dalam Manajemen Manusia salah satu dari unsur


manajemen yang merupakan motor penggerak bagi sumber-sumbe dan lat-alat
baik yang bersifat “ Human Resources “ maupun “Non Human Resources” dalam
suatu organisasi. Tingkatan Manajemen Manajemen dalam organisasi, Pemimpin
(manajer) dapat dibedakan menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni : 1)
Menurut tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam organisasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :

 Manajemen Puncak (Top Management)

 Manajemen Media (Middle Management)

 Manajemen Rendah (Lower Management)

2) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya,. Yaitu antara kerja “pikir”


dan kerja “fisik”, dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Admistrative Management, pada tingkat “Top Management “

b) Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”

c) Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah” Pada


tingkatan Admistrative Pemimpin lebih banyak menggunakan kerja pikir daripada
kerja fisik dalam memipin organisasinya, misalnya menentukan tujuan organisasi,
perumuan kebijakan, penggerakkan kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah
dan memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh.

Untuk itu “Manajerial Skill” lebih dibutuhkan. Pada tingkat Middle


Management, dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik
hampir sepadan ; kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama.
Sebaliknya pada tingkat Supervisory Management, dalam tugasnya sehari-hari
pimpinan lebih banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir.

Untuk itu ia lebih banyak membutuhkan “technical Skills” daripada


“Managerial Skills”. ORGANISASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN Ada
berbagai macam tipe organisasi, yang umum dikenal yakni :

a. Bentuk Lini Yang pertama ini sering pula dinamakan :bentuk lurus”,
“bentuk jalur” dan “bentuk militer”. Bentuk lini ini mula-mula diperkenalkan oleh
seorang ahli adminstrasi berkebangsaan Perancis, Henry Fayol. Bentuk lini
dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan dipergunakan secara luas pada
masa perkembangan industri pertama. Organisasi ini banyak dipergunakan di
lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil. Ciri-cirinya :

 Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan


tertinggi ke berbagai tingkat operasional.

 Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua


kegiatannya.

 Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin lama makin


berkurang menurut jenjang.

 Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.


 Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung.

 Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya masih


sederhana.

 Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi. Keuntungan


organisasi yang berbentuk lini :

 Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara definitif.

 Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab diketahui oleh


semua pihak.

 Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat, karena jumlah


orang yang perlu diajak berembuk tidak begitu banyak.

 Disiplin mudah dipertahankan.

 Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling kenal


mengenal.

 Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi untuk


mengembangkan bakat-bakat pemimpin.

b. Bentuk Lini dan Staf Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua


karyawan supervisor adalah merupakan orang-orang lini (line personnel). Tetapi
ketika organisasi melai membesar, maka semakin terasa pentingnya penyediaan
tenaga spesialis mampu memberikan nasihat-nasihat teknis dan memberikan jasa-
jasa kepada unit-unit operasional lainnya. Orang-orang inilah yang biasanya
disebut “staf personnel” (orang-orang staf yang melaksanakan fungsi-fungsi staf).
Dan orang-orang staf ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

(1) para penasihat dan

(2) “auxilliary personnel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan


penunjang demi lancarnya meknisme organisasi. Ciri-ciri Pokok :

 Organisasinya besar dan kompleks.

 Jumlah karyawannya banyak.


 Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf) sebagaimana dijelaskan
di atas.  Karena organisasi sudah semakin besar / kompleks, maka hubungan
langsung di sini sudah tidak mungkin lagi terjadi antar anggota maupun antara
pemimpin dan bawahan.

 Nampak adanya spesialisasi yang dikembangkangkan dan dipergunakan


secara optimal. Kebaikan-kebaikannya :

 Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang


melaksanakan tugas pokok organisasi, dan kelompok staf yang melaksanakan
kegiatan penunjang.

 Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut bakat bawahan yang


berbeda-beda.

 Prinsip “the right man in the right place” dapat diterapkan dengan
mudah.  Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit kegiatan.

 Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan oleh organisasi-organisasi


yang lebih besar / kompleks. Keburukannya :

 Pemimpin lini sering mengabaikan advis staf.

 Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan.

 Ada kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya.

 Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah staf sering


agak membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi, karena kedua jenis hirarki ini
tidak selalu seirama dalam memandang sesuatu. Meskipun terdapat kelemahan-
kelemahan organisasi tipe lini dan staf ini, namun untuk organisasi yang semakin
kompleks seperti dewasa ini lebih cenderung menggunakan bentuk lini dan staf.

c. Bentuk Fungsional Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi


dimana kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan-satuan dibawahnya dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Tiap-tiap kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk memerintah semua
pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya (The Liang Gie, dkk., 1981, hal.
136).

Ciri lain dari organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak
terlalu menekankan pada hirarki struktural, akan lebih banyak didasarkan pada
sifat dan macam fungsi yang harus dijalankan. Sebenarnya bentuk ini tidak
populer, dan kebanyakan hanya dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta
seperti toko serba ada, dan yang sejenisnya. Kebaikan-kebaikannya :

 Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan fisik.

 Dapat dicapai spesialisasi yang baik.

 Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada


umumnya tinggi.

 Moral serta disiplin kerja tinggi.

 Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi mudah


dijalankan. Kelemahannya :

 Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan


diri dalam satu bidang saja.

 Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena orang-


orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsi saja.

 Inisiatif perorangan mudah tertekan, karena sudah dibatasi pada suatu


fungsi.

c. Organisasi Tipe Panitia Bentuk organisasi ini adalah suatu tipe di mana
pimpinan dan para pelaksana dibentuk dalam kelompokkelompok yang bersifat
panitia. Maksudnya, pada tingkat pimpinan, keseluruhan unsur pimpinan menjadi
panitia dan para pelaksana dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang disebut
“task force” atau satuan tugas. Ciri-cirinya :

 Struktur organisasinya tidak begitu kompleks. Biasanya hanya terdiri


dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi dan para petugas.
 Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen. Organisasi tipe
panitia hanya dipakai sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-proyek
tertentu), dan setelah kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan, maka panitia
dibubarkan.

 Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.

 Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan


tanggungjawab yang sama.

 Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam


bentuk satuan tugas (task force). Keuntungan Tipe Panitia :

 Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan baik dan tepat, karena
sudah dibicarakan secara kolektif.

 Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan


kecil sekali.

 Usaha kerjasama bawahan mudah digalang. Kelemahannya :

 Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala sesuatunya


harus dibicarakan lebih dulu dengan para anggota organisasi.

 Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau diminta
pertanggungjawabannya melebihi dari yang lain.

 Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari satu
orang pimpinan saja.

 Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena pelaksanaan


didasarkan pada kolektifitas. HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN,
MANAJEMEN DAN ORGANISASI Organisasi merupakan kumpulan dari
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk
mencapai tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang
tersebut, yang mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di
dalamnya dan seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi
antara Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang
tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan. 3.2 Materi Penunjang
Seperti yang sudah dijelaskan terdahulu, materi penunjang adalah materi yang
telah menjadi kemestian untuk ada dalam training (misal materi perkenalan dan
orientasi latihan, dan materi evaluasi dan rencana tindak lanjut), atau materi yang
merupakan prasyarat tercapainya pemahaman materi pokok (misal materi
pengantar ideologi, dan materi pengantar filsafat ilmu, sebagai prasyarat
optimalisasi pemahaman materi

Nilai Dasar Perjuangan, atau materi teknik dan etika diskusi, sebagai
prasyarat berjalannya diskusi yang baik dalam pertrainingan), atau materi yang
memiliki hubungan/penurunan dari materi pokok dan memiliki keterkaitan dengan
tujuan perkaderan yang menjadi karakter lokal. Dalam panduan ini hanya akan
disampaikan materi tambahan yang sifatnya kemestian saja.
Referensi :

1. Amin Wijaya T, Manajemen Strategik, PT. Gramedia, 1996

2. Charles J. Keating, Kepemimpinan dalam manajemen, Rajawali Pers, 1995

3. Dr. Ir. S.B. Lubis & Dr. Martani Hoesaini, Teori Organisasi: Suatu pendekatan
makro, Pusat studi antar Universitas Ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia, 1987

4. James. L. Gibson, Manajemen, Erlangga, 1986

5. J. salusu, Pengembangan Kaqputusan Strategik, Gramedia, 1986

6. Mifta Thoha, Kepemimpinan dan manajemen, Rajawali Pers, 1995

7. Nilai Dasar Perjuangan HMI

8. Richard M. Streers, Efektifitas Organisasi, (sari manajemen), Erlangga, 1985

9. Winardi, Kepemimpinan Manajemen, Rineka Cipta, 1990

10. Dan referensi lain yang relevan

Anda mungkin juga menyukai