Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN


QS. AR-RA’DU : 11

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
1. YOGIE MA'DIKA (219200083)
2. ANDI MARLINDA (219200086)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYA PARE-PARE
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia nyasehinga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Surah AR-
RA’DU”pembuatan makalah dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Tafsir
Muamalah yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini,
orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim yang selalu
kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca
yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Parepare, 10 November 2021

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 2
A. Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Islam........................................................................... 2
B. Implementasi Manajemen Mutu Pedidikan Islam Perspektif Qs. Ar-Radu Ayat 11 Dalam
Pengelolaan Madrasah....................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 10


A. Kesimpulan........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perbaikan mutu membutuhkan pendekatan sistem secara integral dan komprehenship.


Hal tersebut juga terjadi di lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam, seperti
madrasah, pesantren dan sebagainya tidak boleh ketinggalan dalam mengupayakan
quality improvement. Namun, disamping mengupayakan mutu, para akademisi
manajemen pendidikan Islam juga harus memikirkan apakah mutu tersebut sudah pernah
disinggung dalam al-Qur’an dan hadits atau belum, atau mungkin Islam pernah
memberikan isyarat tentang adanya mutu tersebut. Maka dari itu, dalam pembahasan di
bawah akan penulis uraikan tentang konsep dasar mutu, mutu dalam perspektif Islam,
khususnya konsep dasar mutu berdasarkan Qs. Ar-Ra’du ayat 11.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Islam


Dalam konteks islaam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh
berbeda dengan konsep manajemen secara umum.hal ini telah tertuang dalam AL-
QUR’AN dan AL-HADIST sebagai falsafah hidup umat islam. Unsur-unsur
tersebut di antaranya : ( effendy,EK.mmochtar :1986;137).
1. Planning
Yaitu perencanaan/ gambaran dari sesuatu kegiatan yang akan datang
dengan waktu, metode tertentu. Sebagaimana Nabi telah bersabda :
’’Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang jika melakukan sesuatu
pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas). (HR.
Thabrani). ‘’
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman : ‘’Maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain.
Dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Al Insyirah;7-8) ‘’
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus
mempertanggung jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuat
perencanaan yang matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan
menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan
menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah.
Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya dari
Allah SWT.

2. Organization
Merupakan wadah tentang fungsi setiap orang, hubungan kerja baik
secara vertikal maupun horizontal. Dalam surat Ali Imran Allah berfirman:
‘’Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allahkepadamu ketika kamu
dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan (ali-imran;103).
Ayat diatas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan
orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-
padulah dalam bekerja dan memegang komitmen untuk menggapai cita-cita
dalam satu payung organisasi dimaksud. Allah berfirman: ‘’Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya’’... (Al-Baqarah; 286)
Kinerja bersama dalam organisasi disesuaikan dengan kemampuan
yang dimiliki oleh masing-masing individu. Menyatukan langkah yang
berbeda tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif
dalam berkarya. Disamping ayat di atas, Sayyidina Ali bin Abi Thalib

2
membuat statemen yang terkenal yaitu : ‘’kebenaran yang tidak terorganisasi
dengan rapi, dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisasi dengan baik.’’
Statemen Sayyidina Ali merupakan pernyataan yang realistis untuk
dijadikan rujukan umat Islam. Hancurnya suatu institusi yang terjadi saat ini
karena belum berjalannya ranah organisasi dengan menggunakan manajemen
yang benar secara maksimal.

3. Coordination
Yaitu upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang,
termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning
dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan. Allah berfirman: ‘’Hai orang-
orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhannya dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena setan itu musuhmu yang
nyata. (AlBaqarah; 208)’’

Apabila manusia ingin mendapatkan predikat iman maka secara


totalitas harus melebur dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan
dengan manusia yang ideal dan Islam sebagai palanning dan aturan-aturan
yang mengikat bagi manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia,
memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif sehingga akan mencapai
kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan keniscayaan, namun
dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian, kerjasama dan
hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap
mengancam.

4. Controling
Yaitu pengamatan dan penelitian terhadap jalannya planning. Dalam
pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pemi mpin untuk lebih baik dari
anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif. Allah berfirman:
‘’Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? (Ash- Shaff;2)’’
Dalam surat At-Tahrim Allah berfirman: ‘’Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.(at-tahrim;6)
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama
manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal.
Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih
belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajermengontrol seluruh
anggotanya dengan baik.
Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa kontrol yang utama ialah
dari Allah SWT: ‘’Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang ada di bumi (al-Mujadalah; 7) ‘’
Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep
kontrol yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan
konteks ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para pelaksana institusi akan

3
melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai dengan sesuatu yang
diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan semangat lagi karena mereka
menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang paling utama
adalah kepada Sang Khalik yang mengetahui segala yang diperbuat oleh
makhluk-Nya.

5. Motivation
Yaitu menggerakkan kinerja semaksimal mungkin dengan hati
sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi, Allah telah berfirman:
‘’Dan bahwasannya manusia tiada menperoleh selain dari apa yang
diusahakannya. (An-Najm; 39)’’
Dalam ayat lain Allah berfirman:
ٰ َّ‫ان‬
‫اللّهَاَل يُ َغيِّ ُر َمابِقَ ْو ٍم َح ٰتّىيُ َغيِّر ُْوا َمابِا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم‬ ِ
‘’Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri’’(Ar-ra’du;11).
Dari dua ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk selalu
berusaha dan merubah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya upaya
merubah keadaan ke arah yang lebih baik akan mengantarkan kepada tujuan
dan kesuksesan yang nyata. Dalam sebuah kata hikmah disebutkan
(manjaddawajadda)Artinya: Barang siapa yang bersungguh-sungguh,dia pasti
pasti berhasil/mendapatkan.
Dari uraian di atas merupakan bentuk anjuran Islam bagi umat manusia
untuk memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Dengan tingginya semangat
dan motivasi sebagai modal awal dalam meraih kehidupan yang lebih cerah
dan terarah. Dengan demikian bahwa planning yang menjadi acuan utama
akan dengan mudah untuk bisa direalisasikan, karena dengan berdasarkan
agama, motivasi manusia tidak sekedar hanya menyelesaikan tuntutan duniawi
saja, tetapi juga terhadap pertanggung jawaban ukhrawinya(alakhira).

6. Leading
Yakni mengatur, memimpin segala aktifitas kepada tujuan. Dalam Al-
qur’an dan Hadist banyak membahas tentang kepemimpinan. Diantaranya
firman Allah SWT dalam surat Al-an’am sebagai berikut: ‘’Dialah yang
menetapkan kamu menjadi penguasa di muka bumi, dan ditinggikanNya
sebagian kamu atas sebagian yang lain berapa derajat, sebagai cobaan bagimu
tentang semua yang diberikan-nya kepadamu..(al-an’am;165).

4
Dalam konsep ajaran Islam bahwa pemimpin tidak hanya terfokus
kepada seorang yang memimpin institusi formal dan non formal. Tuntutan
Islam lebih universal bahwa kepemimpinan itu lebih spesifik lagi kepada
setiap manusia yang hidup ia sebagai pemimpin, baik memimpin dirinya
maupun kelompoknya. Dengan demikian, kepemimpinan dalam ajaran Islam
dimulai dari setiap individu. Setiap orang harus bisa memimpin dirinya dari
taqarrub kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Apabila manusia sudah
bisa memimpin orang lain. Disamping itu pertanggungjawaban pemimpin
dalam konteks Islam tidak serta merta hanya kepada sesama manusia, tetapi
yang paling utama adalah pertanggungjawaban kepada Khaliknya.

5
B. Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam Perspektif Qs. Ar-
Ra’duAyat 11 Dalam Pengelolaan Madrasah.
Pendidikan memiliki posisi yang penting dalam kehidupan manusia, karena
tanpa pendidikan manusia tidak akan mengalami suatu peradaban. oleh karenanya,
dengan adanya pengelolaan mutu pada sebuah lembaga pendidikan akan sangat
membantu bagi terlaksananya suatu peradaban yang menjunjung tinggi perubahan
untuk maju sesuai dengan perkembangan zaman. Mengingat pentingnya
pendidikan bagi kehidupan manusia, maka islam sebagai agama yang rahmatan lil
alamin, memberikan perhatian serius terhadap perkembangan pendidikan dan bagi
kelangsungan hidup manusia. lembaga pendidikan islam akan terus berkontribusi
dalam membangun bangsa tidak hanya dengan melahirkan output-putput yang
berintelektual tinggi atau output yang memiliki kualitas tinggi.al-qur’an merupakan
sumber ilmu pengetahuan yang telah ada semenjak masa kenabian muhammad
saw., dari al-qur’an pula dapat digali dan dikembangkan ilmu-ilmu pengetahuan
baru yang belum diketahui oleh manusia sebelumnya, tak terkecuali tentang ilmu
manajemen mutu yang ilmunya dapat diterapkan dalam peningkatan mutu
madrasah. salah satu ayat yang membicarakan tentang manajemen mutu adalah qs.
ar-ra’du ayat 11.

‫ت ِّم ۢ ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن َخ ْلفِ ٖه يَحْ فَظُ ْونَهٗ ِم ْن اَ ْم ِر هّٰللا ِ ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل‬ ٌ ‫لَهٗ ُم َعقِّ ٰب‬
‫يُ َغيِّ ُر َما بِقَ ْو ٍم َح ٰتّى يُ َغيِّر ُْوا َما بِا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم َواِ َذٓا اَ َرا َد هّٰللا ُ بِقَ ْو ٍم س ۤ ُْو ًءا فَاَل‬
ٍ ‫َم َر َّد لَهٗ َۚو َما لَهُ ْم ِّم ْن ُد ْونِ ٖه ِم ْن َّو‬
‫ال‬
11. Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,
dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak
ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Ayat di atas menjelaskan bahwasannya baik buruknya suatu hal yang


didapat sangat tergantung pada apa yang diusahakannya. Banyak tafsir tentang
ayat di atas. Salah satunya yaitu tafsir Jalalayn. Dalam tafsir Jalalayn surat Ar-
Ra’du ayat 11 ditafsirkan sebagai berikut : (Baginya) manusia ada malaikat-
malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya.Para
malaikat menjaga manusia berdasarkan perintah Allah, dari gangguan makhluk-

6
makhluk selainnya. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum,
artinya Allah tidak mencabut dari manusianikmat-Nya (sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri) dari keadaan yang baik
dengan melakukan perbuatan durhaka. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, yakni menimpakan azab, maka tak ada yang
dapat menolakNya dari siksaan-siksaan tersebut, yang telah dipastikan-Nya. Dan
sekali-sekali tak ada bagi orang-orang yang telah dikehendaki keburukan oleh
Allah. Tak ada yang dapat menolong-Nya selain Allah sendiri.
Menurut hemat penulis, dari tafsir Jalalayn tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa Allah sudah memberi anugerah kenikmatan pada setiap
manusia bahkan kenikmatan selalu dianugerahkan Allah semenjak manusia
dilahirkan. Namun perilaku dari manusialah yang dapat menghilangkan
kenikmatan yang dianugerahkan Allah menjadi suatu keburukan atau musibah.
Dan hanya Allah yang dapat menolong manusia dari semua keburukan itu,
karena Allah adalah paling baiknya tempat kembali, karena Allah selalu ada
disaat manusia merasa sedih ataupun bahagia. Ahmad Mundir dalam tulisannya
yang berjudul “Tafsir Ar-Ra’d Ayat 11: Motivasi Mengubah nasib?” di laman U
online berpendapat, menjadikan surat Ar-Ra’du untuk motivasi orang agar
berbuat yang terbaik dan berjuang maksimal merupakan langkah positif. Hanya
saja perlu dicatat, perjuangan dalam konteks ayat tersebut bukan mengubah yang
buruk m[ CITATION Zai14 \l 1057 ]enjadi baik, tetapi merawat agar anugerah yang
baik-baik dari Allah tak berubah menjadi buruk karena perilaku kita.(Mundzir,
n.d.)
Dalam hal ini, sangat perlu kiranya melakukan suatu pekerjaan secara
optimal, karena setiap proses adalah gambaran suatu output yang dibentuk. Sama
halnya ketika prosesnya kurang optimal maka outpun yang akan dihasilkan juga
kurang berkualitas, namun sebaliknya jika prosesnya dilakukan secara baik dan
optimal maka untuk mendapatkan output yang baik tidak lagi hanya sebuah
mimpi belaka. Sampai disini, lembaga pendidikan khususnya lembaga
pendidikan Islam tidak akan mempunyai kredibilitas yang baik jika tidak
ditunjang dengan manajemen sumber daya manusia yang memadai dalam
memproses peningkatan mutu lembaga pendidikan, yaitu sumber daya manusia
yang di diisi oleh orang-orang yang profesional dan handal di bidangnya.
Manajemen sumber daya manusia di dalam lembaga pendidikan akan
membentuk suatu organisasi yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu
madrasah.Oleh karena itu, penulis menganggap penting adanya kontrol mutu
oleh orang-orang yang profesional dalam bidangnya untuk terus
mempertahankan ataumeningkatkan mutu di madrasah.Jika proses yang
dilaksanakan dalam lembaga pendidikan Islam tersebut baik, maka nantinya akan
menghasilkan output yang berkualitas baik pula, dan secara otomatis jaminan
mutu (qualityassurance) sebagai pengakuan mutu dapatdiraih.(Fathurrohman,
n.d.)
Untuk mendapatkan jaminan mutu, maka perlu juga adanya kontrol mutu
dalam proses meningkatkan mutu madrasah dan harus mengetahui dengan pasti
apa yang dibutuhkan oleh pelanggan pendidikannya, 12 baik pelanggan yang

7
bersifat internal maupun eksternal. Dalam surat Ar-Ra’du ayat 11 di atas sangat
jelas bahwa untuk menjamin mutu suatu lembaga pendidikan perlu adanya
kontrol mutu untuk memperbaiki atau memperbarui suatu proses peningkatan
mutu pendidikan. Tidak hanya monoton pada satu cara saja, tapi perlu adanya
perubahan cara yang dsesuaikandengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat.Adanya kontrol mutu adalah sebagai proses deteksi dan koreksi
adanya penyimpangan atau perubahan segera setelah terjadi, sehingga mutu dapat
dipertahankan. Langkah kegiatan yang dikerjakan untuk melakukan kontrol mutu
adalah;
1. evaluasi kinerja dan kontrol produk;
2. membandingkan kinerja aktual terhadap tujuan produk, dan
3. bertindak terhadap perbedaan atau penyimpangan mutu yang ada.(Darifah,
2015)

Selanjutnya,‫بقـىم ها يغـير ل َهلال إن‬ potongan firman Allah dari


surat Ar-Ra’du tersebut terdapat lafadz “qaum”, lafadz “qaum” dalam surat Ar-
Ra’dudiartikan dengan “suatu golongan” atau komunitas. ata kaum dapat diartikan
dengan kumpulan dari beberapa individu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
kaum dapat diartikan sebagai suku bangsa, keluarga, atau golongan.
(“https://www.kbbi.web.id/kaum,” n.d.) Golongan dalam kaitannya dengan
lembaga pendidikan adalah organisasi-organisasi di bawah naungan lembaga
pendidikan yang berjuang terus mempertahankan serta terus berusaha
meningkatkan mutu madrasah dengan membuat banyak strategi-strategi dalam
membangun serta mengembangkan lembaga pendidikan Islam yang bermutu.
Organisasi menurut GibsonIvancevich dan Donelly sebagaimana yang dikutip
Muhammad Bukhari dkk, organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan
masyarakat untuk berserikat dalam mencapai suatu tujuan yang tidak dapat
dicapai individu secara perorangan.Sebuah organisasi pendidikan sangat penting
dalam sebuah lembaga pendidikan karena semakin baik manajemen yang
dihasilkan dari sebuah organisasi pendidikan, maka dapat semakin baik pula
kualitas lembaga pendidikannya, apalagi jika di dalam organisasi pendidikan diisi
oleh sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya serta mau bekerja sama
dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan,
khususnya lembaga pendidikan Islam/madrasah. Karena apabila seluruh organ
dalam organisasi lembaga pendidikan berfungsi sebagaiman mestinya maka
pastilah tujuan dari lembaga pendidikan tersebut dapat tercapai, ibarat tubuh
manusiaapabila organ-organ yang ada pada tubuh manusia ini berfungsi dengan
baik, maka apa yg dikehendaki oleh manusia tersebut dapat tercapai. Begitu
pulaorgan-organ yg terdapat di dalam lembaga pendidikan Islam.Dari semua hal
yang dipaparkan penulis di atas diharapkan sebuah layanan pendidikan dapat
merealisasikan tujuan pendidikan yang tertuang dalam UU RI No 20 Tahun 2003
yang berbunyi Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.“StandarNasional Pendidikan

8
(SNP) Dan Undang-Undang RI No.20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Bandung: Fokusmedia, 2005), Hal. 95,” n.d. Sehingga nantinya implementasi
dari mutu pendidikan Islam tidak lagi rendah tapi dapat melambung tinggi sesuai
tujuan pendidikan yang telah tertuang dalam Undang-undang republik Indonesia
serta dengan adanya mutu yang baik dari pendidikan Islam dapat melahirkan
lulusan yang bermutu dan bermanfaat dalam memajukan bangsa, lulusan yang
memajukan bangsa yang tetap memegang teguh nilai-nilai ketaqwaan pada tuhan
YME.
Dari tujuan pendidikan diharapkan sebenarnya pendidikan Islam akan jauh
melahirkan output-output yang dua kali lipat lebih tinggi kualitasnya karena
mereka secara tidak langsung telah diberi bekal sebuah ideologi-ideologi
ketaqwaan yang mana dari ideologi tersebut dapat dijadikannya nilai-nilai
pegangan untuk hidup yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadis serta memiliki
akhlak yang baik. Jelaslah bahwa otput yang dilahirkan dari lembaga pendidikan
Islam akan dua kali lipat lebih baik kualitasnya jika dibandingkan output yang
dilahirkan dari lembaga-lembaga umum biasanyaPendidikan/pendidikan Islam
juga difokuskan untuk menghasilkan kemampuan yang handal melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara maksimal sehingga melahirkan
manusia yang terpelajar dan berbudaya yang dapat mengangkat harkat dan
martabatnya dalam pergulatan dunia internasional yang semakin
kompetitif.14Untuk menjadikan output yang memiliki kulaitas yang baik dari
sebuah lembaga pendidikan maka perlu adanya sebuah perbaikan dan pembaruan
dari lembaga pendidikan Islam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan zaman.
Sebagaiman tafsir yg terdapat pada surat Ar-Ra'du menyatakan bahhwasetiap
manusia memiliki potemsi untuk menjadikan dirinya menjadi lebih baik. Maka
sama halnya dalam sebuah lembaga pendidikan bahwa setiap sumber daya
manusia yang ada di dalamnya mempumyai peran dan potensi untuk
meningkatkan kualitas lembaga pendidikan tersebut, apabila SDM (karyawan dll)
berfungsi dengan maksimal maka pastilah organisasi didalam lembaga tersebut
dapat berjalan dengan maksimal pula, apabila organisasi sudah berjalan
denganmaksimal maka tentulah tujuan pendidikan akan tercapai, sehingga secara
tidak langsung bahwa SDM sebuah lembaga mempengaruhi terhadap kualitas
pendidikan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kandungan dalam Qs. Ar-Ra’du ayat 11 ini dapat dijadikan dasaran dalam
pencapaian mutu pendidikan madrasah, terlepas dari kontroversi ayat ini yang
kerap ditafsirkan salah sebagai ayat motivasi, Allah tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Ayat ini menurut ulama’ tafsir sering dijadikan landasan mengubah
keburukan menjadi kebaikan, padahal sebenaranya dari banyak tafsir telah
dijelaskan jika Allah sudah menganugerahkan kenikmatan kepada manusia.
Manusia sendirilah yang sebenarnya mengubah kenikmatan itu menjadi keburukan
dengan tingkah laku salah yang dilakukannya.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, maka ayat ini dapat dijadikan dasaran
dalam peningkatan mutu madrasah dengan membentuk organisasi yang bertugas
terus meningkatakan kualitas madrasah. Sebuah organisasi pendidikan sangat
penting dalam sebuah lembaga pendidikan karena semakin baik manajemen yang
dihasilkan dari sebuah organisasi pendidikan, maka dapat semakin baik pula
kualitas lembaga pendidikannya, apalagi jika di dalam organisasi pendidikan diisi
oleh sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya serta mau bekerja sama
dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan,
khususnya lembaga pendidikan Islam/madrasah. Karena apabila seluruh organ
dalam organisasi lembaga pendidikan berfungsi sebagaiman mestinya maka
pastilah tujuan dari lembaga pendidikan tersebut dapat tercapai, ibarat tubuh
manusia apabila organ-organ yang ada pada tubuh manusia ini berfungsi dengan
baik, maka apa yg dikehendaki oleh manusia tersebut dapat tercapai. Begitu pula
organ-organ yg terdapat di dalam lembaga pendidikan Islam.

10
DAFTAR PUSTAKA

Zainarti. (2014, MEI). MANAJEMEN ISLAMI PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Retrieved from


https://media.neliti.com: https://media.neliti.com/media/publications/196928-ID-manajemen-
islami-perspektif-al-quran.pdf
Penyusun, T. (2014). Alqur’an tafsir per kata : Al HAKAM, cetakan III. Jakarta Timur: PT
SUARA AGUNG JAKARTA. 2014.
Qomar, M. (2014). Menggagas Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Winarsih, S. (2017). KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. Cendekia, 15(1), 52: 51-66.

11

Anda mungkin juga menyukai