Anda di halaman 1dari 14

PAPER

MANAJEMEN PEMASARAN
“ mampu memahami konsep dan prinsip dasar teori pemasaran bank syariah “
Dosen pengampu : Dr.SOFYAN BACHMID, S.Pd.,M.M.

DISUSUN OLEH :
KELOMOK 1

1. Rehana (205150082)
2. Afnan bachmid (205150072)
3. Syuud rahmadhani aljufrie (205150014)
4. Zahra A.Alhaddad (205150001)
5. Moh.Faozan (195150111)
6. Faozan (205150062)

Fakultas ekonomi dan bisnis islam


Program studi perbankan syariah
Universitas islam negeri datokaramah palu
2022
A. Konsep Manajemen Dalam Al-Qur’an dan Hadits

Manajemen dalam bahasa Arab sering dibahasakan dengan idaarah diambil

dari kata adartasy syai’ah atau perkataan adarta bihi, didasarkan juga pada kata

ad- dauran. Namun istilah idaarah tidak ditemukan di dalam Al-Qur’an.

Manajemen dalam ayat Al-Qur’an memiliki dua pengertian yaitu At-Tadbir

(pengaturan) dan Ar-Rabbu (penguasa).

1. At-Tadbir (Pengaturan)
Hal ini dapat dilihat dalam Q.S As-Sajadah ayat 5:

Artinya: dia mengatur urusan dari langit ke bumi kemudian (urusan) itu naik

kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut

perhitunganmu. (QS. As-Sajadah 32:5).

Berdasarkan ayat diatas, Allah swt. telah menata semua amal manusia di dunia ini.

Dimana semua urusan yang ada di langit dan di bumi merupakan kehendak dari

Allah swt. Sebagai manusia biasa, sepatutnya kita berusaha untuk melakukan

amal kebaikan dalam kehidupan siang dan malam. Mengatur adalah bagian

mendasar untuk proses pelaksanaan manajemen.

Menurut Ibn Katsir bahwa ayat diatas menjelaskan tentang Allah swt

mengatur semua urusan apa yang ada diatas laingi dan di tanah, dengan asumsi lain

bahwa Allah Swt menurunkan secara pelan-pelan urusan dari atas langit ke penjuru

bumi. Sedangkan menurut AbuddinNata, bahwa kata “Yadabbiru” dalam QS. As-
Sajadah ayat 5 artinya mengatur, mengurus, me-manage, membina, mengarahkan,

merencanakan, melaksanakan dan mengawasi.

Pada proses mengatur dan membina harus menggunakan waktu yang baik.

Sehingga dalam mengorganisir dapat berjalan sebagaimana apa yang telah

diinginkan sesuai tujuannya. Sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS Al-Asr

ayat 1-3.

Artinya: Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat

menasehati supaya menaati kebenaran dan menasehati supaya menetapi kesabaran

(QS. Al-Asr ayat 1-3).

Pada proses mengatur Persefktif Qurais Sihab dalam tafsir Al-Misbah

dijelaskan ada ketiga golongan manusia yang akan selamat dari kerugian kehidupan

di dunia ini, yaitu beriman, mengerjakan kebajikan dan saling menasehati dalam

hal kebaikan dan kesabaran. Ayat diatas juga menjelaskan bahwa sebuah kehidupan

di dunia ini perlu diatur dengan baik agar nanti di alam akhirat kita tidak termasuk

individu-individu yang merasakan rugi.

2. Ar-Rabbu (Penguasa)

Didalam Al-Qur’an yang memberikan sebuah arti manajemen (penguasa)

adalah “rabb” yang berarti raja yang menguasai atau mengatur. Mengatur dalam

fungsi manajemen adlah bagian yang tidak terpisahkan dengan keberlangsungan


sebuah kegiatan yang akan dilakukannya. Sebagai sebuah kegiatan yang mengatur

jalannya proses dari sebuah manajemen. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS.

Al-Fatihah ayat 2 dan QS. Asy-Syu’ara ayat 23-24.

Artinya: segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-Fatihah/1:2).

Artinya: Fir’aun bertanya : “siapa Tuhan semesta alam itu?”, Musa menjawab:

“Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang diantara keduanya (itulah

Tuhanmu), jikan kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya”. (QS. Asy-

Syu’ara/26: 23-24).

Setelah menelusuri ayat dan menemukan pemaparan ayat yang

menunjukkan makna manajemen, ada beberapa poin yang didapatkan dari yakni

pertama hakikat manajemen dalam Al-Qur’an diistilahkan dengan kata Al-Tadbiir.

Kedua, Term Al-Tadbiir langsung merujuk pada pengertian manajemen secara

tegas dalam arti “pengaturan”. Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara

(mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an.

B. Prinsip Manajemen Dalam Al-Qur’an dan Hadits

Pada sebuah manajemen, selain fungsi manajerial, ada beberapa prinsip

manajemen yang harus diperhatikan, yaitu: Prinsip kemanusiaan, Prinsip

demokrasi, Prinsip the right man in the right place, Prinsip equal pay for equal

work, Prinsip kesatuaan arah, Prinsip kesatuan komando, Prinsip efisiensi, Prinsip
efektivitas, Prinsip produktivitas kerja, Prinsip disiplin, Prinsip wewenang dan

tanggung jawab.

Al-Qur’an tidak menafikan prinsip manajemen melalui ayat-ayatnya yang

mengarah kepadanya, guna memberikan acuan dan gambaran bagi para

managerdan top manajemen untuk memahami prinsip-prinsip manajemen

berdasarkan Al- Qur’an dan mengimplementasikannya. Berikut ini beberapa

prinsip manajemen dalam AlQur’an:

a. Keimanan

Al-Qur’an menyebut secara tegas tentang prinsip keimanan, diantaranya

adalah pada surah Al-Kahfi ayat 38, Q.S. An-Nahl ayat 51, Q.S. At-Taubah ayat

129. Q.S. An-Nuur ayat 55, Dan masih banyak lagi. Keimanan sebagai dimensi

spiritual dan ketuhanan merupakan keniscayaan supaya pengetahuan dan

penglihatan seseorang terus meningkat guna menemukan hakikat. Pencapaian

ini sangat diperlukan sebagai dasar supaya sistem mampu bekerja maksimal

berdasarkan landasan utama yang kokoh.

b. Ikhlas, ihsan dan keteladanan

Imron Muttaqin menyebut bahwa,prinsip ikhlas dijelaskan dalam

Q.S.Al- An’aam ayat 162, yang intinya mengarahkan kepada apapun kegiatan

yang dilakukan adalah hanya untuk ber’ibadah kepada Allah, dengan maksud

sama juga dijelaskan pada Q.S.Al-Bayyinah ayat 5 yang menyebut adanya

perintah agar memurnikan keimanan. QS. Az-Zumar ayat 2 pun menyebut

pentingnya ikhlas yang diperjelas pula pada ayat 11. Mengenai ihsan,

dijelaskan dalam surah Al-Israa’ ayat 7 yang menunjukkan bahwa berlaku

baik/ihsan hakekatnya ialah berlaku baikpada diri sendiri. Setiap kegiatan


yang didasari dengan ihsanakan menjadi positif sebab seolah-oleh top

manajemen melihat dan diawasi oleh Allah SWT secara langsung, ini

kemudian memberi efek positif ketika melaksanakan tugas yang berhubungan

dengan pengaturan.

Nilai keteladanan sebagai nilai yang mampumenyokong pemberdayaan

sumber daya manusia khususnya top manajemet berperan penting dalam

memberikan keteladanan, jika pemimpinnya patut dicontoh maka yang laiinya

akan termotivasi untuk melakukan hal-hal yang positif juga.

c. Kesatuan

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiyaa’ ayat 22. Dapat dipahami

bahwa dalam proses manajemen, top manajement harus tunggal, karena apabila

ada lebih dari satu pasti akan mimbulkan kerancuan dan kebingungan bagi

bawahannya.

d. Musyawarah

Musyawarah ialah sebuah cara pengambilan kebijakan yang didasarkan

pada mufakat. Musyawarah penting dilakukan guna mengambil kebijakan yang

memungkinkan keterlibatan berbagai pihak. Misalkan dalam merumuskannya

AD dan ART secara bersama-sama. Al-Qur’an menyebut prinsip musyawarah

sebagai berikut:
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)

seruan Tuhan dan melaksanakan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan)

dengan musyawarah antara mereka;dan mereka menginfakkan sebagian

dari rezeki yang kami berikan kepada mereka”. (QS. Asy-Syura Ayat 38)

e. Akuntabilitas

Prinsip keterbukaan menurut Al-Qur’an ialah dalam surat An-Nisa’ ayat 58

(Q.S: 4; 58). M. Quraish Syihab seperti yang dikutip oleh Imron Muttaqin

menyatakan bahwa, berdasarkan ayat tersebut Allah memerintahkan agar

menyampaikan semua amanat baik yang bersal dari Allah ataupun dari yang

lain kepada yang berhak dengan adil.

f. Efektif dan efisien

A. Fatoni menyebut, kedua kata efektif dan efisien selalu dipakai bersamaan

dalam manajemen sebab jika manajemen hanya efektif, maka sangat mungkin

muncul pemborosan, dan jika manajemen efisien saja maka akibatnya ialah

tujuan tidak dapat diraih. Al-Qur’an menyatakan prinsip efektif dalam surah

Al-Kahfi ayat 103-104: dan tentang prinsip efisien, yakni yang terdapat pada

surah Al-Israa` Ayat 26 dan 27.

g. Partisipatif

Berpartisipasi bisa dimaknai dengan saling tolong-menolong dalam

kebaikan, bukan perbuatan dosa maupun permusuhan, seperti yang dijelaskan

dalam surat AlMaaidah ayat 2.


h. Bertanggungjawab

Al-Qur`an menyebutkan pada surah Al-Jaatsiyah ayat 28 bahwa seluruh

manusia akan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya dan

memiliki catatan jugadiberi balasan atas apa-apa yang telah diperbuatnya.

i. Kompeten dan Kerjasama

Al-Qur`an tidak hanya membahas manajemen, namun juga kepemimpinan

serta syarat-syaratnya, diantaranya ialah memiliki kecakapan/kompeten dalam

menjalankan pekerjaan. Top manajement wajib mempunyai kompetensi sebab

bila tidak, maka bisa berakhir dengan kehinaan dan penyesalan.

j. Fleksibel

Fleksibel dalam (Suprayogo, 1999) adalah tidak kaku (lentur). Dalam

konteks manajerial ialah fleksibelitas manajer dalam menjalankan tugas-

tugasnya.

C. Konsep Manjemen Dalam Prbankan Syariah

Manajemen Perbankan merupakan suatu Ilmu yang mempelajari segala

kegiatan penyerapan atau pengumpulan dana, penyaluran utang piutang,

pelaksanaan lalu lintas transaksi keuangan serta pertukaran mata uang. Hal ini

dilakukan agar lebih efektif terhadap pencapaian tujuan yang telah dibuat14. Ada

beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank, di antaranya adalah

pengumpulan dan penarikan dana, menetapkan segala kebijakan yang mengatur

penarikan tabungan dan penyaluran kegiatan kredit, membuat rencana tabungan,

mengatur lalu lintas dana asing dan dana sendiri, serta mengatur keseimbangan

antara investasi primer dan dana bank.


Dalam dunia perbankan, Manajemen merupakan salah satu hal yang paling

penting dan harus dimiliki oleh semua lembaga keuangan, karena segala lembaga

usaha memerlukan sebuah manajemen agar usaha tersebut bisa lebih berkembang.

Berikut beberapa unsur manajemen syariah dan implikasinya di Bank

Syariah:

1. Perencanaan

Beberapa proses yang dilalui dalam tahap perencanaan diantaranya:

a. Forecasting (perkiraan) adalah peramalan usaha yang sistematis untuk

masa yang akan datang dengan dasar penaksiran dan menggunakan

perhitungan yang rasional atas fakta yang ada. Fungsinya adalah untuk

memberikan informasi sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan.Objective (tujuan) adalah nilai yang akan dicapai oleh badan

atau perusahaan.

b. Policies merupakan prinsip yang menjadi aturan dalam kegiatan yang

terus-menerus setidaknya dalam jangka waktu pelaksanaan rencana

suatu usaha atau organisasi

c. Programes merupakan rencana kegiatan yang dinamis, biasanya

dilakukan secara bertahap yang terikat dengan ruang (place) dan waktu

(time). Programes merupakan sederet kegiatan yang digambarkan untuk

melaksanakan policies.

d. Schedules merupakan pembagian program yang harus diselesaikan

secara berurutan dengan waktu tertentu.

e. Prosedures merupakan suatu gambaran sifat atau metode untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan.


f. Budget adalah perkiraan biaya atau taksiran yang harus dikeluarkan

bank atau perusahaan dan pendapatan yang diharapkan diperoleh pada

masa yang akan datang.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan suatu kesatuan atau kelompok yang

didalamnya terdapat dua orang atau lebih, tugas, tanggung jawab dll yang

memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.

3. Struktur organisasi

Pada bank syariah struktur organisasinya dengan struktur organisasi pada bank

konvensional bisa saja sama, hanya yang membedakan adalah padabank

syariah wajib adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk

mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar selalu sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah.

4. Perencanaan organisasi

Merupakan pengelompokan yang logis dari kegiatan-kegiatan bank,

menurut hasil yang ingin dicapai yang menunjukkan dengan jelas tanggung

jawab dan wewenang atas suatu tindakan.

5. Pengawasan

Pengawasan juga bisa disebut sebagai controlling. Pengawasan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang terkait untuk

memantau jalannya usaha agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan

adanya pengawasan bisa membantu badan atau perusahaan untuk mengambil

keputusan dengan baik.


A. Kesimpulan

Manajemen dalam ayat Al-Qur’an memiliki dua pengertian yaitu At-Tadbir

(pengaturan) dan Rabbu (penguasa). Adapun prinsip-prinsip manajemen dalam Al-

Qur’an adalah sebagai berikut:

a. Keimanan f. Efektif dan efisien


b. Ikhlas,ihlas,dan g. Partisipatif
keteladanan
h. Bertanggung jawab
c. Kesatuan
i. Kompoten dan bekerja
d. Musyawarah sama
e. Akuntabilitas j. Fleksibel

Manajemen Perbankan merupakan suatu Ilmu yang mempelajari segala

kegiatan penyerapan atau pengumpulan dana, penyaluran utang piutang,

pelaksanaan lalu lintas transaksi keuangan serta pertukaran mata uang. Berikut

beberapa unsur manajemen syariah dalam perbankan :

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Struktur organisasi

d. Perencanaan organisasi

e. Pengawasan
B. Referensi

http://sg.docworkspace.com/d/sIN2Yr70ysb38mAY?sa=00&st=0
Ali, M. (2016). Asbab Wurud Al-Hadits. Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadits, 6(1).

Fathoni, A. (2015). KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PERSPEKTIF AL-QUR’AN. 5(2), 100-120.

Goffar, A. (n.d.). Manajemen Dalam Islam (Persfektif Al-Qur'an dan Hadits).


Islamic Akademika: Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 8(1), 35-58.

adir, N. (2021, November 30). Makalah Manajemen Bank Syariah-MNJ


Perbankan. Retrieved Maret 12, 2022, from
https://id.scribd.com/document/543619051/Makalah-Manajemen-Bank-
Syariah-MNJ-Perbankan

Anda mungkin juga menyukai