Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN AL-QUR’AN DAN HADITS TENTANG MANAJEMEN SDM

DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia dan Supervisi

Dosen Pengampu:

Dr. H. Ahmad Fattah Yasin, M.Ag

Disusun oleh:

Moh. Hifni Ramdhan (230106210053)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

1
2023

KATA PENGANTAR

Kajian manajemen sumber daya manusia (SDM) dan supervisi pendidikan Islam
berdasarkan Al-Quran dan Hadist merupakan bagian penting untuk memahami prinsip
dasar manajemen sumber daya manusia dan supervisi dalam konteks pendidikan Islam.

Dalam literatur dan pemahaman islam, Al-Quran dan Hadits memberikan


pedoman penting dalam mengarahkan dan mengawasi bidang pendidikan. Pemahaman
prinsip-prinsip yang terkandung dalam sumber-sumber tersebut dapat memberikan
landasan moral dan etika serta pedoman praktis bagi praktik pengelolaan dan pengawasan
sumber daya manusia serta supervisi dalam konteks pendidikan Islam.

Kajian ini membuka ruang untuk menggali ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang
relevan dengan manajemen SDM dan supervisi pendidikan Islam. Melalui pemahaman
mendalam terhadap ajaran agama, diharapkan munculnya strategi dan praktik-praktik
terbaik yang mendukung pembangunan sistem pendidikan yang efektif, berlandaskan
nilai-nilai keislaman.

Kajian ini membuka peluang untuk menggali ayat-ayat Al-Quran dan Hadits
terkait manajemen sumber daya manusia dan supervisi pendidikan Islam. Idenya adalah
melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap ajaran agama, akan muncul strategi
dan praktik terbaik yang mendukung pengembangan sistem pendidikan efektif
berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Malang, 25 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Manajemen Sumber Daya Manusia menurut al-qur’an dan hadits.................6
B. Supervisi dalam al-Qur’an dan hadits..............................................................11
BAB III...........................................................................................................................14
KESIMPULAN...............................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia dan supervisi memegang peran penting dalam
pendidikan Islam. Manajemen SDM berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan
tenaga pendidik serta staf sekolah, sementara supervisi fokus pada pembinaan dan
bimbingan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan manajemen pendidikan.

Pendidikan Islam mengakui pentingnya manajemen SDM untuk mencapai tujuan


pendidikan yang berkualitas. Dalam konteks ini, supervisi menjadi instrumen krusial
untuk mengawasi, membimbing, dan meningkatkan kinerja para pendidik agar mampu
memberikan pembelajaran yang efektif sesuai prinsip-prinsip Islam 1.

Supervisi dalam pendidikan Islam memastikan kesesuaian antara kurikulum,


metode pengajaran, dan nilai-nilai Islam, sambil memberikan dukungan kepada guru dan
staf sekolah dalam mengimplementasikan pendekatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
keislaman2.

Dalam konteks manajemen sumber daya manusia, al-qur’an dan hadits


memberikan landasan etis dan moral yang menjadikan pengelolaan sumber daya manusia
tidak hanya sekedar tentang keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga mengutamakan
nilai-nilai keadilan, kebersamaan, dan penghargaan terhadap individu 3. Konsep
kepemimpinan, pengembangan potensi dan pembinaan kualitas sumber daya manusia
dalam Pendidikan islam turut tergambarkan dalam ajaran al-qur’an dan hadits 4.

Sementara dalam aspek supervisi, al-qur’an dan hadits memberikan panduan


tentang cara melakukan pengawasan yang baik dan berlandaskan keadilan 5. Konsep-
konsep seperti pembinaan, pengembangan, serta pengawasan terhadap pendidik dan
1
Rokimin and Ritonga Matnur, “SUPERVISI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
(STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA),” The 3rd Annual
Conference On Islamic Education Management volume 7-9 (December 2021).
2
Asmendri and Sari Dina Ratna, “Peran Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan,” Journal on Education Volume 05 (September 2022), http://jonedu.org/index.php/joe.
3
Lutfi, “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan Islam,” Intelektium Vol. 3 No. 2
(September 2022), https://doi.org/: https://doi.org/10.37010/int.v3i2.1114.
4
Trilusi Podomi, Said Subhan Posangi, and Lian G Otaya, “Pengawasan Pendidikan Mengacu
Terhadap Al-Qur’an Dan Hadits,” Jurnal Al-Himayah Volume 3 Nomor 2 (Oktober 2019): 295–
320.

4
proses Pendidikan didasarkan pada nilai-nilai serta ajaran yang terdapat dalam al-qur’an
dan hadits6.

Kajian mendalam terhadap al-qur’an dan hadits dalam ranah manajemen sumber
daya manusia dan supervise Pendidikan islam memberikan landasan yang kuat bagi
pengembangan strategi, kebijakan, dan praktik yang lebih baik dalam mengelola sumber
daya manusia dan pengawasan Lembaga-lembaga pendidikan islam.

B. Rumusan Masalah

1. bagaimana kajian manajemen SDM menurut al-Qur’an dan hadits?

2. Bagaimana kajian supervisi menurut al-qur’an dan hadits?

C. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana kajian manajemen SDM menurut al-qur’an dan hadits.

2. Mengetahui bagaimana kajian supervisi menurut al-qur’an dan Hadits.

5
KUSYAENI, “SUPERVISI DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS,” Educational Leadership
Volume 2, Nomor 2 (January 2023), https://doi.org/10.24252/edu.v2i2.34510.
6
Yoga Sari Prabowo, “Supervisi Pendidikan Agama Islam (Kajian Al-Qur’an Dan Hadits),”
Edukasi Volume 03, Nomor 01 (June 2015): 126–56.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sumber Daya Manusia menurut al-qur’an dan hadits
Manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan
dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia. Manajemen
sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi
segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Karena sumber
daya manusia dianggap semakin lama semakin penting peranannya dalam pencapaian
tujuan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber daya
manusia (SDM) dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut dengan
Manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai
kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber
daya manusia7.
Menurut Amin Widjaja Tunggal Manajemen sumber daya manusia adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan, dan
pengembangan anggota organisasi8. Menurut (Mangkunegara 2016, 7) mengatakan
bahwa: “MSDM merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.
Al-Quran mengemukakan gambaran yang jelas dan gamblang tentang berbagai
persoalan aspek kehidupan manusia. Di antara aspek terpenting tersebut adalah
manajemen sumber daya manusia unggul. Allah swt berfirman dalam Alquran surat Al
Jatsiyah ayat 13:
‫َو َس َّخ َر َلُك م َّم ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َوَم ا ِفى ٱَأْلْر ِض َج ِم يًعا ِّم ْنُهۚ ِإَّن ِفى َٰذ ِلَك َل َء اَٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن‬
Artinya:
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

Dalam surah Ar-Rum ayat 30 Allah SWT juga menjelaskan bahwa manusia
tercipta dengan segala potensi yang dimilikinya. Dalam konteks manajemen SDM
7
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005).
8
Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar (Jakarta: Rineka Cipta, 1993).

6
seorang pemimpin harus bisa melihat potensi-potensi bawahannya dan menempatkannya
terhadap tugas yang cocok dengan potensi yang dimiliki bawahannya.

‫َفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّديِن َح ِنيًفاۚ ِفْط َر َت ٱِهَّلل ٱَّلِتى َفَط َر ٱلَّن اَس َع َلْيَه اۚ اَل َتْب ِد يَل ِلَخ ْل ِق ٱِهَّللۚ َٰذ ِل َك ٱلِّديُن ٱْلَقِّيُم َو َٰل ِكَّن َأْكَث َر ٱلَّن اِس اَل‬
‫َيْع َلُم وَن‬
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
Ayat ini menjelaskan mengenai esensi penciptaan fitrah manusia yang telah
diciptakan oleh Allah Swt. Dan apabila kata ‫ فطر‬ditarik dalam konteks Manajemen
Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai Potensi Lahiriyah seorang manusia. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa tiap–tiap manusia yang dilahirkan kedunia memiliki potensi
masing–masing yang berbeda–beda. Dan inilah yang menjadi tugas bagi para pemimpin
agar dapat melihat potensi dari masing–masing bawahannya dan menempatkannya sesuai
dengan potensinya masing–masing.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits nabi yang di riwayatkan oleh imam Bukhari
dalam kitabnya shahih bukhari:
‫ قال‬, ‫ قال حدثني ابي‬.‫ ح وحدثني اب|راهيم بن المنذرقال حدثنا محمد بن فليح‬.‫حدثنا محمد بن سنان قال حدثنا فليح‬
‫حدثني هالل ابن علي عن عطاء بن يسار عن ابي هريرة قال بينما النبي في مجلس يحدث في القوم جاءه أعربي فقال‬
‫ فقال بعض القوم سمع ما قال فكره ما قال فقال بعض||هم ب||ل لم يسمع حتى اذا‬,‫ فمضى رسول هللا يحدث‬,‫متى الساعة‬
‫قضى حديثه قال (اين السائل عن الساعة) قال ها انا يا رسول هللا قال (فاذا ض||يعت االمان||ة فانتظرالساعة) قال كي||ف‬
9
)‫اضاعتها قال (اذا اسند االمر الى غير اهله فانتظر الساعة‬
Artinya:
Diceritakan dari Muhammad bin Sinan diceritakan dari Fulaih diceritakan dari Ibrahim
bin Al-Mundzir diceritakan dari Muhammad bin Fulaih diceritakan dari ayahnya
diceritakan dari Hilal bin Ali dari ‘Atha’ bin Yasar dari Abu Hurairah beliau bercerita
“Ketika Rasulullah bekumpul dengan para sahabat, datanglah seorang badui bertanya
kepada nabi “Kapan terjadinya kiamat?”, sedang Rasulullah masih bercengkerama
dengan para sahabat. Para sahabat berpikir bahwa Rasulullah mendengar apa yang
ditanyakan orang tadi, namun kurang berkenan dengan pertanyaan tersebut. Namun
Sebagian yang lain berpikir bahwa Rasulullah tidak mendengar pertanyaan tersebut.
Hingga Ketika perbincangan beliau telah usai Rasulullah bertanya “dimanakah orang

9
Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari (Kairo: Dar At-Tashil, 2012).

7
yang bertanya tentang kiamat?”. Lalu orang badui itu menjawab “saya ya Rasulullah”,
lalu nabi bersabda “Ketika Amanah di sia-siakan, maka kiamat akan terjadi”. Lalu badui
tadi bertanya lagi “bagaimana amanah akan menjadi sia-sia?”, Rasulullah menjawab
“Ketika suatu perkara diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka kiamat akan terjadi.”
dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa seorang pemimpin harus menempatkan
bawahannya pada jabatan yang tepat, karena jika bawahan tersebut ditempatkan pada
jabatan yang tidak tepat akan mengakibatkan kelalaian terhadap tanggung jawab yang
telah diberikan dan akhirnya akan berkhianat. Al-Anfal ayat 27:
‫يأيها الذين أمنوا التخونوا هللا و الرسول وتخونوا أمنتكم و انتم تعلمون‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
Ayat ini menjelaskan tentang pemenuhan tanggung jawab yang diterima oleh
seseorang, dan bahwa seseorang tidak boleh berkhianat dalam menunaikan amanahnya,
padahal mereka adalah orang yang mengetahui bahwa berkhianat adalah hal yang tercela.
Hal ini juga sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam ayat an-nisaa ayat 58 yang
menjelaskan tentang pemenuhan Amanah yang didapat dengan baik dan adil serta tidak
berkhianat terhadap Amanah tersebut:
‫ِإَّن ٱَهَّلل َيْأُم ُر ُك ْم َأن ُتَؤ ُّد و۟ا ٱَأْلَٰم َٰن ِت ِإَلٰٓى َأْهِلَها َوِإَذ ا َح َك ْم ُتم َبْيَن ٱلَّناِس َأن َتْح ُك ُم و۟ا ِبٱْلَع ْد ِل ۚ ِإَّن ٱَهَّلل ِنِع َّم ا َيِع ُظُك م ِبِهٓۦۗ ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن‬
‫َسِم يًۢع ا َبِص يًرا‬
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.
Begitu pula dalam hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad bin Abi Bakar Al-Bushiri dalam kitabnya Ittihaf al-Khairah al-Mahrah yang
menjelaskan bahwa Allah SWT sangat menyukai hambanya yang mengerjakan sesuatu
dengan bersungguh-sungguh. Termasuk dalam hal tersebut adalah sebuah Amanah jika
dipenuhi dengan baik dan adil.

8
‫قال ابو يعلى الموصلي حدثنا مصعب حدثني بشر بن السري عن مصعب بن ث||ابت عن هش||ام بن عروة عن ابي||ه عن‬
10
(‫عائشة ان النبي قال (ان هللا يحب اذا عمل احدكم عمال ان يتقنه‬
Artinya:
Abu Ya’la Al-Mushili berkata “diceritakan dari Mush’ab, diceritakan dari bisyr bin As-
Sari dari Mush’ab bin Tsabit dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya dari ‘Aisyah, beliau
berkata “Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah Menyukai hambanya yang apabila
melakukan suatu pekerjaan maka ia bersungguh-sungguh”.
Dalam manajemen sumber daya manusia tidak akan luput dari sebuah fungsi.
Fungsi dari manajemen sumber daya manusia meliputi aktivitas yang secara langsung
berhubungan dengan Sumber Daya Manusia dalam organisasi. Fungsi Manajemen
Sumber Daya Manusia terbagi atas, “fungsi manajemen yang meliputi planning,
organizing, actuating, controlling dan fungsi operasional yang meliputi procurement,
development, kompensasi, integrasi, maintenance, separation” (Cahyono,1996:2) 11
1. Planning dan actuating
Imam Yahya bin Syarf an-Nawawi dalam kitabnya Syarh Arbain Nawawiyah
menjelaskan:
‫عن ابن عباس عن رسول هللا فيما يرويه عن ربه تبارك وتعالى قال (ان هللا كتب الحسنات و السيئات ثم بين ذالك‬
‫فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها هللا عنده حسنة كاملة وإن هم بها فعملها كتبها هللا عنده عش|ر حسنات الى سبعمائة‬
12
(‫ضعف الى أضعاف كثيرة وإن هم بها فعملها كتبها هللا عنده حسنة كاملة وإن هم بها فعملها كتبها هللا سيئة واحدة‬
Artinya:
Dari Ibnu Abbas Dari Rasulullah SAW, dalam Riwayat yang diperoleh beliau dari Allah
SWT. Beliau bersabda “Sesungguhnya kebaikan dan keburukan telah ditetapkan oleh
Allah. Kemudian Allah jelaskan hal tersebut. Barang siapa yang berniat untuk melakukan
kebaikan, namun tidak melakukannya, maka Allah mencatatnya dengan satu kebaikan
yang sempurna. Dan apabila ia berniat lalu melakukannya maka Allah akan melipat
gandakannya hingga sepuluh kebaikan, bahkan hingga tujuh ratus kali, atau hingga lebih
banyak. Apabila seseorang berniat melakukan keburukan, namun tidak melakukannya.
Maka Allah mencatatnya dengan satu kebaikan. Namun jika ia berniat melakukannya lalu
mengerjakan keburukan tersebut, maka Allah mencatatnya dengan satu keburukan.”

10
Ahmad bin Abi Bakar Al-Bushiri, Ittihaf Al-Khairah al-Mahrah (Riyadh: Dar Al-Wathan lin
Nasr, 1999).
11
Uhar Suharsaputra, Manajemen SDM Pendidikan (Jakarta: Refika aditama, 2018).
12
Yahya bin Syarf An-Nawawi, Syarh Al-Arba’in Nawawiyah (Beirut: Al-Maktab Al-Islami,
1984).

9
Hadits tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim harus memiliki
rencana/planning dalam segala hal yang baik, bahkan dalam hadits tersebut digambarkan
dengan hitungan matematis, yaitu 1 kebaikan akan dibalas dengan 10 kebaikan. Hal ini
dapat diartikan bahwa planning yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, tentu saja
tidak cukup planning, tanpa diaktualisasikan. Jika planning yang baik itu dilaksanakan
maka hasil yang diperoleh akan berlipat-lipat. Sebaliknya, jika planning yang
dilaksanakan itu jelek maka akan mendapatkan hasil yang tidak diharapkan.
2. Organizing
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Syarhi Shahih Bukhari
menjelaskan:
‫حدثنا عبدان اخبرنا عبد هللا اخبرنا يونس عن الزهري قال حدثني ابو سلمة عن ابي سعيد الخدري عن النبي قال (ما‬
‫استخلف خليفة اال له بطانتان بطانة تأمره بالخير وتحضه علي||ه و بطان||ة تأمره بالش||ر وتحض||ه علي||ه والمعصوم من‬
13
)‫عصم هللا‬
Artinya:
Diceritakan dari ‘Abdan diceritakan dari Abdullah diceritakan dari Yunus dari Az-Zuhri
beliau berkata diceritakan dari Abu Salamah dari Abi Sa’id Al-Khudri dari Nabi
Muhammad SAW beliau bersabda “Tidak ada khalifah yang diangkat, melainkan ia
mempunyai dua orang pengikut: seorang pengikut yang memerintahkannya untuk berbuat
baik dan mendorongnya untuk melakukannya, dan seorang pengikut yang
memerintahkannya untuk berbuat jahat dan mendorongnya untuk berbuat jahat.
Sedangkan orang yang ma’shum (terjaga dari keburukan) adalah ia yang dijaga oleh
Allah SWT.”
Hadits ini menjelaskan bahwa seorang muslim harus bisa menjalaskan fungsi
khalifah dan semangat kerja sama antar manusia. Fungsi khilafah adalah menggalang
kebaikan dan mencegah keburukan. Jika dikaitkan dengan Pendidikan islam hadits ini
mendorong setiap individu didalamnya untuk melakukan segala sesutatu dengan
terorganisir dengan rapi,
3. Controlling
Imam at-Turmudzi dalam kitabnya Jami’ At-Turmudzi menjelsakan:
‫حدثنا بندار حدثنا عبد الرحمن بن مهدي حدثنا سفيان عن حبيب بن ابي ث|ابت عن ميمون بن ابي ش|بيب عن ابي ذر‬
14
)‫قال قال لي رسول هللا (اتق هللا حيث ما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن‬
Artinya:
13
Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari Bi Syarhi Shahih Al- Bukhari (Riyadh: Dar
Thaibah, 2005).
14
Abi Isa Muhammam bin ’isa At-Tirmidzi, Jami’ At-Tirmidzi (Saudi Arabia: Darussalam, 2000).

10
Diceritakan dari Bundar, diceritakan dari Abdurrahman bin Mahdi, diceritakan dari
Sufyan dari Habib bin Abi Tsabit dari Maimun bin Abi Syabib dari Abi Dzar beliau
berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku “Takutlah Kepada Allah dimanapun kau
berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, serta berperilakulah terhadap
orang lain dengan budi pekerti yang baik”.

Hadis tersebut menjelaskan bahwa seorang harus selalu berbuat yang terbaik
dengan perilaku yang baik pula. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan
adanya pengawasan baik dari diri sendiri. Namun layaknya manusia yang sering khilaf
atau salah maka diperlukan adanya pengawasan dari orang lain dengan cara saling
menasihati.

B. Supervisi dalam al-Qur’an dan hadits

Menurut Olivia yang dikutip oleh Nur Aedi menyatakan: “Supervision in


conveiced as a teacher, both individual and in group. Supervision is means of offering to
teachers specialized help in improving instruction”. Definisi tersebut dapat diartikan
bahwa supervisi adalah layanan bagi guru, baik secara individual maupun kelompok.
Supervisi merupakan bantuan khusus bagi guru dalam upaya memperbaiki
15
pembelajaran .

Pengawasan merupakan bagian penting dari dinamika organisasi, baik dalam


bentuk bisnis, Pendidikan dan lain-lain. Beberapa studi manajemen menunjukkan tidak
hanya bagian integral dari proses kinerja organisasi atau fase dari perencanaan,
pengorganisasian, pengaktifan hingga pengendalian, tetapi beberapa studi manajemen
yang menunjukkan bahwa supervisi dalam sistem kerja organisasi berkurang memiliki
pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan efisiensi keseluruhan organisasi.
Control di sini diartikan sebagai kendali agar kinerja dan output petugas sesuai dengan
rencana16.
Dalam Bahasa Arab, Ar-Riqobah merupakan kata yang bermakna pengawasan.
Terdapat beberapa ayat di dalam Al-Quran yang menyebutkan kata tersebut. Secara
umum hal ini menunjukkan bahwa pengawasan merupakan hal yang penting, terlebih lagi
pengawasan dari Allah. Surat An-Nisa ayat 1:

15
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan: Teori Dan Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2014).
16
Noer Rohmah, “Pengawasan Pendidikan Dalam Perspektif Al Quran Dan Hadits,” Jurnal
Tarbiyatuna ol. 4, No. 2 (Desember 2019): hal. 34.

11
‫ِاَّن َهللا َك اَن َع َلْي ُك ْم َر ِقْيًبا‬
Artinya:
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu
Ar-Riqobah ialah mengetahui peristiwa aktual dan aturan serta peraturan dan
dengan jelas menunjukkan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam perencanaan ulang 17.
Ketika melakukan sesuatu seorang muslim tidak akan melakukan hal tersebut secara tidak
benar, ia akan selalu melakukannya dengan memperhitungkan segala hal baik dari segi
cara dan manfaatnya. Karena ia merasa dalam pengawasan atau riqobah Allah SWT.
Pengertian supervisi pun serupa dengan ini karena supervisi adalah pengawasan seorang
pemimpin terhadap bawahannya agar dapat meningkatkan kinerja dari bawahan tersebut.
Hal ini diperkuat dengan ayat yang lain yaitu Al-Maidah ayat 117 yang
menjelaskan bahwa Allah SWT selalu mengawasi setiap tindak tanduk hambanya. Yang
hal ini mengindikasikan bahwa seorang pemimpin harus selalu mengawasi bawahannya.
‫َم ا ُقْلُت َلُهْم ِإاَّل َم ٓا َأَم ْر َتِنى ِبِهٓۦ َأِن ٱْع ُب ُدو۟ا ٱَهَّلل َر ِّبى َو َر َّبُك ْم ۚ َو ُك نُت َع َلْيِهْم َش ِهيًدا َّم ا ُد ْم ُت ِفيِهْم ۖ َفَلَّم ا َت َو َّفْيَتِنى ُك نَت َأنَت‬
‫ٱلَّر ِقيَب َع َلْيِهْم ۚ َو َأنَت َع َلٰى ُك ِّل َش ْى ٍء َش ِهيٌد‬
Artinya:
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan
kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka
setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah
Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
Dalam surat Al-Ashr ayat 3 juga menjelaskan supervise secara meluas, yaitu
saling menasehati dalam kebenaran serta menasehati dalam kesabaran.
‫۟ا‬ ‫۟ا‬ ‫۟ا َّٰص‬ ‫۟ا‬
‫ِإاَّل ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو َو َع ِم ُلو ٱل ِلَٰح ِت َو َتَو اَص ْو ِبٱْلَح ِّق َو َتَو اَص ْو ِبٱلَّصْبِر‬
Artinya:
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Beberapa hadits Rasulullah Saw juga menganjurkan perlunya melaksanakan


pengawasan atau evaluasi dalam setiap pekerjaan. Ajaran Islam sangat memperhatikan
adanya bentuk pengawasan terhadap diri terlebih dahulu sebelum melakukan pengawasan
terhadap orang lain. Hal ini antara lain berdasarkan hadits Rasulullah Saw sebagai
berikut:
17
Noer Rohmah, “Pengawasan Pendidikan Dalam Perspektif Al Quran Dan Hadits,” Jurnal
Tarbiyatuna ol. 4, No. 2 (Desember 2019): hal. 37.

12
Imam at-Turmudzi dalam kitabnya Jami’ At-Turmudzi menjelsakan:

‫ َأْخ َبَر َن ا‬، ‫ ح َو َح َّد َثَنا َع ْبُد ِهَّللا ْبُن َع ْب ِد الَّرْح َمِن‬، ‫ َع ْن َأِبي َبْك ِر ْبِن َأِبي َم ْر َيَم‬، ‫ َح َّد َثَنا ِع يَس ى ْبُن ُيوُنَس‬،‫َح َّد َثَنا ُس ْفَياُن ْبُن َوِكيٍع‬
‫ َع ِن الَّنِبِّي‬،‫ َع ْن َش َّد اِد ْبِن َأْو ٍس‬،‫ َع ْن َض ْمَر َة ْبِن َح ِبيٍب‬، ‫ َع ْن َأِبي َبْك ِر ْبِن َأِبي َم ْر َيَم‬، ‫ َأْخ َبَر َنا اْبُن اْلُمَباَرِك‬، ‫َعْم ُرو ْبُن َعْو ٍن‬
. " ‫صلى هللا عليه وسلم َقاَل " اْلَك ِّيُس َم ْن َداَن َنْفَس ُه َو َعِمَل ِلَم ا َبْع َد اْلَم ْو ِت َو اْلَع اِج ُز َم ْن َأْتَبَع َنْفَس ُه َهَو اَه ا َو َتَم َّنى َع َلى ِهَّللا‬
. ‫ َيُقوُل َح اَسَب َنْفَس ُه ِفي الُّد ْنَيا َقْب َل َأْن ُيَح اَس َب َي ْو َم اْلِقَياَم ِة‬. " ‫ َقاَل َوَم ْعَنى َقْو ِلِه " َم ْن َداَن َنْفَس ُه‬. ‫َقاَل َهَذ ا َحِد يٌث َحَس ٌن‬
‫َو ُيْر َو ى َع ْن ُع َم َر ْبِن اْلَخ َّطاِب َقاَل َح اِس ُبوا َأْنُفَس ُك ْم َقْبَل َأْن ُتَح اَس ُبوا َو َتَزَّيُن وا ِلْلَع ْر ِض اَألْك َب ِر َوِإَّنَم ا َيِخ ُّف اْلِح َس اُب َي ْو َم‬
‫ َو ُيْر َو ى َع ْن َم ْيُم وِن ْبِن ِم ْهَر اَن َقاَل َال َيُك وُن اْلَع ْب ُد َتِقًّي ا َح َّتى ُيَح اِس َب َنْفَس ُه َك َم ا‬. ‫اْلِقَياَم ِة َع َلى َم ْن َح اَسَب َنْفَس ُه ِفي الُّد ْنَيا‬
18
‫ُيَح اِس ُب َش ِريَك ُه ِم ْن َأْيَن َم ْطَعُم ُه َوَم ْلَبُسُه‬
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Waqi' telah menceritakan kepada kami 'Isa
bin Yunus dari Abu Bakar bin Abu Maryam, dan telah mengkhabarkan kepada kami
Abdullah bin Abdurrahman telah mengkhabarkan kepada kami 'Amru bin 'Aun telah
mengkhabarkan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Abu Bakar bin Abu Maryam dari
Dlamrah bin Habib dari Syaddad bin Aus dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau
bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan dirinya dan beramal
untuk hari setelah kematian, sedangkan orang yang bodoh adalah orang jiwanya
mengikuti hawa nafsunya dan berangan angan kepada Allah." Dia berkata: Hadits ini
hasan, dia berkata: Maksud sabda Nabi "Orang yang mempersiapkan diri" dia berkata:
Yaitu orang yang selalu mengoreksi dirinya pada waktu di dunia sebelum di hisab pada
hari Kiamat. Dan telah diriwayatkan dari Umar bin Al Khattab dia berkata: hisablah
(hitunglah) diri kalian sebelum kalian dihitung dan persiapkanlah untuk hari semua
dihadapkan (kepada Rabb Yang Maha Agung), hisab (perhitungan) akan ringan pada hari
kiamat bagi orang yang selalu menghisab dirinya ketika di dunia." Dan telah
diriwayatkan dari Maimun bin Mihran dia berkata: Seorang hamba tidak akan bertakwa
hingga dia menghisab dirinya sebagaimana dia menghisab temannya dari mana dia
mendapatkan makan dan pakaiannya."
Berdasarkan hadits diatas bisa kita ketahui bahwa pengawasan dalam islam
adalah untuk meluruskan sesuatu yang bengkok, mengoreksi sesuatu yang salah, dan
membenarkan yang hak.

18
At-Tirmidzi, Jami’ At-Tirmidzi.

13
BAB III
KESIMPULAN
1. Manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia. Manajemen sumber
daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-
segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Karena sumber daya
manusia dianggap semakin lama semakin penting peranannya dalam pencapaian tujuan,
maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber daya manusia
(SDM) dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut dengan Manajemen
sumber daya manusia. Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan
pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya
manusia.
2. Dalam literatur dan pemahaman islam, baik dari al-Quran ataupun hadits banyak
menyinggung tentang manajemen sumber daya manusia diantaranya adalah:
a. Dari perspektif al-Quran: Al Jatsiyah :13, Ar-Rum ayat 30, Al-Anfal ayat 27, an-
nisaa ayat 58
b. Dari perspektif hadits: al-Bukhari : 59 , al-Bushiri : 2942, an-Nawawi ; 37, al-
Bukhari ; 6611, at-Tirmidzi : 1987.
3. supervisi adalah layanan bagi guru, baik secara individual maupun kelompok. Supervisi
merupakan bantuan khusus bagi guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran.
4. Al-Quran ataupun hadits banyak menyinggung tentang supervisi diantaranya adalah:
a. Dari perspektif al-Quran: An-Nisa : 1, Al-Maidah : 117, Al-Ashr : 3.
b. Dari perspektif hadits: at-Tirmidzi : 2459.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aedi, Nur. Pengawasan Pendidikan Tinjauan: Teori Dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Fathul Bari Bi Syarhi Shahih Al- Bukhari. Riyadh: Dar
Thaibah, 2005.
Al-Bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhari. Kairo: Dar At-Tashil, 2012.
Al-Bushiri, Ahmad bin Abi Bakar. Ittihaf Al-Khairah al-Mahrah. Riyadh: Dar Al-Wathan lin
Nasr, 1999.
An-Nawawi, Yahya bin Syarf. Syarh Al-Arba’in Nawawiyah. Beirut: Al-Maktab Al-Islami, 1984.
Asmendri, and Sari Dina Ratna. “Peran Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan.” Journal on Education Volume 05 (September 2022).
http://jonedu.org/index.php/joe.
At-Tirmidzi, Abi Isa Muhammam bin ’isa. Jami’ At-Tirmidzi. Saudi Arabia: Darussalam, 2000.
KUSYAENI. “SUPERVISI DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS.” Educational Leadership
Volume 2, Nomor 2 (January 2023). https://doi.org/10.24252/edu.v2i2.34510.
Lutfi. “Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan Islam.” Intelektium Vol. 3 No. 2
(September 2022). https://doi.org/: https://doi.org/10.37010/int.v3i2.1114.
Podomi, Trilusi, Said Subhan Posangi, and Lian G Otaya. “Pengawasan Pendidikan Mengacu
Terhadap Al-Qur’an Dan Hadits.” Jurnal Al-Himayah Volume 3 Nomor 2 (Oktober
2019): 295–320.
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Rohmah, Noer. “Pengawasan Pendidikan Dalam Perspektif Al Quran Dan Hadits.” Jurnal
Tarbiyatuna ol. 4, No. 2 (Desember 2019): hal. 34.
———. “Pengawasan Pendidikan Dalam Perspektif Al Quran Dan Hadits.” Jurnal Tarbiyatuna ol.
4, No. 2 (Desember 2019): hal. 37.
Rokimin, and Ritonga Matnur. “SUPERVISI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
(STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA).” The 3rd
Annual Conference On Islamic Education Management volume 7-9 (December 2021).
Sari Prabowo, Yoga. “Supervisi Pendidikan Agama Islam (Kajian Al-Qur’an Dan Hadits).”
Edukasi Volume 03, Nomor 01 (June 2015): 126–56.
Suharsaputra, Uhar. Manajemen SDM Pendidikan. Jakarta: Refika aditama, 2018.
Widjaja Tunggal, Amin. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

15

Anda mungkin juga menyukai