Dosen :
Oleh :
( 86236023 )
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI SARJAMA
PENDIDIKNA KRISTEN ANAK USIA DINI ( PKAUD )
JAKARATA
2022
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari unsur-unsur yang terdiri
dari unsur input (peserta didik), unsur proses (instrumental input dan environmental input)
dan output (lulusan). Istilah manajemen pendidikan sering disamakan dengan istilah
administrasi pendidikan, kedua istilah tersebut kadang kala membuat pengertian yang salah,
karena tidak mengetahui substansinya. Untuk memperjelas pemahaman istilah tersebut, maka
terlebih dahulu diuraikan tentang pengertian secara etimologis. Administrasi berasal dari kata
ad dan ministrare, ad artinya kepada, ministrare artinya melayani, administrasi diartikan
sebagai “melayani kepada”. Kata administrasi secara sempit dikatakan sebagai clerical work
(kegiatan tata usaha). Secara luas administrasi diartikan sebagai segenap rangkaian perbuatan
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
tertentu.1
Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
efektif dan efisien. (Mustari. 2014: 5). 2
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu lembaga pendidikan.
Namun fenomena mendasar yang saat ini cenderung terjadi dilembaga pendidikan adalah
keberadaan pendidik dan tenaga kependidikan (SDM) yang kurang berkualitas. Pendidikan
nasional belum bisa menciptakan SDM yang unggul, baik dari sisi intelektualitas, moralitas,
spiritualitas, profesionalitas, dan kemampuan daya saing atau kompetisi bangsa.
Mengantisipasi hal ini Manajemen SDM harus terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan,
serta pengendalian organisasi yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Merubah sistem
1
Rusi Rusmiati Aliyyah, Manajemen Lembaga Pendidikan. (Jogjakarta; Polimedia Publishing, 2019), h. 1
2
Rusi Rusmiati Aliyyah, Manajemen Lembaga Pendidikan. (Jogjakarta; Polimedia Publishing, 2019), h. 3
3
Rusi Rusmiati Aliyyah, Manajemen Lembaga Pendidikan. (Jogjakarta; Polimedia Publishing, 2019), h. 3
2
kerja yang responsive menjadi proaktif, dan struktur fungsional ke struktur yang lebih
fleksibel dan melaksanakan kebijakan strategis.4
Saat ini sangat disadari bahwa sumber daya manusia merupakan masalah organisasi
yang paling penting, karena dengan menyebabkan sumber daya yang lain dalam organisasi
dapat berfungsi/dijalankan. Di samping itu, sumber daya manusia dapat menciptakan
efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi. Melalui sumber daya manusia yang efektif
mengharuskan manajer atau pimpinan dapat menemukan cara terbaik dalam
mendayagunakan orang-orang yang ada dalam lingkungan organisasinya agar tujuan-tujuan
yang diinginkan dapat tercapai. Dasar-dasar pengelolaan manusia juga dapat ditiru, namun
organisasi yang paling efekktif mencari cara-cara unik untuk menarik, menahan, dan
memotivasi para karyawan sumber daya manusia.5
4
Eka Nuraini Rachmawati, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Basis Meraih
Keunggulan Kompetitif. (Yogjakarta:Ekonisia, 2004), h. 6
5
Ema Selvia, Manajemen Sumber Daya Manusia Guru Dalam Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Di
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummi Kota Bengkulu. (Bengkulu: http://repository.iainbengkulu.ac.id), h. 3
3
"mendidik". Menjadi seorang guru harus mempunyai sifat profesional, akan tetapi menjadi
guru yang profesional bukanlah hal yang mudah. Salah satu ciri guru profesional adalah
memiliki kreativitas dan prestasi yang meyakinkan.
4
PEMBAHASAN
Manajemen SDM secara umum bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas yang
dilakukan untuk mengelola Sumber Daya manusia yang memusatkan pada praktik, kebijakan
dan juga fungsi yang ada dalam manajemen untuk bisa mencapai tujuan suatu organisasi.
Sumber Daya Manusia Manusia merupakan komponen penting dalam organisasi yang
akan bergerak dan melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan. Keberhasilan suatu organisasi
ditentukan dari kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. SDM akan bekerja secara
optimal jika organisasi dapat mendukung kemajuan karir mereka dengan melihat apa
sebenarnya kompetensi mereka. Biasanya, pengembangan SDM berbasis kompetensi akan
mempertinggi produktivitas karyawan sehingga kualitas kerja pun lebih tinggi pula dan
berujung pada puasnya pelanggan dan organisasi akan diuntungkan. Sumber Daya Manusia
dapat didefinisikan sebagai semua manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam
mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.6
B. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen adalah suatu ilmu juga seni untuk membuat orang lain mau dan bersedia berkerja
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama oleh sebab itu manajemen
memerlukan konsep dasar pengetahuan, kemampuan untuk menganalisis situasi, kondisi,
sumber daya manusia yang ada dan memikirkan cara yang tepat untuk melaksanakan
kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Pada hakekatnya kegiatan manusia
pada umumnya adalah mengatur (managing) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni,
bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.7
6
Sayuti Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia : pendekatan non sekuler, (Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2000),
7
Winda sari, “Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Pepustakaan” Jurnal Imu Informasi
Kepustakaan dan Kearsipan”, Volume 1 Nomor 1, edisi September 2012, hal. 41
5
Manajemen selalu dipakai dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam
rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasanyayasan, pemerintahan dan lain sebagainya.
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan, karena telah di pelajari sejak lama, dan telah
diorganisasikan menjadi suatu teori. Manajemen juga berisi perencenaan dalam suatu
oranisasi atau instasi yang didalamnya untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
Dalam Lembaga sekolah terdiri dari guru dan murid. Tujuan dari Lembaga sekolah
sebagai wadah dalam menuntut ilmu dan mencerdaskan anak bangsa yang di atur dalam
bentuk manajemen yang baik. Berjalam manajemen dalam Lembaga sekolah harus adanya
relantionship SDM yang baik antara guru maupun murid.
Selain itu, proses pendidikan juga berhubungan dengan berbagai macam upaya untuk
bisa mengembangkan mutu sumber daya manusia. Sementara manusia dengan mutu tinggi
pada dasarnya sudah digambarkan serta dirumuskan dengan jelas dalam sebuah rumusan
tujuan pendidikan yang searah dengan tujuan pembangunan.
Tujuan manajemen sumber daya manusia pendidikan pada dasarnya berbeda dengan
manajemen sumber daya manusia dalam konteks lembaga/perusahaan yang didasari profit
oriented. Di dunia pendidikan, tujuan manajemen SDM lebih mengarah pada pembangunan
pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif dan berprestasi.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas SDM lembaga pendidikan yang handal akan menghasilkan
SDM yang juga berkualitas.
Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 39: (1) Tenaga kependidikan
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
6
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Secara spesifik tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen)
didasarkan pada Undang-undang No. 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
serta pegambil kepada masyarakat. Dalam Pasal 6 disebutkan bahwa kedudukan guru dan
dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta, menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.8
Tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia pendidikan harus memiliki
kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan pemerintah maupun masyarakat lain:
1. Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi
yang terakreditasi. Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban
dalam melaksanakan tugas yaitu:
7
9) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
dan
10) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan tenaga pendidik dan kependidikan.9
Proses pendidikan juga berhubungan dengan berbagai macam upaya untuk bisa
mengembangkan mutu sumber daya manusia. Sementara manusia dengan mutu tinggi pada
dasarnya sudah digambarkan serta dirumuskan dengan jelas dalam sebuah rumusan tujuan
pendidikan yang searah dengan tujuan pembangunan.
Dengan kehadiran sumber daya manusia di dalam organisasi menjadi lebih penting
karena organisasi itu sendiri diciptakan oleh manusia, dan sumber daya inilah yang dapat
membuat organisasi itu bisa bertahan (survive) dan sukses. Melalui usaha-usaha dan
kreativitas sumber daya manusia, organisasi dapat menghasilkan suatu produk dan jasa yang
berkualitas. Hal ini menggambarkan sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor penting
bagi keberhasilan suatu organisasi. Untuk itu, SDM tersebut sangat perlu dikelola dengan
sebaik-baiknya agar benar-benar dapat di dayagunakan untuk kepentingan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia meliputi seluruh aktifitas manajer untuk menarik
dan mempertahankan pekerja dan untuk menjamin bahwa mereka bekerja pada tingkat yang
terbaik dan berpartisipasi untuk kesempurnaan tujuan organisasi. Karena itu, tentunya yang
paling berperan dalam manajemen sumber daya manusia ini adalah kepala sekolah atau
dalam istilah manajemennya seorang manajer disertai dengan adanya kerjasama yang baik
dengan birokrasi dan para tenaga pendidik serta para karyawan dalam lingkungan sekolah.
9
Nuraeni, Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga Pendidikan, ( Makassar: Jurnal Idaarah, 2019), h. 132
8
Peran seorang manajer dalam pengembangan lembaga pendidikan sangat penting, manajer
harus mempunyai keahlian yang mencukupi untuk dapat melakukan manajemen yang baik.
Manajer dituntut pula untuk bisa mengelola sumber daya manusia guna tercapainya tujuan
pendidikan yang dicita-citakan
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain itu, proses pendidikan juga berhubungan dengan berbagai macam upaya untuk
bisa mengembangkan mutu sumber daya manusia. Sementara manusia dengan mutu tinggi
pada dasarnya sudah digambarkan serta dirumuskan dengan jelas dalam sebuah rumusan
tujuan pendidikan yang searah dengan tujuan pembangunan.
Tujuan manajemen sumber daya manusia pendidikan pada dasarnya berbeda dengan
manajemen sumber daya manusia dalam konteks lembaga/perusahaan yang didasari profit
oriented. Di dunia pendidikan, tujuan manajemen SDM lebih mengarah pada pembangunan
pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif dan berprestasi.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas SDM lembaga pendidikan yang handal akan menghasilkan
SDM yang juga berkualitas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita (Jakarta: Penerbit
Kompas)
Tatang Amirin, 2003. Pokok-pokok teori sistem publiser (Jakarta: Raja Grapindo
Persada)
http://repository.radenintan.ac.id/1171/3/BAB_II.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/1171/3/BAB_II.pdf
file:///C:/Users/asus/Downloads/Peran-Strategis-Manajer-Dalam-Manajemen-
SDM.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/2120/4/Bab_I.pdf
11