Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SYARIAH

Dosen pengampuh : NURUL HUDA, S.E., M.M

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Syariah

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Indra Mulyawan Ahmad (215120057)


2. Maharani K.A. Tjakunu (215120063)
3. Rima Sukaena Al Aslamiah (215120041)
4. Andi Rahma (215120051)
5. M. Raihan Juliansah (215120048)
6. Rini (215120068)
7. Selfi (215120069)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT, yang senantiasa memberikan


nikmat yang begitu banyak dan tak terhingga. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada suri teladan kita Nabi MUHAMMAD SAW, yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang menerang
hingga sekarang ini yang kita rasakan, kami bersyukur masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul: MANAJEMEN SYARIAH

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan


makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membanguun. Kami juga
mengharap bimbingannya baik dalam makalah ini maupun hal lainnya. Semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman.
Aamiin..

Palu, 07 November 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
D. Manajemen Bagian Dari Syariat Islam...............................................................2
E. Apakah Organisasi Memerlukan Manajemen....................................................2
F. Detail Sistem Dalam Islam.................................................................................3
G. Hubungan Manajemen Dengan Efektivitas dan Efisiensi..................................4
H. Tipe MAnajer Yang Diperlukan Dalam Islam...................................................4
I. Manajer dan Pemimpin Dalam Islam.................................................................5
J. Perkembangan Manajemen.................................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan yang semakin lama semakin ketat kompetensi dalam bidang
pekerjaan ini, kita dituntut untuk dapat mengatur segala sesuatu dengan
sistematis.Dalam menjalankan suatu proses kerja seseorang harus mempunyai
pengetahuantentang manajemen dari pekerjaannya tersebut.
Tujuan dari manajemen sendiri adalah efisien dan efektif. Efektif berarti
bahwatujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugasyang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal. Olehkarena itu, disini kami akan membahas sedikit tentang manajemen
dan hal yang berkaitan.

B. Rumusan Masalah

1. Manajemen bagian dari syariat islam


2. Apakah organisasi memerlukan manajemen?
3. Bagaimana detail system dalam islam?
4. Bagaimana hubungan manajemen dengan efektivitas dan efisiensi?
5. Bagaimana tipe manejer yang diperlukan dalam islam?
6. Bagaimana manajer dan pemimpin dalam islam?
7. Bagaimana perkembangan manajemen?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui manajemen bagian dari syariat islam


2. Untuk mengetahui apakah organisasi memerlukan manajemen
3. Untuk mengetahui detail system dalam islam
4. Untuk mengetahui hubungan manajemen dengan efektivitas dan efiensi
5. Untuk mengetahui tipe manajer yang diperlukan dalam islam
6. Untuk mengetahui seperti apa manajemen dam pemimpin dalam islam
7. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN

D. Manajemen Bagian Dari Syariat Islam

Manajemen dalam arti sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan terarah
merupakan sesuatu yan di syariatkan dalam ajaran islam.
Dalam pandangan islam, segala sesuatu harus di lakukan dengan rapi, benar,
tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik.sesuatu tidak boleh
dikerjakan dengan asal-asalan. Rasulullah saw. Bersabda, ”Sesungguhnya Allah
sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, di lakukan
secara itqan (tepat, perarah, jelas, dan tuntas)”. (HR thabrani).
Dalam hadits riwayat imam Tarmidzi dan Nasa’i Rasulullah saw.
Bersabda,”Tingalkan oleh engkau perbuatan yang meragukan , menuju perbuatan
yang tidak meragukan”
Proses-proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu
dengan mantab untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan
sesuatu sesuai dengan aturan serta memberi manfaat.

E. Apakah Organisasi Memerlukan Manajemen

Organisasi sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena


organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan
manajemen untuk mengatur sistem tata kerja. Dimana Manajemen memiliki
peranan yang sangat penting untuk berhasilnya suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya.
Dari beberapa pandangan terhadap manajemen, dapat disimpulkan ada tiga
alasan mendasar, mengapa manajemen dalam organisasi diperlukan, yaitu :
 Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam
organisasi tersebut.

2
 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dengan organisasi, seperti , pimpinan, pegawai,
pelanggan, serikat kerja, masyarakat, pemerintah (pemerintah daerah), dll.
 Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

F. Detail Sistem Dalam Islam

Allah swt, berfirman dalam surat ad dzariat ayat 56,

ُ ‫نس ْال ِج َّن خَ لَ ْق‬


(-٥٦-) ‫ت َو َما‬ َ ‫لِيَ ْعبُدُو ِن ِإاَّل َواِإْل‬
 
”Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah kepadaku”.Untuk mrnunsiksn tugas itu, Allah memberi dua anugrah
nikmat utama yaitu, manhaj al-hayah (sistem), dan wasilah al-hayah (sarana)
Sistem adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber dri Al Qur’an
dan sunah rasulullah. Aturan tersebut di kenal dengan hukum lima, yaitu, wajib,
sumnah, mubah, makruh, haram.Aturan tersebut untuk menjamin keselamatan
manusia sepanjang kehidupan mereka, baik yang menyangkut masalah agama,
diri (jiwa dan raga), akal, harta, keturunan.
Untuk menunaikan tugas itu, Allah memberi manusia dua anugerah nikmat
utama yaitu, manhaj-hayah (sistem) dan wasilah al-hayah(sarana).Sistem adalah
seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul.Aturan tersebut berbentuk keharusan dan larangan melakukan sesuatu.
Aturan tersebut dikenal sebagai hukumlima, yaitu wajib,
sunnah(mandub),mubah, makruh, dan haram.Aturan-aturan itu dimaksudkan
untuk menjamin keselamatan manusia sepanjang hidup mereka, baik yang
menyangkut keselamatan agama, diri (jiwa dan raga), akal, harta benda, serta

3
keselamatan nasab keturunan. Semua hal itu merupakan kebutuhan pokok atau
primer(al-haajatal dharuriyyah).Pelaksanaan sistem kehidupan secara konsisten
dalam semua kegiatan akan melahirkan sebuah tatanan kehidupan yang baik
yang disebut dengan hayatan thayyibah.
G. Hubungan Manajemen Dengan Efektivitas dan Efisiensi

Efisiensi merupakan bagian yang terpenting dalam manajemen karena


mengacu pada hubungan antara keluaran dan masukkan (output/input). Menurut
Drucker, efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things right),
sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things).
Sederhananya, efisiensi menunjukkan kemampuan organisasi dalam
menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak ada pemborosan.
Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat. Antara efektivitas
dan efisiensi itu saling terkait. Organisasi tidak hanya dituntut mengejar tujuan
semata, akan tetapi bagaimana tujuan itu bisa dicapai dengan cara efektif dan
efisien.organisasi yang mencapai suatu kesuksesan adalh organisasi yang mampu
menciptakan secara bersama-sama tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
Masing-masing orang dapat memandang manajemen sesuai dengan cara
pandang mereka. Walaupun berbeda dalam cara pandang, namun konsep
manajemenk tetap mengacu pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian.

H. Tipe MAnajer Yang Diperlukan Dalam Islam

Tipe – tipe Manajer yang diperlukan dalam manajemen Islami menurut Didin
Hafidhuddin dan Hendri Tanjung dalam bukunya Manajemen Syariah antara
lain :
1. Ketegasan, Jika seseorang manajer mengatakan sesuatu itu A dengan
argumentasi yang jelas, maka harus disepakati bahwa itu adalah A. manajer
yang sangat dibutuhkan saat ini adalah manajer yang mempenyuai ketegasan
dalam menentukan sikap.

4
2. Musyawarah. Manajer yang baik adalah manajer yang selalu bermusyawarah
yang esensinya saling tukar pendapat, yang merespon pendapat-pendapat
bawahan dan keluhan mereka.
3. keterbukaan. Seperti yang dicontohkan oleh Umar Bin Khattab. Beliau
merupakan seorang manajer sekaligus pemimpin yang baik. Sejarah telah
mencatat, ketika umar mengumpulkan wanita-wanita karena pada saat itu
banyak laki-laki bujangan yang sudah tua dan belum beristeri. Ternyata
sebabnya adalah pada saat itu mahar untuk menikahkan seotang wanita
terlalu mahal. Umar mengatakan, “wahai para wanita, kalian jangan membuat
mahar yang mahal-mahal”. Mendengar hal ini, seorang wanita langsung
protes sambil membacakan surah an-nisa:20, yang artinya :
“….. sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka
harta yang banyak…”(An-Nisa:20)
“saya tidak setuju kepada kebijakan anda”.
Langsung Umar mengatakan, “Umar salah dan wanita itu yang benar.”
Kisah ini menunjukkan bahwa manajer yang baik itu adalah manajer yang
transparan dan terbuka dalam segala hal menyangkut pekerjaan dan
kebijakan, bahkan juga menyangkut keuangan dan gizi serta penghasilan
lainnya.
4. Pemahaman yang mendalam terhadap tujuan organisasi. Visi dan misi dari
organisasi harus dipahami benar oleh seorang manajer, sehingga organisasi
itu dapat berjalan dengan baik.

I. Manajer dan Pemimpin Dalam Islam

A. Manajer

Setiap hari manusia dihadapkan oleh beragam aktivitas seperti bekerja,


sekolah, bisnis dan lain sebagainya. Semua aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
pokok baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Adapun dalam pencarian
kebutuhan tersebut, kita diberikan waktu yang sama oleh Allah SWT yaitu 24 jam
sehari. Oleh karena itu,sebagai Muslim sudah sepatutnya perlu mengelola waktu

5
agar efektif. Pengelolaan waktu dalam paradigma keilmuwan merupakan bagian
dari ilmu manajemen. Manajemen adalah mengatur atau mengelola sesuatu
melalui orang lain dengan fungsi yang meliputi POAC yaitu
perencanaan(planning),
pengorganisasian(organizing),pengarahan(actuating),danpengawasan(controlling).

Pelaksanaan POAC dalam Islam tidak hanya berorientasi pada hasil atau visi
individu, baik organisasi maupun perusahaan tapi juga bagaimana individu dapat
mengelola waktu dengan baik dan sesuai ajaran Islam sehingga hasil yang
diperoleh mendapat berkah dari Allah SWT. Perkara waktu telah ada dalam Al-
Qur'an surat Al-Ashr ayat 1- 3 artinya “Demi masa. Sesungguhnya, manusia itu
benar – benar dalam kerugian, kecuali orang – orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati agar hal itu benar dan nasehat –
menasehati menetapi kesabaran”. Berdasarkan arti dari tersebut dapat dipahami
bahwa seorang Muslim perlu memanfaatkan waktu sebaik – agar tidak
mendapatkan kerugian di dunia dan akhirat.

Tipe-tipe yang digambarkan dalam manajemen konvensional selalu


memisahkan secara tegas antara satu tipe dan tipe lainnya. Seolah-olah jika
manajer yang otokratis tidak demokratis, demikian juga sebaliknyajika manajer
yang demokratis tidak otokratis. Dalam manajemen syariah,setiap orang memiliki
sisi-sisi yang kadang kala menyatu di dalamnya.

Paling tidak ada empat kemampuan yang harus dimiliki oleh manajer yang
Islami, yaitu sebagai berikut:

a. Mampu menggerakkan motivasi para bawahan.


b. Mampu memberikan tugas kepada bawahan sesuai dengan keahlian masing-
masing atau mampu menempatkan orang-orang pada tempatyang benar.
c. Mampu memberikan reward. Jika seorang melaksanakan tugasnya dengan
baik, seorang manajer harus memberikan reward. Reward tersebut tidak mesti
berbentuk benda atau materi, bisa saja dalam bentuk pujian atau apa saja yang

6
dapat meningkatkan semangat danmotivasi bawahan. Demikian pula kepada
orang yang tidak melaksanakan tugas, maka seorang manajer harus mampu
memberikan punishment atau sanksi, misalnya dalam bentuk teguran.
d. Mampu memberikan contoh yang baik. Jika seorang meminta pegawainya
untuk tepat waktu, maka ia pun harus melaksanakannya.Tidak akan efektif
jika seorang manajer menyuruh sesuatu, namun iasendiri tidak mau
melaksanakannya.

B. Pemimpin

Pengelolaan manajemen Islami tidak akan berjalan tanpa adanya pemimpin.


Setiap kita terlahir di muka bumi sebagai pemimpin sebagaimana Allah SWT
berfirman “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: mereka
berkata: “mengapa hendaklah menjadikan ( khalifah ) di muka bumi itu orang
yang akan membuat kerusakanmu dan menumpahkan darah, padahal kami tetap
bertasbih dengan memuji engkau dan menyucikan engkau?” Tuhan berfirman:
sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS Al-Baqarah :
30). Walaupun setiap kita adalah pemimpin, namun perlu melatih diri agar
memiliki jiwa kepemimpinan. Secara definitif kepemimpinan ( kepemimpinan)
adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan
perilaku para anggota kelompok. Kepemimpinan merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam manajemen. Memotivasi dan menginspirasi orang lain
merupakan salah satu sifat utama yang perlu dimiliki oleh pemimpin.

Pemimpin dan kepemimpinan yang terbaik dalam Islam dicontohkan


Rosulullah Muhaammad SAW yang telah disebutkan dalam surat Ali Imran: 159
“Maka sebab rahmat dari Allah, perhatian lemah – mereka, sebaliknya kasar
(dalam ucapan dan perbuatan), mereka pasti pergimu (tidak mau dekat
denganmu). Maafkanlah mereka, mohon ampunlah untuk mereka. Ajaklah
mereka bermusyawarah dalam segala perkara. Jika engkau berketetapan hati,
tawakallah kepada Allah sungguh Allah mencintai orang – orang yang
bertawakal. Dari ayat ini dapat dikatakan bahwa Rosulullah adalah sosok

7
pemimpin yang lemah lembut, tidak kasar (baik ucapan maupun perbuatan) dan
pemaaf. Ketiga sifat itu dapat diimplementasikan dalam gaya kepemimpinan
manajemen kontemporer seperti karismatik, transaksional dan transformasional.

Secara rasional setiap komunitas membutuhkan seorang pemimpin. Karena


sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk mencapai hubungan yang harmonis diantara anggota masyarakat, maka
diperlukan seorang pemimpinan yang mengatur dan menata interaksi sosial
tersebut.Akal sulit menerima apabila ada sekelompok masyarakat hidup tanpa
seorang pemimpin. “Nabi Muhammad saw berpesan, apabila kalian bertiga atau
lebih dalam suatu perjalanan, maka angkatlah salah seorang diantara kalian
sebagai pemimpinnya.” Ini menunjukkan signifikasi seorang pemimpin dalam
masyarakat.

Syarat pemimpin

Pemimpin adalah orang yang paling berkualitas diantara anggota komunitas.


Allah Ta’ala Maha Tahu siapa diantara umatnya yang paling berkualitas hingga
diangkat menjadi nabi dan rasul. Nabi dan rasul adalah “al-musthafā” atau orang
pilihan dan yang memilih dan mengangkatnya adalah Allah Ta’ala.Pemimpin
yang bukan nabi dan rasul dipilih dan diangkat oleh orang-orang diantara mereka.

Karena yang mengetahui orang cerdas hanyalah orang cerdas. Memberikan hak
pilih kepemimpinan kepada orang awam hanya akan melahirkan kegagalam
dalam memilih pemimpin. Oleh sebab itu politik adalah perwakilan komunitas
bukan perwakilan pribadi. Al-Qur’an mengisyaratkan umat islam dengan “khairu
ummat”, umat terbaik atau umat pilihan.

Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫ا‬hَ‫ ُل ْال ِكت‬h‫وْ آ َمنَ َأ ْه‬hَ‫ونَ بِاهَّلل ِ ۗ َول‬hhُ‫ر َوتُْؤ ِمن‬h


‫ب‬ ِ h‫وْ نَ ع َِن ْال ُم ْن َك‬hhَ‫ُوف َوتَ ْنه‬ ْ hِ‫اس تَْأ ُمرُونَ ب‬
ِ ‫ال َم ْعر‬h ْ ‫ُك ْنتُ ْم خَ ي َْر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
َ‫لَ َكانَ َخ ْيرًا لَهُ ْم ۚ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُونَ َوَأ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفَا ِسقُون‬

8
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.” (QS. Ali Imrān/3:110).

J. Perkembangan Manajemen

Pengembangan manajemen atau disebut dengan management development


merupakan suatu program dalam sebuah organisasi untuk mendorong manajer dan
calon manajer agar mengembangkan keterampilannya, pengetahuan, sehingga
akan meningkatkan tanggung jawab mereka dalam sebuah organisasi.
Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and
motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori
efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle
of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen
sebagai ilmu.
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan manajer.
Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan manusiawi
c. Aliran manajemen modern.
Ketiga aliran manajemen ternyata sampai sekarang berkembang terus. Aliran
hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting
dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalahmasalah manajemen.
Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-
hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang
disebut pendekatan sistem dan kontingensi.

9
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen.
Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai
aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan
antara aliran-aliran ini. Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang
hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari
masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori
manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-
sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna
sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang
sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena
masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari
aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan
kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan
munculnya teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian
kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian manajemen yang paling sederhana adalah seni memperoleh hasil


melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.Secara ringkas
pengertian manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan, dan
pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Manajemen dalam Islam merupakan kegiatan, proses dan prosedur tertentu untuk
mencapai tujuan akhir secara maksimal dengan bekerja sama sesuai jobnya
masing-masing. Maka kebersamaan dan tujuan akhirlah yang menjadi fokus
utama.

B. Saran

Penyusun sangat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak


kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun
menyarankan kepada semua pihak yang membaca dan membahas makalah ini,
agar bisa menambahkan literature-literatur supaya dapat menambahkan
pengetahuan kita.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/49539135/2-Pentingnya-Manajemen-dalam-
organisasidocx/

https://drholix.wixsite.com/megalomania/single-post/2017/03/20/mengapa-
manajemen-harus-ada-dalam-organisasi

https://bagusprostyle.blogspot.com/2012/04/efisiensi-dan-efektivitas-
manajemen.html

Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam praktik. Cet-
1:Jakarta. Gema Insani Pers.

13

12

Anda mungkin juga menyukai