MAKALAH
Disusun Oleh
PRODI: S3 MPI
2021
1
FUNGSI ACTUATING DALAM AL-QURAN
Oleh : Samrul Bahri Hutabarat
I. PENDAHULUAN
II . PEMBAHASAN
A. Pengertian Actuating
3
dalam melaksanakannya.1
Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning)
dan usaha pengorganisasian. Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat
bagaimanapun canggihnya atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan
ikut berperan aktif melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat mesiner
mobil, artinya mobil baru dapat berjalan jika mesinnya telah melaksanakan
fungsinya. Demikian juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi
pengarahan diterapkan.
Dalam bahasa Arab, kata actuating diartikan sebagai “At-Taujih” yang
bermakna menggerakkan dan mengarahkan. Didalam Al-Quran sendiri telah
banyak menjelaskan tentang kata-kata kunci yakni suatu proses mengarahkan dan
menggerakkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan bersama.2 Tujuannya
adalah selain tujuan pendidikan tercapai, pelaksanaan proses pendidikan mampu
menghasilkan output yang bermutu (Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
atau permintaan pelanggan berupa produk dan jasa).3
Term actuating dalam Al-Quran ditunjukkan dengan kata-kata kunci yaitu
fa’ala-yaf’alu (فعل، ))يفعلartinya melakukan pekerjaan, melaksanakan. Dalam Al-
Quran penyebutan lafal fa’ala terdapat 89 kali dalam bentuk kata kerja, dan
terdapat 20 kali dalam bentuk kata benda.
Dalam fungsi ketiga dari manajemen ini ada yang memilah dan memecah
ke dalam kegiatan manajemen yang lain seperti tergambar dalam bagan berikut:
Comma Staffing Actua Staffing Staffing Assembling of Leading
nding Directing ting Directing Directing resources
Coordinating Coordinati ng Innovating Directing
Representing
1
Endah Tri Wisudaningsih, Konsep Actuating dalam Alquran dan Hadits, Jurnal
Humanistika, Volume 4, Nomor 1, Januari 2018, Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong
Kraksaan.
2
Syarifah Rahmah dan Zukhairi, Jurnal Analisis Konsep-Konsep Dasar Manajemen
Berbasis Al-Qur’an dan Relevansinya dengan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Malikussaleh, 2018
3
Yusuf Umar, Manajemen Pendidikan Madrasah Bermutu, Cet; I, (Bandung : PT Refika
Aditama, 2016), h.6
menggerakkan, membuat inovasi, mengumpulkan semua sumber daya serta
kepemimpinan adalah pekerjaan seorang pemimpin. Banyaknya kegiatan yang
harus dilakukan seorang pemimpin inilah yang menyebabkan beberapa pakar
manajemen memilah kegiatannya menjadi beberapa langkah.
Dalam proses menggerakkan atau mengarahkan inilah muncul motivasi
untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap dasar dari pekerjaan yang
mereka lakukan, sehingga mereka bekerja dengan maksimal untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan. Memimpim berarti menciptakan suatu budaya
dan nilai bersama, mengkomunikasikan sasaran kepada karyawan melalui
organisasi dan memberikan inspirasi agar karyawan berprestasi sebaik-baiknya.4
Memimpin juga membutuhkan motivasi kepada seluruh departemen serta
membutuhkan kemampuan mengkomunikasikan sasaran dan ini merupakan
kunci kesuksesan suatu lembaga atau perusahaan.
Berbicara tentang actuating dalam al-Quran ini berarti bahwa kita juga
akan membicarakan tugas-tugas nabi dan rasul manusia pilihan Allah
sebagaimana yang dikisahkan dalam al-Quran itu sendiri. Dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pemimpin umat, nabi dan rasul diberi Allah tugas-tugas dan
sekaligus sebagai peran mereka dalam mengemban amanah itu.
Al-Qur’an sudah banyak menjelaskan tentang kata-kata kunci yaitu
proses menggerakkan atau mengarahkan sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan bersama. Diantara kata kunci itu adalah :
5
Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi kabar gembira
dan peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan.”
2. Al-Indzar (peringatan)
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa orang yang akan memberi
peringatan kepada kaumnya, umatnya, atau golongannya haruslah
orang yang berkompeten, mempersiapkan secara maksimal
keilmuannya dan kemampuannya. Dia tahu dan mendalami apa
yang dikerjakannya (faqiih). Bagi para pemimpin, sebelum terjun
ke lapangan untuk memberikan peringatan harus terlebih dahulu
memperkaya dirinya dengan ilmu dan praktik yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
Dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar berbuat baik dan
mengikuti jalan petunjuk dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar
dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia
dan akhirat.5 Berdakwah adalah suatu kewajiban sebagaimana
firman Allah dalam Surat An-Nahl : 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
5
M. Munir & Ilahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta. Kencana. 2006.:19.
7
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
5. Al-Irsyad (petunjuk/pengarahan)
6
Ahmad bin Musthafa al Farran, Tafsir Imam Syafii, Almahira, Jakarta:2008
C. Penerapan Actuating Dalam Al-Quran
1. Motivasi
Yaitu dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu; usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok
orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya.7
Ketika Rasulullah memimpin perang, Allah menyuruhnya untuk
mengobarkan semangat perjuangan bagi para mukminin. Rasul
diperintah untuk memotivasi supaya pasukannya bersemangat
dalam peperangan, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-
Anfal :65
“Hai Nabi, Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang.
jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka
akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada
seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-
orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”.
9
mengakibatkan kehancuran umat di dunia sampai akhirat.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sangat
dipengaruhi oleh motivasi orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan
untuk memotivasi.
2. Komunikasi
Yaitu pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan;
kontak; perhubungan8 Menyampaikan pesan dengan dua arah
sehingga pesan itu diketahui besama. Dalam berkomunikasi
diharapkan pendapat dari orang lain yang diajak berkomunikasi.
Pemimpin organisasi yang baik adalah orang yang suka
mengomunikasikan semua rencana sehingga rencana itu diketahui
bersama dan disepakati bersama.
Dalam surat Al-Shafat: 102 dicontohkan Allah lewat kisah Nabi
Ibrahim diperintah untuk menyembelih putranya, beliau tidak
langsung melaksanakan perintah itu, akan tetapi terlebih dahulu
mengomunikasikan perintah itu kepada putranya Ismail.
`
8
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam jaringan)
kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi. Prinsip inilah yang
seharusnya diterapkan dalam sebuah organisasi dalam melaksanakan
seluruh aktifitas keorganisasian.
3. Kordinasi
Kordinasi dapat juga diartikan sebagai musyawarah. Dalam al-Quran
kata musyawarah terdapat pada surat Ali Imran : 159
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.”
11
kegiatan, pengarahan ini dirancang agar pekerja bekerja secara
efektif, efisien supaya dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Mengarahkan adalah fungsi membimbing, menginspirasi,
mengawasi, supaya tujuan tercapai.
Fungsi pengarahan adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang
sehat dan dinamis.
III. PENUTUP
Ahmad bin Musthafa al Farran, Tafsir Imam Syafii, Almahira, Jakarta: 2008
Imam Abi Hamid Muhammad Al-Ghozali. Al-Mursyidul Amin. Darul Kutub Al-
Islamiyah. 2004.
13
Tanthowi, Jawahir. Unsur-unsur Manajemen Menurut Ajaran Al Qur’an.
Jakarta Pusat, Pustaka Al Husna. 1983.
Wisudaningsih, Endah Tri, Konsep Actuating dalam Alquran dan Hadits, Jurnal
Humanistika, Volume 4, Nomor 1, Januari 2018, Institut Ilmu Keislaman
Zainul Hasan Genggong Kraksaan.